Bab 15

Mandarin Oriental, Milan.

Seorang wanita turun dari mobil sembari mengenakan dress ketat berwarna hitam membalut tubuh rampingnya. Daniella terlihat cantik dan seksi saat menghadiri acara tahunan perusahaan tempatnya bekerja.

Beberapa wartawan mulai memenuhi lobi saat melihat kedatangan sebuah mobil Limousine berwarna hitam. Seorang wanita cantik turun dari mobil saat supir membuka pintu mobil bagian penumpang.

"Nona, Celine. Apa Anda akan menjadi Brand ambassador tetap perusahaan Arnold?" tanya seorang wartawan dengan wajah penasaran.

"Ya. Kami sudah menandatangani kontrak sebulan yang lalu." jawab Celine dengan raut wajah ramah.

Daniella melewati kerumunan begitu saja. Ia tidak mau telat menghadiri acara tahunan perusahaan untuk pertama kalinya.

Para wartawan tidak terlalu peduli dengan kedatangan Daniella. Karena Daniella bukanlah seorang selebriti ataupun pengusaha kaya yang harus di liput.

"Bagaimana hubungan Anda dengan Tuan Sean. Saya dengar dari salah satu orang terdekat Anda bahwa Minggu lalu Tuan Sean diam-diam mengajak Anda makan malam di sebuah restoran mewah." tanya salah satu wartawan wanita yang tidak mau ketinggalan mewawancarai Celine.

Celine pura-pura melirik sekilas jam tangan yang melingkar di tangannya.

"Sepertinya sebentar lagi acaranya akan dimulai. Saya mau masuk dulu." kata Celine dengan sangat ramah. Sikap itu berbanding terbalik dengan sikapnya kepada orang-orang yang memiliki status jauh dibawahnya.

"Nona, silahkan." kata manajer perempuan yang menaungi Celine.

Celine tersenyum tipis sebelum masuk ke dalam hotel.

Setelah Celine masuk. Sebuah mobil Limousine edisi terbaru berhenti di depan para wartawan. Seorang staf hotel melangkah kearah mobil dan membukakan pintu penumpang. Para wartawan melihat Oscar turun dari mobil bersama dengan Sean.

Dibelakang mereka berdiri Mike dan juga Harry yang baru datang dari arah parkir.

"Itu Tuan Arnold pertama dan kedua." celetuk seorang wartawan dengan suara lantang.

Para wartawan berbondong-bondong mengabadikan beberapa foto dan video kedatangan Sean dan juga Oscar.

"Tuan Arnold. Bagaimana perasaan Anda setelah terpilih menjadi pengusaha termuda dan tersukses di negara Eropa?" tanya seorang wartawan wanita menghampiri Oscar.

Dengan wajah datar dan dingin Oscar berkata dengan bijak. "Semua kesuksesan yang saya terima hari ini tidak lepas dari campur tangan keluarga besar saya. Saya mengucapkan terima kasih untuk Madre dan Padre yang tidak dapat menghadiri acara tahunan malam ini. Berkat didikan dan dukungan mereka. Saya mampu berdiri sukses di puncak karir saya saat ini." jawab Oscar panjang lebar sebelum masuk ke dalam hotel.

"Tuan kedua begitu bijaksana. Dia terlihat tidak sombong dan sangat rendah hati." kata seorang reporter mengakhiri laporan berita yang baru saja disiarkan secara langsung.

#

#

#

Di aula hotel

Daniella tersenyum binar saat melihat kumpulan makanan mewah yang disajikan di atas meja. Ia mengambil segelas wine dan mengambil 2 potong roti untuk di nikmati.

Theresia melangkah kearah Daniella dengan penampilan yang cukup menawan. Ia juga mengenakan dress pendek selutut menghadiri acara tahunan perusahaan.

"Nona, saya dengar hari ini perusahaan akan kedatangan CEO baru. Karena CEO lama akan mengalihkan semua tanggung jawabnya terhadap perusahaan keadaan saudaranya yang akan menjabat sebagai CEO baru."

Deg

Daniella merasa kesulitan menelan kue yang baru saja masuk ke dalam mulutnya mendengar perkataan Theresia.

"Mengapa kamu tidak memberitahu kabar ini kepadaku?" ujar Daniella dengan mulut penuh.

"Bukankah Anda izin cuti satu hari dan besoknya merupakan hari weekend. Jadi, kita belum bertemu selama 3 hari ini."

Daniella menghela napas mendengar perkataan Theresia. Memang benar juga apa yang dikatakan wanita itu.

Tak beberapa lama seorang MC mulai angkat bicara di depan podium sembari mengawal acara dengan kalimat pembuka.

"Saya persilahkan Tuan muda Arnold agar naik ke podium memberikan beberapa pidato motivasi untuk karyawan dan seluruh tamu undangan yang hadir malam ini."

Oscar naik ke podium dan memberikan beberapa kalimat pembuka untuk para karyawan dan tamu undangan yang hadir.

"Mungkin ada beberapa karyawan yang asing dengan wajah saya. Karena saya jarang berkunjung ke Triple_A Company. Oleh karena itu perkenalan nama saya Prince Oscar Arnold. Saya merupakan CEO Triple_A Company selama 10 tahun ini. Untuk selanjutnya saya akan menyerahkan semua tanggung jawab saya kepada saudara kembar saya Prince Ocean Arnold."

"Untuk saudara saya silahkan naik ke atas podium." panggil Oscar tersenyum tipis menatap kearah Sean.

Sean yang mengerti langsung naik ke atas podium berdiri di sebelah saudara kembarnya.

"Sean akan menggantikan saya menjabat sebagai CEO baru di Triple_A Company. Saya harap kalian akan bekerja dengan tekun dibawah kepimpinan_nya."

"Setahun telah berlalu. Saya akan meminta manajer SDM mencairkan bonus kepada seluruh karyawan karena telah bekerja keras meningkatkan pertumbuhan ekonomi perusahaan selama setahun berjalan. Untuk para karyawan yang sudah memasuki usia pensiun. Saya akan memberikan tunjangan pensiunan sebesar 50.000 euro untuk masing-masing karyawan. Anggap saja tunjangan itu sebagai kompensasi untuk masa tua kalian. Dan untuk karyawan yang masih berada di usia produktif. Saya harap kalian akan terus bekerja keras dan bekerja sama membantu CEO memajukan perusahaan Triple_A company. Hanya itu yang dapat saya sampaikan. Terima kasih."

"Silahkan nikmati pestanya. Kalian bebas menikmati semua makanan yang sudah disediakan oleh Chef hotel." tambah Oscar sebelum turun dari podium bersama saudara kembarnya.

"Padahal aku yang lebih dulu lahir beberapa menit ketimbang kamu. Tapi, kenapa kau malah bertingkah seperti seorang kakak terhadap adiknya." celetuk Sean dengan wajah kesal.

"Makanya cepat nikah biar Abang tahu bagaimana rasanya menjadi seorang ayah. Karena aku telah mendapatkan banyak pelajaran hidup sejak menjadi seorang ayah."

Oscar berbisik pelan di dekat telinga Sean. "Daniella juga sudah kembali dan bekerja di perusahaan. Aku harap kau tidak akan tergoda dengan kecantikannya."

"Cih! Aku tidak akan masuk ke dalam perangkapnya lagi!" ketus Sean mengalihkan pandanganya kearah samping.

Tanpa Sean duga. Tatapannya malah bertabrakan dengan tatapan Daniella.

"Baru saja dibilang. Udah nyosor." sindir Oscar membuat Mike tersenyum tipis.

Celine melangkah kearah mereka sembari membawa dua gelas wine.

"Sean, ternyata kau disini." kata Celine dengan suara lembut. Ia menyerahkan segelas wine kepada Sean.

Sean menerima wine yang dibawa Celine.

"Tuan kedua." sapa Celine menatap Oscar yang berdiri di samping Sean.

"Kalian nikmati pestanya. Aku akan kembali ke Roma malam ini juga. Istri dan anak-anakku telah menunggu kepulangan ku." kata Oscar sebelum berlalu dari sana bersama Mike.

"Aku tidak menyangka kalau saudara kembar mu ternyata memiliki wajah yang cukup tampan, Sean." celetuk Celine menatap kepergian Oscar dan asistennya.

"Jika kau menyukainya. Aku persilahkan kau merayunya. Tapi, jangan salahkan aku jika istrinya mengetahui kegilaan mu dan mencabut nyawamu." balas Sean sebelum pergi dari sana.

Sean yakin Oscar tidak akan tertarik dengan wanita ulat bulu seperti Celine. Karena cintanya terlalu dalam untuk Kimberly dan anak-anak mereka.

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

lanjut lagi 👍🤗

2024-07-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!