Bab 13

Saat terbangun dari tidurnya, Daniella melihat dirinya sudah berada di kamarnya. Seingatnya kemaren dia masih ada di pulau Maldives dan ditawan oleh dua orang penjahat.

#

#

Flashback sebelumya

"Black Mamba...." lirih pria itu sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.

Setelah 15 menit berlalu. Akhirnya Sean berhasil melumpuhkan semua anak buah Matteo.

Sean membuka jeruji besi dan membangunkan Daniella dengan wajah cemas.

"Ella! Apa kau bisa mendengar ku?"

Daniella dengan perlahan membuka kedua matanya dan memeluknya.

"Sean. Aku pikir aku tidak akan pernah melihat mu lagi." gumam Daniella menangis dalam pelukan Sean.

Tanpa menanggapi perkataan Daniella. Sean langsung mengendong tubuh Daniella dan membawanya keluar dari markas bawah tanah Matteo.

Markas yang terhubung dengan laut dan juga hutan sehingga penghuninya bisa menikmati dua keindahan sekaligus.

Saat tiba di luar. Beberapa anggota Black Mamba sudah berdiri di luar menunggu keduanya.

"Tuan, kami sudah berhasil melumpuhkan semuanya. Helikopter Black Mamba sudah menunggu kalian di dekat pantai."

"Ledakkan markas rahasia mereka!" perintah Sean sebelum berlalu meninggalkan anggota Black Mamba.

"Baik, Tuan."

Beberapa anggota Black Mamba meninggalkan markas Matteo dan mengawal Sean menuju helikopter yang akan membawa mereka ke bandara. Sementara sisanya tetap tinggal disana menyelesaikan perintah Sean.

Sesuai perintah Sean. Anggota bayangan Black Mamba membombardir markas rahasia Matteo hingga hancur.

Duar

Duar

Duar

"Misi selesai." kata salah satu anggota Black Mamba mengikuti langkah Sean menjauh dari markas Matteo.

#

#

"Akhirnya kamu bangun." tukas seorang wanita paruh baya masuk ke dalam kamar Daniella.

"Mama. Siapa yang antar Ella kembali?" tanya Daniella dengan raut wajah penasaran.

"Sean."

Jawaban singkat itu membuat hati Danielle tersentuh.

"Lalu dimana dia?" tanya Daniella berniat turun dari atas ranjang.

"Dia sudah kembali tadi malam." balas Xia meletakkan sarapan pagi untuk putrinya diatas nakas.

Xia menatap putrinya dengan lembut dan berkata dengan suara pelan. "Pada akhirnya kalian kembali dipertemukan."

"Apa kamu masih mencintainya?" tanya Xia menatap wajah putrinya dengan dalam. Feeling seorang ibu tidak pernah salah. Xia yakin kalau putrinya masih belum bisa move on dari Sean. Begitu pun sebaliknya.

"Hubungan kami hanya sebatas teman saja, Ma. Karena kami sulit bersatu setelah apa yang Ella lakukan 5 tahun yang lalu."

"Baiklah. Lebih baik kamu sarapan terlebih dahulu. Anak-anak sudah menunggu kamu diluar. Bukankah hari ini hari weekend. Mereka ingin jalan-jalan bersamamu ke taman bermain." kata Xia sebelum keluar dari kamar putrinya.

"Oma, apa Mommy sudah bangun?" tanya Zayan mendekati Xia. Ia sedari tadi berdiri di depan pintu menunggu Xia keluar dari kamar Daniella.

"Sudah. Mommy masih sarapan dan bersiap-siap sebelum pergi bersama kalian. Lebih baik kamu juga sarapan." kata Xia mengandeng tangan cucunya menuju meja makan. Disana sudah ada Danil, Zayn dan juga Xavi menunggu kedatangan mereka.

"Bagaimana dengan kakak, Ma? Apa dia sudah bangun?" tanya Zayn menatap ibunya.

"Ya. Ella sudah bangun." sahut Xia tersenyum lembut menatap putranya.

Satu jam berlalu. Daniella keluar dari kamar menggenakan pakaian kasual. Ia terlihat seperti gadis muda yang baru saja lulus SMA.

Zayan memutari tubuh ibunya dengan wajah kagum. "Mommy, laki-laki mana yang tidak tertarik dengan wajah cantik mu? Bukankah sudah saatnya kami berdua memiliki ayah baru setelah ayah tiada." celetuk Zayan dengan wajah polosnya.

"Untuk sekarang Mommy hanya ingin membesarkan kalian tanpa menambah anggota baru di keluarga kita. Bukankah keberadaan Mommy sudah cukup untuk membahagiakan kalian?" jawab Daniella tersenyum terpaksa.

"Ada Uncle Zayn, Opa Danil dan juga Oma Xia." Daniella mengelus kepala putrinya.

"Tapi--"

"Lebih baik kita berangkat sekarang juga." kata Daniella lagi menggandeng kedua tangan anak kembarnya.

Daniella tidak ingin membuka hati untuk pria baru. Apa lagi nama Sean masih terselip di hatinya sampai hari ini.

#

#

Parco Sempione

Daniella membawa putra-putrinya ke Parco Sempione. Tanpa lupa Zayn dan Daniella mengabadikan momen kebahagiaan Xavi dan Zayan dalam bentuk video dan foto.

Parco Sempione (Taman Sempione) adalah taman terbesar di Milan dan dinikmati oleh penduduk lokal maupun wisatawan.

Taman hijau yang dipenuhi oleh beberapa bangunan indah, termasuk Arch of Peace, La Triennale di Milano (museum desain dan arsitektur yang fantastis dengan pameran bergilir), Acquario Civico, dan tentu saja, Kastil Sforzesco.

"Apa kalian ingin bersepeda?" tanya Zayn kepada kedua keponakannya.

"Yes, Uncle. Kami ingin bersepeda menikmati udara sejuk di tempat ini." jawab Zayan dengan cepat melangkah kearah toko khusus sewa sepeda.

Sementara Daniella duduk di atas tikar sembari mengeluarkan beberapa makanan dan buah yang sudah disiapkan ibunya tadi pagi.

"Kalian saja. Aku lebih suka membaca buku kesayangan ku." jawab Xavi berbaring di atas tikar sembari membaca buku.

Daniella tersenyum tipis mendengar perkataan putranya.

"Pergilah bermain bersama Uncle dan saudarimu. Mommy akan menunggu kalian disini." tukas Daniella namun tidak diindahkan oleh Xavi.

Daniella menghela napas panjang melihat sikap cuek dan acuh putranya. Entah sikap siapa yang menurun kepada Xavi. Yang pasti sifat acuh dan cuek Xavi tidak menurun dari Daniella.

Disini lain

Sean sedang memantau kegiatan syuting sebuah iklan promosi produk perusahaan.

"Tuan, mengapa Anda malah memilih Nona Celine sebagai BA perusahaan kita?" bisik sekertaris Sean.

"Celine sedang naik daun. Aku ingin memanfaatkan situasi ini untuk meningkatkan penjualan perusahaan." jawab Sean dengan wajah datar sembari menatap langit cerah di atas langit.

Tiba-tiba Sean mendengar suara berisik dari sekitar lokasi syuting. Ia melihat seorang pria sedang berada mulut dengan salah satu karyawan pria yang bekerja di perusahaannya.

"Sudah salah malah nyolot!"ketus karyawan perusahaan Sean kepada pria yang berdiri di depannya. Sean tidak bisa melihat wajah pria itu dengan jelas. Karena posisi pria itu sedang membelakanginya.

"Saya sudah minta maaf dan berniat ganti rugi! Seharusnya Anda tidak memarahi keponakan saya! Dia masih kecil dan tidak tahu apa-apa!" balas pria di depan karyawannya dengan lantang.

"Uncle! Maafkan Zayan." lirih seorang anak perempuan dengan kepala menunduk. Ia mengaitkan kedua tangannya tanpa berani menatap orang-orang sekitarnya.

"Haidar! Apa yang terjadi?" tanya Sean dengan wajah datar.

"Anak ini menabrak peralatan syuting kita hingga rusak, Tuan. Kita tidak bisa melanjutkan syuting tanpa tripod dan pencahayaan di malam hari. Bukankah iklan ini harus selesai hari ini juga. Karena besok iklan ini akan disiarkan di beberapa tv nasional maupun internasional." jawab Haider dengan wajah takut-takut. Ia tahu Sean bukanlah tipe orang pemaaf.

Sean semakin mendekat kearah kerumunan dan terkejut saat melihat Zayn dan Zayan ada disana juga.

"Uncle. Sorry. Zayan tidak sengaja menabrak tripod dan pencahayaan itu. Zayan akan meminta Mommy ganti rugi atas kerusakan peralatan kerja kalian." ujar Zayan dengan suara terbata-bata. Ia tahu tripod dan pencahayaan yang rusak itu bukanlah barang murah.

Sean berjongkok di depan Zayan hingga sejajar dengan tinggi anak perempuan itu.

Tiba-tiba Zayan merasa kedua tangannya di genggam oleh tangan besar seseorang. Entah mengapa genggam itu membuat perasaan takut Zayan menghilang seketika. Ia malah merasa tenang dan nyaman dengan genggaman itu.

"Jangan khawatir. Paman tidak akan meminta ganti rugi." kata Sean dengan wajah datar.

Zayan mengangkat kepalanya dan menatap wajah Sean dengan tatapan ragu-ragu.

"Tapi--"

"Paman yang akan menyelesaikan masalah ini. Lebih baik kalian kembali."potong Sean dengan raut wajah datar dan dingin.

"Ketika Mommy marah atau kesal dengan tingkah kami. Mommy akan menyelipkan sebuah senyuman hangat di wajahnya. Namun, mengapa raut wajah paman terlihat sangat kaku dan dingin. Apa paman tidak tulus memaafkan perbuatan Zayan?" celetuk Zayan dengan mata berkaca-kaca. Ia pikir Sean akan marah dengan perbuatannya.

Deg

Terpopuler

Comments

Ade Syafira

Ade Syafira

tunjukkan gigi Pepsodent 🤣🤣🤣

2024-07-04

0

Uthie

Uthie

Apakah mereka ayah dan anak kandung? 😁

2024-07-03

1

Nadiyah1511

Nadiyah1511

senyum makanya Sean senyum🤭💜

2024-07-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!