EPISODE •9•
---------------------------------------------------------------
Pukul sembilan pagi, Arthur dan Delon berjalan gontai menuju kelas. Sekali lagi mereka harus melewati hari dengan sarapan hukuma. Padahal untuk kali ini mereka terlambat tidak sampai lima menit. Tapi karena security memiliki dendam pribadi pada mereka, akhirnya mereka mendapat hukuman juga.
Delon Blake
[melihat bangku Nathan kosong]
Delon Blake
Nathan tidak berangkat ya?
Arthur De Luca
[duduk di bangku]
Arthur De Luca
Besok juga pasti datang, tidak usah terlalu di pikirkan.
Arthur De Luca
[menonjok bahu Delon dari belakang]
Delon Blake
Sumpah aku sangat merasa bersalah padanya. Ini lidah kenapa adalah ceplos saja?
Delon Blake
[menampar mulut sendiri]
Arthur De Luca
Sudah di ingatkan, masih tidak peka juga.
Arthur De Luca
[mengusap perut]
Arthur De Luca
Ayo ke kelas Darren, aku lapar.
Delon Blake
[mengangkat sebelah alis]
Delon Blake
Memangnya Darren menjual makanan? Kalau lapar ya ke kantin.
Arthur De Luca
Aku sudah di siapkan sarapan oleh calon istri. Tidak enak kalau tidak dimakan, kasihan dia.
Delon Blake
Kau yakin sudah disiapkan sarapan Alessa? Kalau kau tidak minta dia mana tahu harus disiapkan atau tidak.
Arthur De Luca
[mengusap dagu]
Arthur De Luca
Coba hubungi Darren, aku ingin bicara dengan Alessa.
Arthur De Luca
[memajukan tubuh]
Delon Blake
Modal lah! Orang kaya tapi tidak bisa beli ponsel.
Delon Blake
[melakukan panggilan video dengan Darren]
Arthur De Luca
Ponsel sedang OTW, tidak udah banyak bicara.
Darren Smith
🎥: Ada apa? Terlambat kan kau?
Delon Blake
Ini, di cari Arthur.
Arthur De Luca
[merampas ponsel Delon]
Arthur De Luca
Alessa mana?
Darren Smith
🎥: [menatap sekeliling]
Darren Smith
🎥: Tidak masuk.
Arthur De Luca
[naik dan duduk di atas meja]
Arthur De Luca
Jangan mengarang kau!
Darren Smith
🎥: Tidak ada yang mengarang, memang orang nya tidak datang.
Delon Blake
[mengarahkan ponsel ke wajah]
Delon Blake
Mungkin ke kamar mandi.
Darren Smith
🎥: [memutar bola mata malas]
Darren Smith
🎥: Tidak datang, Delon. Tas nya saja tidak ada.
Darren Smith
🎥: Kalian ke sini saja! Acak-acak saja kelasnya, cari sampai ke loker-loker meja sekalian kalau tidak percaya.
Arthur De Luca
[mengangguk]
Arthur De Luca
[menyerahkan ponsel Delon dan berlari keluar]
Delon Blake
Pelan-pelan, Bro! Kelasnya tidak akan hilang dalam hitungan detik!
Delon Blake
[napas terengah]
Arthur De Luca
Aku tahu kelasnya tidak akan hilang, tapi kalau Alessa yang hilang bagaimana?
Delon Blake
[geleng-geleng]
Delon Blake
Paling dia hanya sedang sakit atau ada urusan. Kau terlalu berlebihan tau tidak?
Arthur De Luca
[tetap berjalan]
Arthur De Luca
[mengacak-acak kelas mencari Alessa]
Arthur De Luca
[mengintip loker meja]
Hazel Parker
Apa yang kau cari, Anjir?!
Arthur De Luca
[mengacak rambut frustasi)
Arthur De Luca
Mana Alessa?
Lily Robert
[mendekati Hazel]
Lily Robert
Ternyata dia mencari Alessa? Gila saja, carinya sampai ke loker meja. Apa dia kira Alessa menjelma jadi kurcaci?
Arthur De Luca
Ck! Bacot kau!
Hazel Parker
[mendekati Arthur hendak menonjok rahangnya]
Lily Robert
[menahan tangan Hazel]
Darren Smith
[mendorong mundur Arthur]
Arthur De Luca
BANGSAT! APA KALIAN TIDAK BISA BERKATA JUJUR PADAKU DIMANA ALESAA?!
Arthur De Luca
Atau mau aku beli kejujuran kalian? Oke, aku beli satu juta untuk kejujuran itu. Sekarang katakan di mana Alessa?
Siswa
Alessa tidak masuk sekolah!
Siswi
Iya, dia tidak masuk hari ini! Mungkin sakit.
Sherly Johnson
[masuk kelas]
Sherly Johnson
[melengos tak suka melihat kondisi kelas]
Sherly Johnson
Kenapa, Ar? Hanya karena seorang gadis kau bisa sampai seperti ini?
Sherly Johnson
[bersedekap dada menghadap Arthur]
Delon Blake
Lebih baik kau diam dari pada Arthur meninju wajah cantik mu itu.
Sherly Johnson
Benar begitu, Ar? Aku pastikan kau akan menyesal kalau hal itu benar-benar terjadi.
Arthur De Luca
[menatap tajam Sherly]
Arthur De Luca
Kenapa aku harus menyesal? ❄
Sherly Johnson
Karena kau butuh informasi dariku.
Sherly Johnson
[menatap kuku-kuku dan meniup nya]
Lily Robert
[menatap Hazel]
Hazel Parker
[menatap Lily]
Sherly Johnson
[merapikan kerah kemeja Arthur]
Sherly Johnson
Kenapa otak mu jadi sabodoh ini? Seharusnya kau sadar, Ar. Kalau Alessa bisa menurut padamu, besar kemungkinan kalau dia juga bisa menurut pada lelaki lain.
Sherly Johnson
[mengarahkan telunjuk]
Sherly Johnson
Apa kau pernak kepikiran, Ar? Dengan kau melecehkan Alessa, dan dia masih bisa dekat dengan mu. Itu sudah bagaikan sinyal buat para lelaki bajingan di luar sana untuk menikmati Alessa sama seperti mu.
Sherly Johnson
Sudah tertebak juga, Alessa pasti akan mau saja.
Arthur De Luca
[rahang mengeras]
Sherly Johnson
Jadi Arthur, sifat Alessa itu sudah terlihat dari cara dia menanggapi mu.
Sherly Johnson
[tertampar hingga tersungkur ke lantai]
Sherly Johnson
[darah keluar dari sudut bibir]
---------------------------------------------------------------
Nathan menyeruput kopinya, dia menatap ke arah jalanan dari balik kaca jendela. Tak begitu ramai, cuaca pun sangat bersahabat dengan awan yang berjalan perlahan mengikuti arah angi berhembus.
Nathan Lee Christopher
Itu seperti kapal ya, Pa?
Nathan Lee Christopher
[menunjuk awan]
Nathan Lee Christopher
Nathan nanti kalau sudah besar mau naik kapal!
Ethan Lee Christopher
[terkekeh]
Ethan Lee Christopher
Mau Papa ajak jalan-jalan naik kapal?
Nathan Lee Christopher
[menggeleng]
Nathan Lee Christopher
Nathan naik kapal bukan untuk jalan-jalan, tapi mau jadi nahkoda.
Ethan Lee Christopher
[berlutut dan memegang kedua bahu Nathan]
Ethan Lee Christopher
Wah... keren! Kamu harus belajar dengan giat kalau begitu. Urusan lain biar Papa yang mengurusnya.
Nathan lee Christopher
[tersenyum]
Nathan lee Christopher
[tanpa sadar mengeluarkan air mata]
Nathan lee Christopher
Sialan!
Nathan lee Christopher
[mengusap ujung mata]
Pintu kafe terbuka menandakan adanya pelanggan yang masuk.
Seorang gadis cantik berjalan santai menuju meja kasir. Dia memesan beberapa makanan untuk di bungkus dan dua cup minuman sebagai pendamping.
Alessandra Eve Faith
[mengedarkan pandangan]
Alessandra Eve Faith
[memicing]
Alessandra Eve Faith
[menghampiri Nathan]
Alessandra Eve Faith
Hai, kau teman Arthur kan?
Nathan lee Christopher
[mendongak]
Nathan lee Christopher
[mengangguk]
Alessandra Eve Faith
Kenapa tidak berangkat ke sekolah?
Alessandra Eve Faith
[duduk di depan Nathan]
Nathan lee Christopher
Malas.
Nathan lee Christopher
[mengangkat bahu]
Nathan lee Christopher
Kau sendiri?
Alessandra Eve Faith
Mau ke tempat Kak Alex, mau mengadu padanya soal Arthur.
Alessandra Eve Faith
[menopang dagu]
Nathan lee Christopher
[tersenyum tipis]
Nathan lee Christopher
Dasar gadis manja.
Alessandra Eve Faith
Tidak masalah, Kakak adalah satu-satunya tempat untukku berkeluh kesah setelah orang tua kami meninggal.
Nathan lee Christopher
[mengangguk]
Nathan lee Christopher
Lumayan lah Arthur akan mendapat pelajaran dari Kakak mu. Tapi pertanyaan nya, Kakak mu akan menang tidak?
Alessandra Eve Faith
Menang lah! Kakak ku sangat kuat.
Alessandra Eve Faith
{saking kuatnya malah menjadi mala petaka bagi dirinya sendiri}
Nathan lee Christopher
By the way, kau bilang mau ke tempat Kakak mu, berarti kalian tidak tinggal satu rumah?
Alessandra Eve Faith
[menggeleng]
Alessandra Eve Faith
Tidak, kita beda rumah.
Nathan lee Christopher
Biar aku tebak, Kakak mu sudah menikah dan memilih hidup dengan anak dan istrinya kan?
Alessandra Eve Faith
[meringis]
Nathan lee Christopher
[menghela nafas]
Nathan lee Christopher
[bersandar]
Nathan lee Christopher
Bagaimana perasaan mu ketika orang tua mu meninggal?
Alessandra Eve Faith
Sedih, lah! Masa tidak!
Nathan lee Christopher
Sampai sekarang?
Alessandra Eve Faith
[menggeleng]
Alessandra Eve Faith
Lambat laun kita harus belajar merelakan. Itu sudah nasib mereka, mau bagaimana pun kita tidak bisa menentang keinginan Tuhan, kan?
Nathan lee Christopher
[mengangguk]
Nathan lee Christopher
Kau anak broken home?
Alessandra Eve Faith
[terkekeh]
Alessandra Eve Faith
Syukur nya bukan, kenapa bertanya seperti itu?
Nathan lee Christopher
[mengalihkan pandangan]
Nathan lee Christopher
Kelihatan aneh saja, anak terlahir dari keluarga harmonis tapi tetap bahagia kala orang tuanya meninggal.
Alessandra Eve Faith
Kau itu lucu sekali... justru karena aku menyanyangi mereka jadi aku merelakan. Aku bangkit agar ketika mereka melihat dari atas sana mereka tidak khawatir. Mereka tidak sedih karena sudah meninggalkan anak-anaknya.
Nathan lee Christopher
[tersenyum]
Nathan lee Christopher
Terimakasih.
Alessandra Eve Faith
[mengernyit]
Alessandra Eve Faith
Untuk apa?
Pelayan Restoran
Permisi, ini pesanan Anda tadi.
Alessandra Eve Faith
[bangkit berdiri]
Alessandra Eve Faith
[mengambil paperbag makanan]
Alessandra Eve Faith
Baik, terimakasih.
Pelayan Restoran
Untuk transaksi nya bisa dilakukan di kasir, ya.
Pelayan Restoran
[menunjuk kasir]
Alessandra Eve Faith
[mengangguk]
Alessa melangkah bersama pelayan menuju kasir, meninggal kan Nathan sendirian yang bergelut dengan pikiran nya.
--------------------------------------------------------------
Comments
Dyana Dewyclaludhtiee
cicak kali ah ...
2024-11-09
1
Cimoyy
Kurcaci🤣
2024-08-07
2
Eka Ning
mapuuuss
2024-07-10
1