Pagi itu Matthew dan Michael masuk kedalam kamar ibunya dan seperti biasa, mereka berdua langsung melompat naik keatas tubuh ibu mereka sambil berteriak.
"Mommy, wake up." sikembar menggoyang-goyangkan tubuh ibunya supaya bangun dari tidurnya.
"Oh sayang, kalian berdua selalu bersemangat."
Kate langsung duduk diatas ranjang dan memeluk kedua putranya, dia juga menciumi pipi kedua putranya dengan lembut, entah kenapa kedua putranya begitu senang hari ini tapi dia sangat bahagia melihatnya.
"Mommy, bolehkah kami boleh meminta sesuatu?" tanya sikembar secara bersamaan.
"Tentu boleh sayang, apa yang kalian inginkan? mommy pasti akan berikan."
"Benarkah?" Sikembar tampak begitu bersemangat.
"Tentu,jadi katakan apa yang kalian inginkan?" Kate mengusap kepala kedua putranya, selama dia mampu pasti akan dia berikan apapun yang diinginkan oleh kedua buah hatinya.
"Mommy tunggu sebentar, aku akan memperlihatkan sesuatu untuk mommy." ujar Mattew.
Kate mengangguk sedangkan Matthew turun dari atas ranjang, dia berlari keluar dengan penuh semangat untuk mengambil sesuatu diluar sana.
Kate tersenyum melihat putranya yang lebih tua tapi tidak lama kemudian dia memeluk Michael dan menciumi pipinya.
"Michael, bagaimana keadaanmu sayang?" tanyanya.
"Aku baik-baik saja mom." jawab Michael pula.
"Itu bagus, tapi kau harus ingat kau tidak boleh terlalu lelah, okey?"
"Tentu mom, kak Matthew selalu menjagaku jadi mommy tidak perlu khawatir."
"Oh kedua putra mommy sangat pintar."
Kate menciumi pipi Michael kembali, fisik Michael memang lemah sejak dilahirkan. Kedua putranya dilahirkan sebelum waktunya dan Michael tidak boleh terlalu lelah.
Kate tidak tahu apa yang terjadi dengan Michael, dia sangat ingin membawa Michael kerumah sakit besar untuk diperiksa dan menjalani pengobatan tapi dia tidak punya uang.
Dia berharap suatu hari nanti dia bisa punya cukup uang untuk membawa Michael agar putra bungsunya itu bisa menjalani pengobatan dan dia juga berharap,Michael tidak mengidap penyakit yang berbahaya.
Tidak lama kemudian Matthew masuk kedalam kamar itu sambil membawa sebuah majalah ditangannya, dia langsung naik keatas ranjang dan mendekati ibunya.
Matthew membuka lembaran majalah dengan penuh semangat begitu juga dengan Michael, dia langsung mendekati kakaknya dan mereka berdua mulai sibuk mencari sesuatu dari setiap lembaran majalah yang mereka buka.
Kate tersenyum melihat mereka,entah apa yang diinginkan kedua putranya dan dia berharap dia bisa membelikannya nanti.
Setelah menemukan apa yang mereka mau, Matthew dan Michael langsung mendekati ibunya dan menunjukkan sebuah gambar yang terdapat pada majalah itu.
"Mom, lihat ini, bolehlah kami meminta ini?"
Kate melihat gambar yang ditunjukkan oleh kedua putranya, sebuah komputer dan wow, harganya tidak kira-kira.
"Sayang, ini sangat mahal."
"Kami tahu mom, tapi komputer ini sangat canggih dan kami sangat ingin memilikinya." ujar putranya yang lebih tua.
"Tapi sayang, mommy tidak punya uang untuk membelinya, bahkan untuk mendapatkan satu komputer itu saja membutuhkan empat bulan gaji mommy."
Saat mendengar perkataan ibunya Matthew dan Michael langsung tampak sedih, sepertinya keinginan mereka untuk memiliki komputer itu tidak akan pernah terjadi.
Hati Kate langsung iba melihatnya,dia tahu apa yang dirasakan oleh kedua putranya karena dia telah merasakannya dulu.
"Sayang, untuk apa kalian komputer itu?apa untuk main game?"
"Tidak mom, kami ingin memiliki komputer itu untuk mengembangkan bom yang kami buat."
"Oh astaga, kalian masih kecil,jangan membuat benda berbahaya itu! Lqgi pula dimana kalian belajar merakit bom?" tanya Kate heran, sungguh dia kagum dengan bakat kedua putranya.
"Mom, boleh ya, kami tidak pernah meminta apapun bukan? Boleh ya." rengek si kembar sambil menggoyang-goyangkan tubuh ibunya.
Kate menarik nafasnya dengan berat, bukannya dia tidak mau membelikan benda itu tapi dia sungguh tidak punya uang sebanyak itu, apalagi dia harus membeli dua supaya putranya tidak rebutan nantinya.
Rengekan kedua putranya membuat hatinya sangat sedih karena dia sungguh tidak mampu membeli benda itu, ibu mana yang tidak ingin memberikan apapun untuk anak mereka? Tapi dia sungguh tidak berdaya dan sepertinya dia harus mencari solusi untuk mendapatkan kedua benda itu.
"Mom." Matthew dan Michael memeluknya dan menciumi wajahnya, mereka sedang membujuk ibunya agar mau membelikan komputer itu untuk mereka.
Kate kembali menarik nafasnya, sepertinya dia tidak punya pilihan untuk memberikan benda itu pada kedua putranya, lagi pula selama ini Matthew dan Michael tidak pernah meminta apapun darinya jadi apa salahnya jika dia mengabulkan permintaan mereka? Mengenai uangnya dia akan mencari solusi nanti.
"Oke fine, kalian menang.mommy akan membelikan komputer itu untuk kalian tapi tidak sekarang, okey?"
"Benarkah?" wajah Mattew dan Michael langsung berseri.
"Iya sayang, tapi tidak sekarang dan anggap ini hadiah untuk ulang tahun kalian nanti."
"Hore, mommy yang terbaik, we love you mom." sikembar langsung memeluk ibunya dengan erat, mereka begitu senang kerena keinginan mereka untuk memiliki komputer canggih itu akan segera terpenuhi.
"Oh my boy, mommy love you too."
Kate begitu bahagia melihat kedua putranya tapi yang jadi masalahnya adalah, dari mana dia mendapatkan uang untuk membeli dua perangkat komputer sekaligus?
Apa dia harus meminjam pada Peter? Dia segera menggeleng, Peter sudah berubah sekarang dan dia tidak mau berhutang budi lagi pada Peter karena dia merasa Peter tidak setulus dan sebaik dulu.
Matthew dan Michael turun dari atas ranjang dan berlari keluar dengan ceria, mereka mencari aunty Debora untuk mengatakan jika ibu mereka akan membelikan komputer yang mereka inginkan.
Kate juga turun dari atas ranjang dan hendak berjalan kearah kamar mandi tapi pada saat itu ponselnya berbunyi.
Dia segera mengambil ponselnya dan menjawabnya.
"Hallo."
"Selamat pagi, apa ini nona Kate?" tanya seorang pria dari sebrang sana.
"Ya benar, anda siapa?"
"Oh aku dari perusahaan Smith, bisa anda datang keperusahaan hari ini?" tanya pria itu lagi yang adalah Charlos.
"Bisa, tapi bisa aku tahu ada apa?" tanya Kate heran.
"Nona Kate, anda diterima diperusahaan ini jadi bisakah jam satu siang nanti anda datang untuk menandatangani kontrak?"
"Eh itu, aku rasa aku tidak jadi bekerja disana." tolak Kate dengan sopan.
Dia tidak mau mengambil resiko bekerja diperusahaan itu dan bertemu dengan pria yang sangat mirip dengan kedua putranya.
"Kenapa nona? Apa ada alasan anda tidak jadi bekerja ditempat ini?"
"Tidak, tidak ada alasan." tolak Kate dengan cepat.
"Pikirkan baik-baik nona, ini perusahaan besar dan anda akan diberikan gaji yang tinggi,anda cukup datang kemari dan menandatangani kontrak kerja dan setelah itu besok anda sudah bisa bekerja."
Kate diam saja dan belum juga menjawab, dia duduk disisi ranjang dan pada saat itu dia melihat majalah yang ditinggalkan oleh kedua putranya dan memperlihatkan gambar komputer yang diinginkan oleh kedua putranya.
Kate menarik nafasnya, jika mengandalkan gajinya direstoran sampai tahun depanpun dia belum tentu bisa membeli komputer itu untuk kedua putranya, sepertinya dia harus menerima tawaran ini demi kedua putranya dan mengenai pria itu, dia harap semoga mereka tidak bertemu lagi.
"Baiklah nanti siang aku akan pergi kesana."
"Aku tunggu nona." Charlos mematikan ponselnya sedangkan sebuah seringgai mengghiasi wajahnya, sedikit lagi misinya akan sukses dan wanita itu tidak akan pergi dengan mudah.
Dia akan segera melaporkan hal ini pada bosnya dan dia yakin bosnya pasti senang.
Kate segera melempar ponselnya dan melangkah pergi, dia tidak tahu apa yang akan dia alami selanjutnya karena telah memutuskan bekerja pada Albert Smith.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Sayu Melly
semua cerita family semith saya suka love love 🌹🌹
2023-12-20
1
Stephanie Kilanmasse
ya ampuun 😢
2023-09-11
0
Dessy Tan
smua judul slalu beda kisah, neh author bnr2 penulis sejati.. aku penggemarmuuuu
2023-01-18
0