EPISODE •11•
--------------------------------------------------------------
Hazel Parker
Kuah panas! Kuah panas!
Hazel Parker
[membelah keramaian dengan membawa nampan]
Alessandra Eve Faith
[berjalan di belakang Hazel dengan membawa minuman]
Lily Robert
Akhirnya datang juga.
Lily Robert
[menggesek kedua telapak tangan]
Hazel Parker
[duduk di samping Lily]
Alessandra Eve Faith
[duduk di depan Hazel dan Lily]
Alessandra Eve Faith
Kau benci kantin, tapi aku ingin makan mie pangsit.
Alessandra Eve Faith
[mulai makan]
Hazel Parker
Sesuatu tidak bisa didapatkan secara praktis, Alessa. Harus berjuang dulu.
Alessandra Eve Faith
Zel, aku sarankan nanti pulang sekolah kau jenguk Sherly ke rumah nya.
Hazel Parker
[menaikan sebelah kaki di kursi]
Hazel Parker
Untuk apa?! Seperti tidak ada kerjaan sana.
Alessandra Eve Faith
Setidaknya kau harus ada niat baik minta maaf padanya karena kejadian kemarin.
Lily Robert
Tidak! Tidak! Enak saja.
Lily Robert
Hazel akan minta maaf kalau perempuan itu sudah minta maaf lebih dulu padamu.
Alessandra Eve Faith
[menatap kedua temannya]
Alessandra Eve Faith
Sudah aku maafkan.
Hazel Parker
[memukul-mukul mangkuk dengan sendok]
Hazel Parker
Dia tidak bilang apapun padamu, tidak usah banyak protes. Lagi pula yang dia lakukan sudah keluar batas.
Hazel Parker
Untung saja Arthur tidak sampai menggantung mu karena ucapannya.
Alessandra Eve Faith
[menghela napas]
Hazel Parker
By the way, dari pada kita membahas b*tch itu. Lebih baik membahas hal lain yang lebih seru.
Alessandra Eve Faith
[mengangguk singkat]
Hazel Parker
Aku menyukai Darren dan berniat menembak dia.
Alessandra Eve Faith
Uhuk! Uhuk!
Hazel Parker
[tertawa terpingkal-pingkal]
Hazel Parker
[melanjutkan makan]
Lily Robert
Kau... serius ingin menembak Darren?
Hazel Parker
[mengangguk kecil]
Alessandra Eve Faith
Aku sarankan jangan, Zel. Seperti tidak ada harga diri saja seorang gadis menembak lelaki duluan.
Lily Robert
Iya, lebih baik kau caper dulu padanya. Buat dia cinta, nanti dengan sendirinya dia pasti akan menembak mu.
Hazel Parker
[menyelipkan rambut ke belakang telinga]
Hazel Parker
Kelamaan! Nanti di rebut cabe-cabean!
Alessandra Eve Faith
[bahu merosot seketika]
Ketiganya melanjutkan sesi makan mereka kembali. Kini hanya hening yang ada, masing-masing dari mereka menikmati makanan yang ada.
Lily Robert
[tidak sengaja melihat seseorang berjalan mendekat]
Lily Robert
[menyenggol Hazel]
Hazel Parker
[mengikuti arah pandang Lily]
Alessandra Eve Faith
Kalian melihat apa?
Alessandra Eve Faith
[mengernyit]
???
[duduk di atas meja dekat Alessa]
Alessandra Eve Faith
[mendongak]
Arthur De Luca
Aku sudah memesankan satu bangku untuk kalian berdua.
Lily Robert
[bangkit berdiri dan pergi membawa makanan]
Alessandra Eve Faith
[menghela nafas panjang]
Alessandra Eve Faith
Duduk disini, Ar.
Alessandra Eve Faith
[menarik tangan Arthur turun]
Arthur De Luca
[duduk di sebelah Alessa]
Arthur De Luca
[manarik piring Alessan dan makan]
Semua kejadian tidak. luput dari penglihatan penghuni kantin. Kebanyakan dari mereka terang-terangan menonton Arthur dan Alessa yang duduk bersandingan.
Alessandra Eve Faith
Sebentar ya.
Alessandra Eve Faith
[beranjak pergi]
Arthur De Luca
[melihat ponsel Alessa]
Arthur De Luca
[mengambil dan mengotak-atik ponsel]
Arthur melihat banyak sekali pesan masuk yang tak terbalas disana. Semua dari nomor tidak dikenal yang menghujat Alessa karena berita viralnya dengan Arthur.
Kata-kata tidak pantas bertebaran dimana-mana. B*tch, kuat berapa ronde, perempuan sampah, dapat bayaran berapa, sedang menjual atau tidak, ingin sewa untuk lima ronde. Semuanya mampu membuat isi kepala Arthur mendidih seketika.
Arthur De Luca
[terus men scroll ke bawah]
Alessandra Eve Faith
[kembali dengan membawa sepiring mie pangsit dan minuman]
Arthur De Luca
[wajah merah padam]
Alessandra Eve Faith
[mengernyit]
Alessandra Eve Faith
Kenapa?
Alessandra Eve Faith
[mengganti makanan Arthur dengan makanan baru]
Alessandra Eve Faith
Ini bekas ku, kau makan yang baru saja.
Alessandra Eve Faith
[meletakan minuman di depan Arthur]
Alessandra Eve Faith
[duduk di sebelah Arthur]
Alessandra Eve Faith
[mendekatkan diri ikut melihat ponsel]
Alessandra Eve Faith
[napas tercekat]
Arthur De Luca
Kenapa kau tidak membalas hinaan mereka?
Alessandra Eve Faith
[menghela nafas]
Alessandra Eve Faith
Kenapa? Kau yang berbuat ulah, tapi kau juga yang kepanasan.
Alessandra Eve Faith
[makan]
Alessandra Eve Faith
Korban tak berdaya seperti ku mana bisa membela diri. Seharusnya kau sendiri yang meluruskan. Itupun kalau kau tidak Terima dengan semua hinaan mereka.
Alessandra Eve Faith
[mengangkat bahu tidak peduli]
Arthur De Luca
Oke, aku akan meluruskan semuanya.
Alessandra Eve Faith
[melotot]
Alessandra Eve Faith
Benarkah?
Arthur De Luca
[mengangguk]
Arthur De Luca
Tapi ponsel ini aku sita.
Arthur De Luca
[mengantongi ponsel]
Alessandra Eve Faith
Eh, mana bisa begitu?! Lalu aku bagaiamana? Sudah tidak zaman anak muda tidak ada ponsel. Kalau aku tidak ada kerjaan bagaiamana?
Alessandra Eve Faith
[mencoba meraih ponsel]
Arthur De Luca
[terus menepis]
Alessandra Eve Faith
[mulai geram]
Arthur De Luca
[mengeluarkan ponsel]
Arthur De Luca
Pakai ponselku.
Alessandra Eve Faith
[terdiam]
Alessandra Eve Faith
[mengambil ponsel Arthur]
Alessandra Eve Faith
Jangan lama-lama disita nya!
--------------------------------------------------------------
Pukul tujuh malam di malam minggu. Di sebuah basecamp tempat berkumpul nya Arthur dan tiga sahabat nya kini tengah diadakan pesta kecil-kecilan untuk merayakan hari jadian Darren dan Hazel.
Kejadian yang sangat menggemparkan kala jam pulang sekolah tiba tadi. Hazel dengan beraninya menghampiri Darren yang tengah nongkrong bersama Arthur, Nathan, dan Delon untuk menembak nya.
Nathan lee Christopher
Aku masih tidak percaya! Bisa-bisanya kau di tembak seoarang gadis!
Nathan lee Christopher
[tertawa terpingkal-pingkal]
Delon Blake
Mana sebelum nya tidak ada tanda-tanda kalau gadis itu menyukai mu.
Delon Blake
[mengipasi panggangan]
Darren Smith
Kalian hanya menjadi penonton, aku yang ditembak saja tidak habis pikir kalau Hazel akan benar-benar menembakku.
Arthur De Luca
Tapi kau menerimanya juga kan?
Nathan lee Christopher
[semakin terpingkal]
Darren Smith
Ya jelas lah! Selagi dia bukan tipe gadis yang menye-menye, aku oke saja.
Darren Smith
Aku peringatkan jangan sampai ada yang tahu kalau Hazel yang menembak duluan.
Darren Smith
[menunjuk satu persatu]
Nathan lee Christopher
Aman.
Arthur De Luca
Rahasia mu di kita pasti aman-aman saja. Tidak tahu kalau dari Hazel, iya kan?
Delon Blake
[menjentikkan jari]
Delon Blake
Nah, benar! Kau harus bicara empat mata dengan Hazel.
Baru saja mereka membicarakan soal Hazel, sosok yang tengah dibicarakan datang juga. Hazel datang dengan dua sahabatnya Alessa dan Lily.
Pesta kecil-kecilan ini memang hanya mengundang para sahabat Darren dan sahabat Hazel saja. Tidak ada orang lain selain mereka.
Arthur De Luca
[menarik lengan Alessa bergabung]
Nathan lee Christopher
Seperti menarik binatang saja kau! Yang lembut kenapa?
Alessandra Eve Faith
[terkekeh kecil]
Alessandra Eve Faith
Iya, tidak berubah-berubah.
Hazel Parker
[ikut bergabung]
Hazel Parker
[berdiri di samping Darren]
Delon Blake
Barbeque, sebagai pemilik acara kalian berdua makan duluan saja. Ini sudah matang.
Delon Blake
[berhenti mengipas]
Darren Smith
Wah... mantap! Piring mana piring?
Darren Smith
[mencari piring]
Hazel Parker
[menarik tangan Darren]
Hazel Parker
Piring di depan mu masih saja di cari.
Mereka tertawa bersama, pasangan yang satu ini akan menorehkan cerita berbeda dari yang lain. Yang pastinya sangat seru dan berwarna.
Semua berpencar mencari tempat ternyaman. Darren dan Hazel memilih tempat berbincang di teras basecamp. Arthur memaksa Alessa duduk bersamanya di sofa sambil memakan cemilan. Dan yang terakhir Lily, Nathan dan Delon bermain ular tangga.
Alessandra Eve Faith
Ini ponsel mu.
Alessandra Eve Faith
[menyerahkan]
Arthur De Luca
Aku belum selesai dengan ponsel mu.
Alessandra Eve Faith
[meraih tangan Arthur dan meletakkan ponsel]
Alessandra Eve Faith
Tidak apa-apa, bawa saja dulu. Aku ada laptop.
Arthur De Luca
[melempar ponsel ke sofa sebrang]
Alessandra Eve Faith
[bangkit berdiri]
Arthur De Luca
Mau kemana?
Arthur De Luca
[mencekal lengan Alessa]
Alessandra Eve Faith
Mau ambil minum, kau mau sekalian?
Arthur De Luca
[melepas cekalan]
Arthur De Luca
[mengangguk]
Alessandra Eve Faith
[melangkah pergi]
Arthur De Luca
Jangan melarikan diri!
Alessandra Eve Faith
[tidak merespon]
Alessandra Eve Faith
[mengambil minuman]
Alessandra Eve Faith
Minumannya dua, sama cemilan nya...
Alessandra Eve Faith
[tangan penuh oleh minuman]
Alessandra Eve Faith
[bingung]
Arthur De Luca
Mau cemilan apa?
Alessandra Eve Faith
Bukannya kau tadi----
Arthur De Luca
Siapa suruh kau tidak menjawab ku tadi. Aku jadi negatif thinking.
Alessandra Eve Faith
[meringis]
Alessandra Eve Faith
Aku tidak dengar, Memang tadi kau bicara apa?
Alessandra Eve Faith
[Pura-pura bodoh]
Arthur De Luca
[mengambil beberapa cemilan]
Arthur De Luca
Lupakan, ayo balik.
Alessandra Eve Faith
[mengikuti Arthur]
Arthur De Luca
[kembali duduk disofa]
Arthur De Luca
Nanti aku antar pulang.
Alessandra Eve Faith
[menggeleng)
Alessandra Eve Faith
Tidak usah, aku dengan Hazel dan Lily saja.
Arthur De Luca
Tapi aku maunya mengantar mu.
Alessandra Eve Faith
[menghela nafas pasrah]
Alessandra Eve Faith
Baiklah.
Malam semakin larut, Alessa mulai mengantuk. Akhirnya dia mengatakan pada Arthur ingin pulang sekarang,
Sepanjang jalan hanya diisi dengan keheningan. Alessa memejamkan mata dan bersandar pada pundak Arthur yang tengah mengendarai motor.
Arthur De Luca
[menghentikan motor]
Alessandra Eve Faith
[menegakkan tubuh]
Alessandra Eve Faith
[turun]
Arthur De Luca
[membantu Alessa]
Alessandra Eve Faith
[merapikan kembali penampilan]
Alessandra Eve Faith
Terimakasih, Ar. Hati-hati dijalan.
Alessandra Eve Faith
[melambai]
Arthur De Luca
[mematikan motor dan turun]
Arthur De Luca
[menarik Alessa masik ke rumah]
Alessandra Eve Faith
Eh, kenapa malah masuk? Aku tidak Terima tamu di waktu larut, Arthur! Apa lagi lelaki.
Alessandra Eve Faith
[mencoba melepas genggaman Arthur]
Arthur De Luca
Cerewet! Aku hanya ingin memastikan kau benar-benar tidur. Bukan hanya mau membohongi ku.
Arthur De Luca
[masuk kamar]
Alessandra Eve Faith
Aku tidak pernah berbohong padamu.
Arthur De Luca
[menatap lekat Alessa]
Alessandra Eve Faith
[nyali menciut]
Arthur De Luca
[mendorong Alessa]
Alessandra Eve Faith
AAAA!
Alessandra Eve Faith
[jatuh di ranjang]
Arthur De Luca
[membenarkan posisi Alessa dan menyelimuti nya)
Arthur De Luca
Sudah, cepatlah tidur.
Arthur De Luca
[duduk di tepi ranjang)
Arthur De Luca
[mengusap lembut kepala Alessa]
Alessandra Eve Faith
[menguap]
Alessandra Eve Faith
Nanti kalau mau pergi pintunya di kunci ya, Ar.
Alessandra Eve Faith
[memejamkan mata]
Alessandra Eve Faith
[mulai terlelap)
Arthur De Luca
[tersenyum hangat]
Arthur De Luca
[mengamati wajah Alessa]
Arthur De Luca
[mengusap lembut paras cantik itu]
Arthur De Luca
[mendekatkan wajah]
Arthur De Luca
[mencium lama bibir Alessa]
Alessandra Eve Faith
[kening berkerut]
Arthur De Luca
[kembali mengusap rambut Alessa]
Arthur De Luca
[mengedarkan pandangan]
Arthur De Luca
[melihat foto di meja belajar]
Arthur De Luca
[rahang mengeras]
Arthur De Luca
Bangsat! Aku akan menemuimu secepatnya. [bergumam]
--------------------------------------------------------------
Comments
Eka Ning
ampuuunn astagaaa😪😪😪
2024-07-10
2
Ratu Ling Zhi _ 9187
editan nya kurang mulus thor😀
2024-07-08
1
Dyana Dewyclaludhtiee
gilaa posesif bgt, nething mulu,, enak nya laki" kek gini perlu di beri pestisida atau langsung bakar idup" ...
2024-06-29
9