kabur

"Fera kenapa pulang-pulang wajahnya di tekuk gitu, ada apa? Apa ada masalah di kantor," ucap bu Hamdani.

"Mama tanya aja sama Papa, Ma bisa kan bujuk papa agar aku tidak ke kantor aku capek Ma jika harus berurusan sama semua kegiatan di kantor, harus inilah, begitulah. Pokoknya aku tidak mau menjadi pemimpin baru di kantor Papa," ucap Fera mengadukan apa yang terjadi tadi.

"Mama sudah berulang kali membicarakan ini dengan Papamu tapi kamu tau kan bagaimana sikap keras kepalanya papa," ucap bu Hamdani.

"Iya Mama paksa dong, bujuk Papa pasti jika Mama yang bicara Papa pasti akan luluh," ucap Fera.

"Tapi_"

"Ma bantu Fera, aku tidak mau kerja kantoran jika aku dapat pekerjaan nanti Ma," ucap Fera, iya sejak lulus kuliah dia ingin melanjutkan bekerja sesuai bidang yang ia pilih tapi semua itu seakan sia-sia karena Papanya sangat melarang.

"Maafin Mama ya, Mama tidak bisa bantu kamu," ucap bu Hamdani.

"Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam,"

"Kamu sudah pulang Mas," ucap pak Hamdani pada suaminya.

"Pa_"

"Papa capek mau istirahat, oh ya mulai besok pagi sampai seterusnya kamu ke kantor ya," ucap pak Hamdani pada Fera.

"Tapi besok aku mau ke party teman aku pa," ucap Fera.

"Tidak ada penolakan Fera atau semua fasilitas yang Papa beri akan Papa sita. Kamu tinggal pilih saja," ujar pak Hamdani.

"Sudah turuti saja kata Papa ya, sekarang kamu ke kamar," ucap bu Hamdani, Fera pun menuju kamarnya.

"Jangan terlalu keras sama anak Mas, kamu tau bagaimana dulunya kita ingin mendapatkan anak, semua itu butuh perjuangan," ucap pak Hamdani.

"Kamu bisa tidak usah manjain dia terus, yang ada dia akan semakin keras kepala," ucap pak Hamdani.

"Sikap keras kepalanya juga turunan dari kamu," ucap bu Hamdani lalu pergi ke dapur.

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

"Papa kenapa sih selalu aja ngelarang ke temu sama teman padahal dia tau siapa teman aku, malah di bilang gak jelas lagi," gerutunya dalam hati.

Setiap detik, menit dan jam dia mulai jenuh di kamar, ia pun keluar menuju daput tapi tak ada yang bisa di lakukan menghilangkan rasa jenuhnya.

Ia pun memikirkan cara untuk bisa keluar bertemu temannya, hingga ia pun berpikir untuk lewat pintu belakang karena di jam segini papanya pasti ada di kamar jadi dia tidak ketahuan. Ia kembali menuju kamarnya mengganti pakaiannya dan mengambil tas.

Berjalan dengan hati-hati, siapa tau papanya nanti tiba-tiba muncul hingga memarahinya sekali lagi. Saat ia sudah keluar dari pagar rumah, akhirnya Fera bisa bernafas lega karena dia sudah berhasil kabur.

Fera memesan Gojek karena kalau menaiki mobil sendiri pasti akan ketahuan dengan papanya.

"Lama banget sih, keburu Papa keluar lagi," ucal Fera dalam hati dengan perasaan panik.

"Dengan Fera anindita?" Tanya seorang pria yang membawa motor dan memakai jaket berwarna hijua.

"Iya ini gojek yang saya pesan kan," ucap Fera.

"Iya mbak,"

"Udah ayo berangkat ke tempat tujuan ya," ucap Fera lalu lelaki itu menyodorkan helm padanya.

Fera bisa bernafas dengan tenang karena berhasil kabur dari rumahnya.

"Terimakasih ya pak, ini uangnya dan kembaliannya untuk bapak saja," ucap Fera lalu buru-buru pergi masuk ke halaman rumah.

"Akhirnya,"

"Fera, ini kamu?" Tanya seorang wanita muda yang seumuran dengan dirinya.

"Mil, kamu harus bantu aku sembunyi dari Papa," ucap Fera.

"Apaan sih, ngapain kamu harus sembunyi dari om Hamdan," ucap Milani

Fera pun menceritakan semuanya yang terjadi pada sepupunya itu.

"Apa,Maaf Fer aku gak bisa bantu karena kamu tau sendirikan bagaimana Papa kamu itu," ucap Milani.

"Lalu aku harus apa Mil," ucap Fera.

"Udah kita masuk dulu yuk, sebentar lagi mau magrib," ujar Milani.

"Fer lebih baik kamu turuti saja perintah Papa kamu, percuma kalau kamu menolak pasti akan menimbulkan masalah besar," ucap Milani seraya meletakkan segelas air minum di hadapan Fera.

"Aku tidak bisa Mil, sulit sekali aku itu kan mau jadi..."

"Apa, gak usah aneh-aneh deh karena kemauan kamu yang gak masuk akal itu yang membuat om Hamdan mendidik kamu dengan keras seperti ini," ucap Milani.

"Mil,"

"Kamu tinggal bilang aja, lagian menjadi petualang dan tinggal di tengah hutan itu aneh," ucal Milani.

"Kan banyak para petulang," ucap Fera.

"Iya Fer, tapi ada satu alasan kamu yang tak masuk akal," ucap Milani.

"Fer bekerja di kantor itu memang tidak mudah tapi cuma kamu harapan Om Hamdani," sambung Milani.

Fera terdiam kalau ia menuruti keinginan papanya rasanya dia seperti di penjara.

"Sholat Magrib yuk, bentar lagi kita sambung cerita kita," ajak Milani, Fera mengangguk.

Di tempat lain pak Hamdani merasa heran padahal sejak pulang tadi sampai hari sudah malam Fera tak kunjung keluar kamar.

"Sudahlah tidak usah ganggu Fera dulu, biarkan dia istirahat sebentar lagi waktunya makan juga keluar, apa kamu gak kasihan sama anak kamu," ucap bu Hamdani.

"Bikinin aku kopi sana," Titahnya.

"Yaudah,"

Pak Hamdani harus melakukan sesuatu agar Fera bisa menuruti keinginannya,kalau hanya di ancam saja mungkin ia masih bisa melanggar terus omongan dirinya.

Malam pun tiba, bu Hamdani mengetuk pintu kamar Fera tapi tak ada jawaban. Dia pun mengetuk kembali tapi tetap saja tak jawaban hingga,ia membuka pintu itu karena tidak di kunci namun saat sampai di dalam Fera tidak ada, ia pun mengecek kamar mandi.

"Fera, Fer." Karena tak ada sahutan ia pun kembali keluar dan memberitahukan kalau Fera tidak ada.

"Apa? Pasti anak itu kabur," ucap pak Hamdani, ia pun mengambil ponsel dan memanggil nomor anaknya itu.

Tapi tak ada jawaban hingga beberapa kali telepon pun.

"Bagaimana?" Tanya bu Hamdani.

"Tidak ada jawaban," jawab pak Hamdani.

"Kamu itu terlalu keras sama dia jadinya dia kabur kan," ucap bu Hamdani.

"Sudahlah bentar lagi dia pasti pulang, memangnya dia mau tidur dimana," ucap pak Hamdani.

"Kamu kemana sih malam-malam begini belum pulang," ucap bu Hamdani ia sangat khawatir dengan putri semata wayangnya itu.

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

"Siapa sih dari tadi ponsel kamu berdering terus," ucap Milani.

"Papa telepon," ujarnya.

"Tuhkan pasti Papa kamu tau kalau kamu keluar dari rumah,mending kamu pulang sekarang jangan sampai Papa kamu tambah marah bisa panjang urusannya," ucap Milani.

"Males banget harus pulang," ujar Fera.

"Fer, besok kamu bisa ke sini lagi. Kalau kamu marah sama Papa kamu lalu kabur kayak begini lalu bagaimana perasaan Mama kamu, dia pasti khawatir," ucap Milani.

Ucapan Milani benar, Mamanya pasti khawatir tapi kalau dia pulang pasti sampai besok ia akan di omelin sama Papanya tapi jika ia tak pulang pasti semua fasilitasnya akan di sita.

Terpopuler

Comments

eka siti N

eka siti N

ngakk aku tuh 😅✌️

2024-07-02

0

eka siti N

eka siti N

Fera ternyata anak mami ni ya 😁

2024-07-02

0

eka siti N

eka siti N

semangat

2024-07-02

1

lihat semua
Episodes
1 Wanita keras kepala
2 kabur
3 Terpaksa berangkat ke kantor
4 kedatangan teman
5 Fitnah dari Winda
6 Bertemu laki-laki menyebalkan
7 sosok Reza
8 Minta maaf
9 kedatangan Milani
10 Bertemu Winda
11 kedatangan Clara
12 kemana Winda ?
13 Tidak bisa membantu
14 Semakin bikin kesal
15 perjodohan
16 Bertemu Reza
17 Alasan
18 haruskah mengalah
19 terlalu sunyi
20 Keinginan Reza
21 pertemuan
22 pertemuan keluarga
23 Dia orang baik
24 Rumah sakit
25 berdebat lagi?
26 Di antar pulang
27 Rencana Milani dan Reza
28 pergi berlibur
29 perjalanan yang indah
30 Tiba di sebuah Rumah
31 Jalan berdua
32 kapan akurnya
33 jangan ganggu
34 Ada apa dengan hati.
35 Rasa yang tersimpan
36 Saling memendam rasa
37 janji
38 Arti sebuah cinta menurut Fera
39 Bingung
40 Firasat buruk
41 Terjatuh
42 tersesat
43 Mencari keberadaan Fera
44 Di temukan
45 Sadarkan diri
46 Bertemu Danu dan sikap yang aneh
47 Surat dari sosok misterius
48 Bunga dari seseorang
49 kembali
50 Mengungkapkan Rasa
51 Bab 51
52 Bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 part 65
66 part 66
67 part 67
68 part 68
69 part 69
70 part 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 Bab 81
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 Episode 87
88 Bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Wanita keras kepala
2
kabur
3
Terpaksa berangkat ke kantor
4
kedatangan teman
5
Fitnah dari Winda
6
Bertemu laki-laki menyebalkan
7
sosok Reza
8
Minta maaf
9
kedatangan Milani
10
Bertemu Winda
11
kedatangan Clara
12
kemana Winda ?
13
Tidak bisa membantu
14
Semakin bikin kesal
15
perjodohan
16
Bertemu Reza
17
Alasan
18
haruskah mengalah
19
terlalu sunyi
20
Keinginan Reza
21
pertemuan
22
pertemuan keluarga
23
Dia orang baik
24
Rumah sakit
25
berdebat lagi?
26
Di antar pulang
27
Rencana Milani dan Reza
28
pergi berlibur
29
perjalanan yang indah
30
Tiba di sebuah Rumah
31
Jalan berdua
32
kapan akurnya
33
jangan ganggu
34
Ada apa dengan hati.
35
Rasa yang tersimpan
36
Saling memendam rasa
37
janji
38
Arti sebuah cinta menurut Fera
39
Bingung
40
Firasat buruk
41
Terjatuh
42
tersesat
43
Mencari keberadaan Fera
44
Di temukan
45
Sadarkan diri
46
Bertemu Danu dan sikap yang aneh
47
Surat dari sosok misterius
48
Bunga dari seseorang
49
kembali
50
Mengungkapkan Rasa
51
Bab 51
52
Bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
part 65
66
part 66
67
part 67
68
part 68
69
part 69
70
part 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
Bab 81
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
Episode 87
88
Bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!