EPISODE •13•
--------------------------------------------------------------
Alessa berjalan sambil bersenandung menikmati lagu dari balik kabel headset yang terhubung dengan ponsel Arthur. Pada akhirnya ponsel Arthur ada ditangannya lagi atas paksaan lelaki itu sendiri. Katanya, dia jadi kesulitan menghubungi Alessa karena dari pihak gadis itu tidak ada ponsel.
Siswa
Al, kau ikut menjenguk teman kelas kita?
Alessandra Eve Faith
[melepas satu headset]
Alessandra Eve Faith
Aku tidak bisa ikut, nanti pulang sekolah ada kelas teater soalnya.
Alessandra Eve Faith
Aku akan menengok nya sendiri setelah ekstrakurikuler teater nanti.
Siswa
Oke, tidak usah dipikir kan. Dia pasti maklum dengan kesibukan mu hari ini.
Siswa
[menepuk pundak Alessa]
Alessandra Eve Faith
[tersenyum]
Arthur De Luca
[mencekal dan Memelintir ke belakang tangan siswa]
Arthur De Luca
Berani-beraninya kau menyentuh Alessa! Sudah bosan hidup?!
Alessandra Eve Faith
Arthur! Apa yang kau lakukan?!
Alessandra Eve Faith
[mencoba menghentikan tindakan Arthur]
Arthur De Luca
Aku peringatkan sekali lagi, jangan dekati Alessa kalau tidak mau berakhir seperti kedua teman mu lainnya.
Arthur De Luca
[menendang bokong siswa]
Siswa
[tersungkur ke lantai]
Alessandra Eve Faith
Ar! Astaga.
Alessandra Eve Faith
[memijat pelipis]
Julian Rodriguez
[berdiri di depan siswa]
Julian Rodriguez
[membantu siswa berdiri]
Julian Rodriguez
Kamu tidak apa-apa, Nak?
Siswa
S-saya baik-baik saja, Pak.
Julian Rodriguez
Bagus, kembali ke kelas mu dan hati-hati di jalan.
Pria paruh baya yang merupakan kepala sekolah itu hanya menyembunyikan tangannya di balik punggung, diam seribu bahasa menunggu sang murid mengajukan pembelaan.
Arthur De Luca
[menatap Alessa]
Alessandra Eve Faith
[menatap Arthur]
Arthur De Luca
[menggaruk kepala belakang]
Julian Rodriguez
Bersikaplah dengan profesional. Ini disekolah, kamu bukan keponakan saya disini.
Julian Rodriguez
[menatap lurus kedepan]
Arthur De Luca
Maaf Pak atas keributan barusan. Tapi semua itu murni kesalahan siswa tadi, Pak.
Alessandra Eve Faith
[menyenggol lengan Arthur]
Julian Rodriguez
Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri kalau siswa tadi tidak. melakukan kesalahan yang kamu maksud. Tapi kamu dengan sok jagonya menghakimi dia seolah telah mengambil barangmu.
Arthur De Luca
Dia memang berniat mengambil milik saya, Pak.
Julian Rodriguez
Apa yang kamu maksud milik kamu?
Alessandra Eve Faith
[menatap Arthur penuh tanda tanya]
Julian Rodriguez
[menatap Alessa]
Julian Rodriguez
Kamu boleh pergi, Nak.
Alessandra Eve Faith
[mengangguk pelan]
Alessandra Eve Faith
Permisi, Pak.
Julian Rodriguez
[mengangguk]
Alessandra Eve Faith
[pergi]
Julian Rodriguez
Untuk Hari ini kamu melakukan banyak kesalahan. Tidak memakai atribut lengkap saat upacara, memukul dua siswa hingga babak belur dan akhirnya pihak sekolah memulangkan mereka. Yang ketiga kamu ingin melakukan hal yang sama dengan membuat keributan pada siswa lain dengan alasan tidak bermutu. Yang keempat kamu tetap tidak menggunakan atribut sekolah.
Julian Rodriguez
Tolong seragamnya di masukkan, Arthur.
Arthur De Luca
[memasukan seragam ke dalam. celana]
Arthur De Luca
[mengancing kemeja dengan sempurna]
Julian Rodriguez
Seperti nya koperasi kita masih menjual sabuk, dasi, dan topi. Mari saya antar.
Arthur De Luca
Tidak perlu, Pak-----
Julian Rodriguez
Sekalian saya ingin membuatkan surat panggilan untuk orang tua kamu. Saya dengar mereka sedang di rumah sekarang.
--------------------------------------------------------------
Alessa mengintip dari balik tembok. menurut pandangannya kondisi sekitar terpantau aman, perlahan dia mulai keluar dari kawasan toilet perempuan. Sambil memeluk seragam nya dan berjalan berjinjit.
Dia sudah mengenakan kaos putih khas anak teater, namun sayang nya hari ini tidak semudah hari-hari sebelum nya. Gadis itu takut jika tiba-tiba Arthur datang bagaikan cenayang dan menyeretnya begitu saja.
Ini bukan spekulasi nya saja, Darren mengatakan kalau Arthur akan menyeretnya ke kediaman lelaki itu untuk bertemu orang tuanya. Sebenarnya dia akan setuju-setuju saja, tapi setelah semua urusannya selesai. Sayangnya Arthur mempunyai kesabaran setipis tisu.
Arthur De Luca
Menghindar?
Alessandra Eve Faith
[memejamkan mata erat]
Alessandra Eve Faith
[perlahan menoleh ke belakang]
Alessandra Eve Faith
Menghindar? Tidak, biasa saja.
Alessandra Eve Faith
[mengangkat bahu santai]
Arthur De Luca
[mencekal kasar lengan Alessa]
Arthur De Luca
[menarik Alisse)
Alessandra Eve Faith
[menahan diri]
Alessandra Eve Faith
Sebentar! Aku ada kelas teater!
Arthur De Luca
Ck! Tidak ada manfaatnya mengikuti kelas tidak bermutu itu.
Alessandra Eve Faith
Ada! Lepas dulu, Ar.
Alessandra Eve Faith
[memukul-mukul punggung tangan Arthur]
Alessandra Eve Faith
Aku janji setelah kelas teater selesai, aku turuti kemauan mu.
Arthur De Luca
[melepas cekalan]
Alessandra Eve Faith
Iya, janji.
Alessandra Eve Faith
Tapi kali ini kau harus menurut padaku.
Arthur De Luca
[mengangkat sebelah alis dan menunjuk diri sendiri]
Alessandra Eve Faith
Kau tidak boleh berbuat ulah dalam segi apapun selama aku latihan teater.
Arthur De Luca
Apa peduli ku.
Alessandra Eve Faith
Ya sudah, kau nongkrong dulu sana sama teman mu. Aku mau latihan.
Arthur De Luca
[mengangguk]
Alessandra Eve Faith
[melangkah pergi]
Alessandra Eve Faith
[menoleh ke belakang]
Arthur De Luca
[tersenyum]
Alessandra Eve Faith
[kembali menatap ke depan)
Arthur De Luca
[menatap punggung Alessa hingga menghilang]
--------------------------------------------------------------
Guru
Tes satu, dua, tiga, dicoba.
Guru
[mengetuk mic dua kali)
Guru
Baik anak-anak, untuk latihan terakhir ini Ibu mau kalian bersungguh-sungguh. Tidak ada yang boleh cengengesan lagi, fokus pada naskah masing-masing. Di pelajari lagi, Ibu mau mendapatkan hasil yang maksimal dari kalian sebagai hadiah perpisahan kita nanti sebelum kalian keluar dari ekstrakurikuler teater dan digantikan oleh adik-adik kelas.
Guru
Baik, semua boleh mengambil posisinya masing-masing.
Guru
[duduk di kursi tonton]
Guru
Ibu hitung sampai tiga dan drama di mulai, oke?
Guru
Baik, tiga, dua, satu, mulai!
Tanpa sepengetahuan anak teater, Arthur, Nathan, Delon dan Darren menyelinap masuk ke dalam aula. Duduk jauh di belakang guru menyaksikan gladi bersih didepan mereka.
Nathan lee Christopher
Apa Alessa sudah pernah bercerita apa peran dia di cerita ini? [berbisik]
Delon Blake
Payah, Sudah terlihat jelas Alessa menganggap hubungan kalian itu sekedar apa.
Arthur De Luca
[hendak meraih Delon]
Darren Smith
[menahan Arthur]
Darren Smith
Kalau kalian tidak ingin di tendang dari sini, minimal diam.
Musik mengalun indah sebagai pembukaan dari drama teater yang di suguhkan.
Seorang lelaki berkacamata dengan rantai yang menghiasi setengah lehernya keluar dari pintu berbahan anyaman bambu. Dia duduk di sebuah kursi, mengipasi diri dengan menggunakan topi bundar nya.
Siswa
1// Cuaca sangat terik hari ini, hanya sekedar duduk di kios kecil saja membuatku terasa si bakar hidup-hidup. Lalu bagaimana dengan putriku Anna di sekolah nya?
Delon Blake
[mendekat pada Darren]
Delon Blake
Yang di maksud Anna siapa?
Darren Smith
[menampar bibir Delon]
Arthur De Luca
[melirik sekilas]
Arthur De Luca
[kembali fokus ke panggung]
Sebuah pintu anyaman itu kembali terbuka seoarang gadis keluar dari sana.
Arthur De Luca
[mengubah posisi duduk]
Alessandra Eve Faith
Ayah?
Siswa
1// Anna, putriku, kamu sudah pulang sekolah?
Siswa
[merentangkan satu tangan]
Alessandra Eve Faith
[berlari kegirangan]
Alessandra Eve Faith
[duduk di sebelah siswa dan memeluknya dari samping]
Alessandra Eve Faith
Ayah kenapa sudah pulang? Apakah preman-preman itu memalak Ayah lagi?
Siswa
1// Tidak, Nak. Ayah hanya sedang tidak enak badan.
Di belakang guru keributan sedang terjadi, Arthur mengamuk melihat Alessa yang dengan mudah nya memeluk lelaki lain. Namun tindakannya itu di tutupi oleh ketiga temannya.
Darren langsung membungkam mulut Arthur agar tidak berteriak, sedangkan Delon membantu Darren menghalangi Arthur yang meronta-ronta ingin memporak-porandakan lingkungan sekitar.
Guru
[mendengar samar-samar suara keributan]
Guru
[menoleh ke kanan kiri]
Nathan lee Christopher
[mendorong papan tulis menutupi]
Guru
[menoleh ke belakang]
Guru
[kembali fokus dengan adegan di depan]
Darren Smith
Tenang, Bro! Ini hanya drama. Alessa tidak benar-benar ingin memeluk lelaki itu, dia hanya berusaha profesional.
Delon Blake
Tarik napas... buang. Tarik napas... buang.
Arthur De Luca
[mulai sedikit tenang]
Nathan lee Christopher
[kembali menyingkirkan papan tulis yang menghalangi]
Di atas panggung memperlihatkan sebuah adegan di mana Alessa di kurung oleh tiga orang lelaki. Kedua tangannya di cekal erat oleh dua lelaki. sedangkan yang satunya mencolek dagu Alessa.
Arthur De Luca
[rahang mengeras dengan tangan terkepal kuat]
Arthur De Luca
BRENGSEK..!!
--------------------------------------------------------------
Comments
Kumhotire-Canada
bwahahah 🤣🤣🤣🙈 Astaga
2025-01-17
0
Nataintan Anggraeni
ngakak sumpah /Facepalm/
2024-07-25
1
Dyana Dewyclaludhtiee
sudah tau rasa nya jatuh cinta ,,, jatuh paling dasar ..
ya gini nih ....
😆
2024-06-30
4