Amel mendengar perkataan Oma langsung pamit dan pergi ke dapur. Aswin tidak lagi bisa berkata. karena Aswin tidak mau gegabah takut Amel makin tidak mau dengannya.
Amel makan di dapur seperti biasa. Amel mendengar perkataan Oma tadi merasa tidak enak. Dan makan jadi terasa tidak enak.
"Mba Amel kok makanya ngga di habiskan. Ngga enak ya Mba?"
"Enak kok. Tapi mulut saya tumben lagi ngga enak makan."
Amel makan tidak habis. Rupanya perkataan Oma membuatnya tidak nafsu makan.
Amel duduk di dapur cukup lama sambil melamun. Amel merasa bingung dengan nasibnya sekarang. Sudah merasa nyaman dan enak dengan kerjaannya, tapi ternyata Aswin membuatnya pusing.
Apa lagi tadi Amel mendengar perkataan Oma yang terlihat tidak suka kalau Aswin menyuruhnya makan di meja makan.
Mba di dapur melihat Amel yang melamun menegurnya.
"Mba. Mba Amel."
Amel langsung menengok dan kaget.
"Eh iya mba, ada apa?"
"Mba Amel kok melamun."
"Ngga kok Mba. Ya sudah saya pergi dulu ya mba. Takut Khairan nungguin saya."
"Iya Mba, silakan."
Amel keluar dari dapur dan langsung mendekat ke Khairan yang sedang duduk di sofa bersama Aswin.
"Khairan, ayo mandi dulu," ajak Amel.
"Khailan pengin mandi sama Papah, Mba."
"Kalau mandi sama Papah nanti jadi lama. Katanya mau ke Mall. Ayo mandi sama Mba aja ya."
"Iya sayang, sana mandi sama Mba aja ya. Papah juga mau mandi, biar kita cepat pergi ke Mall nya."
"Iya udah deh," Khairan akhirnya mau mandi sama Mba. Amel sama sekali tidak mau melihat ke Aswin, Amel terlihat tidak peduli dengan adanya Aswin di depannya.
Keduanya naik ke kamar dan Amel langsung memandikan Khairan.
Amel sebenarnya malas pergi ke Mall bersama Aswin. Tapi mau gimana lagi orang sudah tuntutan kerjaan.
Khairan sudah selesai mandi dan sudah bersiap. Khairan langsung pergi ke kamar Papah nya.
"Papah," sambil buka pintu Khairan memanggil Aswin.
"Iya sayang, sudah siap?"
"Sudah."
"Papah belum selesai bersiap. Khairan tunggu dulu ya."
"Iya Pah."
Khairan lalu duduk di sofa. Sedang Aswin lanjut mengancing bajunya.
Amel berpenampilan seperti biasa saja. Amel menunggu Khairan dan Aswin di ruangan depan kamar Aswin. Amel sambil memainkan hpnya.
Sekitar jam setengah 10 pagi, Aswin akhirnya mengajak Khairan pergi ke Mall. Di mobil Amel terus saja diam. Sedang Khairan bermain game di hp Aswin sambil di pangku Amel.
"Kamu diem aja dari tadi. Sariawan ya?" Amel tetap diam tidak menjawab.
"Gimana kita bisa lebih dekat kalau kamu nya saja seperti ini. Terus diam dan tidak pedulikan saya."
"Saya mohon Pak hentikan semua ini. Saya ingin bekerja dengan tenang. Saya punya setoran yang cukup besar setiap bulanya. Jadi tolong jangan seperti ini. Kita itu tidak mungkin bisa bersatu. Kalau pun saya mau dengan Bapak, belum tentu orang tua bapak mau dan setuju dengan saya!"
"Jadi kamu takut kalau orang tua saya tidak setuju dengan kamu?"
"Iya, saya jujur takut. Karena saya sadar diri."
"Baiklah kalau begitu. Saya akan meminta ijin pada orang tua saya untuk menikahi kamu. Kalau nanti orang tua saya setuju, berarti kamu setuju untuk menikah dengan saya. Gimana, kamu setuju kan?"
"Pak! Kenapa sih Bapak itu egois. Bapak itu mementingkan perasaan Bapak, tapi tidak melihat perasaan saya!"
"Karena saya menyukai kamu. Saya mencintai kamu. Jadi saya ingin memperjuangkan cinta saya. Kalau saya ngga suka dan cinta pada mu, untuk apa saya melakukan ini semua."
Amel bicara dengan nada kesal pada Aswin. Tapi Aswin bicaranya santai dan pelan. Amel benar benar bingung harus gimana. Amel langsung diam dan ngga mau bicara lagi.
Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Siti Marwah
buka hati mel buat aswin .pasti orang tua aswin juga setuju.
2024-08-20
0
🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🍁Henny❣️
lanjut thor
2024-07-23
0
Rina
Udah sih Mel beri Aswin kesempatan buat ngebuktiin perkataannya , biarkan dia berjuang untuk meminta restu orang tuanya , dan klo memang jodoh gak akan kemana Mel , percaya aja ya sama Aswin 🫢🫢🫢
2024-07-23
2