Pagi-pagi sekali Kate sudah bangun dari tidurnya dan sedang bersiap-siap, setelah berberapa hari mencari informasi dimana letak perusahaan Albert dan telah mengirimkan surat lamaran kesana,akhirnya dia dipanggil untuk melakukan interview.
Padahal dia tidak berharap banyak karena dia pikir dia tidak mungkin bisa mengalahkan banyak pesaing yang mau bekerja disana, tapi dia tetap mencoba melamar pekerjaan diperusahaan besar itu.
Mencoba sedikit keberuntungan tidak ada salahnya bukan? Apalagi dia mau bekerja disana karena mengikuti saran sahabatnya dan tidak hanya itu saja, dia juga ingin sedikit merubah hidupnya dengan bekerja disebuah perusahaan besar.
Mungkin gaji disana lebih baik dari pada direstoran dan dia berharap dalam hati dia bisa diterima disana setelah melakukan interview.
Dia tidak tahu bagaimana caranya mencari informasi mengenai ketiga kalung itu disana tapi yang penting dia bisa bekerja terlebih dahulu diperusahaan itu.
Urusan informasi belakangan karena dia harus tahu siapa Albert Smith dan orang seperti apa Albert Smith sebenarnya,apakah pria ini berbahaya atau tidak? Jujur saja dia tidak mau membahayakan hidupnya lagi walaupun hanya untuk membalas budi pada sahabat baiknya, mungkin hidupnya tidak begitu berarti bagi siapapun tapi dia harus menjauhi bahaya demi kedua putranya.
Cukup malam itu saja dia membahayakan dirinya dan dia tidak mau membahayakan dirinya lagi untuk kedua kalinya karena kedua anaknya sangat membutuhkan dirinya.
Setelah puas dengan penampilannya Kate segera berjalan keluar dari kamarnya, ini masih pagi dan kedua putranya masih belum bangun dari tidur mereka.
Dia berjalan kearah dapur untuk membuat segelas kopi dan pada saat itu seorang wanita paruh baya menghampirinya, wanita itu adalah orang yang dia percaya untuk menjaga Matthew dan Michael.
"Pagi Kate." sapanya.
"Pagi aunty Debora."
"Kau bangun begitu pagi dan sudah terlihat rapi, mau kemana?"
"Aku mau pergi interview aunty, doakan aku ya supaya aku bisa diterima."
"Benarkah? Wah, aku pasti mendoakanmu Kate, semoga kau diterima disana dan juga mendapatkan jodoh." goda aunty Debora.
"Aku tidak perlu jodoh aunty." ujar Kate sambil tertawa.
"Oh Kate, jangan begitu. Kau masih muda dan cantik, masa mudamu juga masih panjang, pasti ada seseorang yang mau menerima dirimu juga menerima Matthew dan Michael."
Kate hanya tersenyum dan mengambil gelas kopinya, dia duduk dimeja makan sedangkan aunty Debora mulai membuat sarapan untuk Matthew dan Michael.
"Terima kasih aunty, tapi aku telah memutuskan untuk tidak pernah membuka hatiku pada siapapun dan aku tidak akan pernah mengijinkan lelaki manapun masuk kedalam kehidupanku karena bagiku, cukup Matthew dan Michael saja yang ada didalam kehidupanku dan tidak akan ada yang lainya."
"Apa kau yakin Kate?"
"Tentu saja aunty, Matthew dan Michael cukup punya aku dan mereka tidak boleh punya ayah tiri!'
"Ya ampun Kate, kau memang ibu yang baik, disaat seorang single mother sepertimu sibuk mencari pasangan hidup, tapi kau lebih memikirkan kedua anakmu."
"Aku tidak butuh pendamping hidup aunty, aku tidak butuh." jawabnya sambil tersenyum.
Dia memang tidak mau berhubungan dengan siapapun juga dan dia memang tidak berniat untuk menikah karena dia tidak mau anaknya memiliki ayah tiri.
Dia tahu bagaimana rasanya mempunyai orang tua tiri jadi sebab itulah dia tidak mau kedua anaknya mengalami apa yang pernah dia alami dulu.
Setelah menghabiskan kopinya, Kate bangkit berdiri dan berjalan menuju kamar kedua putranya.
Dia membuka pintu kamar itu dengan pelan, saat melihat kedua putranya senyum penuh kebahagiaan menghiasi wajahnya.
Kedua putranya adalah segalanya jadi dia tidak butuh lelaki dalam hidupnya, dia tidak akan pernah mau berhubungan dengan lelaki manapun karena baginya, cukup jalani kehidupannya yang seperti ini dan dia sudah cukup bahagia.
Jika dia berhubungan dengan lelaki belum tentu kebahagiaan yang akan dia dapatkan, dia tidak mau sakit hati dan tidak mau menangis karena cinta, apalagi dengan status dan masa lalunya, lebih baik dia tidak memulai bermain dengan cinta karena dia tidak mau berharap lagi pada cinta yang tidak mungkin dia dapatkan.
Kate segera naik keatas ranjang dan menciumi wajah kedua putranya, dia yakin dengan seiring berjalannya waktu Matthew dan Michael akan mengerti dengan dirinya dan dengan seiring berjalannya waktu kedua putranya juga akan semakin bertambah besar dan dia juga berharap, kedua putranya tidak akan mencari ayah mereka yang tidak tahu siapa.
"Matthew, Michael, bangun sayang." Kate mengusap kepala kedua putranya dengan lembut.
"Good morning mom." Michael membuka matanya dan memeluk ibunya dengan erat.
"Wah, anak mommy akhirnya bangun juga." Kate menciumi wajah Michael dan pada saat itu Matthew juga memeluknya.
"Morning mom."
"Good morning sayang ,apa tidur kalian nyenyak?"
"Tentu saja." jawab Michael dan Matthew secara bersamaan.
"Itu bagus, jadi segeralah bangun dan mandi, kalian harus bersiap-siap untuk pergi kesekolah."
"Baik mom, tapi kenapa mommy sudah bangun dan tampak rapi, mommy mau pergi kemana?" tanya Matthew.
"Mommy mau pergi interview untuk pekerjaan baru sayang, jadi doakan mommy ya semoga mommy diterima disana."
"Tentu saja mom."
Kate kembali menciumi wajah kedua putranya dan memeluknya dengan erat, semoga saja keberuntungan menghampirinya kali ini agar kehidupan mereka lebih baik.
Matthew dan Michael segera bangun dari tidur mereka dan berlari kedalam kamar mandi sedangkan Kate menyiapkan seragam untuk kedua putranya.
Sudah lama dia tidak melakukan hal seperti ini karena dia selalu pulang malam setelah bekerja dari restoran.
Jika dia diterima bekerja diperusahaan, maka waktu bersama dengan kedua putranya akan semakin banyak.
Kate dan kedua putranya keluar dari kamar secara bersama-sama dengan gembira setelah sikembar telah siap untuk menjalani hari mereka.
Mereka sarapan bersama dan Kate berkata akan menjemput kedua putranya nanti siang, dia masih punya waktu sebelum pekerjaan keduanya dimulai.
Tentu dia sudah meminta cuti pada atasnya yang lain, jadi setelah interview dia ingin menjemput kedua putranya untuk makan siang.
Mereka bahkan keluar dari rumah secara bersama-sama tapi pada saat bus sekolah telah tiba, Kate melepas kedua putranya sedangkan dia menaiki sebuah bus untuk menuju keperusahaan Smith.
Tidak butuh waktu lama untuk tiba ditempat itu, kurang lebih satu jam, dia sudah tiba dan berdiri didepan bangunan pencakar langit dimana diatas gedung itu terdapat sebuah tulisan bertuliskan SMITH CORP dan sebuah lambang menghiasinya.
Kate menelan ludahnya sebelum masuk kedalam, dia berharap Albert tidak mengenalinya dan tidak melihat wajahnya pada malam itu.
Tapi untuk berjaga-jaga, Kate memakai sebuah kaca mata tebal, dia harus menyamar supaya aman.
Jangan sampai dia ketahuan jika dialah pencuri yang masuk kerumah Albert, tapi dia tidak tahu dia sedang masuk kedalam kandang seekor macan.
Karena takut terlambat Kate berlari menuju lift yang sedang terbuka, jangan sampai dia terlambat jika tidak kesempatannya akan hilang.
Dia bahkan sedikit berteriak supaya orang yang berada didalam sana menahan pintu lift untuknya tapi dia tidak tahu itu adalah lift khusus.
Dia segera masuk kedalam dan mengatur nafasnya sedangkan dua orang pria menatap kearahnya dengan heran.
"Terima kasih." ucapnya setelah nafasnya kembali normal.
Kate mengangkat kepalanya dan pada saat itu, wajahnya langsung pucat melihat pria yang sedang berdiri didepannya.
Entah kenapa lututnya langsung terasa lemas sedangkan map yang dibawanya langsung jatuh dari tangannya.
"Impossible!" katanya dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
..qwerty248..
ngeliat mukanya Albert sama dengan Si Kembar M yak..? xixi..
2023-07-02
1
🍁K3yk3y🍁
keren semua karya mu thor
2023-02-02
1
ariasa sinta
8626
2022-02-06
0