EPISODE •15•
--------------------------------------------------------------
Sherly Johnson
Apa? Arthur di skors?
Violet Garcia
Ssttt... pelan-pelan!
Violet Garcia
[melirik bangku Alessa]
Sherly Johnson
[tersenyum lebar]
Sherly Johnson
Oke-oke, aman.
Violet Garcia
Sekarang susun rencananya.
Violet Garcia
[menyiapkan buku dan bolpoin]
Sherly Johnson
[mengetuk dagu dengan jari]
Sherly Johnson
Sayangnya Chintya tidak ada, padahal dia paling pintar mengatur strategi.
Violet Garcia
[menghempas rambut kebelakang]
Violet Garcia
Halah...! Hanya berurusan dengan gadis bodoh saja pakai bantuan Chintya. Kita bisa mengatur nya sendiri.
Violet Garcia
Bagaimana kalau kita serang dia di toilet?
Sherly Johnson
[menggeleng]
Sherly Johnson
Belum tentu dia pergi ke toilet, lagi pula toilet di sekolah kita banyak. Bisa jadi saat kita menunggu nya di toilet utara, dia malah pergi ke toilet bagian timur, yang dekat laboratorium bahasa.
Violet Garcia
[menatap langit-langit kelas]
Sherly Johnson
Bagaimana kalau di kelas saja?
Violet Garcia
Pintar, pilihan yang tidak masuk akal.
Violet Garcia
[geleng-geleng]
Violet Garcia
Kau ingin membully nya disini, bukannya berhasil malah kau yang akan dihakimi oleh seluruh anak kelas.
Sherly Johnson
Ck! Sudah ku duga, dari pada dengan mu, sama Chintya lebih masuk akal.
Sherly Johnson
Kita bully Alessa saat jam istirahat, kelas pastinya sepi. Kau tahu sendiri kan, penghuni kelas saat istirahat itu hanya dia. Karena dia satu-satunha murid yang membawa bekal di kelas kita.
Violet Garcia
[mengangguk paham]
Violet Garcia
Enaknya kita apakan dia?
Sherly Johnson
Yang paling utama, aku ingin menampar nya keras-keras. Sebagai pembalasan karena sahabat ter anj*ngnya sudah membuatku harus operasi plastik di area bibir.
Violet Garcia
[menatap kuku]
Violet Garcia
By the way, hari ini ada pelajaran kerajinan tangan ya. Apa kau bawa gunting?
Sherly Johnson
Smart, ini baru teman ku.
Sherly Johnson
[menepuk-nepuk punggung Vio)
Sherly Johnson
Kerajinan tangan apa yang harus kita buat kali ini?
Violet Garcia
[bertopang dagu]
Violet Garcia
Ganti model baju boneka berbie bagaimana? Di potong saja baju nya dari bagian kerah leher sampai kebawah. Biar terlihat seksinya.
Sherly Johnson
Ih! Telanjang jadinya.
Violet Garcia
Ya tidak lah, kan masih ada bra dan celana dalam. Barbie tidak mungkin kan pakaian dalaman yang kedodoran. Harus pas lah, biar itu nya tidak kemana-mana.
Sherly Johnson
[tertawa terpingkal]
Sherly Johnson
Aku juga ingin mengganti model rambutnya.
Violet Garcia
Sip! Pokoknya buat si barbie berubah setatus delapan puluh derajat. Sampai pangeran tidak mengenalinya.
Sherly Johnson
Sudah sudah, ayo ke kantin dulu. Mumpung jam kosong, Kita harus menyiapkan energi untuk membuat kerajinan tangan nanti.
Setelahnya mereka pergi meninggalkan kelas, tetap membicarakan hal yang sama sambil tertawa. Sampai mereka tidak sadar, tepat di bangku belakang mereka ada seseorang yang mendengar semuanya. Dia tersenyum miring, sayang sekali, strategi sudah diketahui oleh musuh.
---------------------------------------------------------------
Ayunan kayu yang dicat warna putih bergerak kedepan dan ke belakang mengikuti arah gerak seseorang yang duduk di atasnya.
Arthur De Luca
[menjelajahi semua yang ada di ponsel Alessa]
Edward De Luca
Seperti nya ada yang murung.
Edward De Luca
[duduk di samping Arthur]
Edward De Luca
Kenapa? Bukan nya seharusnya kamu senang bisa libur sekolah?
Arthur De Luca
Apa dulu Daddy pernah curiga kalau Mommy selingkuh?
Edward De Luca
[tertawa kecil)
Edward De Luca
Hidup Daddy memang penuh curiga kalau soal Mommy kamu. Oleh sebab itu Daddy menyewa orang-orang untuk terus memantau Mommy kamu.
Edward De Luca
[menatap kolam renang]
Edward De Luca
Kamu sedang cemburu?
Arthur De Luca
Dulu Daddy menembak Mommy?
Edward De Luca
[tersenyum]
Edward De Luca
Daddy main klaim saja.
Arthur De Luca
Apa mommy jadi bingung setelah itu?
Edward De Luca
[mengangguk]
Edward De Luca
Sedikit, hubungan memang paling nyaman kalau satu sama lain saling menerima. Bukan dari sebelah pihak saja seperti Daddy.
Edward De Luca
[menumpu satu kaki di atas paha]
Edward De Luca
Memaksa Mommy malah membuat nya jadi benci pada Daddy. Daddy harus berjuang lebih untuk mendapatkan hati Mommy kamu. Kamu tahu? Mommy baru bisa luluh setelah dua tahun Daddy klaim.
Arthur De Luca
Wah, ngeri sekali.
Edward De Luca
Tidak mudah, Arthur. Hal ini tidak di sarankan untuk kamu yang kesabaran nya setipis tisu.
Edward De Luca
[menepuk punggung Arthur]
Edward De Luca
[menonjok pelan bahu Arthur]
Edward De Luca
Apa ada masalah dengan gadis yang kamu incar itu?
Arthur De Luca
Teman-teman menyuruh ku untuk menembak dia.
Edward De Luca
Saran yang bagus, suruh teman-teman mu ke sini. Daddy ingin memberi mereka hadiah.
Arthur De Luca
Jadi aku benar-benar harus menembak Alessa?
Edward De Luca
[mengangguk]
---------------------------------------------------------------
Suara bel istirahat berbunyi, Perlahan satu persatu murid keluar dari kelas, meninggalkan kelas dalam keadaan sunyi.
Lily Robert
Mau titip sesuatu, Al?
Hazel Parker
Kalau mau titip, aku berikan gratisan untukmu. Sebagai tanda syukur Darren menerima tembakan ku.
Hazel Parker
[bersedekap dada]
Lily Robert
[mendorong bahu Hazel]
Lily Robert
Jangan di ulang terus ih perkataan nya. Geli aku.
Alessandra Eve Faith
Aku tidak titip apa-apa, sudah cukup semua bekal ku. Lagi pula tidak ada Arthur, tidak ada yang merebut.
Hazel Parker
[tersenyum miring]
Hazel Parker
Seperti nya ada yang kangen di ganggu Arthur.
Alessandra Eve Faith
[mendorong tubuh Hazel)
Alessandra Eve Faith
Ih! Tidak ada ya aku kangen di ganggu!
Hazel Parker
[menatap Lily]
Lily Robert
[menatap Hazel]
Alessandra Eve Faith
[pipi bersemu merah]
Alessandra Eve Faith
Sudah sana pergi!
Lily Robert
Iya iya, Nyonya Arthur.
Alessandra Eve Faith
[melempar tipe x]
Alessandra Eve Faith
[mendengus kesal]
Alessandra Eve Faith
[mengambil ponsel di laci]
Alessandra Eve Faith
[membuka nya]
Alessandra Eve Faith
[menghela nafas]
Alessandra Eve Faith
Sudah, tidak usah di pikirkan.
Alessandra Eve Faith
[menyimpan kembali ponsel]
Alessandra Eve Faith
[mengeluarkan kotak makanan]
Alessandra Eve Faith
Lebih baik makan agar nanti semangat mengerjakan ulangan matematika.
Alessandra Eve Faith
[membuka bekal dan mulai makan]
Alessandra Eve Faith
[mengambil ponsel Arthur]
Alessandra Eve Faith
Hazel?
Alessandra Eve Faith
[mengangkat telepon]
Alessandra Eve Faith
Iya, Zel. Ada apa?
Hazel Parker
📞: Al! Lily jatuh terpeleset di toilet! Dia pingsan! Bagaimana ini?
Alessandra Eve Faith
[bangkit berdiri]
Alessandra Eve Faith
Kau serius? Sebentar, aku ke sana sekarang.
Alessandra Eve Faith
[melangkah keluar kelas]
Alessandra Eve Faith
Iya, ini lagi di perjalanan.
Alessandra Eve Faith
[berlari kecil]
Hazel Parker
📞: Kau lambat sekali! Disini sepi, tidak ada orang yang bisa aku mintai tolong!
Alessandra Eve Faith
Iya, ini mau sampai.
Alessandra Eve Faith
[berbelok]
Tanpa Alessa sadari, sebelum dirinya belok, Sherly dan Vio berjalan santai menuju kelas. Mereka berbincang ringan sambil menikmati suasana yang lumayan sepi.
Sherly Johnson
Waktunya sudah pas, kan?
Violet Garcia
[melihat jam tangan]
Sherly Johnson
[berdiri di ambang pintu kelas]
Sherly Johnson
[melihat Alessa tengah memakan bekal dengan menggunakan topi jaket]
Sherly Johnson
[tidak curiga sama sekali]
Sherly Johnson
Kunci pintunya. [berbisik]
Violet Garcia
[mengangguk]
Violet Garcia
[mengunci pintu dari dalam]
Sherly Johnson
[berjalan mendekati Alessa]
Sherly Johnson
Seperti nya enak, boleh minta?
Sherly Johnson
[mengambil sendok tapi tidak bisa]
Sherly Johnson
Pelit sekali, makanan sampah saja di pertahanan kan.
Sherly Johnson
[menarik topi jaket Alessa ke depan]
Sherly Johnson
Ups! Sorry , tidak sengaja.
Violet Garcia
Aduh, Sherly tidak boleh seperti itu. Wajah Alessa jadi belepotan karena makanan nya sendiri.
Violet Garcia
Maafkan Sherly ya, Al?
Violet Garcia
Sini, aku bersihkan wajahmu biar tambah cantik.
Sherly Johnson
[menarik topi jaket ke belakang]
Sherly Johnson
[terlonjak]
Sherly Johnson
[berjalan mundur]
Hazel Parker
[tertawa lantang]
Hazel Parker
Kenapa? Seperti nya terkejut sekali?!
Sherly Johnson
Bagaimana----
Hazel Parker
Aku mendengar semuanya, Sayang. Aku bahkan sudah merekam kalian berdua saat mengatur strategi.
Hazel Parker
[memperlihatkan layar ponsel]
Hazel Parker
Stop, jangan emosi dulu. Aku juga punya otak jahat yang sama seperti kalian. Aku benci dengan orang yang sok cari muka.
Hazel Parker
Sebentar, aku hapus dulu videonya.
Hazel Parker
[fokus pada ponsel]
Violet Garcia
Jadi... kau membenci Alessa?
Hazel Parker
Emm... sebentar, Mau balas pesan ayang dulu.
Hazel Parker
[mengetik sesuatu di ponsel]
Hazel Parker
Selesai, videonya sudah aku shere ke seluruh akun sosial media ku.
Hazel Parker
[kembali memperlihatkan layar ponsel]
Sherly Johnson
[mengepalkan tangan erat]
Sherly Johnson
[menyerobot ponsel Hazel]
Hazel Parker
[menyembunyikan di balik punggung]
Hazel Parker
[membogem rahang Sherly]
Sherly Johnson
[tersungkur ke lantai]
Violet Garcia
[mengeluarkan gunting dan berlari ke arah Hazel]
Hazel Parker
[menangkap tangan Vio]
Hazel Parker
[menendang keras perut Vio]
Violet Garcia
[terhempas jauh membentur tembok]
Terdengar suara gedoran pintu yang di gedor ramai-ramai. Seperti nya video itu sudah di lihat banyak orang. Jika murid lain hanya sekedar penasaran dan ingin menonton. Beda hal nya dengan murid-murid pemilik kelas tersebut.
Hazel Parker
[menulikan pendengaran]
Hazel Parker
[merampas gunting Vio]
Hazel Parker
Ingin bermain barbie-barbie an, ya? Aku ikut boleh?
Suara teriakan dari luar sana semakin keras kala melihat Hazel yang memegang gunting. Tak lama kemudian, Darren datang ikut melihat apa yang terjadi. Dia berteriak memanggil nama kekasih nya dari balik kaca jendela, namun semua itu tidak di indahkan oleh Hazel.
Sherly Johnson
[beringsut ketakutan]
Hazel Parker
[berlutut di samping Sherly]
Hazel Parker
Kau harus di beri hukuman yang paling mengerikan agar jera.
Hazel Parker
[mendorong kepala Sherly dengan telunjuk]
Sherly Johnson
A-ampun, Zel.
Hazel Parker
Bisa mohon ampun juga kau ternyata.
Hazel Parker
Aku ampuni, tenang saja. Tapi setelah aku selesai bermain dengan boneka Barbie yang satu ini.
Hazel Parker
[merusak seragam Sherly]
Sherly Johnson
[kancing baju terlepas semua menampakkan bra berwarna biru]
Hazel Parker
Sesuai rencanamu, dalaman harus terlihat. Dan satu lagi.
Hazel Parker
[menatap rambut Sherly]
Sherly Johnson
Jangan! Jangan rambut.
Sherly Johnson
[melindungi rambut]
Darren Smith
Minggir semuanya!
Darren Smith
[melepas sebelah sepatu]
Darren Smith
[melempar kuat-kuat sepatu ke arah jendela]
Darren Smith
[masuk ke dalam kelas]
Hazel Parker
[berhasil memotong rambut Sherly]
Darren Smith
[menarik kasar tangan Hazel]
Hazel Parker
LEPAS! AKU BELUM SELESAI DENGAN B*TCH SATU INI!
Hazel Parker
[meronta-ronta di pelukan Darren]
Darren Smith
Sudah, Zel! Sherly sudah jera.
Darren Smith
[mengeratkan pelukan]
Sherly Johnson
[di bawa pergi oleh teman-teman kelas]
Hazel Parker
BELUM! JANGAN PERGI KAU, ANJ*NG!
--------------------------------------------------------------
Comments
Rynjntzy★
Baru ngeh kalo Daren JAY
kukira Orang Thailand /Drowsy/
2024-06-30
5
Arum Sekar
lanjut kak
2024-06-30
0
Nur Hasanah
banyakin part hazel Ama derren dongg
2024-06-30
1