"Assalamualaikum!" Seorang laki-laki beserta warga lain masuk ke dalam.
"Waalaikumussalam." Jawab mereka kompak.
"Nah kebeneran Pak RT datang. Nih Pak, dia kayaknya oknum dosen yang mau mencemarkan nama baik universitas dan kampung ini."
"Sebentar ini sebenarnya ada apa? Sebaiknya kita selesaikan secara baik-baik, tidak seperti ini." Ujar Pak RT bijak.
"Pak kami lihat sendiri mereka berada di dalam rumah ini. Dan gadis itu baru saja selesai mandi, lihatlah rambutnya saja masih dililit handuk pasti mereka habis melakukan zina."
Beena secara tidak sengaja melihat Baron diantara beberapa orang warga, Baron menatapnya sambil tersenyum sinis. Beena yang berada di samping Elzan memundurkan kakinya hendak berlindung di belakang Elzan. Kejadian di penginapan itu membuat Beena merasa takut dan sedikit trauma melihat Baron.
"Tuuuh kan pak RT, udah jangan di kasih hati. Cepat nikahkan mereka berdua. Jangan sampai mereka mencorengkan nama baik kampung ini!"
"Tenang Bapak-bapak semuanya bisa dibicarakan, bahkan kita belum mendengar penjelasan dari Pak Elzan."
"Pak RT ini gimana sih? Penjelasan apa pun yang keluar dari mulut dosen gadungan ini pasti hanya bualan saja. Siapa sih Pak yang mau ngaku kalau sudah dilabrak begini. Lihat gadis itu saja nyerendel-nyerendel di belakang Pak Elzan. Tidak tahu malu!"
Elzan memejamkan matanya, mendadak kepalanya menjadi pening. Apalagi Pak RT terlihat goyah dengan omongan warga karena serangan warga yang berjumlah 10 orang.
"Baik kalau begitu seperti biasa jika ada yang melakukan perbuatan zina maka aturan kampung ini berlaku. Kita nikahkan mereka sekarang juga!" Keputusan RT sudah bulat tanpa menelusuri dulu kebenarannya, Pak RT segera mengambil tindakan. Pak RT menyuruh salah satu warga untuk memanggil penghulu yang tinggal di kampung sebelah.
"Pak...Bapak tidak bisa begitu dong. Saya bahkan belum menceritakan kebenarannya." Elzan masih mencoba untuk bisa memberikan penjelasan yang akurat.
"Maaf Pak Elzan, tidak bisa. Bapak tetap harus menikahi gadis ini!"Jelas Pak RT tegas.
"Baiklah aku siap dinikahkan." Beena buka suara, seraya menunduk. Dia hanya ingin menyelamatkan laki-laki yang sudah menolongnya.
Beena merasa dalam situasi seperti ini tidak akan ada satu orang pun yang akan percaya dengan penjelasannya.
"Hei apa-apaan kamu! Aku sendiri bahkan tidak mengenalmu, mana bisa kita menikah!" Protes Elzan sambil memijat keningnya yang berdenyut.
"Pak Elzan...Pak Elzan sudah kejadian malah bilang engga kenal. Bagaimana pertanggung jawabanmu terhadap gadis itu!" Kata Pak RT sambil menggeleng-gelengkan kepala.
"Pak RT sekarang siapkan saja segala sesuatunya, aku bersedia menikah dengan Mas ini asal dengan satu syarat." Jelas Beena sambil menatap Baron yang lambat laun meninggalkan tempat tersebut.
"Baiklah apa syaratnya?" Tanya Pak RT.
"Hapus video yang tadi kalian rekam. Aku tidak mau Mas ini reputasinya hancur gegara video yang kalian buat!"
"Oke Bapak-Bapak hapus semua video yang tadi direkam!" Titah Pak RT pada warga yang hadir.
"Jangan mereka yang hapus!" Cegah Beena.
"Loh kenapa? Mereka punya hape masing-masing." Tanya Pak RT heran.
"Biar aku yang hapus videonya untuk memastikan kalau video itu benar-benar tidak ada di ponsel kalian, dan tidak ada yang unggah ke medsos mana pun!" Ujar Beena tegas.
Elzan menatap gadis itu dengan tajam. Ia tidak percaya dengan sikapnya yang tak terduga. Dibalik penampilannya yang nyentrik ternyata ia bisa bersikap tegas dan begitu cerdas mengambil sebuah keputusan, bahkan lebih mementingkan reputasinya sebagai abdi negara.
Beena mengecek satu-persatu hp milik warga. Ia berharap Baron yang sudah melarikan diri secara diam-diam tidak merekam kejadian yang baru saja terjadi.
Beena dengan cekatan memeriksa semua ponsel milik warga dengan teliti, ia tidak mau kecolongan sehingga dewa penolongnya akan menemui kesulitan jika hal itu tidak ia lakukan.
"Baik sudah kuhapus semua rekaman yang sudah kalian rekam. Dan ponsel-ponsel ini tetap di atas meja tidak boleh ada yang ambil. Kalau satu orang saja yang ambil benda ini maka pernikahan malam ini gagal." Ancam Beena tegas sambil menatap warga satu persatu.
"Baiklah paham semua ya Bapak-Bapak? Hape bisa diambil setelah akad nikah selesai!" Ujar Pak RT dengan bijak.
Elzan bergeming mendadak tubuhnya kaku. Malam ini rasanya seperti mimpi. Akan menikahi seorang gadis punk yang tidak diketahui asal usulnya, bebet, bibit dan bobotnya. Padahal di luar sana ada wanita yang sedang menunggu lamaran Elzan yang akan dilaksanakan bulan depan.
Elzan dengan terpaksa menerima desakan para warga untuk menikahi gadis asing yang tiba-tiba datang dalam hidupnya.
Alasan apa pun yang Elzan jelaskan dihadapan warga, itu hanya dianggap sebagai bualan saja maka mereka pun dinikahkan secara siri.
Kedua mempelai menulis biodata masing-masing untuk dijadikan bukti kalau mereka benar-benar menikah.
"Bismillah...Saya terima nikahnya Arully Beena binti Arumi dengan mas kawin uang sebesar lima ratus lima puluh ribu rupiah dan seperangkat gamis dibayar tuuuunai!" Dengan lantang Elzan mengikrarkan Beena menjadi istrinya.
"Bagaimana saksi, sah?" Tanya wali hakim pada warga sebagai saksi pernikahan mereka.
"Saaaaah!" Ucap warga serempak.
"Alhamdulillah barakallah."
Pak ustadz yang hadir di tengah warga yang turut mendoakan kedua mempelai. Sekarang Elzan dan Beena resmi menjadi pasangan suami istri.
"Karena sekarang masalahnya sudah selesai maka kita bisa pulang ke rumah masing-masing. Silakan ambil hape masing-masing!" Ujar Pak RT menggiring para warga untuk secepatnya pamit dari rumah tersebut.
"Pak Elzan kami mohon pamit. Silakan dilanjut. Sekarang kalian sudah menjadi pasangan suami istri jadi kalian bisa melakukan apa pun. Ini buktinya kalau kalian sudah nikah siri di sini." Pak RT menyerahkan berkas nikah siri yang sudah ditanda tangani kedua mempelai dan dua orang saksi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
🔥⃞⃟ˢᶠᶻsᥲᥒ𝗍іE𝆯⃟🚀🦚⃝⃟ˢᴴ
pak rt ini terlalu grusa grusu tanpa mendengarkan penjelasan elzan
2024-09-27
2
Rafka
mendadak nikah
2024-09-23
2
🍒⃞⃟🦅🥑⃟uyulpuyosibocah
enakk bngt bsa dinkahin mndadakk/Grin/
2024-09-21
3