Eps 6

Beberapa saat kemudian Hajun melangkah menghampiri Danira dan Ibunya.

"Kalian makan saja, Ibu bantu Bapak dulu di bawah ya." Ucap Bu Rania.

"Om... ehhh, aku mau mengucapkan terima kasih, atas semua yang sudah Om kasih buat keluargaku." Danira menatap Hajun yang tengah mengunyah makanannya.

Danira merasa sedikit heran, melihat Hajun yang ternyata lahap sekali meski makan hanya dengan menu seadanya seperti ini.

Hajun membalas tatapan Danira, setelah selesai mengunyah makannya, ia mulai bersuara.

"Sejak awal, aku sudah bilang, aku akan bertanggung jawab atas kehidupanmu, dan keluargamu, aku tahu sekal kalau orang tuamu bukan orang yang hanya suka diberi, mereka berdua pekerja keras. Jadi, aku pikir dengan cara seperti ini mereka pasti akan mau menerima bantuanku." Hajun berkata panjang lebar.

"Tapi, Om juga sampai membangun kembali rumah milik orang tuaku, aku kira itu terlalu...."

"Anggap saja itu sebagai mahar dariku untukmu, dan kamu berikan mahar itu pada orang tuamu." Hajun menyela ucapan Danira.

Danira tak bisa lagi berkata-kata setelah mendengar jawaban dari Hajun. Dirinya merasa kagum dengan semua yang sudah dilakukan Hajun untuk keluarganya.

Setelah selesai makan, Hajun turun ke bawah lebih dulu sementara Danira membereskan meja makan, dan mencuci piring bekas makan mereka, dan setelah itu Danira menyusul Hajun turun, kembali ke Warung.

Pengunjung memang sedang ramai-ramainya, karena saat ini bertepatan dengan jam makan siang. Karena warung sotonya baru buka, jadi belum ada pegawai yang membantu orang tua Danira, hanya ada kedua adiknya yang akan membantu mereka setelah pulang sekolah.

Sampai hari menjelang sore Danira dan Hajun berada di sana.

Saat Danira masih sibuk membantu orang tuanya, Ponsel purba milik Danira berdering.

Danira melihat nama Hannah tertera disana.

"Halo Han."

"Kamu lagi dimana sekarang?"

"Kami diwarung soto orang tuaku."

"Aku mau nyusul kesana ya?"

"Benarkah? Ya sudah aku tunggu."

Setelah selesai bercakap dengan Hannah, Danira mematikan panggilannya.

"Siapa?" suara Hajun yang tiba-tiba ada belakangnya membuat Danira terkejut.

"Hannah."

"Mau apa dia?"

"Katanya mau nyusul kesini."

"Mau apa dia ke sini?"

Jia menatap Hajun dengan tatapan heran.

'Niih, Oppa Korea ternyata bisa aneh juga, anaknya ke sini ya mau makan soto lah.' batin Danira.

"Mau makan soto mungkin."

"Sama siapa Hannah kesini?"

'Duuh nih Si Oppa kenapa tiba-tiba bawel gini' Danira kembali membatin.

"Enggak tahu. Aku gak nanya dia tadi." jawab Danira yang mulai kesal.

Hingga tak berselang lama Hannah datang dengan oleh Pak Asep.

"Kamu datang sendiri?" tanya Danira.

"Iyaa... Papa mana?" tanya Hannah, matanya mengedar menatap sekeliling untuk mencari keberadaan Papanya.

Danira turut menatap sekeliling.

"Kemana ya, barusan ada dia ada disini." jawab Danira.

Hannah menghampiri orang tua Danira, lalu ia menyalami keduanya.

Hajun baru saja ke luar dari bagian belakang warung dengan baju yang sedikit basah, mungkin karena dia ikut membantu mencuci mangkok, dan gelas.

"Papa, dari mana? Kenapa baju Papa basah?" tanya Hannah seraya mengamati Hajun.

"Habis bantu Rio, cuci mangkok di belakang" jawab Hajun.

Hannah menatap Papanya, ia seakan tak percaya dengan jawaban Papanya.

Danira seketika merasa malu, karena lagi-lagi ia harus merepotkan Hajun, pria itu sampai harus ikut membantu mencuci mangkok, dan gelas.

"Sebaiknya, Om duduk saja sama Hannah, temani Hannah makan soto." Ucap Danira seraya menatap mereka bergantian.

"Aku udah kenyang An. Aku mau ikut bantu kalian juga deh." Ucap Hannah penuh semangat, seraya mengedipkan sebelah matanya pada Danira.

Kali ini Danira tidak mengerti apa arti kedipan mata Hannah.

***

Keesokan harinya..

"An, Shaka ngajak kita makan siang bareng, kamu ikut ya!" pinta Hannah, saat mereka selesai kuliah.

"Ahh, gak mau ah, nanti aku jadi nyamuk disana." jawab Danira, ia tahu Shaka, Kakak kelas Hannah tengah melakukan pendekatan pada Hannah.

"Shaka ngajak temen-temennya juga kok, An. Mau ya temenin aku, gak enak kalo cuma aku ceweknya sendiri. Mau ya...An. Please." mohon Hannah seraya mengedip-ngedipkan matanya dengan tatapan sepolos mungkin.

"Ya sudah iyaa!! Tapi, jangan lama-lama ya, beres makan kita langsung pulang." Danira akhirnya menyetujui ajakan Danira.

"Oke, Mam!" jawab Hannah seraya menirukan gerakan hormat.

Danira mencubit pinggang Hannah gemas.

Ternyata Shaka mengajak dua orang teman satu kelasnya, yaitu Arvin, dan Rangga.

Sambil makan, mereka mengobrol ria, dan sesekali bercanda. Ada saja yang bisa dijadikan bahan cerita yang membuat mereka tertawa bersama.

Arvin terlihat tertarik pada Danira, pria itu tidak bisa menyembunyikan tatapan, dan perhatiannya yang menunjukan rasa tertarik itu secara gamblang.

Danira sendiri bisa merasakan perhatian Arvin, yang sediki berbeda dari dua temannya, tapi la berusaha bersikap biasa saja.

Namun, tiba-tiba saja Hannah dan Danira merasakan tangan mereka ditarik seseorang.

"Sudah waktunya pulang!" Ucap suara yang sangat mereka kenal, Hannah dan Danira mendongak menatap sumber suara.

"Papa?" Hannah menatap tak percaya pada Hajun yang tiba-tiba ada di dekat mereka, dan sudah mencengkram pergelangan tangannya dan tangan Danira.

"Maaf!! Sekarang sudah waktunya mereka pulang," suara Hajun terdengar tegas, perkataannya ia tujukan pada tiga pria yang tengah duduk bersama anak, dan istrinya.

"Papa, kenalin ini teman-teman Hannah, ini Shaka, Rangga, dan Arvin. Kenalin ini Papa aku." Hannah saling mengenalkan mereka.

Ketiganya menyalami Hajun yang sudah melepaskan cengkramannya pada tangan Hannah dan Danira.

Hajun menyambut uluran tangan mereka bertiga.

"Baiklah, kalau gitu kita permisi dulu." Ucap Hajun, seraya merangkul bahu Hannah dan Danira.

"Kita duluan ya!" pamit Hajun pada ketiga pria di depannya, ketiganya hanya bisa mengangguk saja.

"Kami duluan ya!" pamit Hannah, dan lagi ketiganya hanya mengangguk saja.

Hannah melihat Dona ada di depan mereka, untuk menghadang langkah mereka bertiga.

"Dona, aku akan mengantar mereka pulang dulu, kamu balik ke kantor diantar Pak Asep saja pakai mobilnya Hannah." Ucap Hajun pada Dona.

"Kenapa bukan mereka saja yang pulang diantar Pak Asep, Sayang?" Dona mengerucutkan bibirnya didepan Hajun.

Hannah seketika mau muntah setelah melihat tingkah Dona, dan mendengar kata sayang yang disematkan Dona untuk Papanya.

"Ooh jadi ini Tante Dona yang tidak disukai Hannah, padahal dia cantik dan sempurna." batin Danira.

Ia merasa tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Tante Dona, yang lebih segalanya dari dirinya.

Hajun menatap wajah Danira, ia ingin tau reaksi Danira seperti apa setelah mendengar Dona memanggilnya dengan sebutan sayang.

Tapi wajah Danira terlihat biasa saja, bahkan nyaris tanpa ekspresi. Hajun sampai tak bisa menebak apa yang tengah dipikirkan Danira saat ini.

"Tidak Dona, aku yang akan mengantar mereka pulang." jawab Hajun, Dona tidak menjawab lagi.

"Aku duluan." Hajun menarik tangan Hannah dan Danira secara bersamaan untuk ke luar dari tempat

itu dan menuju ketempat di mana mobilnya terparkir,

Ingin sekali Hannah menjulurkan lidahnya untuk mengejek Dona, tapi Papanya tidak memberinya kesempatan untuk melakukan itu.

Hajun membuka pintu belakang mobilnya. Danira ingin masuk, dan duduk di belakang bersama Hannah.

Tapi, Hajun dengan cepat menahan lengannya.

"Kamu di depan!" Pintanya dengan suara tegas, membuat Danira jadi merinding takut, apa lagi saat Danira melihat pancaran amarah di mata Hajun.

Hannah yang duduk di belakang memperhatikan keduanya dengan senyum mengembang di bibir,

Danira duduk di samping Hajun yang mengemudikan mobil tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Danira sampai tak berani melirik Hajun, apa lagi terang-terangan menatap pria itu.

Sesampainya di rumah, Hannah dan Danira segera ke turun dari dalam mobil.

"Hannah, kamu langsung masuk kamar!" suara tegas Hajun membuat Hannah mengerutkan dahi.

Tanpa menjawab, Hannah menuruti perintah Papanya untuk langsung masuk kamar.

Hajun menarik lengan Danira dengan kasar ke dalam kamar Danira. Pria itu bahkan sampai membanting pintu yang suaranya mengagetkan Danira. Mata Hajun menatap tajam kearah Danira.

"Ada hubungan apa kamu sama Arvin?" pertanyaan Hajun sungguh membuat Danira terkejut.

"Mak-sud, Om?" tanya Danira yang tidak mengerti maksud pertanyaan Hajun.

"Jangan berlagak polos Danira, aku tadi cukup lama mengamati bagaimana sikap dan caranya memandangmu, aku yakin pasti ada sesuatu diantara kalian!" kata-kata Hajun semakin membingungkan Danira.

"Apa Om Hajun sedang cemburu? Ah.. Mana mungkin." Danira bergumam dalam hati.

"Kami baru pertama kali bertemu hari ini, sungguh. Om bisa tanyakan hal ini langsung sama Hannah." jawab Danira pelan.

Ada perasaan takut menyerangnya, melihat tatapan tajam dari Hajun yang seakan ingin menerkamnya. Hajun melangkah mendekati Danira, Danira mundur berusaha untuk menjaga jarak di antara mereka berdua.

"Aku tidak suka kamu berteman dekat dengan pria lain, kamu itu istriku, Danira!" Hajun terus melangkah maju mendekati Danira, suaranya terdengar masih menyimpan amarah. Danira tidak bisa mundur lagi, punggungnya mentok di dinding.

"Lelaki egois dia boleh berdekatan dengan Tante Dona, tapi kenapa dia melarangku berdekatan dengan pria lain?" Lagi-lagi Danira hanya bisa membatin.

Danira memejamkan matanya, saat tubuh Hajun hampir tidak berjarak lagi dengan tubuhnya. Lututnya seketika gemetar, bukan cuma lututnya, tapi seluruh tubuhnya juga ikut gemetar.

Hajun mengangkat dagu Danira dengan telunjuknya, agar wajah Danira mendongak menatap dirinya.

Danira membuka matanya pelan, matanya berkedip-kedip dengan wajah yang merah merona, karena wajah Hajun yang begitu dekat dengan wajahnya.

Hajun menarik pinggang Danira, sehingga tubuh mereka semakin tidak berjarak lagi.

********

********

Terpopuler

Comments

Diana Resnawati

Diana Resnawati

hajun mulai suka sm danira.moga bucin

2024-10-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!