BAB 13

Setelah mengantar Alesha pulang, Andra kembali ke kediamannya. Ternyata sudah ada yang menunggu Andra saat ia tiba di rumahnya. Dua-duanya perempuan, dan dua-duanya pirang. Tapi yang satu berkaki dua, yang satu laginya berkaki empat. Yang satu tampak marah, yang satu tampak girang menyambut kepulangan Andra.

Si pirang berkaki empat, seekor kucing blasteran bernama Chik. Hewan menggemaskan itu berlari menyeberangi pekarangan yang ditata rapi oleh tukang kebun profesional yang hampir tak pernah bertemu dengan Andra, sebab sang tukang kebun datang saat Andra sedang bekerja, dan sudah pergi sebelum Andra pulang.

Semua pembayaran di lakukan melalui transfer, begitupula dengan asisten rumah tangga lainnya, mereka semua bekerja dengan sistem yang sama sehingga kediaman Andra begitu sepi dan rapih tak seperti tempat tinggal pria lajang seperti pada umumnya.

Chiki nyaris membuat Andra jatuh ketika kucing itu melompat kepelukannya, meski memiliki tubuh yang besar Chiki begitu lincah dan senang melompat.

“Hei,” ujar Andra mengelus kucing itu dengan penuh sayang, kemudian ia membungkuk lalu menaruh kucingnya di lantai. "Kau main dulu bersama bolamu, sana!" perintahnya. Dengan patuh Chiki berlari kepekarangan, menghampiri bola kecil miliknya.

Sementara itu Andra tidak yakin bisa menenangkan si pirang satunya dengan cara yang sama. Untuk ke sekian kalinya, ia berharap semua perempuan dalam hidupnya tidak rumit dan sepatuh Chiki.

“Hai.” sapanya sembari menyunggingkan senyumnya yang paling menawan.

“Kau hanya terlambat satu jam,” ujar gadis itu kesal. “Tapi kucing sialan itu mencakarku waktu aku masuk tadi.”

“Dia memang cemburu pada perempuan lain.”

Andra mengeluarkan surat dari kotak tempat penyimpanan paket yang datang dan memilah-milahnya. Hanya satu surat yang menarik perhatiannya. Amplop putihnya yang polos ditulisi dengan tulisan yang sudah mulai ia kenali.

Andra menyelipkannya ke saku kemeja dan meletakkan surat-surat lainnya di meja teras sambil melangkah masuk, bersamaan dengan Chiki yang menyerbu dengan membawa bola kesayangannya.

Wanita pirang itu menunjuk Chiki dengan pandangan menuduh. “Dia nyaris merobek stocking-ku waktu dia mencakari kakiku.”

“Dia hanya melindungi rumahku dari penyusup.”

“Penyusup? Kau sendiri yang memberiku kunci rumah, nomor kode sistem pengamanmu, dan menyuruhku untuk langsung masuk.”

“Benarkah? Kapan aku melakukannya?”

“Waktu kau mengajakku berkencan malam ini.”

“Apa kita ada janji kencan?”

Gadis itu lebih muda lima belas tahun darinya, dia memiliki wajah yang lumayan cantik, kaki yang sangat panjang, dan kulitnya yang begitu putih yang biasanya membuat Andra bergairah. Tapi hari itu Andra sedang tidak mood, ia sedang tidak ingin bersusah payah menenangkan seorang wanita yang sedang marah hanya karena ribut dengan kucingnya.

“Kau tidak ingat kita ada janji kencan?” rengek gadis itu dengan marah.

“Tidak.”

“Kita bertemu minggu lalu di pesta yang banyak dihadiri bayak artis.”

Andra tidak ingat pesta yang mana, karena begitu banyak pesta yang didatanginya, semuanya bercampur aduk menjadi satu, begitu pula wanita-wanitanya. Yang ada dalam ingatannya kini hanyalah tatapan tajam Alesha saat wanita itu mengatakan 'Ya, Azzam adalah anaknya.'

“Dengar, Al…?”

“Al? Namaku Sandra,” protesnya.

“Sandra, aku minta maaf,” ujar Andra. “Hari ini aku lelah sekali, ada masalah kantor yang masih harus aku selesaikan. Bagaimana kalau kita kencan lain waktu saja?”

Gadis itu tidak percaya pada alasan Andra yang dibuat-buat. “Kau mau mengusirku?”

Andra memperhatikan bibir Sandra yang merah basah untuk sesaat, lalu berkata. “Yah, begitulah aku masih harus zoom meeting. Mana kunciku?”

Sandra mencoba memancing Andra dengan membuka kancing bajunya hingga memperlihatkan buah dadanya, namun ia tidak mendapatkan reaksi. Sandra pun menyerah lalu meletakkan kunci pintu ke tangan pria itu, nyaris melukai telapak tangan Andra dengan ujungnya yang bergerigi.

Chiki menatap tajam ke arah Sandra, kucing itu siap menggaruk gadis itu lagi. Tapi Sandra sudah terlebih dahulu pergi menuju pintu depan, dan begitu pintu tertutup, Chiki kembali loncat ke pelukan Andra dengan ekspresi puas.

“Dasar kucing pencemburu. Mau cemilan enak?”

Chiki mengeong dengan manja dalam gendongan Andra menuju dapur. Sembari menemani kucing kesangannya makan, Andra mengambil amplop dari sakunya dan membaca surat terbarunya.

Ancaman untuk membeberkan bahwa ia memiliki seorang anak lebih tajam dari sebelumnya. Ia membaca suratnya berulang-ulang dan tenggelam dalam teka-teki siapa yang mengiriminya surat-surat ini?

Andra mengambil bir untuk dirinya sendiri, lalu membuka pintu kamar mandi. Ia menanggalkan pakaiannya dan masuk ke dalam bak mandi berisi air hangat yang terbuat dari keramik Italia yang begitu mewah dan mahal.

Andra memperoleh semua kemewahan ini dari kerja kerasnya sebagai seorang musisi dan juga perusahaan multinasional yang dimiliki sekaligus di pimpin olehnya. Ia hidup bergelimangan harta sehingga ia sering menghambur-hamburkan uangnya demi menikmati hidup.

Andra sudah melupakan si pirang berkaki dua tadi, bahkan ia tidak akan mengenali wanita itu bila bertemu di jalan. Pikirannya terpusat pada anak yang ditemuinya siang tadi.

“Anak yang sangat tampan,” ujarnya pada Chiki, yang senang karena boleh bergabung dalam lamunan pribadi pemiliknya.

Pria mana pun akan bangga memiliki anak seperti Azzam. Anak itu dididik dengan baik, sopan dan begitu patuh pada ibunya. Biarpun Azzam girang setengah mati karena boleh menyetir Porsche, remaja itu tetap ingat untuk berterima kasih sesudahnya. Azzam langsung mengenakan sabuk pengamannya tanpa perlu disuruh, anak itu menyetir dengan hati-hati, dia begitu cerdas menyerap apa yang di ajarkan olehnya dengan begitu cepat.

Andra merasa puas dengan cara Alesha mendidik anaknya.

Anaknya?

Apakah ia sudah siap untuk mengakuinya?

Sampai hari ini ingatan tentang malam bersama Annisa masih terasa samar. Bisa saja Alesha hanya seorang penipu lihai yang berpura-pura menjadi orang baik kalau memang hal itu bisa mencapai tujuannya. Siapa tahu gadis itu aktris ulung yang berbakat, pura-pura tersinggung waktu dituduh mengirim surat ancaman padanya.

Gadis itu pasti akan meraup banyak keuntungan jika Andra mengakui Azzam sebagai anaknya. Membesarkan anak zaman sekarang tidaklah murah, secara tak sengaja ia sering mendengar para pegawainya di kantor terus-menerus mengeluhkan besarnya biaya untuk membesarkan anak usia remaja.

Bekerja paruh waktu sebagai ilustrator mungkin menguntungkan pada waktu-waktu tertentu, tapi penghasilannya tidak tetap atau tidak dapat diandalkan. Mungkin Alesha sedang kehabisan uang akibat biaya perawatan ibunya sehingga dia menyusun rencana keji sebagai cara cepat untuk mendapat uang.

Tapi gadis berhijab itu benar-benar marah ketika Andra terang-terangan menuduhnya mengalami kesulitan keuangan. Tubuhnya memang kecil, tapi dia bisa meledak seperti dinamit saat merasa tersinggung. Dan itu... benar-benar menggemaskan bagi Andra, ingin sekali rasanya ia mendekap erat Alesha.

"Sialan kenapa aku jadi memikirkan gadis itu?" Andra mengumpat lalu bangun dari bak air hangatnya dan kembali berjalan ke dapur untuk mengambil bir.

Sewaktu ia meminum birnya, Chiki yang manis duduk di sebelahnya. Andra memikirkan semua kemungkinan yang terjadi, jika ada seorang remaja laki-laki masuk ke dalam hidupnya. Tidak ada lagi wanita-wanita sexy, dan jika ia sedang manggung keluar negeri siapa yang akan...

“Ini gila!” jeritnya pada diri sendiri. “Anak itu kan belum tentu anakku.”

Tapi ketika ia berjalan menuju pancuran, ia tersenyum mengingat bagaimana heboh dan girangnya Azzam saat naik mobil bersamanya. Andra juga mengingat bagaimana ia menggandeng tangan Alesha dan sempat memeluknya walau sekilas.

Berada sedekat itu dengan Alesha membuat jantungnya berdegup kencang, hal yang tak pernah ia rasakan pada wanita mana pun, dan itu juga merupakan satu-satunya alasan mengapa wanita pirang tadi, sama sekali tidak membangkitkan seleranya malam ini.

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤

🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤

hiliiih rupanya si catty yang manis

2024-07-29

3

🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤

🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤

berkaki empat apakah di pake tongkat atau emang hewan

2024-07-29

3

🍭ͪ ͩIr⍺ Mυɳҽҽყ☪️ՇɧeeՐՏ🍻𝐙⃝🦜

🍭ͪ ͩIr⍺ Mυɳҽҽყ☪️ՇɧeeՐՏ🍻𝐙⃝🦜

good Chiki setidaknya kecemburuanmu membuat Sandra segera menyingkir dari tuanmu😅

2024-07-19

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!