Bab 15

Dalam ruangan yang cukup luas terdapat Steven yang masih sibuk dengan setumpuk berkas. Terfokus pada berkas di hadapan dan sesekali melirik dengan ekor matanya pada ponsel yang terletak di atas meja samping laptop. Steven sedang berada dalam ruang kerja miliknya.

Ting!

Xaviera❤️

Satu pesan masuk.

Dengan cepat Steven meraih ponsel miliknya, tersenyum saat membaca pesan dari Aliesha yang dibalasnya dengan singkat.

Tok! Tok! Tok!

"Masuk."

Cklek!

Terlihat wanita dewasa dengan penampilan yang rapi melangkah menghampiri meja kerja Steven. Ditangan wanita itu terdapat beberapa berkas yang dibawanya.

"Permisi Tuan Steven. Ada berkas yang menunggu persetujuan Anda."

Diletakkan berkas itu di atas meja kerja Steven.  Tanpa melihat Steven hanya mengangguk dengan wajah dinginnya.

"Data yang Aku minta sudah dapat?"

"Baru saja Tuan Steven."

"Segera kirim padaku."

"Baik."

Wanita itu mengangguk singkat, setia berdiri di depan meja kerja Steven.

"Apa Tuan Steven hari ini akan lembur?"

"Hm. Jika pekerjaanmu sudah selesai Kau boleh pulang."

"Baik Tuan Steven. Saya permisi."

Wanita itu membungkuk sekilas setelahnya melangkah keluar menyisakan Steven yang tidak mengalihkan pandangan sedikitpun dari berkas, bahkan Steven tidak membalas perkataan sekretarisnya dan lebih memilih untuk menyelesaikan pekerjaannya. Dikarenakan Steven seharian meninggalkan Kantor mengabaikan pekerjaan yang seharusnya sudah selesai.

...***...

Acara makan malam keluarga Martinez berlangsung tenang, tapi sesekali Aliesha melirik kearah Gaillard berada. Aliesha berharap bahwa Gaillard tidak akan menanyakan atau membahas tentang skripsinya.

"Aku sudah selesai."

Aliesha beranjak dari duduknya bersiap melangkah tapi perkataan Gaillard menghentikan gerakannya.

"Bagaimana bimbinganmu?"

"Semua. Berjalan. Seperti biasa."

Tidak berani menatap Gaillard yang sedang menatap kearahnya Aliesha masih berdiri dengan pandangan menatap kearah lain.

"Tidak ada masalah bukan?"

Seketika tubuh Aliesha diam membeku, dirinya rasanya ingin menghilang saja dari sana. Kenapa Gaillard selalu peka terhadap situasinya. Setiap kali Aliesha ada masalah atau membuat masalah pasti Gaillard akan tahu, apa memang insting Gaillard sangat tajam jika menyangkut tentang dirinya.

"Ada apa?"

Berdiri di samping Aliesha yang hanya terdiam Ashana melihat keduanya dengan raut wajah bingung. Pandangan Ashana beralih menatap Gaillard yang masih setia memperhatikan Aliesha.

"Jika memang tidak ada masalah, bagus!! Tapi Kamu harus ingat. Harus bisa selesai sebelum liburan musim panas."

"Iya Ayah."

"Ayah ke ruang kerja dulu."

Gaillard beranjak pergi meninggalkan Ashana juga Aliesha yang masih berdiri.

"Mau Bunda buatkan chocolat panas?"

Ashana mengusap sayang puncak kepala Aliesha yang lebih tinggi darinya, tersenyum tipis mencoba menghibur Aliesha yang terlihat sedih mendengar perkataan Gaillard.

"Eum."

"Nanti Bunda antar ke kamar."

"Iya. Aku keatas dulu Bunda."

Aliesha tersenyum tipis manatap Ashana setelahnya melangkah pergi dengan langkah malas. Ashana yang melihatnya hanya bisa menghela nafas panjang.

.......

Aliesha berjalan dengan gontai memasuki kamar, merebahkan diri di tempat tidur menatap langit-langit. Tangan Aliesha meraih ponsel yang ada di meja nakas. Menghidupkan layar ponsel iris jade green Aliesha terlihat berbinar mendapati satu pesan dari Steven.

^^^Steven:^^^

^^^Sayang, sudah aku kirim.^^^

Aliesha bergegas beranjak bangun dari tidurnya menuju meja belajar. Menghidupkan laptop, tertera tiga email baru masuk. Bergegas memeriksa Aliesha tersenyum lega saat membaca sekilas isi email.

Me:

Steven, terima kasih.

Setelah mengirim pesan untuk Steven, Aliesha duduk dengan tegap di kursi, pandangannya terfokus pada laptop dihadapan untuk membaca keseluruhan dari kasus yang Steven kirim.

...***...

Ting!

Ting! Ting!

Ting!

Menghentikan kegiatan makannya Steven meraih ponsel untuk melihat berbagai notifikasi masuk. Iris blue Steven menangkap nama 'Xaviera' yang tertera dalam layar ponsel. Steven bergegas untuk membukanya mengabaikan puluhan pesan beruntun yang memenuhi layar ponsel miliknya.

^^^Xaviera❤️:^^^

^^^Steven, terima kasih.^^^

Steven tersenyum simpul membaca pesan dari Aliesha.

Me:

You're welcome Baby.

Steven tersenyum geli sendiri saat mengirim pesan untuk Aliesha. Bisa dirinya bayangkan bagaimana reaksi Aliesha yang pasti akan terlihat sangat lucu saat menahan rasa kesal.

Meletakkan ponsel di atas meja Steven kembali menikmati makanan yang tersaji dengan tenang yang sebelumnya dipesankan oleh sekretarisnya. Sebelum kembali mengerjakan setumpuk berkas Steven mengisi perutnya lebih dulu. Sepertinya malam ini Steven harus lembur untuk bisa menyelesaikan semua pekerjaannya.

...*...

Drrttt! Drrttt!!

Dering ponsel yang selalu berbunyi nyatanya tidak membuat Steven terganggu dalam tidurnya. Merebahkan diri pada sofa panjang dengan jas sebagai selimut, sepertinya Steven menginap di ruang kerja Perusahaan keluarganya.

Drrttt! Drrttt!!

Ponsel yang terus berdering membuat Steven menggeram kesal, masalahnya Steven baru tertidur pukul 03:00 A.M. tapi ponselnya tidak mau diam padahal dirinya berusaha mengabaikan.

Dengan masih menutup mata Steven meraih ponsel miliknya yang ada di atas meja. Mengambilnya dengan kesal, sedikit membuka mata untuk menekan tombol pada layar ponsel.

^^^"Hello! Sayang."^^^

"Hm."

^^^"Kamu sedang apa?"^^^

"Apa yang Kau inginkan?"

^^^"Aku hanya rindu padamu."^^^

"Jadi!"

^^^"Bisakah kita bertemu? Ada hal penting yang ingin Aku bicarakan. Ini sangat mendesak."^^^

"Hm."

^^^"Nanti Aku kirim loka...!"^^^

Steven mematikan panggilan telepon secara sepihak tanpa menunggu lawan bicaranya menyelesaikan perkataannya. Melempar begitu saja ponsel dalam genggaman ke sofa Steven mencari posisi nyaman berniat untuk melanjutkan tidur yang tertunda.

Tok! Tok! Tok!

"Tuan Steven!!"

Tok! Tok! Tok!

Cklek!!

Seorang wanita dewasa dengan penampilan rapi melangkah mendekati sofa yang ada di sudut ruangan, lebih tepatnya menghampiri Steven yang masih terlelap terbaring di atas sofa.

"Tuan Steven!!"

Mencoba memanggil Steven dengan suara pelan, sekretaris itu berdiri tidak jauh dari sofa. Tidak juga mendapat respon dari Steven sekretaris itu berniat untuk membangunkan dengan mengulurkan tangan menyentuh bahu Steven.

GREP!!

Belum juga sekretaris itu menyentuh bahu Steven, tangan sekretaris itu sudah lebih dulu di cengkram erat oleh Steven.

"Maaf Tuan Steven."

Segera melepaskan cengkraman tangannya Steven sudah sepenuhnya terbangun, duduk dengan raut wajah dingin menatap sekretarisnya yang berdiri dengan menundukkan pandangan.

"Ada apa?"

"Saya berniat membangunkan Anda. Maaf jika Saya lancang."

"Apa Tuan Steven menginap di kantor?"

"Minta seseorang untuk mengirimkan pakaian untukku."

Steven memijit pelipisnya yang sedikit berdenyut, masih dengan raut wajah dingin menatap sekretarisnya.

"Baik. Ada tambahan lagi Tuan Steven?"

"Tidak. Kau bisa kembali ke tempatmu."

"Kalau begitu saya permisi Tuan Steven."

Setelah kepergian sekretarisnya Steven menghela nafas panjang menyandarkan kepala pada sandaran sofa, memijit puncak hidungnya memejamkan mata. Kepalanya terasa pusing karena kurangnya istirahat juga tidur dengan posisi yang tidak nyaman di atas sofa.

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!