Saat itu Albert pulang kerumah orang tuanya setelah mengecek Cctv yang ada dirumah pribadinya, dia ingin lihat bagaimana pencuri itu bisa masuk kedalam rumahnya dengan mudah.
Walaupun tidak ada barang berharga yang diambil tapi tetap saja dia tidak akan membiarkan pencuri itu, berani sekali masuk kedalam rumahnya dan jika sampai pencuri itu berani masuk lagi maka tidak akan dia biarkan.
Dia akui pencuri itu hebat, bisa masuk kedalam rumahnya tanpa diketahui oleh para anak buahnya bahkan dapat melompati tembok rumahnya yang tinggi, walaupun wanita sepertinya wanita itu bukan pencuri biasa.
Sangat disayangkan pencuri itu tidak meninggalkan jejak, jika ada maka bisa dia tangkap dengan mudah.
Albert segera masuk kedalam rumah kedua orang tuanya, dia lebih suka tinggal disana karena rumahnya sepi.
Dia lebih suka berkumpul dengan keluarganya apalagi kakek dan neneknya juga tinggal disana, bagaimanapun mereka selalu menganggap keluarga lebih penting dari segalanya.
Saat dia sudah berada didalam dia melihat ibunya sedang menyiapkan makanan sedangkan ayahnya sedang duduk dimeja makan.
Albert segera menghampiri ibunya dan memeluknya dari belakang.
"Mom, apa yang sedang kau lakukan?"
"Oh Albert, kenapa kau baru pulang? Apa kau sudah makan?"
Alice memutar tubuhnya dan merapikan rambut putranya yang terlihat sedikit berantakan.
"Belum."
"Ya ampun, ini sudah siang Albert, kenapa kau belum makan juga?"
"Sorry mom, aku sibuk karena semalam ada pencuri yang masuk kedalam rumahku."
"Pencuri?"
"Hei boy, pencuri bodoh mana yang berani masuk kedalam rumahmu?" Jacob bangkit berdiri dan menghampiri istri dan putranya.
"Jangan daddy pikirkan, hanya pencuri bodoh saja yang menginginkan celanaku!"
"Wow, memangnya ada apa dicelanamu?"
"Mana aku tahu dad, siapa tahu saja pencuri itu seorang maniak yang mengoleksi celana pria lajang."
"Hahahahaha!" Jacob langsung tertawa, sungguh pencuri bodoh.
"Albert, apa ada yang hilang dirumahmu?" tanya ibunya khawatir.
"Tidak ada mom, aku bukan orang bodoh yang menyimpan barang berharga dirumah."
"Baiklah, apa pencuri itu melukaimu?"
"Tidak, mom bisa siapkan makananan untukku? Aku lapar!"
"Baiklah sayang, tunggulah mommy akan segera menyiapkan makanan utukmu."
"My honey, aku juga mau makan."
Jacob menghampiri istrinya dan memeluknya dengan erat, dia juga menunduk dan menciumi bibir istri istrinya dengan lembut.
"Tapi aku mau memakanmu terlebih dahulu honey." godanya.
"Jac!" Alice ingin protes tapi Jacob sudah membungkan bibir istrinya sedang Albert memutar bola matanya melihat kemesraan ayah dan ibunya, bisakah tidak melakukan hal itu didepannya?
Dia segera melangkah kearah meja makan dan berkata:
"Mom, dad, please. Lakukan dikamar kalian sana!"
Jacob melepaskan istrinya dan menghampiri putranya, dia segera menarik sebuah kursi dan duduk disamping putranya.
"Hei boy, apa kau belum punya pacar?" tanyanya.
"Banyak, kenapa?"
"Berhenti bermain-main dan cari pacar yang benar!"
"Ck dad, aku sedang mencarinya!"
"Banyak wanita diluar sana jadi carilah wanita baik-baik untuk menjadi istrimu."
"Aku tahu dad, jadi jangan berisik, sebelum menikah dengan mommy, daddy juga playboy bukan jadi jangan mengguruiku!"
"Wow, kau tahu dari mana?"
"Dari mommy."
"Honey!!"
"Ck, sudahlah jangan ribut, kalian ini sesama playboy."
Alice mengghampiri suami dan putranya dengan makanan ditangannya,setelah meletakkan makanan yang dia bawa keatas meja dia segera menghampiri Albert dan memeluknya dari belakang.
"Albert sayang."
"Yes mom."
"Benar yang dikatakan oleh daddymu, berhentilah bermain-main diluar sana dan segera cari seorang wanita baik-baik untuk jadi istrimu dan segeralah berikan kami cucu."
"Mom, bukankah kalian sudah punya dua orang cucu dari kak Marry."
"Benar, tapi mereka tidak tinggal disini, kau tau? Sejak kalian mulai dewasa, Marry menikah dan adikmu pergi belajar ke Inggris, rumah ini jadi sepi. Hanya ada kami, kakek dan nenekmu saja. Aku sangat rindu dengan tawa anak-anak dirumah ini jadi aku harap kau segera cepat menikah."
"Astaga mom, jangan mulai lagi! Aku pasti akan menikah saat aku telah menemukan orang yang tepat!"
"Oke baiklah, tapi jangan lama-lama sayang, usiamu sudah hampir dua puluh sembilan tahun sedangkan aku semakin bertambah tua, jadi jangan sampai saat kau menikah dan punya anak aku tidak kuat menggendong cucuku lagi."
"Ck, daddy sana bawa mommy masuk kedalam kamar saja!" gerutu Albert kesal.
"Hei yang dikatakan oleh mommymu benar, tidak ada yang salah."
Albert diam saja memikirkan perkataan kedua orang tuanya, bukannya dia tidak mau menikah tapi dia belum menemukan seseorang yang benar-benar bisa mengambil hatinya.
Dia memang punya banyak pacar, tapi mereka ibarat baju yang setelah dia pakai dan bisa dia buang kapan saja, mereka hanya mainan untuk mengisi kebosanannya tapi bukan untuk menjadi pendamping hidupnya, dia sungguh belum menemukan orang yang tepat dan jujur saja dia sedang mencari orang itu.
Alice berjalan pergi untuk mengambil makanan lainnya dan pada saat melihat istrinya sudah pergi, Jacob berbicara pada putranya dengan pelan.
"Hei boy, apa kau mau buat taruhan dengan daddy?"
"Daddy ingin bertaruh apa denganku?"
"Jika kau bisa menikah dalam tahun ini dan memberiku cucu maka aku akan mengabulkan permintaanmu."
"Yang benar saja dad, kau memintaku menikah dalam tahun ini dan meminta cucu dalam tahun ini juga, apa aku harus menikahi wanita hamil!"
"Hei bukan begitu!"
"Lalu? Apa aku harus menikah dengan seorang wanita yang sudah punya anak?"
"Hei boy, kau tidak terkena kutukan bukan?"
"Kutukan apa sih dad?"
"Plak!!" tiba-tiba saja seseorang memukul kepada Jacob dari belakang, ya yang memukul kepala Jacob adalah Jhon.
Dia dan Samantha baru kembali dari rumah Olivia dan mendengar perkataan putranya tentang kutukan.
Samantha menghampiri Alice sedangkan Jhon langsung menghampiri putranya untuk menghentikan perkataannya, dia tidak mau Jacob meracuni pikiran Albert seperti dulu, saat pikirannya juga diracuni oleh putranya sendiri dan percaya dengan kutukan itu.
"Jacob kau sudah tua tapi masih saja membicarakan masalah kutukan! Jangan sampai kakekmu bangkit dari kuburnya dan mencarimu setiap malam!"
Jacob memegangi kepalanya dan tersenyum pada ayahnya, padahal dia hanya bercanda saja.
"Daddy, kenapa kau sudah kembali?"
"Kenapa? Untung aku kembali dan mendengar perkataanmu! Jangan racuni pikiran Albert dengan kutukan yang kau karang sedari dulu!"
Jacob langsung tertawa, dia juga tidak percaya dengan kutukan itu tapi karena perkataan aunty Silvia dan karena ucapan aunty Silvialah yang membuatnya yakin jika mereka memang dikutuk, apalagi dengan perjalanan cinta mereka yang menyedihkan dan dia berharap Albert tidak mengalami apa yang dia dan ayahnya rasakan.
"Sudahlah kek, hanya daddy yang dikutuk, kita tidak."
"Kau benar, hanya dia yang dikutuk makanya dulu dia ditinggalkan oleh mommymu selama setahun."
"Kau dengar itu dad, kutukan itu hanya berlaku untukmu saja sedangkan aku dan kakek, tidak!"
"Hei kenapa kalian jadi menyerangku?" Jacob tampak tidak terima sedangkan Jhon dan Albert menertawainya.
Samantha dan Alice hanya menggeleng melihat ketiga pria itu, mereka juga berharap Albert segera menemukan pasangan hidup yang tentunya, tidak akan meninggalkan Albert seperti yang mereka lakukan dulu.
Mereka segera menghampiri ketiga pria yang sedang bercanda dan bergabung dengan mereka, seperti itulah keluarga mereka dan mereka berharap keluarga mereka bisa cepat bertambah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
JADI PENASARAN DGN LKI2 YG MNIDURI SI KATE, APA ALBERT...
2024-05-20
0
Bunda Tyo'Aura-Dara
turunan bapak emaknya nya yg selalu betmesraan didepan anak2nya.. akhirnya anak2nya sepetti itu jg 😂
2023-12-28
1
yani yani
Edward ny dmna
2023-06-19
1