Beena pun segera membasahi kerongkongannya dengan air mineral sampai tandas. Terlihat sekali ia kehausan, tidak hanya haus namun ia juga lapar. Ia merogoh tasnya berharap menemukan makanan di sana, namun nihil.
Beena menatap jalanan dari jendela. Kira-kira jarak pandang 50 meter terlihat sebuah mini market yang cukup ramai.
"Bang tolong mampir sebentar ke mini market depan ya! Aku mau membeli cemilan dulu." Titah Beena sambil menutup tasnya.
Sopir itu mengangguk, namun begitu sampai depan mini market, ia hanya melewatinya saja tanpa menghentikan mobilnya.
Perasaan Beena merasa tidak enak begitu ia merasakan pening secara tiba-tiba. Pandangannya teralihkan keluar jendela. Ia baru menyadari jalan yang dilewatinya bukan arah menuju rumahnya. Ia protes pada sopir yang sudah menyalahi tujuannya.
"Bang kenapa lewat sini?" Tanya Beena heran.
Ada rasa khawatir menyelinap masuk dalam relung hatinya. Hawa panas mulai menyerang tubuhnya. Ia pun mulai tak bisa melihat dengan jelas objek yang ada di depannya.
"Ini jalan alternatif, Neng. Biar cepat sampai ya lewat sini." Ujar sopir bermasker itu berdalih.
"Loh aku kan minta mampir dulu ke super market, kenapa abang malah terus jalan?" Sambil sesekali memejamkan matanya.
Sopir itu tidak menjawab. Hal ini membuat Beena semakin khawatir akan terjadi sesuatu padanya.
Tidak lama kemudian mobil taksi tersebut berhenti tepat di pelataran parkir sebuah penginapan yang cukup jauh dari keramaian kota.
"Eh kok berhenti di sini?" Tanyanya setengah memicing, ia memindai lokasi tersebut dengan kewarasan yang hampir lenyap.
Tempat tersebut sangat asing bagi Beena. Dia belum pernah ke tempat tersebut, terlihat pasangan keluar masuk penginapan dengan bebas.
Deg
Deg
"Apa yang akan mereka lakukan?" tanyanya bermonolog dalam hati. Tubuhnya mendadak tidak stabil.
Sopir bermasker itu menyeringai. Ia keluar kemudian membuka pintu mobil bagian penumpang.
"KELUAR!" Sopir bermasker itu manarik Beena dengan kasar.
"Hei apa-apaan ini, beraninya sama cewek!" Beena kaget mendapat perlakuan dari sopir yang ia anggap orang baik dan tulus, gegara sebotol air mineral ia terjebak dengan orang jahat.
"Jangan banyak bicara. Kalau ingin selamat ikuti saja!" Sopir itu mencekal kedua tangan Beena dan menyeret tangan gadis itu untuk terus mengikutinya.
Beena merasa dirinya dalam bahaya. Ia merutuki kebodohannya sudah meminum air mineral dari orang asing berkedok sopir. Saat pengaruh obat bergejolak dalam tubuhnya, ia berusaha berontak dan sebisa mungkin melarikan diri dari sopir bermasker tersebut.
Tok
Tok
Tok
Pintu terbuka. Seorang laki-laki bertubuh tinggi besar menyeringai keadaan Beena yang terlihat lemah.
"Kamu!" Beena sangat mengenal laki-laki itu.
Sopir tadi mendorong Beena hingga tersungkur. Kepala Beena terasa berputar. Ia teringat dengan ucapan anak kecil yang selalu setia mendampinginya.
(Kalau kakak dalam kesulitan ingatlah pada Allah. Kata umi ucapkan istigfar dan ucapkan La Haula Wala Quwwata Illa Billah yang artinya tidak ada daya dan kekuatan dari Allah. Maka Allah akan menolong kakak di setiap kesulitan dan ketakutan).
Beena berusaha bangkit sambil merapalkan doa. Ia menoleh dengan mata sayu.
"Kamu mau apa? Kenapa aku dibawa ke sini?" Tanya Beena sengit.
Laki-laki itu terkekeh. Ia tidak menduga akan berhasil menjebak Beena dengan bantuan sopir taksi online. Tidak sia-sia membayar sopir itu dengan mahal.
"Beena...Beena ternyata kamu masih polos dan ingusan. Tapi kamu sudah berani menantang Baron Cs?"
"Apa maksud kamu!"
"Kamu tidak mengerti juga ya! Aku si Baron tidak akan pernah berhenti membuat orang menderita karena sudah mencampuri urusanku. Tapi sebelum kamu menderita sebaiknya kita bersenang-senang dulu, Beena."
Ujar Baron terdengar sangat menjijikan.
"Sampai kapan pun kamu tidak akan berhasil!"
"Oiya tidak berhasil kalau si cecunguk itu menolongmu! Tapi lihat si Berry mu itu sama sekali tidak mengantarmu pulang bukan? Bahkan ia tidak tahu kalau nyawamu sedang terancam. Dia lebih memilih ambisinya dari pada kamu, jadi lebih baik kamu sama aku aja, sayang. Kita nikmati malam ini berdua saja. Tenang saja setelah ini aku akan bertanggung jawab menjadikanmu istri keduaku." Baron tertawa lebar.
"Dasar laki-laki gila, sampai kapan pun kamu tidak akan bisa menyentuhku!"
"Jangan sok suci kamu Beena! Bukan kah kamu sering melakukannya dengan Berry? Tapi, sebentar aku lupa ternyata kamu sudah menikah dengan laki-laki yang sama sekali tidak kamu kenal. Tapi tidak apa-apa walaupun kamu sudah disentuh suamimu aku ingin mencicipimu juga! " Baron mendekat mengendus tubuh Beena yang masih tercium aroma strawberry.
"Jangan menyentuhku!" Beena meronta dengan sekuat tenaga yang ia bisa. Tidak peduli dirinya berakhir seperti apa nantinya, gadis itu tengah berjuang untuk menyelamatkan diri dari kukungan laki-laki brengsek tersebut.
Beena berusaha menyelamatkan mahkotanya yang sangat berharga. Ia hanya berharap pertolongan Allah datang di saat yang tepat.
Dia menggigit pergelangan tangan Baron dengan sekuat tenaga. Entah kekuatan dari mana, Beena mampu menendang aset berharga Baron sehingga Baron terlihat merintih kesakitan.
Beena tidak membuang kesempatan itu. Dengan sempoyongan dan tangan yang gemetar, ia memutar kunci pintu depan. Setelah berhasil keluar dari penginapan, ia berlari sekuat tenaga sambil menahan rasa pening.
Bibirnya tidak berhenti merapalkan doa. Dia yakin Allah akan menolongnya. Dia terus berlari melewati beberapa rumah yang terlihat sepi.
Dia merasa tidak kuat lagi untuk berlari. Ia berjalan menuju salah satu rumah warga. Badannya gemetar, hawa panas kian membuncah. Dengan harapan salah satu warga mau menolong seorang gadis punk yang sedang teraniaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
⍣⃝ꉣꉣ❤️⃟Wᵃf◌ᷟ⑅⃝ͩ●diahps94●⑅⃝ᷟ◌ͩ
tuh kan beena gara-gara sebotol minuman malah jadi sempoyongan
2024-12-01
1
⍣⃝ꉣꉣ❤️⃟Wᵃf◌ᷟ⑅⃝ͩ●diahps94●⑅⃝ᷟ◌ͩ
lah supir pikun kali
2024-12-01
0
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Rasain 😤
2024-09-19
2