Pagi itu Kate tampak masih tertidur dengan pulas diatas ranjang, setelah melarikan diri dari rumah Albert Smith dia langsung pulang kerumah dan tidur.
Dia sangat bersyukur jika dia bisa melarikan diri dari rumah itu dan setelah ini dia harus mencari tahu siapa Albert Smith sebenarnya?
Dia tidak boleh salah mangambil langkah lagi hingga mencelakai dirinya sendiri dan sebenarnya dia sangat berharap dalam hati jika Peter tidak memintanya untuk mencuri ketiga benda itu lagi karena jujur saja dia takut tertangkap seperti semalam.
Keberuntungan tidak akan menghampirinya untuk kedua kalinya jadi dia harus memikirkan nasib anaknya jika dia sampai tertangkap dan dia tidak mau menelantarkan anaknya dikota besar itu hanya karena kebodohannya.
Saat dia telah melarikan diri dari rumah Albert Smith,dia berpikir, sebaiknya dia membicarakan masalah ini lagi kepada sahabat baiknya nanti.
Pada saat itu pintu kamar Kate terbuka dan dua orang anak laki-laki segera masuk kedalam kamar itu dengan mengendap-endap supaya tidak menimbulkan suara.
Saat sudah tiba didekat ranjang,kedua anak kecil itu memberi aba-aba dan pada saat itu juga mereka berdua segera melompat keatas tubuh ibunya sambil berteriak.
"Mommy, wake up!"
"Ouw!!" Kate terbangun dan menjerit, dia segera memegangi pinggangnya yang terasa nyeri akibat perbuatan kedua anaknya.
"Oh my God, apa kalian mau membunuh mommy?"
Kedua putranya yang tampan langsung tertawa dan setelah itu mereka berdua langsung masuk kedalam pelukan ibunya, mereka menciumi wajah ibunya dan berkata:
"Good morning mom."
"Oh good morning my prince." Kate menciumi wajah kedua putranya secara bergiliran.
Ya mereka berdua adalah harta berharganya saat ini dan mereka berdua adalah anak yang dia dapatkan dari pria asing yang telah memperkosanya di Las Vegas.
Selama mengandung kedua putranya banyak yang dia lalui, apalagi saat dia mengetahui jika janin yang dia kandung adalah kembar, hal itu membuatnya berpikir dengan keras, apa dia sanggup menghidupi kedua anaknya nanti?
Tapi demi kedua anak yang dia kandung Kate berusaha dengan keras, bekerja dengan giat untuk kedua anaknya dan tentu saja keinginan untuk menggugurkan kandungannya dia urungkan saat melihat foto dua bayi mungil didalam perutnya.
Bahkan dia melahirkan kedua putranya saat usia kehamilannya baru menginjak delapan bulan.
Walaupun dia hanya sendirian tanpa didampingi siapapun tapi dia berjuang, berjuang melahirkan kedua bayinya walau pada akhirnya dia harus melakukan operasi caesar untuk melahirkan kedua putranya.
Luka goresan bekas operasi adalah kebanggaan untuknya dan dia tidak menyesal sama sekali, dan sekarang lihatlah, usahanya tidak sia-sia karena kedua anaknya telah besar sekarang walaupun tanpa sosok ayah disamping mereka.
Bagaimanapun usaha keras tidak akan mengecewakan dan hasilnya akan selalu memuaskan.
Putranya yang lebih tua bernama Matthew dan yang lebih muda bernama Michael, dia tidak memberi nama belakang kepada kedua putranya yang hanya beda usia beberapa menit saja karena dia merasa tidak perlu.
Matthew memiliki fisik yang sehat sedangkan Michael memiliki fisik yang agak lemah, dia tidak tahu kenapa tapi yang pasti dia akan selalu memberikan cinta dan kasih sayangnya kepada kedua putranya.
Mereka berdua bagaikan pinang dibelah dua tapi Matthew memiliki sebuah tahi lalat kecil dibawah matanya sedangkan Michael tidak, itulah tanda yang membedakan kedua putranya tapi jika tidak memperhatikan dengan baik maka tidak akan ada yang bisa membedakan mana Matthew dan yang mana Michael.
"Mommy." Michael melepaskan diri dari pelukan ibunya dan duduk diatas ranjang, dia juga menyentuh wajah ibunya dengan tangan kecilnya.
"Yes honey."
"Semalam mommy pergi kemana?"
"Mommy ada keperluan sayang, kenapa?"
"Apa mommy pergi mencari daddy?" tanya Matthew, dia segera duduk diatas ranjang dan pada saat mendengarnya Kate bangun dari tidurnya dan duduk diatas ranjang bersama dengan kedua putranya.
"Tidak." jawabnya.
"Mommy, kenapa daddy tidak pernah mencari kita?" Michael menghampirinya dan duduk diatas pangkuannya.
"Mommy bagaimana wajah daddy?" Matthew juga mendekati ibunya dan memeluknya.
Kate menghembuskan nafasnya dengan berat, sungguh dia tidak tahu harus menjawab apa karena dia sendiri tidak tahu bagaimana rupa pria yang telah memperkosanya.
Rasanya dia ingin menangis setiap kedua putranya menanyakan hal demkian karena dia sangat sedih melihat keadaan mereka yang selalu rindu dengan sosok ayah disamping mereka, dia tahu bagaimana perasaan kedua putranya karena dia juga merasakannya.
Kate memeluk kedua putranya dengan erat dan menciumi wajah mereka berdua.
"Matthew, Michael, apa wajah kalian mirip dengan mommy?" tanyanya.
"Tidak mom." jawab kedua putranya secara bersamaan.
"Jika begitu, anggaplah wajah kalian mirip dengan wajah daddy kalian."
"Apakah Wajah kami mirip dengan daddy, mom?" Michael menatapnya dengan penuh harap.
"Yah, anggap saja demikian."
"Kalau begitu kak Matthew,ayo kita pergi mencari daddy."ajak Michael.
"Ayo, kita pasti bisa menemukan daddy." Matthew tampak begitu bersemangat.
"Wow, hei..hei...kalian mau mencari daddy kalian dimana?" Kate langsung tampak khawatir.
"Entahlah." jawab kedua putranya secara bersamaan.
"Sayang, daddymu tidak ada dikota ini jadi kalian jangan mencarinya, okay?"
"Benarkah?"
"Yes."
Kedua putranya langsung tampak kecewa tapi dengan cepat Kate memeluk kedua putranya dengan erat dan kembali menciumi wajah mereka.
"Jangan sedih sayang, mommy pasti akan berusaha mencari daddy ,okay?" hiburnya walaupun dia tidak tahu siapa ayah dari kedua putranya.
"Are you sure mom?" Matthew dan Michael langsung tampak senang.
"Yes, mommy berjanji pada kalian berdua."
"Horee..mommy we love you." Kedua putranya begitu senang sedangkan Kate tersenyum dengan terpaksa, walaupun dia berkata demikian tapi harus kemana dia mencari pria yang tidak pernah dia lihat sama sekali wajahnya tapi jujur saja dia berharap mereka tidak pernah bertemu untuk selamanya.
Pada saat itu ponselnya berbunyi, dia segera meraih ponselnya dan melihat siapa yang menghubunginya dan ternyata Peter. Bisa dia tebak Peter pasti akan menanyakan tentang misinya jadi dia meminta kedua putranya untuk keluar, dia tidak mau jika sampai putranya mendengar apa yang dia lakukan semalam.
Setelah kepergian kedua putranya barulah dia menjawab panggilan dari Peter dan menjelaskan semua yang terjadi, dia harap Peter mau mengerti dan mengurungkan niatnya untuk memintanya mencuri ketiga kalung itu tapi ternyata dia salah, Peter mengajaknya bertemu dan mengajaknya untuk menyusun strategi baru.
Dengan berat hati, Kate menyetujui permintaan sahabat baiknya,dia ingin lihat strategi apa yang akan diberikan oleh sahabatnya nanti.
Setelah sepakat untuk bertemu siang nanti, Kate melempar ponselnya dan berjalan kearah kamar mandi, setelah selesai dia keluar dari kamarnya.Diluar sana dia mendapati kedua putranya sedang sibuk, entah apa yang mereka lakukan.
Kate berjalan kearah mereka dan duduk didepan kedua putranya.
"Sayang, apa yang kalian lakukan?" tanyanya sambil melihat benda-benda yang berada diatas lantai.
"Mommy, kami sedang belajar merakit bom." jawab kedua putranya secara bersamaan.
"What?" Kate terbelakak kaget.
Bom? kedua putranya bisa merakit bom?
Ini aneh, dia tidak mengerti dengan benda berbahaya itu tapi kenapa kedua putranya bisa mengerti apalagi usia mereka masih kecil.
Kate memandangi kedua putranya dan berkata dalam hati:
"Jangan-jangan ayah dari kedua putranya bukanlah orang biasa!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
BARU KALI INI CRITA RENTETAN KLUARGA SMITH MUNCUL BAYI KMBAR..
2024-05-20
1
^__daena__^
Kisah Kate sama Emma penuh perjuangan dalam membesarkan anak tanpa seorang suami😭
2023-10-05
1
Stephanie Kilanmasse
oh wow 🥲
2023-09-11
0