Keesokan harinya
Daniella menangis terisak-isak di atas tempat tidur saat mendapati tubuhnya terbangun tanpa busana dalam balutan selimut. Tanpa sengaja pandangannya mengarah kearah noda darah kering yang menempel diatas sprei. Daniella merasa tubuhnya kotor setelah
Dengan langkah tertatih-tatih. Daniella turun dari ranjang dan mengambil pakaiannya yang sudah kusut di atas lantai. Tak beberapa lama Daniella keluar dari kamar.
Sepanjang perjalanan menuju tempat tinggalnya. Daniella tak henti-hentinya meneteskan air mata. Hingga membuat dadanya sesak seakan sulit untuk bernapas.
Setibanya di kediamannya. Daniella melihat beberapa pria berpakaian serba hitam menarik ayahnya keluar dan memukulinya hingga babak belur.
"Berhenti! Apa yang kalian lakukan!" teriak Xia Fei berusaha melindungi suaminya dari pukulan tiga orang pria bertubuh besar itu.
"Suamimu memiliki utang sekitar 20 juta Yuan kepada atasan kami! Dia harus membayarnya dengan tambahan bunga dan dendanya! Jika tidak kami tidak segan-segan menghabisi nyawanya!" ancam salah satu dari pria bertubuh besar itu.
"Apa kau berniat memeras ku!" teriak kang Danil dengan suara bergetar.
"Danil! Hutang apa yang mereka maksud? Apa kau meminjam uang lagi untuk berjudi dan mabuk-mabukan?" tanya Xia Fei membuat Danil marah besar.
Kang Danil mendorong Xia Fei hingga terjungkal ke lantai.
Ketiga pria itu kembali memukul tubuh Kang Danil hingga pingsan di lantai.
"Kami memberikan waktu selama 1 x 24 jam mengosongkan rumah ini! Jika tidak! Kami tidak akan segan-segan membunuh kalian!" ancam salah satu dari pria bertubuh besar itu sebelum berlalu dari sana.
Zayn terpaku melihat adegan itu dari depan pintu. Sementara Daniella menatap semuanya dari depan gerbang.
"Zayn! Tolong panggil ambulans!"teriak Xia Fei membuat keduanya langsung tersadar dari pikiran mereka.
Kang Danil pada akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit. Dokter sudah melakukan yang terbaik untuk menyelamatkannya. Namun sangat disayangikan. Kang Danil dinyatakan koma.
"Daniella! Maafkan Mama menyembunyikan kenyataan ini. Tapi satu yang harus kamu tahu. Seperti apapun kelakuan Papa mu. Mama tetap mencintainya sepenuh hati Mama. Dulu Papa mu merupakan pria yang baik. Hingga kejadian naas dimasa lalu membuat hubungan kami berantakan. Dia melampiaskan kemarahannya dengan berjudi dan mabuk-mabukan." curhat Xia Fei dengan air mata berlinang.
"Mama akan mengusahakan yang terbaik untuk biaya perawatan Papa mu. Mama akan mengambil 2 pekerjaan sekaligus." lanjut Xia Fei penuh tekat.
Daniella masih diam dan mencerna kejadian beberapa saat lalu. Daniella dengan lapang dada harus kehilangan kesuciannya. Dan setelah kehilangan kesuciannya. Daniella harus menerima satu kejadian lagi. Dimana ayahnya koma dan harus dirawat di rumah sakit. Mereka juga harus kehilangan harta berharga mereka. Yaitu rumah yang mereka tempati selama ini untuk melunasi hutang-hutang ayahnya.
"Lalu bagaimana dengan kehidupan kita ke depannya! Bagaimana dengan sekolah Zayn! dimana kita akan tidur? Apakah Mama akan semudah itu membiarkan rumah kita diambil hanya untuk melunasi hutang-hutang Papa?" kata Daniella dengan wajah frustasi.
Untuk pertama kalinya Daniella harus menghadapi situasi berat seperti itu. Dulu Daniella hidup tanpa kekurangan apapun. Namun, sekarang Daniella harus hidup dengan banyak masalah yang menerpa keluarganya.
"Jangan khawatir. Mama akan bekerja untuk menghidupi keluarga kita." ujar Xia Fei berusaha membuat putrinya mengerti.
Daniella dengan cepat menepis tangan Xia Fei dan pergi dari sana. Daniella memberhentikan taksi dan meminta taksi mengantarnya menuju restoran tempatnya bekerja.
Tak beberapa lama taksi yang ditumpangi Daniella tiba di depan restoran tempatnya bekerja. Saat Daniella ingin masuk ke dalam restoran. Ia malah berpapasan dengan Sean.
Sean hanya menatap sekilas kearah wajah kusut Daniella sebelum berlalu dari sana.
"Sean! Aku ingin berbicara padamu!" celetuk Daniella membuat langkah Sean terhenti.
"Hubungan kita sudah berakhir! Aku tidak memiliki waktu untuk mengulang ataupun mengenang kisah masa lalu denganmu!" jawab Sean tanpa berniat membalikkan tubuhnya.
Sean melanjutkan langkahnya menuju parkiran. Namun Daniella malah mengejar langkah pria itu.
"Sean! Aku sangat membutuhkan bantuan mu!" ujar Daniella lagi membuat kedua tangan Sean mengepal.
"Sean! Bisakah kau meminjamkan uang mu padaku sebesar 20 juta Yuan? Aku akan menggantinya secepatnya." lanjut Daniella membuat rahang Sean mengeras.
"Cih! Atas dasar apa aku harus meminjamkan uang itu padamu!"
"Sean! Kali ini saja! Aku harus melunasi hutang-hutang ayahku agar rumah yang kami tinggali selama ini kembali pada kami. Adikku masih sekolah. Sementara gaji dan tunjangan yang ku terima hanya 100.000 Yuan/bulan. Aku pasti akan membayarnya padamu ketika uang yang ku terima sudah terkumpul."kata Daniella dengan suara lirih.
"Sean aku mohon. Hanya kamu orang terakhir yang bisa membantuku."lanjut Daniella tiba-tiba menangis.
Sean membalikkan tubuhnya dan menatap wajah frustasi mantan tunangannya dengan perasaan campuran aduk.
"Aku akan memberikan uang itu padamu secara cuma-cuma. Kau juga bisa menjual kediaman kedua orang tuamu untuk biaya perawatan ayahmu selama koma. Aku akan memberikan kediaman yang selama ini ku tinggali kepadamu secara cuma-cuma. Semua akan diurus oleh karyawan kepercayaan Oscar yang sedang melakukan perjalanan dinas di China." tukas Sean masuk ke dalam mobil. Mobil yang dikendarai Sean menjauh meninggalkan restoran tempat Daniella bekerja.
"Meskipun dia menyakitimu dengan sangat dalam. Namun, hatimu tetap luluh setiap kali melihatnya bersedih ataupun menangis." gumam Sean melirik sekilas kearah kaca spion melihat wajah Daniella untuk terakhir kalinya.
"Sean! Maafkan aku! Aku akan membalas kebaikanmu hari ini suatu hari nanti." lirih Daniella sebelum kembali menyetop taksi kembali ke kediaman kedua orangtuanya.
Keesokan harinya
Seorang pria berpakaian rapi datang ke rumah yang ditinggali Daniella dan keluarganya. Pria itu menyerahkan sebuah kunci dan sebuah dokumen bukti pelunasan hutang-hutang ayahnya.
"Saya sudah melunasi hutang-hutang ayah Anda sesuai perintah Tuan muda Sean. Tuan Sean juga menitipkan kunci rumah ini untuk Anda dan keluarga Anda. Selain itu. Saya diminta melunasi tagihan rumah sakit ayah Anda selama beberapa hari ini. Untuk seterusnya Anda bisa melunasi tagihan rumah sakit ayah Anda dengan hasil penjualan rumah ini." ujar pria itu sembari mengamati interior sederhana kediaman Daniella.
"Hanya itu yang ingin saya sampaikan. Saya pamit undur diri." lanjut pria itu sebelum bangkit dari duduknya.
"Terima kasih Tuan."ujar Daniella sebelum pria itu menghilang dari pandangannya.
Daniella menatap kunci dan dokumen itu beberapa saat sebelum masuk ke dalam rumah kedua orangtuanya.
Bertahun-tahun Daniella menjalani hidupnya di China bersama keluarganya. Ayahnya juga sudah sadar setelah 2 tahun koma. Zayn juga sudah berkuliah di salah satu perguruan tinggi ternama di Beijing. Bahkan 2 tahun setelah bekerja. Daniella akhirnya naik jabatan menjadi wakil direktur di salah satu perusahaan asing di Beijing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Evy
Rasanya tidak terima jika sampai terjadi pemerkosaan... kenapa bisa begitu? kecuali Sean yang melakukan nya..m
2024-11-24
0
Lily
susah di bikin sendiri
2024-07-09
0
Lily
kamu sedang kalut kenapa gak ke club lagi aja biar kembali di perkosa. sumpah ya gemes dan kesel aku lihat sikap Daniella
2024-07-09
0