Telaga bening Fen Xiang terlanjur terluka

Langit biru mulai memudar secara perlahan berganti menjadi jingga, Fen Hua menemukan pintu rumahnya terbuka. Dia mengira ketiga anaknya sudah pulang, segera menaruh peralatan bertani nya di dapur dan mencuci kaki serta tangannya.

Sosok jangkung dengan wajah merah padam, menoleh kearah pintu. Tatapan tajamnya serta tangan besar mengepal menyambut kedatangan Fen Hua. Sebuah rak buku terlempar kearah Fen Hua, membuat nya terkejut dan jatuh tersungkur tertimpa rak buku kayu.

"Dasar Isteri tidak berguna, kau menyembunyikan uang lebih kan?"

"A-aku..."

"Katakan! Dimana uang yang kau sembunyikan?"

"Aku benar-benar tidak menyembunyikan uang."bantah Fen Hua.

Dia mencoba berdiri, hantaman rak tadi membuat tubuhnya terasa begitu sakit. Kakinya gemetar tak kuat menahan beban tubuh, Fen Hua mencium bau alkohol pekat menguar dari tubuh Fen Lang.

"Kau pandai sekali berbohong, lalu bagaimana dengan beras merah? 2 kg gula merah? Camilan-camilan lezat yang di bawa kedua bocah itu? Kau pikir aku tidak mengetahui nya?"

"Fu Qin hentikan."

Fen Xiang datang dengan wajah gelisah, jantungnya berdegup kencang saat sebuah pukulan datang ke wajah Ibunya.

"Aniang!"

Bugh...

Tubuh Fen Hua terdorong kebelakang, dia tidak bisa menerima hantaman besar dua kali. Putera pertamanya menangkap tubuhnya, melihat Ibunya kehilangan kesadaran. Matanya memerah menatap sang Ayah penuh amarah. Dada nya terasa sesak, danau telaga nya terlanjur terisi penuh dendam.

"Kau sungguh tidak berguna, menghasilkan banyak uang tapi menyimpan nya sendiri. Aku di akademi begitu kesulitan tapi kalian disini bersenang-senang sepanjang hari dan memakan makanan mewah."

Dengan langkah limbung Fen Lang berjalan mendekati Fen Xiang, pemuda itu merebahkan tubuh Ibunya hati-hati dan berdiri tegap menghadapi Ayahnya.

"Kau mau melawan Fen Xiang? Apa kau ingin menjadi anak durhaka?"Fen Lang menatap putera nya dingin.

Tubuh pemuda itu terasa kaku mendengar nya, apa dia ingin menjadi durhaka? Tentu tidak, memangnya siapa anak yang mau jadi durhaka kepada orang tuanya? Fen Xiang menggeleng, matanya berembun. Telaga nya terlanjur terluka, tidak masalah kalau pun dia jadi durhaka pada Ayahnya. Ibunya wanita penuh lemah lembut, dengan sorot mata sendu dan penuh kasih itu tidak boleh terluka.

Tangannya mengepal kuat, hingga memperlihatkan buku-buku jari di kepalannya. Gerakan tangan begitu cepat dan melesat bagai kan anak panah. Kepalan tangan pemuda itu mendarat di rahang Fen Lang penuh tenaga. Membuat Ayahnya jatuh terpelanting kebelakang, kalau bukan karena alkohol membuat daya tahan Fen Lang menurun dia tidak akan semudah itu terkena pukulan dari anaknya.

Bruk...

Tak berhenti disitu, Fen Xiang menindih tubuh Ayah nya. Dia menjepit kedua kaki ayahnya dan mendudukinya, tangannya melayang kembali ke wajah Fen Lang.

"Ini untuk Aniang,"

Bugh...

"Akhh... Anak sial*n, hentikan! Kau sungguh durhaka!"

"Ini untuk Fen Hui!"

Bugh...

"Aku tidak peduli Fu Qin, adik ku mendapatkan serangan mental akibat ulah mu. Hidup ku dan adik-adik ku begitu sulit, kau datang seenaknya merampas uang kami tanpa tahu malu, membiarkan kami kedinginan dan kelaparan di musim dingin."

Tatapan Fen Xiang terlihat begitu dingin, pemuda itu mengambil tali dan mengikat kaki serta tangan Ayahnya. Menyeret tubuh Ayah nya kedalam kamar, dia melempar Fen Lang kedalam dan mengunci pintu kamar.

"Lepaskan aku! Kau sangat durhaka, tak lama lagi langit akan murka pada mu Fen Xiang!"

Fen Xiang tak mengindahkan perkataan Fen Lang, dia berjalan mendekati Fen Hua. Mengangkat tubuh Ibunya kedalam Kamar adik-adik nya. Netra jernihnya memerah menatap lebam di wajah Ibunya, embun di matanya berdesakan keluar. Seakan sedang berlomba meloloskan dari pelupuk mata. Menetes turun mencoba menghilangkan luka.

"Aniang..."panggil Fen Xiang pelan

Suaranya terdengar gemetar, tangannya meraih tangan Ibunya dan meremas lembut penuh kekhawatiran.

"Maaf...maaf... Aku telat datang, aku gagal melindungi mu darinya."

"Ini sudah beberapa kali?"jari jemari Fen Xiang menyisir rambutnya frustrasi,"mengapa tidak berpisah saja Aniang? Aku tidak tahan melihatnya melukai mu terus menerus."

Genggaman tangannya menguat, Fen Xiang membetulkan posisi duduknya. Menempel wajahnya pada tangan Fen Hua, pemuda itu menangis tanpa suara. Dia berusaha keras menahan suara Isak tangis nya agar tidak keluar.

Fen Lang tertidur dengan kondisi tubuh terikat, dia sedang putus asa karena gagal di tes pertama untuk mengikuti ujian Sarjana kerajaan. Dia memutuskan untuk pulang, uang di sakunya di habiskan untuk membeli banyak arak. Meminumnya di sepanjang jalan demi menghilangkan stress, tapi siapa sangka dia mendengar begitu banyak gosip dari orang-orang desa. Mengatakan keluarga kembali makmur, memakan beras merah setiap hari, membeli 2 kg gula merah sehari yang lalu. Bahkan membeli banyak camilan lezat untuk ayahnya. Mereka memakan semua itu tanpa ingat pada nya, Fen Lang berpikir bahwa hasil jual panen sebenarnya bukan 1 Yuan.

Pasti lebih dari itu, memikirkan hal itu dia sangat marah. Tunggu dan lihat Fen Hua akan mendapatkan hukuman darinya karena berani menyembunyikan uang. Sayangnya Fen Lang tidak begitu beruntung, putera pertamanya tumbuh besar dan memiliki tenaga lebih. Mampu untuk membela diri dihadapan nya, dia berakhir di kurung dalam kamar dalam kondisi kedua kaki serta tangannya terikat.

Terpopuler

Comments

Rahayu Irmayanti

Rahayu Irmayanti

ayah gila pengen enak sendiri

2024-12-28

0

Sita Sit

Sita Sit

fen Xiang keren melindungi keluarga dr kebejatan bapaknya

2024-10-24

0

Solekah

Solekah

dasar bpk kacnat

2024-10-15

0

lihat semua
Episodes
1 Nasib nya terlalu buruk
2 Langkah awal; Menjual Kunyit dan Jahe
3 Lelaki itu datang
4 Perkara Daging!
5 Aniang, aku akan menjelaskan
6 Semua Orang Menunggu Mu
7 Bukankah itu sangat banyak?
8 Ayah mertua, jangan membebaninya
9 Makan malam ini sangat spesial
10 Membuat mie panjang umur
11 Selamat ulang tahun Lao Ye
12 Langkah kedua: sesuatu dalam daun pisang
13 Mengapa begitu mahal?
14 Telaga bening Fen Xiang terlanjur terluka
15 Aku membencinya, bolehkah aku memukulnya?
16 Hari terakhir berjualan rempah
17 Niat buruk mereka
18 Bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi?
19 Aniang, maaf...
20 Aku tidak sedang bermain-main
21 Dia sudah bertobat,Dage
22 Bertemu kembali
23 Itu Hadiah untuk mu Hui'er
24 Jadi siapa yang dekat dengannya?
25 Bermainlah seperti anak seusia mu
26 Menyulam itu membosankan
27 Mengapa begitu sulit menjumpai mu
28 Mereka membawa Aniang pergi
29 Fu Qin aku tidak mau mengikat mu lagi
30 Dia sangat kekanakan
31 Paman Kusir itu sangat mencurigakan
32 Gong nya telah ditabuh
33 Kobaran api itu memakan salah satunya
34 Mereka terlalu banyak
35 Jadi semua ini ulah mu?
36 Hari ini, hari spesial mu
37 Fu Qin menangis
38 Bawa dia kemari
39 Merasa bimbang
40 Malam tahun baru
41 Jangan menolak
42 Suratnya telah sampai
43 Soda ini untuk mu
44 Lepas kendali
45 Desa Shushu; amarah Pemimpin utama
46 Ini lebih buruk dari bubur tanpa rasa
47 Pergi ke kabupaten Kaiyang
48 Dimana kau sembunyikan dia?
49 Mereka bukan pengemis Fu Qin!
50 Surat undangan
51 Paman anda salah paham!
52 Berusaha kabur
53 Apa kamu mau menunggu ?
54 Jaga diri mu baik-baik
55 Tanpa sadar menjadi akrab
56 Mengapa menjadi terbalik?
57 Kenangan masa lalu
58 Kakek cemburu
59 Maksud kedatangan kami
60 Hari spesial telah tiba
61 End; Musim semi itu milik ku
62 Pengumuman
63 Promosi karya baru
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Nasib nya terlalu buruk
2
Langkah awal; Menjual Kunyit dan Jahe
3
Lelaki itu datang
4
Perkara Daging!
5
Aniang, aku akan menjelaskan
6
Semua Orang Menunggu Mu
7
Bukankah itu sangat banyak?
8
Ayah mertua, jangan membebaninya
9
Makan malam ini sangat spesial
10
Membuat mie panjang umur
11
Selamat ulang tahun Lao Ye
12
Langkah kedua: sesuatu dalam daun pisang
13
Mengapa begitu mahal?
14
Telaga bening Fen Xiang terlanjur terluka
15
Aku membencinya, bolehkah aku memukulnya?
16
Hari terakhir berjualan rempah
17
Niat buruk mereka
18
Bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi?
19
Aniang, maaf...
20
Aku tidak sedang bermain-main
21
Dia sudah bertobat,Dage
22
Bertemu kembali
23
Itu Hadiah untuk mu Hui'er
24
Jadi siapa yang dekat dengannya?
25
Bermainlah seperti anak seusia mu
26
Menyulam itu membosankan
27
Mengapa begitu sulit menjumpai mu
28
Mereka membawa Aniang pergi
29
Fu Qin aku tidak mau mengikat mu lagi
30
Dia sangat kekanakan
31
Paman Kusir itu sangat mencurigakan
32
Gong nya telah ditabuh
33
Kobaran api itu memakan salah satunya
34
Mereka terlalu banyak
35
Jadi semua ini ulah mu?
36
Hari ini, hari spesial mu
37
Fu Qin menangis
38
Bawa dia kemari
39
Merasa bimbang
40
Malam tahun baru
41
Jangan menolak
42
Suratnya telah sampai
43
Soda ini untuk mu
44
Lepas kendali
45
Desa Shushu; amarah Pemimpin utama
46
Ini lebih buruk dari bubur tanpa rasa
47
Pergi ke kabupaten Kaiyang
48
Dimana kau sembunyikan dia?
49
Mereka bukan pengemis Fu Qin!
50
Surat undangan
51
Paman anda salah paham!
52
Berusaha kabur
53
Apa kamu mau menunggu ?
54
Jaga diri mu baik-baik
55
Tanpa sadar menjadi akrab
56
Mengapa menjadi terbalik?
57
Kenangan masa lalu
58
Kakek cemburu
59
Maksud kedatangan kami
60
Hari spesial telah tiba
61
End; Musim semi itu milik ku
62
Pengumuman
63
Promosi karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!