EPISODE •12•
--------------------------------------------------------------
Sebuah asap rokok mengepul di udara, Arthur kembali menyesap nikotin tersebut. Lalu sekali lagi membuang asapnya ke udara.
Arthur De Luca
[menoleh ke pintu]
Arthur De Luca
Saya sudah bangun! Ingin sarapan di luar saja, itu sarapan untuk Bibi saja dan yang lain!
???
Yakin tidak mau sarapan disini?
Arthur De Luca
Suara itu...
Arthur De Luca
[mematikan puntung rokok]
Arthur De Luca
[berjalan cepat menuju pintu]
Arthur De Luca
Mommy? Mommy sudah pulang?
Arthur De Luca
[memeluk Luna]
Luna Rodriguez
[menepuk pelan punggung Arthur]
Arthur De Luca
[melepas pelukan]
Arthur De Luca
[menggaruk kepala belakang sambil meringis]
Luna Rodriguez
Mommy kan sudah bilang jangan suka merokok!
Luna Rodriguez
[menjewer telinga Arthur]
Luna Rodriguez
[membawa turun ke ruang makan]
Edward De Luca
[duduk sambil membaca koran]
Arthur De Luca
Mom, sakitt...
Edward De Luca
[geleng-geleng]
Edward De Luca
Mom, jangan dijewer. Kasihan Arthur.
Arthur De Luca
[mengusap telinga]
Luna Rodriguez
Putra mu, Dad! Dia merokok lagi!
Luna Rodriguez
[menyiapkan sarapan untuk Edward]
Edward De Luca
Biarlah, namanya juga anak muda.
Arthur De Luca
[tersenyum]
Luna Rodriguez
Ya jelas di bela! Orang kekakuan Daddy waktu muda sama saja.
Edward De Luca
Lihat Mommy mu, dia semakin cantik saja kalau sedang marah.
Arthur De Luca
[mengangguk]
Arthur De Luca
Mommy, Daddy kenapa tidak memberi kabar kalau mau pulang?
Edward De Luca
Sudah. Sudah kan, Mom? Kamu saja yang otaknya bermasalah karena jatuh cinta.
Arthur De Luca
Daddy tau dari mana?
Edward De Luca
Mengarang, tapi ternyata benar.
Edward De Luca
[tertawa kencang]
Edward De Luca
Putra kita sedang jatuh cinta, Mom. Wajah, memang sudah saatnya.
Arthur De Luca
[tersenyum malu]
Luna Rodriguez
Kalau di ingat-ingat sama persis ya, Dad? dengan pertama kali kita pacaran dulu? Kelas tiga SMA kan?
Edward De Luca
Ajak lah gadis itu main ke sini, Daddy dan Mommy ingin melihat nya.
Arthur De Luca
[mengangguk semangat]
Arthur De Luca
Nanti aku seret Alessa kemari.
Edward De Luca
[tertawa terpingkal-pingkal]
Arthur menghabiskan makanan nya sampai benar-benar bersih. Rasanya memang senikmat itu kala di siap kan langsung dari tangan sang Ibu.
Arthur De Luca
Aku berangkat dulu, sudah terlambat. Hari ini ada upacara.
Arthur De Luca
[mencium pipi Luna]
Arthur De Luca
[beranjak pergi]
Luna Rodriguez
Arthur, tas kamu mana?!
Arthur De Luca
[sudah keluar duluan]
Edward De Luca
Di tinggal disekolah, seperti Daddy dulu.
Luna Rodriguez
[menepuk jidat]
Luna Rodriguez
Kenapa semuanya mewarisi sifat Daddy? Anak itu juga tidak memakai atribut sekolah lengkap. Pasti dia terkena hukuman nanti.
--------------------------------------------------------------
Alessandra Eve Faith
[berbaris mengikuti upacara]
Siswa
1// Ssttt, Al! Alessa!
Alessandra Eve Faith
Ck! Kau bisa diam tidak?
Siswa
1// Tadi aku melihat ada om om sekitar tujuh orang masuk ke kelas kita.
Siswa
1// [memiringkan tubuh]
Alessandra Eve Faith
Bukan urusan ku. Aku tidak ada meninggalkan barang berharga didalam tas.
Siswa
1// [melirik ke kiri dan kekanan]
Siswa
1// Seperti nya bukan pencuri.
Siswa
2// Itu orang-orang nya Arthur.
Alessandra Eve Faith
Tahu dari mana kau?
Siswa
2// Dari orang lah! Arthur menyewa orang untuk merenovasi kelas kita yang kemarin sempat dia hancurkan. Kalian tahu? DVD proyektor kita jadi baru.
Siswa
1// Wah, benarkah? Jadi tidak sabar melihat kelas kita.
Siswa
2// Bukan hanya DVD yang baru, aku juga melihat di antara mereka membawa cat tembok. Seperti nya kelas kita akan di cat ulang. Sama apa lagi ya?
Siswa
2// Sama hiasan dinding! Mereka membawa beberapa hiasan dinding dan bunga beserta potnya ke kelas!
Alessandra Eve Faith
Ssttt! pelan-pelan bicaranya.
Alessandra Eve Faith
[menyenggol lengan siswa]
Siswa
2// Aku terlalu senang. Kita tidak jadi disuruh patungan untuk mengganti fasilitas kelas.
Darren Smith
[menoleh ke belakang]
Darren Smith
Kalian berisik sekali! Lihat itu, Arthur memperhatikan kalian. Siap-siap saja kalian berdua dapat bogeman karena mengganggu Alessa.
Alessandra Eve Faith
[mengintip dari balik punggung Darren]
Alessandra Eve Faith
[kembali bersembunyi]
Alessandra Eve Faith
[menggeser tubuh tinggi Darren]
Alessandra Eve Faith
[bernafas lega]
Darren Smith
[kembali menggeser tubuh]
Alessandra Eve Faith
[tatapan bertemu dengan Arthur]
Alessandra Eve Faith
[meneguk saliva susah payah]
---------------------------------------------------------------
Siswi
Alessa, iuran mu mana?
Siswi
[menengadah kan tangan]
Alessandra Eve Faith
[mengernyit]
Alessandra Eve Faith
Iuran apa?
Siswi
Iuran untuk menjenguk teman kita kelas yang sedang sakit. Kan sudah di beritahu.
Alessandra Eve Faith
[mengambil uang di saku seragam]
Alessandra Eve Faith
[menyerahkan]
Alessandra Eve Faith
Kapan di beritahu nya? Kenapa tidak sampai ke aku?
Hazel Parker
[memutar tubuh ke belakang)
Hazel Parker
Sudah di shere di grup, Alessa! Masa kau tidak tahu?
Alessandra Eve Faith
Ohh, aku tidak tahu. Tidak ada ponsel.
Siswi
Ponsel mu memangnya kemana?
Alessandra Eve Faith
Di sita sama Arthur.
Lily Robert
[meletakan ponsel di atas meja)
Lily Robert
Kenapa bisa sampai disita?
Siswi
[menarik kursi ikut bergabung]
Alessandra Eve Faith
Kalian ingat kan, kejadian waktu di kantin itu? Yang Arthur mengganggu ku saat asik makan.
Alessandra Eve Faith
Aku akhir nya memesankan Arthur makanan, ponsel aku tinggal. Eh dia malah mengambil nya.
Alessandra Eve Faith
Sangking keponya dia membuka pesan, nah di situ detik-detik ponselku disita.
Alessandra Eve Faith
Dia menemukan banyak pesan dari nomor tidak dikenal, kalian tahu sendiri kan, aku mempunyai banyak haters setelah berurusan dengannya.
Hazel Parker
Biar aku tebak, Arthur kepanasan sendiri gara-gara kau di hina?
Alessandra Eve Faith
[menjentikkan jari]
Alessandra Eve Faith
Betul!
Lily Robert
[ikut tertawa]
Lily Robert
Itu namanya senjata makan Tuan.
Siswi
Terus apa kaitannya dengan ponsel mu yang disita?
Alessandra Eve Faith
Katanya dia ingin mencari tahu siapa saja pemilik nomor itu. Mau di kasih pelajaran katanya.
Alessandra Eve Faith
[mengangkat bahu acuh]
Siswi
A-aku harus menarik iuran lagi.
Alessandra Eve Faith
[menatap kepergian siswi]
Arthur De Luca
[memasuki kelas]
Nathan lee Christopher
2in
Alessandra Eve Faith
[menoleh]
Nathan lee Christopher
[menghampiri Darren]
Arthur De Luca
[menghampiri Alessa]
Arthur De Luca
Mau sarapan.
Alessandra Eve Faith
[mengernyit)
Alessandra Eve Faith
[menghela nafas]
Alessandra Eve Faith
[mengeluarkan kotak bekal]
Alessandra Eve Faith
Kau tidak bilang ingin di siapkan sarapan.
Arthur De Luca
[menarik kursi dan duduk]
Arthur De Luca
Aku sudah mengirim pesan, tapi lupa kalau ponsel mu ada padaku.
Arthur De Luca
[melahap bekal Alessa]
Hazel Parker
Yang benar saja!
Hazel Parker
[menggebrak meja sambil tertawa]
Hazel Parker
[menarik tangan Lily]
Hazel Parker
Ayo ke toilet.
Lily Robert
[mengikuti langkah Hazel]
Arthur De Luca
[menatap kepergian Hazel dan Lily]
Arthur De Luca
Darren! Kekasih mu ke toilet mengajak Lily!
Darren Smith
[loncat dari bangku]
Darren Smith
[berlari keluar kelas]
Alessandra Eve Faith
Ih! Itu hal yang wajar, Ar. Bukan karena menyukai sesama jenis, para perempuan memang suka parno kalau ke toilet sendirian. Takut ketemu hantu.
Arthur De Luca
[lanjut makan]
Arthur De Luca
Aku ingin mengatakan sesuatu.
Arthur De Luca
[berhenti makan]
Alessandra Eve Faith
[memberikan botol minum]
Arthur De Luca
[meneguk hingga tandas]
Arthur De Luca
Satu, aku tidak suka kau dekat dengan lelaki lain.
Arthur De Luca
[mengangkat satu jari]
Alessandra Eve Faith
{Apa peduli ku? Yang tidak suka kan dia, kalau aku fine fine saja.}
Arthur De Luca
Dua, aku tidak suka kalau kau menghindar.
Arthur De Luca
[mengangkat dua jari]
Alessandra Eve Faith
{kurang kerjaan sekali pakai menghindar, percuma juga kalau ujung-ujungnya tertangkap lagi}
Arthur De Luca
Ketiga, aku tidak suka kau membatin seperti itu! Bicara kalau punya nyali!
Alessandra Eve Faith
[meringis]
Alessandra Eve Faith
Memang tidak ada nyali.
Alessandra Eve Faith
[mengubah posisi duduk]
Alessandra Eve Faith
Lagi pula itu hakku mau dekat dengan siapa saja, kan hidup aku.
Arthur De Luca
[menatap tajam Alessa]
Arthur De Luca
Tapi aku tidak suka.
Alessandra Eve Faith
Apakah itu juga harus menjadi urusan ku?
Arthur De Luca
[wajah merah padam]
--------------------------------------------------------------
Comments
Arum Sekar
lanjut kak
2024-06-29
0
Yhuni Kurnya
aduhhhh gemes dengan pasangan ini🥰🥰🥰
2024-06-29
0
i am
up
2024-06-29
0