Setelah saling tatap ada 10 detik, Amel langsung sadar. Amel langsung turun dari kasur dan merapikan buku cerita ke lemari. Aswin yang tau Amel seperti malu, lalu turun dari kasur dan mau keluar dari kamar Khairan. Sebelum tutup pintu, Aswin berkata.
"Saya suka dengar cerita kancilnya. Besok saya mau kesini lagi untuk dengar cerita," kata Aswin dan Amel hanya diam pura pura sibuk merapikan buku tapi mendengar apa yang Aswin katakan.
Aswin menutup pintu setelah selesai bicara. Aswin tersenyum saat pintu tertutup. Sedang Amel membuang nafas karena merasa lega dan Aswin akhirnya pergi ke kamarnya.
Amel tiduran masih terbayang tatapan mata Aswin yang tadi menatap dirinya.
"Ya Tuhan, jangan sampai deh. sadar Amel kamu itu siapa. Hanya orang biasa. Ingat Mel kamu di sini hanya kerja, jangan sampai kamu main hati karena kamu pasti akan sakit sendiri."
Amel bicara dalam hatinya untuk menasehati diri sendiri. Setelah itu Amel memejamkan matanya dan tidur.
Pagi hari Aswin bangun cukup pagi karena mau olah raga di taman belakang. Aswin memakai sepatu dan juga baju olah raga. Aswin berlari mengelilingi kolam renang.
Amel bangun, saat melihat jam sudah menunjukan pukul 6 Amel turun dari kasur. Amel menyiapkan perlengkapan sekolah Khairan. Setelah selesai Amel membuka korden dan jendela agar udara pagi masuk. Saat Amel buka jendela, Amel melihat Aswin yang sedang olah raga. Aswin tidak melihat kalau Amel dari atas sedang memperhatikannya.
Sampai akhirnya mata Aswin melihat ke atas dan melihat Amel yang sedang melihatnya. Amel buru buru menutup korden lagi saat Aswin menengok ke atas. Aswin tersenyum tipis karena melihat Amel yang buru buru menutup korden lagi.
"Aduh, dia tau ngga ya kalau aku tadi sedang menatapnya. Kalau sampai dia tau aku malu banget ini," sambil garuk garuk kepala.
Amel melihat ke jam, dan jam sudah menunjukan pukul setengah tujuh. Amel buru buru membangunkan Khairan agar bangun.
Khairan untungnya tidak susah bangun. Amel memandikan Khairan dengan air hangat. Setelah Khairan mandi dan ganti baju, Amel gantian mandi dengan buru buru.
Jam 7 kurang lima menit Amel dan Khairan baru turun. Amel langsung mengambilkan Khairan makan dan menyuapinya. Di meja makan sudah ada opa, Oma dan Aswin. Aswin masih pakai baju olahraga dan sedang menikmati kopi.
"Tumben Mba kesiangan. Khairan susah ya di bangunkan nya?" tanya Oma.
"Ngga Bu. Khairan ngga sudah kok di bangunkan nya. Maaf tadi saya yang bangun nya kesiangan," Amel menjawab sambil menyuapi Khairan.
"Tadi kalau kamu ngga lama berdiri di dekat jendela, mungkin ngga akan kesiangan," perkataan Aswin menandakan kalau dirinya tadi pagi melihat Amel yang sedang memperhatikannya.
Amel diam karena merasa malu. Tapi Amel lalu memberi alasan.
"Tadi saya sedang memeriksa tas Khairan Pak. Takutnya ada buku yang ketinggalan," jawab Amel sambil menatap Aswin.
Aswin tidak menjawab karena Aswin tau itu cuman alasan Amel saja. Aswin sudah tau kalau Amel tadi pagi memang sedang memperhatikan nya.
Setelah Khairan selesai makan, Amel langsung mengajak Khairan berangkat sekolah.
Amel dan Khairan di antar supir karena Aswin belum mandi.
Sampai di sekolah Khairan, Amel mengantar sampai batas pengantar. Setelah Khairan masuk, Amel pergi ke kantin untuk sarapan.
Aswin pergi ke kantor sekitar jam 8 pagi. Sampai di kantor Aswin langsung mulai bekerja. Sekitar jam 11 siang, sekertaris Aswin menelfon dan bilang ada tamu.
"Siang Pak," kata tamu nya sambil buka pintu.
"Siang Pak. silakan duduk."
Yang datang keruangan Aswin ternyata Pak Josua. Dia mau melaporkan tentang pekerjaannya. Cukup lama mereka bicara. Sekitar setengah jam. Setelah selesai bicara, Pak Josua mau pamit pergi. tapi Aswin menahannya.
"Maaf Pak Jo, saya mau bertanya sebentar. Apa boleh?"
"Silakan Pak. Apa yang ingin Bapak tanyakan?"
"Apa Amel pengasuh anak saya adalah mantan istri Pak Jo?" Josua sedikit kaget kenapa Aswin tau dan menanyakan hal itu. Josua tidak langsung menjawab tapi sedikit berpikir.
"Apa Amel yang mengatakan nya kepada Bapak?"
"Tidak. Amel tidak mengatakan apa pun tentang Pak Jo. Justru saya tanya apa hubungan Amel dengan Pak Jo itu apa, Amel tetap bilang kalau dirinya tidak kenal dengan Pak Jo. Sampai akhirnya saya penasaran dengan Amel. Lalu saya mencari informasi tentang Amel itu siapa. Karena jujur, saya sangat penasaran dengan Amel. Amel terlihat wanita yang baik dan tegas. Membuat saya penasaran. Tapi anehnya kenapa Pak Jo justru menceraikan nya."
"Iya Pak, saya memang laki laki bodoh. Saya membuang berlian yang sudah di tangan. Saya sangat menyesal kenapa dulu saya tidak mempertahankannya."
"Apa Pak Jo menyesal?"
"Sangat menyesal. Tapi penyesalan saya sekarang sudah tidak ada gunanya. Amel sudah sangat membenci saya. Untuk bilang mengenal saya pun, Amel sudah tidak mau."
"Kalau saya ingin mengejar cinta Amel, menurut Bapak gimana? status saya saat ini duda dan tidak ada ikatan apa pun dengan wanita."
Josua mendengar perkataan Aswin cukup kaget. Gimana tidak seorang Direktur perusahaan sampai ingin menikahi Amel mantan istrinya.
Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Diny Julianti (Dy)
busyet deh garcep bner
2024-10-30
0
Siti Marwah
wkwkwkwk malah minta saran sm mamtan lakinye amel si aswin..
2024-08-19
0
🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🍁Henny❣️
lanjut thor
2024-07-18
1