Bab 16

Daniella berdiri di balkon sembari memperhatikan hiruk-pikuk keramaian pengunjung dari lantai atas. Daniella menghela nafas berat beberapa kali sebelum meneguk segelas wine yang ada di tangannya.

Sean melangkah kearahnya dan berdiri disampingnya memperhatikan keadaan luar hotel.

"Jangan minum terlalu banyak." celetuk Sean tanpa menatap lawan bicaranya.

Daniella tersenyum tipis dan berkata dengan suara lembut. "Ternyata kau masih peduli padaku."

"Aku hanya sedang memperingatkan mu. Karena bagaimanapun aku tidak mau melihat karyawan ku mabuk dan mempermalukan diri sendiri hingga mempengaruhi nama baik perusahaan." jawab Sean dengan wajah datar.

Daniella meletakkan gelas wine miliknya di lantai dan melangkah mendekati Sean. Pengaruh wine yang masuk ke tubuhnya membuat tingkat keberaniannya menjadi meningkat untuk mendekati Sean.

Daniella menatap Sean beberapa saat sebelum menempelkan telinganya di depan dada pria itu. "Jantung mu masih berdetak tidak normal seperti beberapa tahun yang lalu...."

Daniella kembali menegakkan kepalanya dan meneliti raut wajah Sean.

"Kau masih peduli padaku dan menyukai ku seperti lima tahun lalu."

"Mana mungkin!" ketus Sean memalingkan wajahnya kesamping agar tidak bertatapan dengan Daniella.

Tiba-tiba Daniella terkekeh geli melihat tingkah Sean. Hal itu mengingatkannya dengan kenangan masa lalu mereka dulu.

Daniella melingkarkan kedua tangannya di pinggang Sean dan menempelkan telinganya di depan dada pria itu.

"Aku sangat nyaman melakukan hal ini saat berada di dekatmu."

"Sean...."

"Jika dulu kau yang mengejar ku. Maka kali ini ijinkan aku yang mengejar mu."

Sean mengepalkan kedua tangannya mendengar perkataan Daniella.

Dengan kasar Sean melepaskan kedua tangan Daniella yang melingkar di pinggangnya.

"Jika dulu kau tidak meninggalkan ku. Mungkin saja kita sudah menikah dan keturunan ku sudah sebesar anak haram mu!" maki Sean sebelum berlalu dari sana.

Tubuh Daniella langsung luruh ke lantai mendengar makian Sean. Ia tidak menyangka kalau mantan tunangannya akan berkata kasar.

Hiks

Hiks

Hiks

Seorang pemuda tanpa sengaja mendengar perdebatan mereka. Ia melangkah mendekati Daniella dan menutupi bahu Daniella dengan jas hitam miliknya.

"Tidak usah menangisi kejadian yang sudah berlalu. Lebih baik perbaikan diri dan berubah menjadi lebih baik." tukas pemuda itu sebelum berlalu dari sana.

Perkataan pria itu tidak bisa menghibur hati Daniella. Karena bagaimanapun perasaan cinta di hatinya masih ada untuk Sean sampai hari ini.

Daniella kembali ke kediamannya dengan mata sembab. Kedua orang tuanya bertanya-tanya mengapa putrinya pulang dalam keadaan murung seperti itu.

Daniella langsung masuk ke kamarnya dan menangis dalam diam mengingat kejadian lima tahun lalu.

Flashback On

"Namaku Andrea Dovizioso. Aku merupakan pria yang tidur bersama mu 2 bulan yang lalu." kata seorang pria menghampiri seorang wanita yang sedang berdiri di depan sebuah rumah sakit.

Daniella menatap wajah pria itu dengan mata sembab. Memang benar kalau wajah pria itu sangat mirip dengan pria yang menemaninya minum lima tahun yang lalu.

"Ayo kita menikah. Aku akan bertanggung jawab atas perbuatan ku. Lagian usiaku sudah tidak lama lagi. Aku tidak ingin anak-anak ku lahir tanpa status yang jelas." kata Andreas Dovizioso dengan wajah pucat.

"Aku tidak bisa menikah dengan pria yang tidak kucintai." jawab Daniella menghapus air matanya.

"Pernikahan ini hanyalah sebuah status. Jangan khawatir. Aku tidak akan menuntut mu melayaniku. Aku hanya ingin memberikan status yang jelas kepada anakku."ucap Andrea menyakinkan Daniella.

"Tapi--"

"Apa kau mau anak yang sedang kau kandung dicap sebagai anak haram? Anak yang lahir tanpa sebuah pernikahan! Meskipun kita hidup di negara yang menormalisasi hal tersebut. Namun, aku tidak ingin kata tersebut melekat pada keturunan ku." sela Andreas memotong perkataan Daniella.

"Kita akan tinggal di tempat yang berbeda. Aku hanya ingin bertanggung jawab atas anak yang kau kandung." lanjut Andreas membuat Daniella terdiam cukup lama mencerna perkataan pria yang ada di depannya.

"Apa kau yakin kalau kau adalah pria yang tidur bersamaku 2 bulan yang lalu?" tanya Daniella dengan perasaan ragu.

"Aku yakin. Aku tidak mungkin salah orang." balas Andreas dengan penuh keyakinan.

"Jika kau setuju. Kita akan mendaftarkan pernikahan kita di kantor catatan sipil. Siapkan semua dokumen persyaratan milikmu. Kita akan bertemu disana besok pagi." tambah Andreas.

Sepulang dari rumah sakit. Daniella memutuskan kembali ke rumah. Ia menatap adiknya yang sudah tertidur lelap di atas sofa. Sementara sang ibu masih menjaga ayahnya di rumah sakit.

"Zayn, bangunlah. Tidurlah di kamar mu."

Daniella membangunkan adiknya dengan suara lembut.

Dengan wajah mengantuk. Zayn perlahan membuka kedua matanya dan menatap kakaknya beberapa detik sebelum berucap.

"Ternyata kakak sudah pulang. Bagaimana keadaan Papa?" tanya Zayn menguap beberapa kali karena terlalu kecapean bekerja paruh waktu di restoran tanpa sepengetahuan keluarganya.

"Keadaan Papa masih kritis. Dokter belum tahu kapan pastinya Papa akan bangun dari komanya." jawab Daniella menatap kosong ke depannya.

Zayn mengangguk mendengar perkataan kakaknya.

"Istirahatlah di kamar. Aku tahu kakak juga pasti kecapean setelah berkerja seharian." ujar Zayn sebelum melangkah ke kamarnya.

Daniella hanya menganggukkan kepalanya mendengar perkataan adiknya.

Daniella mengeluarkan ponselnya dan menatap lembut kearah layar ponselnya. Disana masih tersimpan banyak foto-foto kebersamaannya bersama Sean. Pria yang akan selalu bertahta di hatinya.

Saat membuka kunci ponselnya. Muncul gambar sepasang kekasih yang terlihat sangat bahagia saat berpelukan bersama.

"Sean.... Apa yang harus aku lakukan." gumam Daniella meneteskan air mata.

Keesokan harinya

Daniella keluar dari kamarnya dengan wajah lesu. Ia tidak bisa tidur semalaman karena masih mempertimbangkan perkataan Andreas. Bagaimanapun Daniella tidak mungkin hamil tanpa seorang suami di sampingnya.

Tiba-tiba Daniella merasa perutnya diaduk-aduk hingga ingin muntah. Ia langsung berlari ke arah kamar mandi dan memuntahkan cairan bening.

Hoek

Hoek

Hoek

Zayn tiba-tiba sudah berdiri di belakang Daniella dan memijat tengkuk lehernya dengan lembut.

"Kakak kenapa?" tanya Zayn dengan wajah panik.

"Kakak tidak apa-apa, Zayn. Lebih baik kamu segera berangkat sekolah. Bukankah hari ini kamu ada ujian kenaikan kelas?" kata Daniella dengan suara parau.

"Tapi--"

"Udah.... Kakak tidak apa-apa. Mungkin kakak hanya masuk angin." ucap Daniella menyela perkataan adiknya.

"Benarkah?" tanya Zayn meneliti wajah pucat kakaknya.

"Benar. Kakak hanya masuk angin karena pulang terlalu malam."

Daniella memaksakan senyumnya untuk menyakinkan adiknya.

Zayn menghela napas berat dan menuruti perkataan kakaknya.

"Baiklah. Kalau begitu aku berangkat dulu. Kabari aku jika terjadi sesuatu." kata Zayn sebelum keluar dari kamar mandi.

Disisi lain

Seorang pemuda terlihat sedang sibuk dengan pekerjaannya. Bakatnya di ilmu kimia sudah tidak perlu diragukan lagi. Ia sangat ahli di bidang kimia. Apa lagi dalam merakit beberapa jenis bom atom.

"Sean. Profesor Alberto memanggilmu." ucap salah satu rekan Sean menghampiri pemuda itu.

Sean hanya menganggukkan kepalanya mendengar perkataan rekannya. Sean kemudian menyudahi kegiatannya dan merapikan semua peralatan kerjanya sebelum keluar dari laboratorium.

Di sebuah lorong. Tanpa sengaja Sean mendengar obrolan rekannya dengan seseorang yang suaranya sangat familiar di pendengar Sean.

"Ella! Mengapa kau pergi ke kantor catatan sipil! Apa kau akan menikah! Mengapa kau tidak mengundang kami!" celetuk rekannya dengan nada marah sekaligus kesal.

"Aku adalah teman dekatmu! Jangan coba-coba melupakan ku setelah sekian lama tidak bertemu!" kata rekannya lagi sembari bersandar di belakang pintu tangga darurat.

"Okey! Aku kembali bekerja dulu. Semoga pernikahan kalian lancar." jawab rekan Sean sebelum mengakhiri panggilannya.

Saat membuka pintu tangga darurat. Wanita itu terkejut melihat Sean sudah berdiri di depan pintu darurat. Ia yakin Sean sudah mendengar semuanya.

"Apa dia akan menikah dengan pria lain?" pertanyaan singkat itu membuat bibir wanita itu terkunci.

Sean mengangguk dengan wajah kecewa berulang kali sebelum berlalu dari sana. Tanpa sengaja setetes air mata jatuh dari sudut matanya.

Alih-alih melangkah menuju ruangan profesor Alberto. Sean malah melangkah menuju parkiran. Mobilnya melaju keluar dari perusahaan.

"Halo. Aku membutuhkan bantuan mu. Beritahu aku semua informasi yang kau ketahui tentang wanita yang ada di foto yang baru saja aku kirim." kata Sean dengan wajah dingin.

Setibanya di apartemen miliknya. Sean melangkah ke pantry dan mengambil sebotol wine. Ia meneguk wine itu dengan wajah frustasi.

"Bukankah kau bilang kau mencintaiku? Lalu mengapa sekarang kau malah menikah dengan pria lain!" lirih Sean sembari menatap foto mantan tunangannya.

Tak beberapa lama sebuah email masuk ke ponselnya. Sean membaca email itu dengan raut wajah yang semakin lama berubah merah padam.

Tiba-tiba terdengar suara barang kaca pecah yang cukup nyaring di dalam apartemen. Sean melempar botol wine yang ada ditangannya hingga pecah.

"Sialan! Wanita murahan!"

"Aku tidak pernah menyentuh mu! Lalu mengapa kau bisa hamil dengan pria lain!"

Hiks

Hiks

Hiks

"Mengapa mencintai mu sesakit ini, Daniella! Dan mengapa kau melupakan ku secepat ini!" ujar Sean dengan wajah mabuk.

Di Italia

"Tuan, apa Anda tega melihat tuan muda menderita seperti itu?" tanya asisten Ocean dengan wajah murung setelah mendengar percakapan Ocean dengan seorang pria misterius.

"Putraku akan lebih menderita hidup bersama wanita sepertinya." jawab Ocean dengan wajah tanpa ekspresi menatap lurus ke depan. Ia sepertinya sedang menerawang sesuatu.

Flashback Off

Terpopuler

Comments

Zainatul Ilmiyah

Zainatul Ilmiyah

.

2024-12-06

0

Uthie

Uthie

Maaf Thor... kalau boleh saran, sebaiknya diberikan Jeda spasi paragraf.. atau keterangan misal flash back.. dan flash off gtu... biar gak bingung bacanya.. kecampur-campur 😁😁🙏

2024-07-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!