Amel Diam

Amel langsung membuka matanya lebar saat Aswin bilang kalau tertarik padanya.

"Maaf Pak, saya hanya seorang janda yang tidak pantas untuk Bapak sukai. Di luar sana masih banyak wanita yang lebih baik dan menarik dari pada saya. Jadi saya mohon Bapak jangan sampai tertarik dengan saya. karena kita bagai langit dan bumi yang tidak mungkin bisa bersatu."

"Siapa bilang kamu tidak pantas untuk saya. siapa bilang kita itu seperti bumi dan langit. Kita sama sama manusia. Jadi kenapa tidak mungkin. kalau Tuhan sudah berkehendak dan kita memang jodoh, kita tidak akan bisa menghindar bukan. Jadi biarkan saya mendekati kamu, dan saya mohon buka hati kamu untuk saya agar saya bisa masuk ke hati kamu."

"Tidak Pak, saya yang merasa tidak pantas. Tolong jangan lakukan itu. Saya sudah sangat nyaman bekerja di sini. Kalau Bapak tetap ingin seperti itu, saya lebih baik keluar dari rumah ini!"

"Kenapa kamu merasa tidak pantas. Saya merasa kamu pantas untuk saya. Beri saya waktu untuk saya mengejar cinta kamu. Kalau nanti dalam satu bulan kamu masih tidak bisa menerima saya, saya yang akan menyerah. gimana, kamu mau kan?"

Amel diam tidak menjawab. " Diam kamu berarti itu setuju," Aswin langsung bangun dari tidurannya dan keluar dari kamar Khairan.

Amel buang nafas kasar setelah Aswin pergi. "Ya Tuhan, kenapa jadi gini. sebenarnya siapa sih yang ngga mau sama dia. Tapi aku juga sadar diri. Dia mau, tapi belum tentu orang tuanya setuju sama aku."

"Sudahlah aku ngga mau pusing. Aku mengikuti alur yang Tuhan kasih aja. mau gimana nantinya pasti sudah ada jalannya."

Amel lalu tidur karena sudah merasa mengantuk.

Pagi harinya Khairan bangun tidur langsung minta ke kamar Papahnya. Amel mengizinkannya tapi Amel tidak ikut. Amel membereskan kamar Khairan dan menyiapkan baju untuk Khairan pakai nanti setelah mandi.

"Papah. Papah ayo bangun," Khairan langsung menaiki perut Aswin.

"Iya sayang."

"Ayo bangun. Katanya mau ajak Khailan ke mall."

"Iya, tapi ini kan masih pagi sayang. nanti dong tunggu siangan. Khairan belum makan kan?"

"Belum. Tapi Papah ayo bangun. Kita makan bersama."

"Tunggu dulu. Papah kan baru bangun."

Aswin lalu turun dari kasur dan langsung ke kamar mandi untuk cuci muka dan bersih bersih.

"Ayo kita turun. Kita sarapan dulu," kata Aswin sambil mengandeng tangan Khairan keluar dari kamar.

"Mba di mana?" tanya Aswin sambil jalan.

"Mba ada di kamar."

"Ayo kita panggil dulu. Ajak Mba ke bawah."

Keduanya ke.kamar Khairan untuk panggil Amel.

"Mba, ayo kita ke bawah. Khailan mau makan."

"Iya sayang tunggu. Mba lagi di kamar mandi."

Amel tidak tau kalau ada Aswin juga. Amel baru selesai mandi dan masih pakai handuk baju, rambut di gulung handuk.

Amel melihat Aswin sedikit kaget. Tapi Amel langsung pura pura biasa saja. Padahal dalam hati Amel deg degan.

Amel buru buru ambil baju di lemari. Setelah itu langsung masuk ke kamar mandi lagi untuk ganti baju. Aswin dan Khairan menunggu Amel selesai sambil duduk dan main hp.

Amel sudah selesai. Lalu Amel menyisir rambutnya di depan kaca. Aswin terus melihat ke Amel. Amel tau kalau Aswin dari tadi menatapnya, tapi Amel tidak mempedulikannya.

Amel sudah selesai lalu mengajak Khairan turun. Amel mengandeng tangan Khairan turun ke bawah.

Aswin mengikuti keduanya dari belakang. sampai di meja makan, Oma dan Opa belum ada. Amel mengambilkan makan buat Khairan.

"Saya ambilkan juga."

Amel tidak menjawab tapi mengambilkan makanan buat Aswin.

"Jangan banyak banyak," Amel menurut dan mengambilkan sedang.

"Terimakasih," kata Aswin setelah piring di berikan padanya.

Amel menyuapi Khairan makan. Khairan selesai makan langsung minta mandi. Khairan rupanya sudah tidak sabar mau pergi ke Mal.

"Tunggu sayang, Mba kan belum makan. Mandinya nanti dulu, biar Mba makan biar Mba ngga sakit," kata Aswin. Khairan menurut.

"Kamu makan aja dulu sana. Biar Khairan sama saya."

Amel mengangguk pelan. Lalu Amel bangun dari duduknya dan akan pergi ke dapur.

"Makan di sini saja."

Sambil Aswin menarik tangan Amel agar tidak pergi ke dapur.

"Ngga Pak, saya makan di dapur saja."

"Sudah di sini aja."

Amel menarik tangannya yang di pegang Aswin. Tapi Aswin justru makin kencang menggenggam tangan Amel.

Oma dan Opa datang. Keduanya melihat Aswin yang memegang tangan Amel.

"Ada apa ini?"

Amel menarik tangannya dan Aswin yang kaget langsung melepaskan pegangan tangannya karena kaget Oma yang bertanya.

Amel menunduk takut. Aswin yang menjawab.

"Aswin suruh Mba makan di sini saja Mah. Tapi Mba ngga mau."

"Memangnya kenapa Mba suruh makan di sini? Biasanya kan memang di dapur kalau mau makan," Amel dengar perkataan Oma merasa ngga enak.

jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...

Terpopuler

Comments

milah fahri81

milah fahri81

moga Amel terima cinta Aswin ya,dan jg oma opa merestui mereka,lanjut Thor semangat

2024-07-22

3

Mrs.Riozelino Fernandez

Mrs.Riozelino Fernandez

Semoga mama Aswin orangnya gak julid ya...bisa Nerima Amel yang tulus mengasuh Khairan...

2024-07-22

2

Mrs.Riozelino Fernandez

Mrs.Riozelino Fernandez

serasa nunggu istri ya Aswin 🤣🤣

2024-07-22

3

lihat semua
Episodes
1 Aswin Al Nur
2 Amelia Subkhi
3 Ambar Ikan Nemo
4 Khairan Mau Sama Amel
5 Pangeran Tampan
6 Grogi
7 Ikut Ke Kantor
8 Mantan Suami
9 Membuatkan Minuman
10 Mau Jatuh
11 Ikut Dengar Amel Bercerita
12 Ketahuan Memgintip
13 Khairan Demam
14 Belum Mukhrim
15 Seperti Istri Yang Sedang Ngambek
16 Amel Diam
17 Egois
18 Pergi Ke Mall
19 Aswin Mengajak Amel Berjuang Bersama
20 Makan Es Krim
21 Ikan Bakar
22 Khairan Mau
23 Aswin Mengajak Amel Ke Mall
24 Sudah Dapat Cincin
25 Mengetahui Kebenaran
26 Diam
27 Menjelaskan
28 Ini Mimpi
29 Memasang Dasi
30 Ziarah
31 Ketemu Mantan Mertua
32 Khairan Ngambek
33 Posesif
34 Pulang Malam
35 Sampai Di semarang
36 Minta Izin
37 Bantal Guling
38 Di Bawah Pohon Durian
39 Ikan Lele
40 Sampai Di Jakarta
41 Ikut Ke Kantor
42 Sama Sama Kaget
43 Gaun Pengantin
44 Satpam Komplek
45 300 Perak
46 Sah
47 Sudah Tidak Bisa Menolak
48 Merah Pun Datang
49 Josua vs Leo
50 Ngga Jadi Ambil Cuti
51 Aswin Dan Amel Pergi Ke Raja Ampat
52 Sudah Sampai Di Raja Ampat
53 Udara Yang Sangat Dingin
54 Badan Pada Sakit
55 Sampai Rumah
56 Amel Merasa Semuanya Berputar
57 Dua Titik
58 Amel Tersenyum Lebar
59 Amel Merasa Sedih
60 Merasa Takut Dan Was Was
61 Jadi Ceria
62 Aswin Sampai Menangis Bahagia
63 Aswin Bikin Mamah Marah
64 Azzam Dan Azura
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Aswin Al Nur
2
Amelia Subkhi
3
Ambar Ikan Nemo
4
Khairan Mau Sama Amel
5
Pangeran Tampan
6
Grogi
7
Ikut Ke Kantor
8
Mantan Suami
9
Membuatkan Minuman
10
Mau Jatuh
11
Ikut Dengar Amel Bercerita
12
Ketahuan Memgintip
13
Khairan Demam
14
Belum Mukhrim
15
Seperti Istri Yang Sedang Ngambek
16
Amel Diam
17
Egois
18
Pergi Ke Mall
19
Aswin Mengajak Amel Berjuang Bersama
20
Makan Es Krim
21
Ikan Bakar
22
Khairan Mau
23
Aswin Mengajak Amel Ke Mall
24
Sudah Dapat Cincin
25
Mengetahui Kebenaran
26
Diam
27
Menjelaskan
28
Ini Mimpi
29
Memasang Dasi
30
Ziarah
31
Ketemu Mantan Mertua
32
Khairan Ngambek
33
Posesif
34
Pulang Malam
35
Sampai Di semarang
36
Minta Izin
37
Bantal Guling
38
Di Bawah Pohon Durian
39
Ikan Lele
40
Sampai Di Jakarta
41
Ikut Ke Kantor
42
Sama Sama Kaget
43
Gaun Pengantin
44
Satpam Komplek
45
300 Perak
46
Sah
47
Sudah Tidak Bisa Menolak
48
Merah Pun Datang
49
Josua vs Leo
50
Ngga Jadi Ambil Cuti
51
Aswin Dan Amel Pergi Ke Raja Ampat
52
Sudah Sampai Di Raja Ampat
53
Udara Yang Sangat Dingin
54
Badan Pada Sakit
55
Sampai Rumah
56
Amel Merasa Semuanya Berputar
57
Dua Titik
58
Amel Tersenyum Lebar
59
Amel Merasa Sedih
60
Merasa Takut Dan Was Was
61
Jadi Ceria
62
Aswin Sampai Menangis Bahagia
63
Aswin Bikin Mamah Marah
64
Azzam Dan Azura

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!