Triple_A Company merupakan salah satu cabang perusahaan Arnold yang ada di Milan. Perusahaan itu merupakan salah satu anak perusahaan yang dijadikan Gavin sebagai bentuk cintanya kepada cucu kembarnya.
Triple_A Company sekarang dipegang alih oleh Oscar. Namun, tak ayal Sean juga sering membantu Oscar memeriksa ataupun mengawasi kondisi perusahaan disaat Oscar sibuk melakukan perjalanan bisnis ke negara lain.
"Nona. Hari ini Anda hanya memiliki tiga schedule. Jam 9 pagi akan diadakan rapat dadakan untuk acara tahunan perusahaan. Jam 11 siang Anda memiliki pertemuan dengan seorang klien penting. Beliau meminta bertemu di sebuah restoran yang sudah dipesan oleh klien perusahaan. Dan jam 2 siang CEO perusahaan meminta Anda bertemu membahas proyek besar yang sedang dalam proses pertimbangan untuk dikembangkan." tukas Theresia dengan rinci.
"Baiklah." jawab Daniella sebelum melanjutkan pekerjaannya memeriksa beberapa email yang baru saja muncul di layar komputernya.
Tepat pukul 9 pagi. Theresia dan Daniella melangkah menuju ruangan rapat. Beberapa karyawan sudah berkumpul disana dan duduk di kursi masing-masing.
"Bukankah kita akan mengadakan rapat untuk acara tahunan? Lalu siapa lagi yang mau ditunggu?" tanya Daniella dengan ekspresi bingung.
"Tuan Arnold akan ikut hadir dalam rapat kali ini. Kebetulan Tuan Arnold sedang berada di Milan." ujar Theresia.
Tak beberapa lama dua orang pria masuk ke dalam ruangan meeting sembari menenteng sebuah tas dan laptop. Semua karyawan langsung berdiri dan menyapa pria itu dengan hormat. Kecuali Daniella yang masih terpaku melihat pria yang baru saja muncul di hadapannya.
"Bagaimana mungkin?" gumam Daniella dengan pikiran berkecamuk.
"Rapat hari ini sudah bisa dimulai." ujar asisten CEO dengan wajah datar.
Selama rapat berlangsung. Daniella tak henti-hentinya merasa cemas sekaligus khawatir melihat kehadiran dua pria yang baru saja bertemu dengannya setelah beberapa tahun tidak bertemu.
"Saya harap kalian bisa menyiapkan satu konsep acara yang sesuai dengan harapan para tamu undangan. Jangan sampai gagal. Karena menyenangkan hati klien dan para tamu undangan merupakan tugas dan tanggung jawab kita sebagai tuan rumah. Bukan hanya nama baik Triple_A Company yang kalian bawa di dalam acara kali ini. Namun, nama baik kalian sebagai karyawan Arnold Group juga cukup dipertimbangkan di mata pemilik perusahaan maupun para klien. Terutama para investor besar kita." ujar asisten CEO dengan suara tegas.
"Bagaimana dengan lokasi acara dan dekorasi tempat? Apa semuanya sudah disiapkan?" lanjut asisten CEO.
Ia memperhatikan satu persatu karyawan yang ada di ruangan rapat. Hingga atensinya tertuju kearah Daniella. Ia tentu saja mengenali wanita itu. Karena saat masih pacaran dengan Sean. Daniella sering kali berkunjung ke mansion Karina dan Ocean.
"Tuan! Bagaimana jika konsep acara tahunan ini dilakukan di tempat outdoor. Kita juga bisa menambah keindahan kembang api di malam hari." ujar seorang karyawan bagian marketing angkat bicara.
"Bagiamana jika cuaca tidak mendukung di hari H. Bukankah acara ini akan gagal total dan tidak berlangsung dengan sempurna. Saya menyarankan acara tahun ini tetap diadakan di dalam ruangan."
Kali ini Daniella langsung angkat bicara dan seakan-akan tidak setuju dengan pendapat karyawan itu.
"Bagaimana jika CEO setuju dengan pendapat ku!" balas karyawan itu dengan raut wajah tidak senang mendengar pendapat Daniella.
"Siapa bilang CEO tidak setuju dengan pendapat mu. CEO akan mempertimbangkan pendapat mu." sela asisten CEO dengan wajah datar.
"Bagaimana dengan yang lain? Apa kalian ada saran yang lain?" tanya asisten CEO menatap mereka satu-persatu. Namun, tak ada satupun diantara mereka yang angkat bicara.
"Baiklah. Jika tidak ada lagi yang memberikan saran. Maka rapat hari ini kita akhiri sampai disini. CEO akan mempertimbangkan kedua saran kalian." tambah asisten CEO.
Para karyawan mulai keluar dari ruangan meeting meninggalkan CEO dan juga asisten CEO.
"Tuan, mengapa nona Daniella bisa bekerja disini? Apa Anda menyuruhnya bekerja disini?" tanya Mike dengan wajah penasaran.
Ya. Dua pria itu adalah Mike dan Oscar. Mereka sedang melakukan perjalan bisnis ke Milan. Sementara Sean masih memiliki pekerjaan lain Italia. Makanya belum bisa menggantikan Oscar memimpin perusahaan Triple_A Company
"Aku harap wanita itu tidak akan bertemu dengan Sean. Karena pertemuan mereka hanya akan menyakiti sebelah pihak saja." gumam Oscar membuat Mike ikut setuju dengan pendapat atasannya.
Tepat pukul 11 siang. Daniella dan Theresia keluar dari perusahaan dan melangkah menuju parkiran.
"Nona. Mengapa hari ini sikap Anda terlihat sedikit berbeda. Anda lebih banyak melamun dari pada berbicara seperti biasanya." ujar Theresia membuat Daniella tersenyum tipis.
"Tidak apa-apa. Aku hanya sedang penasaran dengan kegiatan putra-putriku hari ini." jawab Daniella dengan berbohong.
Theresia tidak lagi bertanya. Hingga tak beberapa lama mereka akhirnya tiba disebuah restoran mewah. keduanya langsung turun dari mobil dan membawa sebuah tablet dan sebuah tas berisi dokumen penting.
"Apa kamu sudah membawa dokumen yang saya minta?" tanya Daniella sembari melangkah masuk ke dalam restoran.
"Sudah, Nona." jawab Theresia dengan cepat.
"Tuan! Maaf sudah membuat Anda menunggu." ujar Theresia dengan wajah menyesal menghampiri seorang pria paruh baya yang duduk di meja paling ujung.
"Tidak masalah." jawab klien mereka dengan ramah. Pria paruh baya itu terlihat begitu ramah hingga membuat keduanya langsung akrab.
Tak beberapa lama seorang wanita paruh baya datang kearah meja yang mereka duduki.
"Perkenalkan ini istri saya." ujar pria paruh baya itu memperkenalkan istrinya.
"Nyonya --" ucapan Daniella terputus karena tidak tahu harus memanggil istri kliennya itu siapa.
"Alexander." jawab wanita itu dengan ramah.
"Anda terlihat sangat cantik, Nyonya." puji Daniella dengan ramah.
Nyonya Alexander tersenyum tipis mendengar pujian Daniella.
"Anda juga terlihat sangat cantik, Nona." puji Nyonya Alexander balik.
Mereka kembali duduk di kursi masing-masing. Hingga tak beberapa lama seorang wanita datang menghampiri mereka.
"Uncle! Ternyata Anda ada di Milan juga." sapa wanita itu tiba-tiba sudah berdiri di belakang Daniella dan Theresia.
"Lisa! Sedang apa kamu di Milan? Apa ayah dan ibumu juga di Milan?" tanya pria paruh baya itu tersenyum hangat.
"Ya. Kami sedang liburan di Milan. Kebetulan Papa mengambil cuti beberapa hari karena urusan penting." jawab Lisa melangkah menyalami Tuan Alexander dan Nyonya Alexander.
Saat Lisa membalikkan tubuhnya. Tanpa sengaja tatapannya bertemu pandang dengan tatapan Daniella.
"Ella! Kamu Ella bukan sih?" tanya Lisa dengan wajah penasaran.
"Lisa...." lirih Daniella dengan suara pelan.
"Daniella!" ucap Lisa kegirangan memeluk Daniella. Daniella merupakan kakak tingkat Lisa saat di perkuliahan dulu. Daniella sangat terkenal karena dia merupakan salah satu primadona yang paling diincar oleh para pemuda tampan di kampus mereka.
"Dengar-dengar lusa kampus kita akan mengadakan reunian. Kamu harus hadir di acara reunian kali ini. Karena akan banyak alumni kampus yang hadir disana." ujar Lisa menyerahkan sebuah kartu undangan kepada Daniella.
"Tapi aku tidak bisa meninggalkan kedua anak ku begitu saja." jawab Daniella membuat Lisa terkejut.
"Apa! Kamu sudah menikah?"
Lisa tentu saja terkejut mendengar perkataan Daniella. Namun, wajar saja sang primadona cepat menikah. Karena wanita itu pastinya akan disukai banyak pria tampan.
Tuan Alexander tiba-tiba berdehem dan menyudahi pembicaraan keduanya.
"Lisa! Lebih baik kamu duduk dan makan siang bersama kami." tawar Tuan Alexander.
"Baik, Uncle."
Lisa tentu saja tidak menyia-nyiakan tawaran Tuan Alexander. Karena Lisa masih penasaran dengan kehidupan Daniella setelah lulus dari kampus 8 tahun silam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Nadiyah1511
semoga Lisa bukan duri dalam daging bwt Daniella
2024-06-25
0
Soraya
hadiah buat author
2024-06-25
0