Khairan Demam

Josua langsung tersenyum tipis sebelum menjawab pertanyaan Aswin.

"Kalau Bapak memang bersungguh sungguh ingin mengejar cinta Amel, silakan Pak. Amel wanita yang patut di perjuangkan. Saya selalu berdoa untuk ke kebahagiaan Amel. Karena Amel sewaktu hidup dengan saya tidak pernah merasakan kebahagiaan. Semoga dengan Bapak menikahinya, hidup Amel akan berubah jadi lebih bahagia."

"Apa Pak Jo serius?"

"Sangat serius. Kalau pun saya ingin melarang Bapak untuk menikahi Amel, saya sudah tidak ada hak untuk itu."

Selesai bicara, Josua pamit pergi. Josua turun ke bawah menaiki lif. Di dalam lif, Josua merasa dadanya terasa sesak. Rupanya Josua merasa sakit saat mendengar Aswin ingin mengejar cinta Amel.

"Jo, kamu harus ikhlas. Biarkan Amel bahagia. Pak Aswin orang kaya dan baik. Pasti hidup Amel akan jauh lebih baik dari pada saat bersamamu," Josua bicara sendiri untuk mengikhlaskan Amel bersama Aswin.

Sore hari Aswin pulang kerja sekitar jam setengah lima. Oma dan Opa sebenarnya merasa senang karena Aswin pulang cepat. Tapi mereka juga heran, kenapa Aswin akhir akhir ini pulang dari kantor masih sore. Biasanya Aswin pulang dari kantor paling cepat habis magrib. Makanya Mamah Khairan dulu sampai berselingkuh karena Aswin yang selalu pulang terlambat. Seakan Aswin tidak mempedulikan anak dan istrinya.

"Sore Mah, Pah," sapa Aswin pada orang tuanya.

"Sore. Tumben sudah pulang?"

"Iya Pah. Di kantor sudah tidak ada kerjaan."

"Coba dulu kamu seperti ini. Bisa pulang sore. Pasti istri kamu ngga akan minta cerai dan ngga akan selingkuh."

"Mah, sudah jangan di bahas," kata Opa. Opa takut Aswin marah dan pergi dari rumah seperti tempo hari.

"Kalau dasarnya dia wanita baik baik, pasti ngga akan minta cerai dan berselingkuh. Aswin kerja Mah, bukan main main ngga jelas. Aswin kerja banting tulang buat siapa kalau bukan buat dia."

"Sudah sudah, jangan bahas itu lagi. Itu sudah masa lalu," Opa menyetop pembicaraan.

Aswin bangun dari duduknya dan akan pergi ke kamarnya. Tapi saat mau naik tangga, Aswin melihat Khairan yang sedang bermain di pinggir kolam renang bersama Amel.

Aswin tidak jadi pergi ke kamarnya. Tapi Aswin pergi ke belakang rumah menuju Khairan.

"Khairan."

"Papah," Khairan langsung berlari mendekati ke Aswin.

Aswin langsung menggendong Khairan. Amel yang tadinya duduk langsung berdiri.

"Khairan sedang main apa?"

"Khailan sedang main ikan ikan nan di kolam renang Pah."

"Oh. Khairan sudah mandi belum?"

"Belum."

"Kita renang yuk."

"Ayo. Mba Khailan mau renang sama Papah ya."

"Iya. Tapi ngga boleh lama lama ya. Soalnya sudah sore. takut dingin nanti masuk angin."

Aswin menurunkan Khairan dari gendongannya. Lalu Amel mengambilkan baju renang untuk Khairan. Saat Amel pergi, Aswin buka baju dan celana. Aswin rupanya pakai celana pendek.

Aswin turun duluan ke kolam renang. Amel datang dengan membawa baju renang. Amel membantu Khairan ganti baju.

"Mba bisa renang ngga?"

"Ngga. Mba ngga bisa renang."

"Emangnya Mba dulu waktu kecil ngga pernah berenang," sambil ganti baju, Khairan terus bertanya.

"Ngga sayang. Mba kan orang kampung, jadi di kampung dulu ngga ada kolam renang. Sudah ganti bajunya, sekarang sana renang sama Papah."

Aswin lalu mendekat ke Khairan yang masih di atas. Setelah itu Khairan loncat dan di tangkap Aswin. Keduanya berenang bersama. Amel duduk di kursi sambil terus melihat keseruan Aswin dan Khairan yang berenang.

"Ya Tuhan tu orang benar benar deh," Amel bicara dalam hatinya saat melihat Aswin begitu tampan. Tapi belum juga selesai mengagumi, Amel keburu di lihat Aswin.

Aswin melihat ke Amel, Amel langsung melihat ke yang lain. Aswin mendekat ke Amel sambil mengendong Khairan.

"Ayo ikut renang," Aswin mengajak Amel.

"Maaf Pak, saya ngga bisa renang."

"Oh, ngga bisa renang. Kalau ngga bisa renang, jangan renang. Jalan aja sambil bermain air. Ini kan ngga dalam."

"Ngga Pak, makasih. Tetap saya takut."

"Ya sudah kalau gitu. Saya mau kopi, tolong buatkan ya."

"Khailan mau susu Mba."

Amel lalu menjawab iya. Amel pergi untuk membuatkan kopi dan susu hangat untuk Khairan.

Setelah kopi dan susu jadi, Amel membawa nya ke kolam. Aswin menaikan Khairan. Sedang dirinya duduk di pinggir kolam dan kaki masih di air. Khairan dan Aswin menikmati susu dan kopi hangat.

"Em... Segarnya," kata Aswin setelah meminum kopinya.

Jam sudah menunjukan pukul setengah enam sore. Amel mengajak Khairan udahan berenang. Karena Khairan sudah kedinginan.

"Iya ayo kita mandi. Ini sudah sore."

Aswin naik ke atas. Mata Amel tidak sengaja melihat ke arah adik Aswin. Amel langsung beristigfar dalam hati dan setelah itu menggendong Khairan masuk ke dalam.

"Ya Tuhan ini mata kenapa nakal banget sih. Pake lihat ke sana lagi. Gila gila, produk arab bok," Amel bicara dalam hatinya sambil berjalan menuju kamar Khairan.

Aswin mengambil handuk yang ada di lemari dekat kolam renang. Setelah itu Aswin pun masuk ke dalam rumah.

Malam harinya sekitar jam 10 malam, Khairan badanya hangat. Amel langsung mengompres keningnya dan membaluri badan Khairan dengan minyak Angin. Amel sambil mengurut Khairan.

Selesai mengurut, Amel keluar kamar untuk ambil minum yang habis. Saat Amel jalan ke bawah, Aswin dari bawah mau naik ke atas. Keduanya bertemu di tengah tangga.

"Mau kemana?"

"Saya mau ambil minum Pak. Minum di kamar habis."

"Oh, gitu. Khairan sudah tidur kan?"

"Sekarang sudah. Tapi dari tadi kebangun terus, soalnya badanya hangat. Jadi Khairan suka mengigau."

"Panas. Khairan panas ?"

"Iya Pak. Mungkin karena tadi kelamaan renang."

"Ya sudah sana ambil minum. Saya mau lihat Khairan."

"Iya Pak."

Amel lanjut ke bawah dan Aswin keatas menuju kamar Khairan. Aswin memegang kening Khairan dan benar, Khairan hangat.

Amel masuk ke dalam kamar. Amel melihat Aswin yang tiduran di kasur sambil memeluk Khairan.

Amel jadi bingung mau tidur di mana. Amel melihat sofa terlalu kecil untuk dirinya. Amel lalu mau tidur di lantai sambil beralaskan selimut.

"Kamu mau ngapain?"

"Saya mau tidur di bawah Pak."

"Jangan. Tidur di atas saja. Saya nanti akan pergi kok. Saya hanya sebentar. Sudah tidur saja di atas."

"Tapi Pak."

"Sudah jangan tapi tapian. Kamu pasti sudah sangat mengantuk dan lelah. Tidur lah."

Karena memang benar Amel merasa mengantuk dan lelah, akhirnya Amel tidur di kasur. Amel membelakangi Khairan dan Aswin. Untung Khairan sudah tidak begitu panas.

Aswin rupanya ketiduran. Aswin tidak pindah ke kamarnya. Mereka jadinya tidur bertiga dalam satu ranjang. Amel yang tidur tidak sadar ada Aswin, yang tadinya membelakangi sekarang jadi memeluk Khairan bersama Aswin.

Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...

Terpopuler

Comments

Fitriah Fitri

Fitriah Fitri

Khairan bangun kaget di samping nya ada papa dan mba Amel yg sedang memeluk nya .. dan Khairan pun tersenyum /Drool/

2024-07-19

3

Mrs.Riozelino Fernandez

Mrs.Riozelino Fernandez

udah klop itu...tinggal nunggu peresmian nya aja Amel jadi mama sungguhan untuk Khairan...

2024-07-19

2

Mrs.Riozelino Fernandez

Mrs.Riozelino Fernandez

lah mata mu Mel 🤣🤣🤣🤣🤣
gak sengaja liat belut listri ya...😆😆😆

2024-07-19

3

lihat semua
Episodes
1 Aswin Al Nur
2 Amelia Subkhi
3 Ambar Ikan Nemo
4 Khairan Mau Sama Amel
5 Pangeran Tampan
6 Grogi
7 Ikut Ke Kantor
8 Mantan Suami
9 Membuatkan Minuman
10 Mau Jatuh
11 Ikut Dengar Amel Bercerita
12 Ketahuan Memgintip
13 Khairan Demam
14 Belum Mukhrim
15 Seperti Istri Yang Sedang Ngambek
16 Amel Diam
17 Egois
18 Pergi Ke Mall
19 Aswin Mengajak Amel Berjuang Bersama
20 Makan Es Krim
21 Ikan Bakar
22 Khairan Mau
23 Aswin Mengajak Amel Ke Mall
24 Sudah Dapat Cincin
25 Mengetahui Kebenaran
26 Diam
27 Menjelaskan
28 Ini Mimpi
29 Memasang Dasi
30 Ziarah
31 Ketemu Mantan Mertua
32 Khairan Ngambek
33 Posesif
34 Pulang Malam
35 Sampai Di semarang
36 Minta Izin
37 Bantal Guling
38 Di Bawah Pohon Durian
39 Ikan Lele
40 Sampai Di Jakarta
41 Ikut Ke Kantor
42 Sama Sama Kaget
43 Gaun Pengantin
44 Satpam Komplek
45 300 Perak
46 Sah
47 Sudah Tidak Bisa Menolak
48 Merah Pun Datang
49 Josua vs Leo
50 Ngga Jadi Ambil Cuti
51 Aswin Dan Amel Pergi Ke Raja Ampat
52 Sudah Sampai Di Raja Ampat
53 Udara Yang Sangat Dingin
54 Badan Pada Sakit
55 Sampai Rumah
56 Amel Merasa Semuanya Berputar
57 Dua Titik
58 Amel Tersenyum Lebar
59 Amel Merasa Sedih
60 Merasa Takut Dan Was Was
61 Jadi Ceria
62 Aswin Sampai Menangis Bahagia
63 Aswin Bikin Mamah Marah
64 Azzam Dan Azura
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Aswin Al Nur
2
Amelia Subkhi
3
Ambar Ikan Nemo
4
Khairan Mau Sama Amel
5
Pangeran Tampan
6
Grogi
7
Ikut Ke Kantor
8
Mantan Suami
9
Membuatkan Minuman
10
Mau Jatuh
11
Ikut Dengar Amel Bercerita
12
Ketahuan Memgintip
13
Khairan Demam
14
Belum Mukhrim
15
Seperti Istri Yang Sedang Ngambek
16
Amel Diam
17
Egois
18
Pergi Ke Mall
19
Aswin Mengajak Amel Berjuang Bersama
20
Makan Es Krim
21
Ikan Bakar
22
Khairan Mau
23
Aswin Mengajak Amel Ke Mall
24
Sudah Dapat Cincin
25
Mengetahui Kebenaran
26
Diam
27
Menjelaskan
28
Ini Mimpi
29
Memasang Dasi
30
Ziarah
31
Ketemu Mantan Mertua
32
Khairan Ngambek
33
Posesif
34
Pulang Malam
35
Sampai Di semarang
36
Minta Izin
37
Bantal Guling
38
Di Bawah Pohon Durian
39
Ikan Lele
40
Sampai Di Jakarta
41
Ikut Ke Kantor
42
Sama Sama Kaget
43
Gaun Pengantin
44
Satpam Komplek
45
300 Perak
46
Sah
47
Sudah Tidak Bisa Menolak
48
Merah Pun Datang
49
Josua vs Leo
50
Ngga Jadi Ambil Cuti
51
Aswin Dan Amel Pergi Ke Raja Ampat
52
Sudah Sampai Di Raja Ampat
53
Udara Yang Sangat Dingin
54
Badan Pada Sakit
55
Sampai Rumah
56
Amel Merasa Semuanya Berputar
57
Dua Titik
58
Amel Tersenyum Lebar
59
Amel Merasa Sedih
60
Merasa Takut Dan Was Was
61
Jadi Ceria
62
Aswin Sampai Menangis Bahagia
63
Aswin Bikin Mamah Marah
64
Azzam Dan Azura

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!