Beleric Milan Malpensa Airport
Pesawat yang ditumpangi Daniella dan keluarganya mendarat di Milan tepat pukul 3 sore.
"Mommy! Ternyata wajah kami masih memiliki kemiripan dengan orang-orang yang tinggal di negara ini." celetuk Zayan sembari mengandeng tangan ibunya. Wajah mereka tidak terlihat seperti keturunan Asia pada umumnya. Karena wajah mereka terlihat seperti keturunan blasteran Eropa.
Sementara Xavi digandeng oleh Zayn. Ia tidak mau keponakannya hilang di tengah kerumunan. Apa lagi kondisi bandara cukup padat menjelang hari weekend.
"Nona Ella!" panggil seorang wanita menghampiri Ella dan keluarganya.
"Perkenalkan nama saya Theresia. Saya akan menjabat sebagai sekertaris Anda. Saya diminta Tuan Lu menjemput Anda di Bandara sehari sebelum keberangkatan Anda dari China ke Milan. Saya akan mengantar Anda dan keluarga Anda menuju kediaman yang akan kalian tempati selama menetap di Milan." tukas Theresia mempersilahkan supir yang menemaninya menjemput Daniella dan keluarganya agar memindahkan barang-barang Daniella ke dalam bagasi mobil.
Pandangan Theresia berpindah kearah dua pasang mata yang sedari tadi menatapnya. Ia tertegun saat melihat wajah familiar itu. Ia merasa wajah keduanya sangat mirip dengan seseorang yang beberapa hari lalu berkunjung ke perusahan tempatnya bekerja.
"Nona Theresia? Apa Anda akan terus melamun?" tegur Zayn membuat Theresia gelagapan saat pria itu menatap tajam kearahnya.
"Ah! maafkan saya. Saya hanya terpesona melihat ketampanan dan kecantikan kedua anak kembar kalian." tukas Theresia mengira Zayn dan Daniella merupakan sepasang suami istri.
"Zayn merupakan adik saya. Dan sepasang paruh baya yang ada di samping saya merupakan kedua orang tua saya. Dan kedua anak ini merupakan anak kembar saya yang berarti keponakan adik saya dan cucu dari kedua orang tua saya." jelas Daniella membuat Theresia merasa bersalah. Theresia tidak seharusnya berpikir sejauh itu.
"Maafkan saya terlalu lancang, Nona."
"Jangan sungkan. Saya hanya ingin meluruskan pemahaman mu agar kamu tidak salah paham ke depannya."ujar Daniella dengan cepat.
"Baiklah. Mari silahkan, Nona. Jangan membuat Pak Beleric menunggu terlalu lama." kata Theresia mempersilahkan Daniella dan keluarganya masuk ke dalam mobil.
Mereka tidak akan pergi dengan mobil yang sama. Karena mobil yang ditumpangi Daniella dan keluarganya tidak muat untuk 8 orang penumpang.
"Bagaimana dengan Anda Nona Theresia?" tanya Daniella menurunkan kaca mobil saat melihat Theresia masih berdiam diri diluar mobil sembari memperhatikan mobil yang Daniella tumpangi.
"Jangan khawatir, Nona. Saya memiliki kendaraan sendiri. Saya akan mengikuti kalian dari belakang." ujar Theresia tersenyum tipis menyebrang jalan menuju parkiran.
Sepanjang perjalanan Daniella memperhatikan jalan raya dengan ekspresi tak terbaca. Hingga tak beberapa lama. Mereka tiba di sebuah rumah sederhana yang cukup luas di tengah kota Milan.
"Mommy! Apakah kita akan tinggal disini?" tanya Zayan langsung turun dari mobil dan berdiri di depan gerbang rumah yang akan mereka tinggali.
"Ya! Apa kamu menyukainya?" tanya Daniella sembari membantu putranya turun dari mobil.
"Ya. Zayan menyukainya. Apa lagi rumah ini memiliki halaman yang sangat luas." jawab Zayan menatap ibunya dengan wajah berseri-seri.
Theresia kemudian membuka gerbang dan mempersilahkan semuanya masuk ke dalam rumah. Ia juga menjelaskan tempat-tempat apa saja yang dekat dari kediaman Daniella. Termasuk supermarket untuk belanja kebutuhan sehari-hari.
"Kalau begitu saya pamit undur diri Nona Ella. Saya akan menjemput Anda besok pagi." tukas Theresia sebelum berlalu dari sana.
#
#
Keesokan harinya
Benar saja Theresia menjemput Daniella di kediamannya dan membawanya ke Arnold Company. Theresia mengajak Daniella berkeliling perusahaan. Beberapa pegawai menyapa Daniella dengan wajah ramah. Hingga tanpa sengaja Daniella melihat seseorang yang cukup familiar di ingatannya.
"Mungkin aku salah lihat." gumam Daniella saat tidak lagi melihat sosok familiar itu.
"Theresia! bisakah aku meminta data-data pegawai perusahaan. Saya ingin mengenal pegawai perusahaan satu persatu." tukas Daniella sembari duduk di kursi kebesarannya.
"Semua data perusahaan dan data karyawan sudah saya letakkan di depan Anda nona. Anda bisa mempelajarinya dan mengenal karyawan kita lebih jauh lagi. Jika tidak ada lagi yang anda butuhkan. Saya pamit undur diri melanjutkan pekerjaan saya."
Theresia akhirnya keluar dari ruangan Daniella dan meninggalkan Daniella seorang diri dalam keheningan.
"Setidaknya aku tidak ditempatkan di Roma." gumam Daniella melanjutkan pekerjaannya.
Tak terasa hari mulai gelap. Daniella memutuskan pulang setelah menyelesaikan pekerjaannya.
Setibanya di rumah. Danielle tersenyum hangat melihat kedua anak kembarnya sudah santai duduk di sofa ruangan tamu.
"Apa kalian sudah mandi?" tanya Daniella mengecup kepala putra putrinya dengan hangat.
"Sudah, Mom. Apa hari ini kita akan mengadakan dinner spesial?" tanya Zayan dengan mata berbinar.
"Tentu saja. Mommy juga sudah membeli bahan-bahan dinner malam ini." jawab Daniella membuat Zayan bahagia.
"Hore! Apa kita akan mengadakan BBQ?"
"Anything for you my princess."
Sementara Xavi hanya menatap interaksi mereka dengan wajah datar.
Daniella lalu pergi ke kamarnya membersihkan diri. Daniella benar-benar menjalani perannya sebagai seorang ibu. Ia selalu ingin melakukan hal terbaik untuk putra-putrinya agar tidak kekurangan kasih sayang.
Tak terasa hari sudah mulai gelap. Semua hidangan sudah tersaji di atas meja. Zayn dan Danil masih asik memanggang iga terakhir yang blm selesai di panggang.
"Kakek! Uncle! Apakah iga bakar Zayan sudah matang?"tanya Zayan menghampiri mereka.
"5 menit lagi iga bakar kalian akan matang. Tunggu saja di halaman depan. Kakek akan membawakannya untuk kalian." jawab Danil tersenyum hangat menatap wajah mengemaskan cucunya.
"Zayan sudah lapar kakek." lirih Zayan tidak bisa menyembunyikan rasa laparnya.
Kriuk
Kriuk
Kriuk
Zayn tidak bisa menahan tawanya mendengar suara lapar dari perut keponakannya.
"Apakah keponakan Uncle sudah lapar?" goda Zayn membuat Zayan tersipu malu dan bergegas pergi dari sana.
"Bagaimana, Sayang? Apakah BBQ nya sudah matang?" tanya Daniella sembari meletakkan keranjang buah di tengah meja.
"Ya, Mom. 5 menit lagi iga bakar kesukaan kita akan selesai dipanggang." jawab Zayan dengan ekspresi yang cukup aneh di mata Daniella. Apa lagi warna pipi putrinya tiba-tiba berubah merah merona.
Tak beberapa lama Danil dan Zayn datang. Mereka meletakkan iga bakar yang sudah dipanggang di atas meja.
"Wow! Aku sudah tidak bisa menahan rasa lapar ku."celetuk Zayan menatap iga bakar kesukaan mereka dengan mata berbinar.
Zayn meletakkan tiga potong iga bakar di atas piring keponakannya. Ia benar-benar bahagia melihat Zayan menikmati makan malamnya dengan bahagia.
"Makanlah. Mommy tahu kalian lapar." ujar Daniella meletakkan sepotong daging iga diatas piring putranya. Xavi merupakan tipe anak laki-laki yang suka menjaga berat badannya agar tetap ideal.
"Andaikan kita bisa berkumpul dan makan malam bersama setiap hari." gumam Zayan sembari menyuapkan kentang goreng ke dalam mulutnya.
"Bukan hanya makan malam diluar. Mommy juga akan mengajak kalian liburan ke taman bermain setiap hari weekend." celetuk Daniella membuat Zayan bahagia.
"Benarkah? Apa Mommy kali ini tidak akan berbohong lagi seperti sebelumnya?" tanya Zayan dengan tatapan penuh harapan.
Entah mengapa tatapan Zayan selalu membuat hati Daniella tenang. Ia merasa tatapan itu mengingatkannya dengan seseorang yang dulu sangat dekat dengannya.
"Ya. Mommy tidak berbohong." kata Daniella penuh keyakinan.
"Xavi! Apa kau dengar apa yang dikatakan Mommy? Mommy akan mengajak kita ke taman bermain setiap weekend."ujar Zayan dengan suara nyaring.
"Ya. Aku dengar! Telinga ku tidak tuli!" ketus Xavi dengan wajah kesal. Meskipun dia bersikap seperti itu. Namun, jauh di dalam lubuk hatinya. Xavi sangat menyayangi saudari kembarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Evy
Ternyata.. mereka si twins anaknya Sean ya ..wah..curang juga si Sean.. meninggalkan benihnya begitu saja...
2024-11-24
0
Salma Suku
Apakah anaknya Ella ada hubungannya dengan Sean?
2024-08-23
0
Uthie
kenapa yg cewek namanya Zayan yaa... kaya nama cowok soal nya 🤭
kenapa gak Zihan.. atau apa lah yg lebih ke cewekan nama nya 😁🙏
2024-07-03
0