17. Pertama Kali

Benar saja, keesokan harinya setelah pemeriksaan dokter dan Alana dinyatakan sembuh. Kenzo langsung membawa Alana keluar dari rumah sakit. Pria itu juga tidak ingin terlalu lama berada di rumah sakit, karena banyak pekerjaan yang harus dia selesaikan. Meskipun Ray bisa diandalkan tapi tetap saja dia sebagai seorang CEO harus bertanggung jawab dengan perusahaan yang di kelolanya selama ini.

Kenzo dan Alana saat ini berada di mobil menuju ke rumah pribadi Kenzo . Selama di perjalanan Alana hanya terdiam menatap jalanan, sedangkan Kenzo sibuk dengan tablet yang ada di tangannya tanpa memperdulikan Alana yang ada di sampingnya .

Hingga mobil yang mereka tumpangi masuk ke sebuah rumah mewah yang sangat jauh dari perkiraan Alana .Rumah mewah dengan taman depan yang sangat luas menjadi pemandangan pertama yang terlihat di mata Alana .

"Apa ini rumahmu? " tanya Alana.

"Hmmm, jika kita berhenti di sebuah rumah itu artinya rumahku. " kata Kenzo tanpa menoleh sedikitpun kearah Alana.

"Apakah aku sedang bicara dengan tembok. Kenapa susah sekali berinteraksi dengannya. " gumam Alana namun masih sedikit terdengar di telinga Kenzo.

"Apa maksud mu. " Kenzo langsung menoleh ke arah Alana yang sudah mengatainya.

"Bagaimana ya, seharusnya orang kalau diajak bicara itu menatap lawan bicaranya bukan malah sibuk dengan kegiatannya sendiri." sindir Alana yang sedikit kesal dengan sikap Kenzo yang acuh kepadanya.

"Kau menyindir ku? " tanya Kenzo dengan memicingkan matanya.

"Buat yang merasa saja. " jawab Alana acuh dan keluar dari mobil yang sudah dibukakan pintunya oleh Rey.

Kenzo menghela nafasnya dan menyusul keluar mobil. Apakah dia terlalu sibuk sehingga tidak memperhatikan wanita di sampingnya sejak tadi. Sepertinya dia harus mengatur waktu antara pekerjaan dan rumah tangganya karena dia sudah menikah dengan Alana dan meskipun pernikahan itu hanyalah pernikahan kontrak, tapi dia ingin mencobanya.

Kenzo memberikan tablet yang dia bawa kepada Rey, dan menyusul Alana yang sedang Memperhatikan sekeliling rumah mewah itu dan berdiri di sampingnya.

"Bagaimana, Apa kau menyukai rumah ini?" tanya Kenzo.

Alana terdiam tak menjawab pertanyaan Kenzo. Rumah mewah dengan pekarangan luas, beberapa mobil berjajar rapi di garasi dan ada kolam renang di belakang rumah. Bukan pemandangan baru bagi Alana, karena dia dulu pernah merasakannya dan memilikinya.

Kenzo menggenggam tangan Alana dan membawanya masuk ke dalam rumah. Mungkin Kenzo bisa membaca pikiran Alana saat melihat rumah mewahnya.

"Mungkinkah dia teringat rumahnya dulu? "

Siapa yang tidak tau rumah mewah milik keluarga Malik yang saat ini di tempati oleh anak kedua dari keluarga itu. Mungkinkah rumah itu adalah rumah yang seharusnya di tempati oleh Alana?

"Ayo kutunjukkan kamar kita. " kata Kenzo

"Apa? kamar kita? " Alana sedikit terkejut mendengar ucapan Kenzo.

"Iya tentu saja kamar kita, bukankah sekarang kau adalah istriku? " ucap Kenzo dengan senyuman penuh arti.

Alana bergidik melihat senyuman itu, dia merasa hidupnya akan berada dalam bahaya setelah ini karena akan diterkam oleh buaya Kenzo. Tapi mau tidak mau dia harus melakukannya karena sudah menjadi tugasnya.

Kenzo sudah melakukan kesepakatan mereka dan sekarang gilirannya yang melakukan kesepakatan yang sudah dia tawarkan. Bagaimanapun dia harus menepati apa yang sudah dia buat sendiri.

"Tuan, aku lapar. Dimana dapurnya aku mau bikin makanan. " tanya Alana.

"Kau lapar, di meja makan pasti ada makanan. Tapi sebaiknya kau ikut aku ke kamar dulu. " Kenzo menggandeng tangan Alana dan menariknya menaiki lantai atas untuk dibawa ke kamarnya.

Kembali Alana tertegun melihat interior ruangan yang mewah, lebih mewah dari lantai bawah. Namun belum selesai dia menikmati keindahan ruangan itu, tangannya sudah ditarik masuk ke sebuah kamar oleh Kenzo.

"Ini adalah kamarku, dan akan menjadi kamar kita. Besok kau boleh mengambil beberapa pakaian atau barang yang kau butuhkan dan membawanya kemari. ucap Kenzo.

Alana terdiam dia tidak tau apa yang harus dia katakan, semuanya terasa asing. Dia lebih nyaman di rumahnya sendiri. Walau dia pernah merasakan semua fasilitas seperti dirumah ini.

Kenzo mendekat dan menarik pinggang Alana hingga menempel dengan tubuhnya dan diperhatikan dengan seksama wajah cantik itu dengan mata emangnya. Sedangkan Alana yang terkejut mengerjap-ngerjapkan matanya lucu seperti anak kucing.

"Apa kau siap melayani ku malam ini? " tanya Kenzo.

"A- aku, A– apa harus malam ini Tuan. " Alana merasa gugup dengan posisi mereka saat ini.

"Iya, dan kau harus melakukan semua perawatan selama aku ke kantor. Aku ingin saat pulang kau terlihat cantik dan wangi denga pakaian itu. " tunjuk Kenzo di atas ranjang tidur mereka ada sebuah gaun tidur malam bermain satin sutra yang sangat lembut dengan belahan dada terbuka.

"Saat aku datang aku ingin kau menyambutku dengan pakaian itu. Mungkin aku akan datang pukul sembilan atau sepuluh malam, karena ada pertemuan yang harus aku hadiri. " Kata Kenzo.

Alana menelan salivanya dengan susah payah mendengar ucapan Kenzo. Pakaian itu benar-benar pakaian tidak ada akhlak yang belum pernah dia pakai selama ini.

Setelah ini aku mau berangkat, ke kantor. Aku ingin minta Depe dulu kepadamu.

"Apa maumu–."

Sebelum Alana menyelesaikan ucapannya, sebuah kecupan mendarat mulus di bibir Alana. Hingga membuat Alana membelalakkan matanya dan mengerjap-ngerjapkan matanya lucu.

Perlahan bibir mulai bergerak dan meraup bibir Alana tanpa memperdulikan reaksi wanita itu yang hanya dia mematung . Sebenarnya sejak kemarin Alana sudah mempersiapkan dirinya untuk segala hal yang akan terjadi di dalam pernikahan mereka . Melayani Kenzo Itu sudah pasti , tapi mendapatkan serangan dadakan seperti ini membuat alamat tidak bisa berkutik .

Apalagi Kenzo melakukannya dengan sedikit kasar , sehingga membuat Alana Diam membeku. Ini adalah ciuman pertamanya, setidaknya Kenzo bisa melakukannya denga lembut. Tapi bukan itu yang dia dapatkan. Kenzo melakukannya dengan sesuka hatinya.

Kenzo merasa kesal karena tidak mendapatkan balasan dari Alana, dia Lalu melepaskan ciumannya dan menatap Alana dengan tajam.

"Kenalan kau tidak membalas ciumanku. " tanya Kenzo dengan mendengus kesal.

"Maaf, Tuan. Aku tidak bisa. " jawab Alana sambil menundukkan kepalanya.

"Apa maksudmu tidak bisa? " tanya Kenzo lagi curiga.

"Ini adalah pengalaman pertama ku, Tuan. Bukankah seharusnya aku mendapatkannya dengan lembut. Dan kau seharusnya mengajariku caranya berciuman. Jangan menyerang ku mendadak seprti itu. Aku tidak bisa maaf. " ucap Alana dengan polosnya.

Kenzo menepuk keningnya dengan sangat keras. Dia lupa semua itu. Istri kontraknya ini adalah wanita polos yang tidak pernah tersentuh oleh pria manapun. Berbeda dengan teman duetnya selama ini yang sudah profesional di ranjang. Bahkan berciuman pun adalah hal tabu bagi Alana.

"Sepertinya Aku harus mengajari dari awal dan memulainya dengan lembut. "

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Ya iyalah.....Kenzo dengan kelembutan biar Alana merasa nyaman

2025-01-18

2

Sri Puryani

Sri Puryani

jgn kasar" kenzo alana msh suci

2025-02-19

1

Nicky Nick

Nicky Nick

heheeee kursus ma babang kenzo

2024-12-22

1

lihat semua
Episodes
1 1. Kenzo VS Alana
2 2. Tawaran Pekerjaan
3 3. Sebuah Syarat
4 4. Pertemuan
5 5. Perjanjian Kontrak
6 6. Rumah Alana
7 7. Periksa Kesehatan
8 8. Hasil
9 9. Tak Bisa Berkutik
10 10. Tamu Tak Diundang
11 11. Perubahan Tak Terduga
12 12. Stress
13 13. Pernikahan 1
14 14. Pernikahan 2
15 15. Hemophobia
16 16. Siapa Alana
17 17. Pertama Kali
18 18. Apakah Sudah Jatuh Cinta
19 19. Rencana Busuk
20 20. Kasar
21 21. Malam Yang Menyakitkan
22 22. Pembatalan Kontrak
23 23. Penasaran
24 24. Tidak Bisa Fokus
25 25. Panggilan Yang Cocok
26 26. Biarkan Aku Istirahat
27 27. Bantuan
28 28. Menghubungi Neil
29 29. Sisi Berbeda Kenzo
30 30. Tamu Tak Diundang
31 31. Tak Terduga
32 32. Rencana
33 33. Meminta Ijin
34 34. Ragu
35 35. Nasehat Bibi Yuna
36 36.
37 37. Pulang
38 38. Fitnah
39 39. Surat Nikah
40 40. Gagal Total
41 41. Kerja Sama
42 42. Sensitif
43 43. Alergi Wanita Jahat
44 44. Makan Malam
45 45. Perasaan Alana
46 46. Kedatangan Dona dan Amel
47 47. Kekhawatiran Kenzo
48 48. Bertemu Beni
49 49. Acara Pertemuan
50 50. Pewaris Sesungguhnya
51 51.Wanita Ular
52 52. Kabar Bahagia
53 53. Janji
54 54. Kedatangan Ibu Mertua
55 55. Permintaan Maaf
56 56. Permintaan Maaf 2
57 57. Mulai Mencari Tau
58 58. Beri Aku Waktu
59 59. Permintaan Alana
60 60. Pemimpin Baru
61 61. Kejuta Untuk Alana
62 62. Kebenaran
63 63. Membantu Secara Diam-diam
64 64. Berkunjung Ke Rumah Mertua
65 65. Menurunkan Ego
66 66. Antara Rindu dan Maaf
67 67. Ke Rumah Sakit
68 68. Operasi Yuki
69 69. Masih Belum Sadar
70 70. Sadar
71 71.
72 72. Jalan-jalan
73 73. Kecelakaan
74 74.
75 75. Kembali Ke Rumah
76 Promosi karya baru
Episodes

Updated 76 Episodes

1
1. Kenzo VS Alana
2
2. Tawaran Pekerjaan
3
3. Sebuah Syarat
4
4. Pertemuan
5
5. Perjanjian Kontrak
6
6. Rumah Alana
7
7. Periksa Kesehatan
8
8. Hasil
9
9. Tak Bisa Berkutik
10
10. Tamu Tak Diundang
11
11. Perubahan Tak Terduga
12
12. Stress
13
13. Pernikahan 1
14
14. Pernikahan 2
15
15. Hemophobia
16
16. Siapa Alana
17
17. Pertama Kali
18
18. Apakah Sudah Jatuh Cinta
19
19. Rencana Busuk
20
20. Kasar
21
21. Malam Yang Menyakitkan
22
22. Pembatalan Kontrak
23
23. Penasaran
24
24. Tidak Bisa Fokus
25
25. Panggilan Yang Cocok
26
26. Biarkan Aku Istirahat
27
27. Bantuan
28
28. Menghubungi Neil
29
29. Sisi Berbeda Kenzo
30
30. Tamu Tak Diundang
31
31. Tak Terduga
32
32. Rencana
33
33. Meminta Ijin
34
34. Ragu
35
35. Nasehat Bibi Yuna
36
36.
37
37. Pulang
38
38. Fitnah
39
39. Surat Nikah
40
40. Gagal Total
41
41. Kerja Sama
42
42. Sensitif
43
43. Alergi Wanita Jahat
44
44. Makan Malam
45
45. Perasaan Alana
46
46. Kedatangan Dona dan Amel
47
47. Kekhawatiran Kenzo
48
48. Bertemu Beni
49
49. Acara Pertemuan
50
50. Pewaris Sesungguhnya
51
51.Wanita Ular
52
52. Kabar Bahagia
53
53. Janji
54
54. Kedatangan Ibu Mertua
55
55. Permintaan Maaf
56
56. Permintaan Maaf 2
57
57. Mulai Mencari Tau
58
58. Beri Aku Waktu
59
59. Permintaan Alana
60
60. Pemimpin Baru
61
61. Kejuta Untuk Alana
62
62. Kebenaran
63
63. Membantu Secara Diam-diam
64
64. Berkunjung Ke Rumah Mertua
65
65. Menurunkan Ego
66
66. Antara Rindu dan Maaf
67
67. Ke Rumah Sakit
68
68. Operasi Yuki
69
69. Masih Belum Sadar
70
70. Sadar
71
71.
72
72. Jalan-jalan
73
73. Kecelakaan
74
74.
75
75. Kembali Ke Rumah
76
Promosi karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!