Ikut Ke Kantor

Mobil Aswin sudah sampai di sekolah Khairan. Saat Amel dan Khairan mau turun dari mobil, Aswin bertanya pada Amel jam berapa Khairan pulang sekolah.

"Nanti Khairan pulang jam 11 Pak."

"Baiklah. Kalau jam sebelas nanti saya usahakan jemput Khairan."

"Iya Pak."

Khairan yang dengar Papahnya mau jemput langsung merasa senang.

"Ayo kita turun, nanti terlambat."

"Gendong."

"Kok gendong, kan Khairan sudah besar. Nanti malu loh kalau di lihat teman teman."

"Ya udah deh Khailan jalan aja."

"Iya dong, kan Khairan cowok. Jadi ngga boleh manja."

Amel lalu menggandeng tangan Khairan untuk masuk ke sekolah. Khairan sebelum pergi dadah dulu ke Papahnya. Aswin tersenyum sambil ikut dadah.

Aswin belum juga menjalankan mobilnya. Aswin masih melihat ke Khairan dan Amel yang berjalan. Aswin jadi memikirkan Khairan yang memang seharusnya pergi sekolah di antar mamahnya.

"Andai saja dulu Mamah kamu tidak meninggalkan kita, pasti kamu lebih bahagia bersama Mamah sendiri."

Aswin mengakui kalau Amel memang benar benar pintar dalam mengurus anak. Khairan yang tadinya cukup aktif dan bisa di bilang tidak mau di atur, sekarang Aswin melihat Khairan berbeda. Lebih bisa di bilangin dan mengerti.

Setelah Amel dan Khairan sudah tidak terlihat, Aswin menjalankan mobilnya meninggalkan parkiran sekolah.

Aswin sudah sampai di rumah. Aswin tidak langsung ke kamar. Tapi Aswin ikut gabung bersama orang tuanya yang sedang duduk di sofa ruang keluarga.

"Kamu ngga siap siap ke kantor?" tanya Papah.

"Aswin berangkat nanti siang aja Pah. Soalnya Khairan minta di jemput pulang sekolah."

"Oh gitu."

Aswin pamit ke kamar setelah mengobrol cukup lama dengan orang tuanya. Aswin masuk kamar dan membuka koper. Aswin mengambil oleh oleh untuk Khairan di dalam koper. Aswin membelikan Khairan robot robot an yang bisa jalan.

Setelah itu Aswin pergi ke kamar mandi untuk mandi. Jam sudah menunjukan pukul 10.

Selesai mandi Aswin bersiap. Aswin sekalian pakai kemeja juga dasi. Karena setelah menjemput Khairan, Aswin akan langsung ke kantor.

Jam setengah sebelas Aswin pamit ke Mamah mau jemput Khairan. Setelah pamit Aswin membawa mobilnya menuju sekolah Khairan.

Aswin sudah sampai di sekolah Khairan. Aswin menunggu di parkiran. Karena Aswin tidak punya no telfon Amel, jadi Aswin tidak bisa mengabari Amel kalau sudah sampai di sekolah nya.

Amel sedang menunggu Khairan di depan pintu batas penjemputan. 5 menit kemudian Khairan keluar dan langsung Amel gandeng.

"Mba, Papah jadi jemput ngga?"

"Mba juga ngga tau. Mba ngga punya no telfon Papah, jadi Mba ngga bisa tanya jadi jemput ngga."

"Trus kita gimana dong?"

"Kita duduk dulu di sini ya. Kita sambil lihat mobil Papah. Ok."

"Ya udah deh Mba."

Khairan duduk sedang Amel berdiri sambil melihat ke mobil yang lewat dan yang terparkir.

Aswin di mobil sudah menunggu dua puluh menit. Aswin akhirnya keluar dari mobil untuk menuju pintu penjemputan karena sudah menunggu lama.

Benar saja, Aswin melihat Amel dan Khairan yang sedang duduk.

"Itu Papah datang," kata Amel memberi tau Khairan.

"Papah," Khairan langsung berlari mendekati Aswin.

"Sayang, jangan lari. Nanti kamu jatuh," kata Aswin pada Khairan.

"Papah kok lama datangnya," setelah Khairan di gendong Aswin.

"Maaf sayang, Papah tadi cari parkiran. Ya sudah yuk kita pulang."

"Iya Pah."

Aswin tidak bilang kalau sudah menunggu dua puluh menit. Karena Aswin ngga punya no telfon Amel jadi ngga bisa janjian bertemu.

Amel mengikuti Aswin di belakang. Amel tau diri hanya seorang pengasuh. Sampai di mobil, Aswin membuka pintu depan untuk Khairan masuk. Setelah Khairan masuk baru Aswin masuk ke pintu kemudi. Amel duduk bersama Khairan.

Aswin membawa mobilnya menuju rumah. Tapi Khairan langsung bilang kalau mau beli buku cerita dulu.

"Ya sudah, Papah antar ke toko buku. Tapi jangan lama lama ya, soalnya Papah mau ke kantor."

"Iya Pah."

Aswin melihat ke Amel dan Khairan yang sedang mengobrol. Sampai tidak sengaja Amel juga menengok ke arah Aswin. Mata Amel bertemu dengan mata Aswin. Amel buru buru melihat ke depan dan malu saat matanya bertemu dengan mata Aswin.

Sampai di toko buku ketiganya turun dari mobil. Amel langsung mengajak Khairan ke rak khusus buku cerita.

"Khairan mau buku cerita yang mana aja?"

"Yang cerita ikan Mba."

"Baiklah. Mba pilih yang cerita ikan ya. Khairan mau cerita kancil ngga. Cerita kancil juga bagus loh. Kancilnya mencuri trus ke tangkap sama orang. Kancilnya mau di masak. Mau ngga?"

"Mau Mba."

Amel membeli lima buku. Aswin dari tadi hanya berdiri di belakang Khairan dan Amel yang mencari buku cerita. Aswin hanya bisa tersenyum sambil menatap Amel dan Khairan yang terlihat sangat akrab.

Setelah dapat buku, Amel membawa ke kasir. Amel mau membayarnya, tapi Aswin melarang.

"Biar saya aja yang bayar."

"Tapi saya sudah di kasih uang sama Oma, Pak."

"Uang itu kamu pegang aja. Buat beli kebutuhan kamu. Biar buku ini saya yang bayar."

"Tapi Pak."

"Sudah simpan saja."

Aswin membayar buku cerita. setelah di bayar Aswin mengajak Amel dan Khairan ke mobil.

Aswin membawa mobilnya menuju rumah. Saat mobil sudah jalan, hp Aswin berbunyi tanda panggilan. Ternyata dari sekertaris.

"Halo."

"Halo Pak. Ini ada berkas yang harus di tandatangani segera. Orang lapang sudah menunggu dari satu jam yang lalu."

"Ya Tuhan saya lupa. Baiklah suruh tunggu lima menit. Saya sudah di jalan," setelah itu telfon di matikan.

"Sayang, kita ke kantor Papah dulu ya. Ada yang harus Papah kerjakan sebentar."

"Iya Pah."

Amel tidak berkomentar hanya diam saja. Amel cuman pengasuh jadi akan ikut kemana pun bosnya pergi.

Sampai di kantor Aswin, Aswin mengajak Khairan dan Amel masuk ke kantor. Karena takut lama ngga nyaman menunggu di mobil.

Amel menggandeng Khairan dan ketiganya berjalan beriringan. Karena Aswin yang mensejajarkan jalanya dengan Amel.

Orang yang tidak tau pasti mengira kalau mereka adalah keluarga. Orang kantor Aswin tau kalau bosnya itu duda. Jadi mereka pikir Amel itu pacar atau calon istri Aswin.

Amel masuk ke kantor Aswin yang sangat besar dan bagus. sampai di depan ruangan Aswin, sekretarisnya langsung bilang kalau di dalam sudah ada orang lapangan yang menunggu.

Aswin langsung masuk ke dalam ruanganya, Aswin juga mengajak Khairan dan Amel. Sekertaris Aswin melihat Amel tersenyum ramah. Karena Amel di kira pacar Aswin.

Sampai di dalam ruangan Aswin, Aswin langsung mendekati orang lapangan. Keduanya saling jabat tangan.

"Maaf menunggu lama."

"Iya Pak Aswin, ngga papa."

Saat melepas jabat tangan, orang lapangan itu melihat ke Amel dan Khairan yang baru masuk.

"Amel."

Amel yang mendengar suara menyebut namanya lalu menengok. Amel cukup kaget melihat siapa yang memanggilnya.

Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...

Terpopuler

Comments

Ari Randz

Ari Randz

mantan kah??

2024-11-22

0

martina melati

martina melati

bapak ketua yayasan y thor

2024-11-12

0

sella surya amanda

sella surya amanda

lanjut

2024-07-12

3

lihat semua
Episodes
1 Aswin Al Nur
2 Amelia Subkhi
3 Ambar Ikan Nemo
4 Khairan Mau Sama Amel
5 Pangeran Tampan
6 Grogi
7 Ikut Ke Kantor
8 Mantan Suami
9 Membuatkan Minuman
10 Mau Jatuh
11 Ikut Dengar Amel Bercerita
12 Ketahuan Memgintip
13 Khairan Demam
14 Belum Mukhrim
15 Seperti Istri Yang Sedang Ngambek
16 Amel Diam
17 Egois
18 Pergi Ke Mall
19 Aswin Mengajak Amel Berjuang Bersama
20 Makan Es Krim
21 Ikan Bakar
22 Khairan Mau
23 Aswin Mengajak Amel Ke Mall
24 Sudah Dapat Cincin
25 Mengetahui Kebenaran
26 Diam
27 Menjelaskan
28 Ini Mimpi
29 Memasang Dasi
30 Ziarah
31 Ketemu Mantan Mertua
32 Khairan Ngambek
33 Posesif
34 Pulang Malam
35 Sampai Di semarang
36 Minta Izin
37 Bantal Guling
38 Di Bawah Pohon Durian
39 Ikan Lele
40 Sampai Di Jakarta
41 Ikut Ke Kantor
42 Sama Sama Kaget
43 Gaun Pengantin
44 Satpam Komplek
45 300 Perak
46 Sah
47 Sudah Tidak Bisa Menolak
48 Merah Pun Datang
49 Josua vs Leo
50 Ngga Jadi Ambil Cuti
51 Aswin Dan Amel Pergi Ke Raja Ampat
52 Sudah Sampai Di Raja Ampat
53 Udara Yang Sangat Dingin
54 Badan Pada Sakit
55 Sampai Rumah
56 Amel Merasa Semuanya Berputar
57 Dua Titik
58 Amel Tersenyum Lebar
59 Amel Merasa Sedih
60 Merasa Takut Dan Was Was
61 Jadi Ceria
62 Aswin Sampai Menangis Bahagia
63 Aswin Bikin Mamah Marah
64 Azzam Dan Azura
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Aswin Al Nur
2
Amelia Subkhi
3
Ambar Ikan Nemo
4
Khairan Mau Sama Amel
5
Pangeran Tampan
6
Grogi
7
Ikut Ke Kantor
8
Mantan Suami
9
Membuatkan Minuman
10
Mau Jatuh
11
Ikut Dengar Amel Bercerita
12
Ketahuan Memgintip
13
Khairan Demam
14
Belum Mukhrim
15
Seperti Istri Yang Sedang Ngambek
16
Amel Diam
17
Egois
18
Pergi Ke Mall
19
Aswin Mengajak Amel Berjuang Bersama
20
Makan Es Krim
21
Ikan Bakar
22
Khairan Mau
23
Aswin Mengajak Amel Ke Mall
24
Sudah Dapat Cincin
25
Mengetahui Kebenaran
26
Diam
27
Menjelaskan
28
Ini Mimpi
29
Memasang Dasi
30
Ziarah
31
Ketemu Mantan Mertua
32
Khairan Ngambek
33
Posesif
34
Pulang Malam
35
Sampai Di semarang
36
Minta Izin
37
Bantal Guling
38
Di Bawah Pohon Durian
39
Ikan Lele
40
Sampai Di Jakarta
41
Ikut Ke Kantor
42
Sama Sama Kaget
43
Gaun Pengantin
44
Satpam Komplek
45
300 Perak
46
Sah
47
Sudah Tidak Bisa Menolak
48
Merah Pun Datang
49
Josua vs Leo
50
Ngga Jadi Ambil Cuti
51
Aswin Dan Amel Pergi Ke Raja Ampat
52
Sudah Sampai Di Raja Ampat
53
Udara Yang Sangat Dingin
54
Badan Pada Sakit
55
Sampai Rumah
56
Amel Merasa Semuanya Berputar
57
Dua Titik
58
Amel Tersenyum Lebar
59
Amel Merasa Sedih
60
Merasa Takut Dan Was Was
61
Jadi Ceria
62
Aswin Sampai Menangis Bahagia
63
Aswin Bikin Mamah Marah
64
Azzam Dan Azura

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!