Kate tampak kebingungan, kemana cincin berlian biru yang dia curi? Dia ingat betul begitu mendapatkan cincin itu dia memakai cincin itu dijari manisnya. Tapi kemana cincin itu berada?
Dia langsung membuka tasnya dan mengacak isinya, mungkin dia telah menyimpan cincin itu disana tapi dia lupa.
Walaupun dia sudah membongkar isinya tapi sia-sia karena cincin itu memang tidak ada disana.
"Kemana cincinnya?" teriak Bart marah.
"Sebentar dad, aku cari dulu."
Kate berjalan kearah koper yang dia lemparkan keatas lantai, mungkin cincin itu jatuh didalam koper saat dia sedang membereskan barang-barangnya tadi.
Dia membongkar isi kopernya dan mencarinya dengan teliti bahkan dia juga mencari dibaju yang dia pakai saat sedang menjalankan misi tapi cincin itu tidak ada.
Kemana perginya cincin itu? Apa jatuh dikamar mandi saat dia sedang membersihkan diri?
Dia sungguh tidak ingat, saat dia terbangun dikamar itu, dia tidak memperhatikan cincin itu ada dijarinya atau tidak. Sungguh dia tidak ingat.
Apa jangan-jangan cincin yang dipakainya jatuh dikamar saat pria itu menikmati tubuhnya?
"Ctash!!" tiba-tiba tanpa Kate duga ayahnya menyabetkan ikan pinggangnya ketubuh Kate.
Kate berteriak saat Merasakan kepala ikat pinggang yang terbuat dari besi mengenai punggungnya.
Sakit, sakit sekali. Apa ayahnya sudah gila?
Kate bangkit berdiri dan menatap ayahnya dengan tajam sedangkan darah segar mulai mengalir dari punggungnya dan membasahi bajunya.
"Kenapa daddy memukulku?" teriaknya marah!
"Kau benar-benar mengecewakan aku Kate, tidak saja kau gagal dalam misi tapi kau juga menjual dirimu di Las Vegas, apa aku memerintahkanmu pergi kesana untuk menjadi seorang ja**ng?"
"Aku berhasil mencuri cincin itu dad, tapi sepertinya aku menghilangkannya."
"Kau jangan berbohong!" teriak Bart marah.
"Aku tidak berbohong, tanyakan kepada Casey." Kate menunjuk kearah kakaknya.
"Dia tahu aku berhasil mendapatkan cincin itu! Jika saja bukan karena dia menjebakku di Las Vegas, aku pasti sudah kembali kesini dengan cincin itu!"
"Daddy, dia bohong! Aku tidak tahu apa-apa!" teriak Casey membela diri.
"Kate kau benar-benar tidak akan aku ampuni hari ini, tidak saja gagal menjalankan misi tapi kau juga memfitnah kakakmu! Aku sungguh kecewa padamu dan mulai sekarang kau tidak boleh makan selama satu minggu!"
"Ha..ha..ha...ha...ha...!" tiba-tiba Kate tertawa terbahak-bahak.
Dia tahu akan jadi seperti ini karena memang akan selalu seperti ini, ayahnya tidak pernah percaya padanya dan lebih mempercayai putri kesayangannya.
"Tidak makan satu minggu, ha? ha..ha..ha...ha..!" dia kembali tertawa terbahak-bahak.
Cukup sudah, cukup! Kasih sayang yang dia harapkan selama ini tidak akan pernah dia dapatkan karena Bart Willson selalu menganggap jika dia hanya punya satu putri saja yaitu Casey.
Untuk apa lagi dia bertahan disana? Hanya menjadi pion saat dibutuhkan dan akan selalu disiksa jika dia melakukan kesalahan.
Kate memegangi bahunya dan menahan rasa perih dipungungnya akibat sabetan ikat pinggang dan besi yang melukai punggungnya, ini adalah rasa sakit terakhir yang akan dia terima dirumah itu.
"Kenapa kau tertawa, apa kau pikir aku sedang bercanda?"
"Oh Bart Willson, kalian sekeluarga sungguh lucu! Tidak akan memberiku makan selama satu minggu? Apa kalian lupa? Kalian makan dan hidup dari hasil jerih payahku dan asal kalian tahu, akulah yang memberi kalian makan selama ini!"
"Jaga ucapanmu Kate!" teriak Bart marah.
"Kenapa? Kau tersinggung dengan ucapanku? Memang begitu kenyataannya bukan? Aku yang selalu pergi mencuri selama ini dan kalian menikmati hasilnya."
"Betapa bodohnya aku selalu mengharapkan kasih sayang darimu dan rela berkorban selama bertahun-tahun untuk menyenangkan hatimu tapi sekarang tidak lagi, aku tidak butuh kasih sayang darimu lagi!"
Kate menatap ayahnya dengan tajam,cukup sudah semua yang dia rasakan dirumah itu,cukup sudah.
"Jaga ucapanmu Kate, aku ini ayahmu!" teriak Bart marah.
"Ayahku? Kau ayahku? Apa kau yakin kau ayahku?" teriak Kate marah.
"Anak kurang ajar berani mau melawanku!"
Bart menyabetkan ikat pinggang itu kembali kearah Kate tapi Kate langsung menangkap ikat pinggang yang disabetkan oleh ayahnya.
Bart terbelalak kaget begitu juga dengan Casey dan ibunya, selama ini Kate selalu diam menerima pukulan dari benda itu.Kate hanya menangis dan memohon ampun pada ayahnya tapi kenapa Kate menangkap benda itu sekarang?
Kate menatap ayahnya dengan tajam dan menarik ikat pinggang yang berada ditangannya dengan sekuat tenaga hingga membuat tubuh ayahnya jatuh terjerambab diatas lantai.
Selama bertahun-tahun dia menahan diri dan tidak pernah sekalipun dia melawan ayahnya tapi sekarang, kesabarannya sudah habis!
Tidak ada yang mau perduli dengan apa yang baru saja dia alami, tidak ada bahkan ayahnya tidak percaya dengan ucapannya jadi buat apa dia bertahan disana lagi?
Lebih baik dia pergi dari sana, pergi mencari kehidupan baru dan dia yakin jika diluar sana akan ada orang yang menyayanginya dan menghargainya.
"Kate beraninya kau!"
Bart bangkit berdiri sedangkan Kate berjongkok didekat kopernya, merapikan barang-barangnya dan menutup benda itu kembali.
"Beraninya kau melawanku sekarang!" Bart melotot kearah Kate sedangkan Kate diam saja, dia sudah selesai dengan keluarga ini.
"Aku memang berani karena hari ini mataku terbuka dengan lebar dan hari ini aku menyadari kebodohanku! Selama bertahun-tahun aku bertahan dirumah ini tapi sekarang tidak lagi, aku tidak mau lagi!"
"Kau mau pergi? Apa kau mau pergi dari sini?" teriak Bart marah.
"Ya, aku memang mau pergi, aku mau pergi dari rumah yang tidak pernah menerima aku! Aku akan pergi dari kalian yang tidak pernah mencintai aku!" teriak Kate sedangkan air matanya mulai mengalir dari kedua matanya.
Dia bukan menangis karena dia harus meninggalkan ayahnya tapi dia menangis karena sekarang dia akan hidup bebas.
"Kau boleh pergi tapi kau harus ingat, saat kau melangkahkan kakimu keluar dari pintu maka pada saat itu kau tidak akan bisa kembali lagi dan kau bukan putriku lagi."
Bart berkata demikian karena dia pikir Kate tidak akan pernah berani keluar dari sana tapi ternyata dia salah, Kate mengambil kopernya yang ada diatas lantai, cukup itu saja yang akan dia bawa karena dia tidak punya benda berharga apapun dikamarnya.
Sebelum melangkah pergi Kate mendekati ayahnya dan berkata:
"Bart Willson, mulai sekarang kau hanya punya satu orang putri saja yaitu Casey Willson. Lupakan Kate Willson dan mulai sekarang namaku hanya Kate dan aku bukan putri Bart Willson lagi! Terima kasih karena telah merawatku dan telah membesarkanku!"
Kate langsung berjalan kearah pintu keluar tapi pada saat dia melewati Casey, kakaknya itu mengatakan sesuatu padanya hingga dia menghentikan langkahnya.
"Aku akan menghancurkan hidupmu dan membuatmu menderita untuk seumur hidupmu Kate, jadi jangan kau kira setelah kau pergi dari sini kau bisa bebas dari balas dendamku? Kau boleh pergi yang jauh tapi pada saat aku menemukanmu maka bersiaplah, pada saat itu aku tidak akan pernah melepaskanmu!"
Kate melirik Casey dengan tajam, memangnya apa yang ingin Casey lakukan? Tapi dia tidak akan takut lagi!
"Aku Kate, mulai sekarang tidak akan pernah takut untuk apapun lagi apalagi dengan amcamanmu!" jawabnya dengan dingin.
Setelah berkata demikin Kate pergi meninggalkan keluarga yang tidak pernah mencintainya.
Betapa bodohnya dia selalu menahan diri untuk semua perlakuan yang tidak seharusnya dia terima, tapi dia akan menganggap bahwa semua yang dia alami selama ini untuk membentuk dirinya agar menjadi kuat dikemudian hari.
Untuk menjadi tajam sebilah pisau harus diasah, untuk menjadi sebuah pedang, sebuah besi harus ditempa begitu juga dengan dirinya,mulai sekarang dia akan menjalani hidupnya dengan baik tapi siapa yang akan tahu apa yang akan dia alami selanjutnya dan kemana dia harus pergi!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
HARUSNYA SAAT CASEY ANCAM LO LAGI, LO HAJAR LAGI TU CASEY DIDEPAN SI BART .
2024-05-20
0
Reni Ajja Dech
siap siap aja casey,entar kamu yg di balikan jd anak jalang am si Thor.Benar GK Thor.
2023-11-27
1
🍁K3yk3y🍁
apakah kate akan hamil???
2023-02-02
1