Ambar Ikan Nemo

Amelia langsung berangkat ke rumah Oma setelah di kirim alamat rumahnya. Amelia tidak bawa baju karena mau bertanya tentang kerjaannya dulu.

Amelia naik taksi menuju rumah Oma. sekitar 25 menit Amelia sudah sampai.

"Wah besar juga rumahnya. Pasti orang kaya ini," kata Amel bicara sendiri setelah turun dari taksi.

Lalu Amel mendekat ke gerbang.

"Permisi Pak," Amel menuju pos satpam.

"Iya Mba. Cari siapa?"

"Saya Amelia ingin bertemu Ibu Dini Pak."

"Oh iya Mba. Silakan masuk," Pak Satpam membukakan pintu gerbang.

Rupanya Oma sudah bilang ke Pak Satpam kalau nanti ada yang datang bernama Amelia suruh masuk.

Pak Satpam mengantar Amel sampai ke pintu. lalu Pak Satpam masuk ke dalam untuk memanggil Oma.

"Maaf Bu, Mba Amelia nya sudah datang," kata Pak Satpam pada Oma yang sedang duduk di ruang keluarga.

"Oh iya Pak. Suruh masuk saja."

"Baik Bu."

Pak satpam keluar dan Oma dengan pelan bangun dari duduknya. Oma berjalan pelan karena kakinya sedang sakit.

Pak Satpam menyuruh Amel duduk. Setelah itu baru Pak Satpam keluar menuju pos.

Oma keluar dan melihat Amel yang duduk di sofa. Amel melihat Oma langsung bangun dari duduknya.

"Selamat siang Bu."

"Siang," Oma masih berjalan pelan sambil menahan sakit.

"Maaf ya saya lama jalanya, kaki saya sedang sakit."

"Iya Bu ngga papa."

Dari tadi Amel melihat ke kaki Oma. Karena Amel seorang suster di panti jompo jadi sudah sering lihat orang lansia yang kakinya juga merasa sakit.

Amel menjabat tangan Oma setelah Oma duduk.

"Jadi kamu yang mau kerja jagain cucu saya?"

"Iya Bu."

"Kamu umur berapa?"

"Saya berumur 27 tahun Bu."

"Sudah punya suami?"

"Saya janda Bu. Dan saya janda tapi belum punya anak."

"Oh seperti itu. Kamu sudah janda lama apa baru? Maaf ya saya banyak tanya."

"Iya Bu ngga papa. Memang seharusnya ibu bertanya. Karena itu penting juga."

"Iya."

"Saya janda sudah 4 tahun Bu. Saya nikah umur 21 tahun. Dan 3 tahun pernikahan saya bercerai dengan suami."

"Kalau boleh tau cerai kenapa?"

"Mantan mertua saya ingin cepat punya cucu. tapi di usia pernikahan saya 3 tahun, saya tidak kunjung hamil. Jadi mantan mertua saya menyuruh anaknya menceraikan saya."

"Ya Tuhan ada ya orang tua yang seperti itu. Padahal yang namanya anak itu kan dari Tuhan. Mungkin kalian karena belum di kasih. Sepertinya mantan mertua kamu tidak sabaran."

"Iya mungkin begitu Bu. Tapi mungkin juga karena memang saya tidak ada jodoh dengan mantan suami."

"Iya juga sih. Ya sudah sekarang kita lanjut obrolan tentang pekerjaan kamu ya."

"Iya Bu."

"Cucu saya laki laki dan berumur 5 tahun, bernama Khairan. anaknya sangat aktif. Susternya yang kemarin pulang tidak balik lagi karena ibunya sakit. Suster itu mengurus dari Khairan umur satu tahun. Makanya Khairan sangat dekat. Khairan di tinggal ibunya dari umur tiga tahun. Jadi Khairan kurang kasih sayang ibu, makanya saga dekat dengan susternya. Jadi kamu semoga bisa dekat dengan Khairan ya. Kamu harus yang sabar. Saya sudah tua ngga bisa jagain Khairan yang aktif."

"Iya Bu saya ngerti."

"Baguslah. Masalah gaji kamu sudah di kasih tau belum sama penyalur?"

"Sudah Bu. Katanya 4,5 juta."

"Iya benar. Kamu ngga keberatan kan kalau saya bayar segitu?"

"Tidak Bu. Saya mau. Tapi apa ada hari libur buat saya Bu. Soalnya biasa saya kerja dapat hari libur."

"Oh ada. Tapi hanya sebulan sekali. Trus kalau jatah libur kamu ngga di ambil dan tetap bekerja, nanti saya ganti dengan yang 300 rb."

"Oh seperti itu ya Bu."

"Iya. Trus gimana, kamu mau kan kerja di sini?" Amel tidak langsung menjawab, tapi berpikir sebentar.

Oma sudah kuatir Amel tidak mau karena Amel berpikir cukup lama.

"Baik Bu saya mau kerja di sini."

Oma dalam hatinya merasa lega dan mengucap syukur.

"Trus kamu kapan mulai kerja. Saya ingin nya hari ini kamu langsung kerja."

"Saya belum bawa baju Bu. Mungkin nanti sore saya akan datang lagi ke sini dan mulai kerja."

"Nanti sore ya. ya baiklah ngga papa. Nanti sore kamu ke sini lagi."

Khairan dan Opa sudah sampai rumah. Opa baru saja jemput Khairan sekolah.

"Oma...."

Khairan lari dari luar dan langsung memeluk Oma.

"Pintar ngga hari ini sekolahnya sayang?"

"Pintal dong Oma."

Opa masuk sambil bawa tas. Opa melihat ada Amel langsung bertanya sama Oma.

"Ini suster barunya Khairan Pah."

Khairan yang dengar suster baru langsung menengok ke Amel. Khairan melihat ke Amel dengan tatapan tidak suka. Tapi Amel tersenyum.

"Khailan ngga mau Cus balu. Khailan ingin Cus Siti!"

Khairan langsung menangis setelah bicara dan melempar bantal sofa ke lantai. Amel melihat Khairan menangis seperti itu lalu mendekatinya.

"Hai Khairan, Cus Siti nanti balik lagi kok. Kan Cus Siti lagi temani Mamahnya yang sakit. Kalau Cus Siti ngga temani Mamahnya yang sakit, nanti Mamah Cus Siti sama siapa dong di rumahnya. Khairan ngga kasihan sama Cus Siti yang nanti jadi sedih. Jadi sebelum Cus Siti datang, Khairan sama Mba Amel dulu ya."

"Khailan ngga mau sama Cus Amel. Pokoknya Khailan mau Cus Siti."

"Oh iya Khairan sekarang kelas berapa? Masih TK ya. Tadi di sekolah gambar apa? Mba Amel bisa loh gambar gajah yang perutnya gede. Khairan mau lihat Mba gambar ngga?"

"Khailan ngga suka gajah. Khailan sukanya gambar ikan!" rupanya Amel sedang mencoba merayu Khairan.

"Oh Khairan sukanya gambar ikan. Mba bisa loh gambar ikan Nemo yang lucu seperti di tv. Khairan mau lihat Mba gambar ngga?" Khairan diam.

Opa langsung memberikan tas Khairan ke Amel. Dan Amel langsung mengambil alat tulis dan buku gambar dari tas Khairan.

Opa dan Oma saling tatap karena Amel terlihat bisa mengatasi Khairan.

Amel langsung menggambar, Khairan dengan diam melihat ke Amel yang sedang menggambar.

"Khairan tau ikan Nemo ngga? Ikan Nemo tuh warnanya banyak loh. Tapi yang di film warnanya Oranye kan ya."

Walau Khairan tidak menjawab, tapi Amel terus saja mengajak nya bicara.

Akhirnya gambar ikan Nemo sudah selesai. Dan Khairan rupanya suka.

"Khairan pengin gambar ikanya yang banyak."

"Baiklah, mba akan gambarkan yang banyak."

Amel menurut dan lama lama Khairan ikut mewarnai.

"Sudah jadi. Bagus ya. Khairan rupanya pintar mewarnai. Kasih lihat ke Oma sama Opa ya sayang,"

Khairan menurut dan langsung memperlihatkan gambarnya ke Oma dan Opa.

"Wah bagus sekali. Mba Amel sama Khairan ternyata sangat pintar."

Khairan tersenyum senang saat di puji.

Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...

Terpopuler

Comments

Maulida Hayati

Maulida Hayati

Syukur Amel dapat menjinakan Khairan

2024-07-30

2

Mrs.Riozelino Fernandez

Mrs.Riozelino Fernandez

akhirnya bisa diatasi...semoga Amelnya betah ya...

2024-07-08

2

Mrs.Riozelino Fernandez

Mrs.Riozelino Fernandez

ntar pasti nyesel nih liat hamil bahagia dan bisa hamil

2024-07-08

3

lihat semua
Episodes
1 Aswin Al Nur
2 Amelia Subkhi
3 Ambar Ikan Nemo
4 Khairan Mau Sama Amel
5 Pangeran Tampan
6 Grogi
7 Ikut Ke Kantor
8 Mantan Suami
9 Membuatkan Minuman
10 Mau Jatuh
11 Ikut Dengar Amel Bercerita
12 Ketahuan Memgintip
13 Khairan Demam
14 Belum Mukhrim
15 Seperti Istri Yang Sedang Ngambek
16 Amel Diam
17 Egois
18 Pergi Ke Mall
19 Aswin Mengajak Amel Berjuang Bersama
20 Makan Es Krim
21 Ikan Bakar
22 Khairan Mau
23 Aswin Mengajak Amel Ke Mall
24 Sudah Dapat Cincin
25 Mengetahui Kebenaran
26 Diam
27 Menjelaskan
28 Ini Mimpi
29 Memasang Dasi
30 Ziarah
31 Ketemu Mantan Mertua
32 Khairan Ngambek
33 Posesif
34 Pulang Malam
35 Sampai Di semarang
36 Minta Izin
37 Bantal Guling
38 Di Bawah Pohon Durian
39 Ikan Lele
40 Sampai Di Jakarta
41 Ikut Ke Kantor
42 Sama Sama Kaget
43 Gaun Pengantin
44 Satpam Komplek
45 300 Perak
46 Sah
47 Sudah Tidak Bisa Menolak
48 Merah Pun Datang
49 Josua vs Leo
50 Ngga Jadi Ambil Cuti
51 Aswin Dan Amel Pergi Ke Raja Ampat
52 Sudah Sampai Di Raja Ampat
53 Udara Yang Sangat Dingin
54 Badan Pada Sakit
55 Sampai Rumah
56 Amel Merasa Semuanya Berputar
57 Dua Titik
58 Amel Tersenyum Lebar
59 Amel Merasa Sedih
60 Merasa Takut Dan Was Was
61 Jadi Ceria
62 Aswin Sampai Menangis Bahagia
63 Aswin Bikin Mamah Marah
64 Azzam Dan Azura
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Aswin Al Nur
2
Amelia Subkhi
3
Ambar Ikan Nemo
4
Khairan Mau Sama Amel
5
Pangeran Tampan
6
Grogi
7
Ikut Ke Kantor
8
Mantan Suami
9
Membuatkan Minuman
10
Mau Jatuh
11
Ikut Dengar Amel Bercerita
12
Ketahuan Memgintip
13
Khairan Demam
14
Belum Mukhrim
15
Seperti Istri Yang Sedang Ngambek
16
Amel Diam
17
Egois
18
Pergi Ke Mall
19
Aswin Mengajak Amel Berjuang Bersama
20
Makan Es Krim
21
Ikan Bakar
22
Khairan Mau
23
Aswin Mengajak Amel Ke Mall
24
Sudah Dapat Cincin
25
Mengetahui Kebenaran
26
Diam
27
Menjelaskan
28
Ini Mimpi
29
Memasang Dasi
30
Ziarah
31
Ketemu Mantan Mertua
32
Khairan Ngambek
33
Posesif
34
Pulang Malam
35
Sampai Di semarang
36
Minta Izin
37
Bantal Guling
38
Di Bawah Pohon Durian
39
Ikan Lele
40
Sampai Di Jakarta
41
Ikut Ke Kantor
42
Sama Sama Kaget
43
Gaun Pengantin
44
Satpam Komplek
45
300 Perak
46
Sah
47
Sudah Tidak Bisa Menolak
48
Merah Pun Datang
49
Josua vs Leo
50
Ngga Jadi Ambil Cuti
51
Aswin Dan Amel Pergi Ke Raja Ampat
52
Sudah Sampai Di Raja Ampat
53
Udara Yang Sangat Dingin
54
Badan Pada Sakit
55
Sampai Rumah
56
Amel Merasa Semuanya Berputar
57
Dua Titik
58
Amel Tersenyum Lebar
59
Amel Merasa Sedih
60
Merasa Takut Dan Was Was
61
Jadi Ceria
62
Aswin Sampai Menangis Bahagia
63
Aswin Bikin Mamah Marah
64
Azzam Dan Azura

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!