EPISODE •2•
--------------------------------------------------------------
Alessa sudah seperti kehilangan pasokan udara. Nyatanya berjalan cepat dan naik turun tangga mampu membuat nha hampir mati. Keringat di dahinya sudah menetes bebas.
Alessandra Eve Faith
[langkah terhenti]
Alessandra Eve Faith
[tangan menempel pada tembok]
Alessandra Eve Faith
[mengatur nafas yang tersengal]
Alessandra Eve Faith
[menatap lurus ruangan paling ujung]
Alessandra Eve Faith
[kembali melangkah pelan]
Alessandra Eve Faith
[sesekali menolah ke belakang]
Alessandra Eve Faith
{gelap dan sepi sekali}
Alessandra Eve Faith
[berdiri di depan pintu]
Alessandra Eve Faith
[menghela nafas dalam]
Alessandra Eve Faith
Tidak apa-apa, Sa. Di dalam tidak ada apa-apa.
Alessandra Eve Faith
[menekan handle pintu dan membukanya perlahan]
Alessandra Eve Faith
Gelapnya... [lirih]
Alessandra Eve Faith
[melangkah masuk]
Alessandra Eve Faith
[meraba tembok mencari saklar lampu]
Alessandra Eve Faith
[menoleh ke belakang]
Alessandra Eve Faith
Eh, kenapa tertutup?
Alessandra Eve Faith
[berlari ke pintu]
Alessandra Eve Faith
[mecoba membukanya tapi tidak bisa]
Alessandra Eve Faith
[ketakutan]
Alessandra Eve Faith
SIAPAPUN, BUKA PINTUNYA!
Alessandra Eve Faith
[menggedor pintu]
Alessandra Eve Faith
[menoleh ke belakang]
Arthur De Luca
[duduk santai diatas meja sambil merokok]
Alessandra Eve Faith
Ar-arthur?
Arthur De Luca
[mengangkat sebelah alis]
Arthur De Luca
Kau mengenalku?
Alessandra Eve Faith
[mengangguk ragu]
Alessandra Eve Faith
Teman ku kadang bercerita tentang mu.
Arthur De Luca
[tertawa kecil]
Arthur De Luca
[turun dari meja]
Arthur De Luca
[perlahan menghampiri Alessa]
Alessandra Eve Faith
[meneguk saliva susah payah]
Alessandra Eve Faith
[mundur]
Alessandra Eve Faith
[punggung menabrak pintu gudang]
Alessandra Eve Faith
{deg}
Arthur De Luca
[mengukung Alessa]
Alessandra Eve Faith
[gemetar]
Alessandra Eve Faith
M-mau apa?
Arthur De Luca
[mendekatkan wajah ke telinga Alessa]
Arthur De Luca
Kau tidak perlu mendengar cerita tentang ku dari orang lain lagi, karena mulai sekarang kau akan menjadi bagian dari cerita itu sendiri.
Arthur De Luca
[melumat kasar bibir Alessa]
Alessandra Eve Faith
Mmmph!
Alessandra Eve Faith
[mendorong tubuh Arthur sekuat tenaga]
Arthur De Luca
[kungkungan terlepas]
Alessandra Eve Faith
[wajah merah padam]
--------------------------------------------------------------
Kondisi kelas sangat hening, Pak Dion memberikan ulangan dadakan pada muridnya yang membuat seluruh murid lantas mengumpat dalam hati.
Alessandra Eve Faith
Permisi, Pak.
Pak Dion
[melepas kacamata]
Alessandra Eve Faith
Maaf, saya terlambat.
Alessandra Eve Faith
[menunduk]
Pak Dion
[bersedekap dada]
Alessandra Eve Faith
Ambil bangku di gudang, Pak.
Tukang kebun
Permisi, Pak.
Tukang kebun
Saya mau meletakan bangku ini di tempat nya.
Tukang kebun
[melangkah masuk dan meletakan bangku]
Tukang kebun
Ada yang iseng katanya, Pak. Bangku dia dirusak oleh orang tidak dikenal.
Pak Dion
[kembali menatap Alessa]
Pak Dion
Alessa, kamu boleh duduk.
Alessandra Eve Faith
Terimakasih, Pak.
Alessandra Eve Faith
[melangkah masuk]
Alessandra Eve Faith
[duduk]
Alessandra Eve Faith
[menghela nafas berat]
Hazel Parker
[mendorong kursi Alessa]
Alessandra Eve Faith
Hazel! Bisa tidak jangan ganggu aku dulu?
Hazel Parker
Kau ke gudang sendirian tadi?
Hazel Parker
[sedikit berbisik]
Hazel Parker
Tunggu aku sebentar kan bisa?
Alessandra Eve Faith
[memutat bola mata malas]
Alessandra Eve Faith
Nasi sudah jadi bubur.
Lily Robert
Hah? apa hubungannya?
Alessandra Eve Faith
Sudahlah, nanti saja. Fokus dengan ulangan, dapat lima puluh nanti menangis.
Lily Robert
[menghentakkan kaki ke lantai]
Waktu mengerjakan soal ulangan hanya tersisa sepuluh menit dan Alessa baru saja masuk. Pak Dion tidak memberikan dispensasi apapun, bisa ataupun tidak Alessa harus bisa menyelesaikan soal ulangan didepannya. Beruntung gadis itu tergolong siswi pintar dikelasnya.
Bel panjang berbunyi, menandakan waktu pulang telah tiba. Seluruh siswa panik karena belum sepenuhnya menyelesaikan soal. Tapi walaupun begitu mereka juga senang karena disaat bersamaan ada kejutan pulang lebih awal. Mungkin para guru akan mengadakan rapat.
Alessandra Eve Faith
[berdiri hendak menyerahkan kertas]
Alessandra Eve Faith
[menghela nafas pasrah]
Alessandra Eve Faith
[kembali duduk]
Alessandra Eve Faith
[Diam-diam mengeluarkan ponsel]
Alessandra Eve Faith
[membukanya]
Alessandra Eve Faith
ANJIR!
Alessandra Eve Faith
[membekap mulut]
Pak Dion
Siapa yang mengumpat?!
Hazel Parker
Bapak salah dengar! Itu bukan umpatan tapi sedang memanggil Anji, Pak!
Pak Dion
Ya sudah, sini semuanya kumpulkan didepan.
Pak Dion
[membereskan buku-buku dan beranjak pergi]
Beberapa murid berlari mengejar Pak Dion untuk memberikan lembar jawaban. Karena saat dia memerintah belum ada yang maju menyerahkan lembar Jawaban
Hazel Parker
Anj*ng sekali guru itu!
Hazel Parker
[menghampiri dua temanya]
Alessandra Eve Faith
Stt! Tidak boleh berbicara jelek pada guru.
Alessandra Eve Faith
[menempelkan sebungkus permen karet ke mulut Hazel]
Hazel Parker
[sigap menangkap permen yang hampir jatuh]
Hazel Parker
Dia jadi guru tidak ada lembut-lembutnya. Kalau guru baik kan, para murid juga Sayang.
Hazel Parker
[membuka bungkus permen dan memakan nya]
Hazel Parker
Lagi pula kenapa kau mengumpat tadi?
Hazel Parker
[duduk di atas meja Alessa]
Alessandra Eve Faith
[menggaruk pipi]
Lily Robert
[selesai mengemas buku-buku]
Lily Robert
[duduk santai sambil bermain ponsel]
Lily Robert
ASTAGA! ALESSA!
Alessandra Eve Faith
[meringis]
Hazel Parker
[beralih ke samping Lily]
Lily Robert
[memperlihatkan layar ponsel)
Hazel Parker
[wajah merah padam]
Hazel Parker
[dada bergemuruh hebat]
Hazel Parker
ARTHUR BANGSAT!
Hazel Parker
[berjalan cepat keluar kelas]
Alessandra Eve Faith
[menahan tangan Hazel]
Hazel Parker
LEPAS, ANJ*NG! LELAKI BRENGSEK ITU PERLU DI BERI PELAJARAN!
Hazel Parker
[memberontak]
Alessandra Eve Faith
Sabar dulu, Zel!
Hazel Parker
Sabar?! Kau kira aku bisa sabar melihatmu dilecehkan seperti itu?!
Alessandra Eve Faith
[menggigit bibir bawah]
Foto ciuman Alessa dan Arthur tiba-tiba menyebar diseluruh sosial media.
Alessandra Eve Faith
Ini Arthur, Hazel. Dia bisa melakukan apapun jika ada yang berani mengusiknya.
Hazel Parker
Aku tidak takut!
Lily Robert
Kau akan takut jika urusan nya dengan uang. Arthur bisa menyewa siapapun untuk menghancurkan mu.
Hazel Parker
[menepis kasar tangan Alessa dan Lily]
Hazel Parker
[duduk di bangku guru]
Hazel Parker
[mencoba meredakan emosi]
Hazel Parker
Rencana yang matang, kenapa aku tidak menyadari nya?
Lily Robert
[menatap Alessa]
Alessandra Eve Faith
[menatap lily]
Hazel Parker
Seperti nya Arthur sudah tertarik dengan Alessa sebelum nya. Namun, seorang Arthur mana mungkin mau mengungkapkan nya secara baik-baik.
Hazel Parker
[menaikan sebelah kaki]
Hazel Parker
Membuat Alessa jatuh memang sudah ada didalam rencana nya. Itu sebuah ancaman, jika Alessa tidak menurut, dia akan berbuat lebih untuk menghancurkan nya.
Alessandra Eve Faith
[menyandarkan kepala di bahu Lily]
Alessandra Eve Faith
[mendengus lemas]
Lily Robert
Lalu bagaimana?
Hazel Parker
[bangkit berdiri]
Hazel Parker
Tidak perlu di pikirkan lah, ayo pulang. Aku sedang ada perlu dengan seseorang. Nanti orang nya pergi.
Akhirnya dua gadis itu menurut, mereka mengambil tas masing-masing lalu melenggang pergi meninggalkan kelas yang sepi.
---------------------------------------------------------------
Setiap langkah Alessa selalu di perhatikan orang-orang yang dia lewati. Berbeda dengan yang tadi, kali ini tatapan itu bisa diartikan sebagai tatapan jijik padanya.
Hazel Parker
Kau pulang naik apa, Al?
Alessandra Eve Faith
Motor, seperti biasa.
Hazel Parker
Lily pulang denganmu, ya?
Lily Robert
Hah? Rumah kita berlawan arah. Kasihan Alessa kalau harus mengantarku lalu putar balik menuju rumahnya.
Lily Robert
Tidak usahlah, aku bisa naik angkutan umum.
Hazel Parker
[menyentil telinga Lily]
Hazel Parker
Menurut saja bisa tidak?!
Alessandra Eve Faith
[menghela nafas]
Alessandra Eve Faith
Iya, aku antar Lily sampai depan rumahnya.
Hazel Parker
Nah, seperti itu! Di ajak pintar itu harus menurut.
Hazel Parker
[menatap Lily]
Hazel Parker
Kau masih loading, kan?
Lily Robert
[menggaruk tengkuk]
Lily Robert
Ya sudah, ayo antar aku pulang.
Lily Robert
[menggandeng Alessa]
Hazel Parker
[geleng-geleng]
Sesampainya di parkiran, Hazel melanggar pergi meninggalkan kedua temannya.
Lily Robert
Zel! Ini motormu ada di samping Alessa!
Hazel Parker
[berbalik dan berjalan mundur]
Hazel Parker
Kalian duluan saja, aku ada urusan!
Hazel Parker
[kembali memutar tubuh]
Alessandra Eve Faith
[menatap punggung Hazel yang menjauh]
Alessandra Eve Faith
[tatapan beralih ke sekumpulan lelaki yang sedang merokok]
Alessandra Eve Faith
[fokus pada satu sosok lelaki]
Arthur De Luca
[tatapan bertemu dengan Alessa]
Alessandra Eve Faith
[merinding]
Alessandra Eve Faith
[memutus kontak mata)
Alessandra Eve Faith
Ayo cepat pulang, nanti Ibu mu menunggu
Alessandra Eve Faith
[Buru-buru memakai helm]
Lily Robert
Ini aku tidak pakai helm? Kalau di kalam ada polisi bagaimana? Kau bisa di tilang,
Alessandra Eve Faith
Di tilang tidak apa-apa! Ayo cepat!
Alessandra Eve Faith
Ck! Pakai helm Hazel. Dia pintar mencari jalan tikus, tidak akan terkena tilang.
Lily Robert
[memakai helm Hazel dan naik ke motor]
Alessandra Eve Faith
[langsung menarik gas motor]
Lily Robert
[hampir terjungkal]
Lily Robert
ALESSA! Kau ingin membuatku mati?! Lagipula kenapa kau seperti buru-buru sekali? Mama tidak akan marah kalau aku pulang terlambat, asal tidak sampai malam.
Alessandra Eve Faith
[menulikan telinga]
Alessandra Eve Faith
[terus melaju keluar dari area sekolah]
---------------------------------------------------------------
Comments
Husna Ahadha Sari
Lily thorr bukan hazell
2024-08-08
1
oncom
/Sob/
2024-07-18
1
Eka Ning
di jalan thorr💪
2024-07-10
1