Bab 18

Di ruangan direktur

Theresia melangkah masuk ke dalam ruangan Daniella sembari membawa sebuah brosur.

"Nona. Saya sudah mendapatkan brosur pendaftaran taman kanak-kanak yang Anda minta." ujar Theresia meletakkan sebuah brosur kepada Daniella.

"Apa taman kanak-kanak ini bertaraf internasional?" tanya Daniella menghentikan aktivitasnya.

"Art School merupakan salah satu sekolah swasta yang disponsori langsung oleh perusahaan kita. Semua anak staf bebas mendaftarkan putra-putri mereka disana. Saya dengar dari beberapa karyawan para guru yang mengajar disana menggunakan bahasa inggris saat berada di ruangan belajar bersama anak-anak."

"Benarkah?" tanya Daniella sembari membaca brosur yang dibawa Theresia.

"Benar, Nona. Anda bisa mendaftarkan anak kembar Anda di Art School."

"Tapi...." Daniella kembali flashback dengan kejadian 1 tahun yang lalu. Dimana kedua anak kembarnya terpaksa dikeluarkan dari taman kanak-kanak karena terlalu pintar.

Beberapa guru langsung menyerah karena tidak sanggup mengimbangi kepintaran kedua anak kembarnya.

"Tapi apa, Nona?" tanya Theresia dengan wajah penasaran.

"Tingkah kedua anak kembarku tidak seperti anak-anak pada umumnya, Theresia. Mereka memiliki kepintaran diluar nalar." terang Daniella saat mengingat bagaimana pintarnya kedua anaknya. Keduanya memiliki IQ di atas rata-rata. Namun mereka jarang bersosialisasi.

"Disisi lain aku ingin kedua anakku melihat dunia luar. Aku tidak ingin mereka sibuk dengan dunia mereka sendiri ." tambah Daniella membuat Theresia termenung beberapa menit mendengar penuturan atasannya.

"Bisa dikatakan dari sisi ilmu pengetahuan kemampuan mereka sudah tidak perlu diragukan lagi. Sementara disisi lain mereka juga harus menikmati masa kecil mereka seperti anak-anak pada umumnya. Bermain bersama teman sebayanya dan melakukan banyak hal yang mereka suka dan membuat mereka bahagia."

"Mungkin Art School merupakan salah satu solusi yang harus Anda coba, Nona. Dari informasi yang saya dapat. Guru-guru yang mengajar disana memiliki cara tersendiri membimbing tiap anak menjadi lebih terbuka dengan orang-orang disekitar mereka." saran Theresia.

"Baiklah. Aku akan mencobanya."

"Baiklah. Kalau begitu saya akan melanjutkan pekerjaan saya, Nona. Permisi."

Theresia kemudian keluar dari ruangan Daniella.

Semua karyawan perusahaan sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Begitu juga dengan Sean dan Daniella.

Tok

Tok

Tok

Harry masuk ke dalam ruangan Sean setelah mengetuk pintu ruangannya tiga kali.

"Tuan, baru saja Saya menerima satu email tawaran tender besar dari salah satu perusahaan perhotelan besar dari Korea. CEO mereka mengirim proposal kerja sama membangun resort mewah di salah satu pulau yang ada disana."

"Tawaran keuntungan yang ditawarkan cukup menguntungkan. Mereka hanya meminta keuntungan 20%. Sementara kita bisa mendapatkan keuntungan 80% dari proyek ini." terang Harry menyerahkan proposal yang dimaksud kepada Sean.

"Tapi, kita harus mengeluarkan modal besar mendirikan resort di Pulau ini. Alasannya hanya satu yaitu akses menuju lokasi sedikit jauh dari daerah penduduk." lanjut Harry memperhatikan wajah termenung Sean.

"Tolong adakan rapat siang ini. Aku akan membahas masalah ini dengan direktur keuangan." kata Sean setelah berpikir beberapa saat.

Setelah jam makan siang usai. Beberapa karyawan naik ke lantai paling atas perusahaan Triple_A Company.

Mereka memasuki ruangan meeting setelah mendapatkan informasi dari grup perusahaan secara mendadak.

"Tuan, apa ada masalah urgent sehingga kami diminta menghadiri rapat dengan CEO secara mendadak?" tanya salah satu karyawan bernama Charles.

Charles merupakan staf keuangan Triple_A Company.

"Ya. Kita akan membahas sebuah proyek besar bersama pengusaha besar dari Korea." jawab Harry berbisik pelan.

"Rapatnya sudah bisa dimulai!" tegas Sean menatap tajam kearah Harry.

"Direktur Daniella masih dijalan, Tuan. Dia akan tiba 5 menit lagi." kata Theresia dengan wajah takut.

"Harry! Bagikan proposal tadi pagi kepada para karyawan yang ikut rapat!" tegas Sean tanpa menanggapi ucapan Theresia.

"Gawat-gawat. Aku yakin Tuan Sean akan memarahi direktur Daniella karena terlambat menghadiri meeting diadakan." gumam Theresia dalam hati.

Theresia mengalihkan pandanganya kearah pintu kaca dengan perasaan cemas.

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

Dijadikan alasan buat teguran Daniella oleh Sean

2024-07-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!