Bab 9

Melangkah dengan tidak bersemangat Aliesha menyusuri koridor untuk keluar dari gedung Fakultas Hukum. Menghela nafas di setiap kakinya melangkah. Berjalan pelan di trotoar depan Universitas menuju parkiran hanya untuk memastikan apakah Steven benar-benar menunggunya.

Aliesha berdecak pelan melihat pemandangan dari arah tujuannya.

"Dasar Steven!"

Gumam Aliesha melihat kearah Steven yang ternyata sedang duduk di kap depan Lamborghini Huracan Evo Red miliknya.

Yang membuat Aliesha tidak habis pikir siapa yang mau menunggu di luar disaat sedang musim dingin.

Apalagi penampilan Steven yang sudah berubah. Tidak tahu sudah hilang kemana dasi yang sedari pagi masih rapi dipakainya dan yang tersisa hanya kemeja dengan dua kancing atasnya dibiarkan terbuka, dilengkapi jas warna hitam yang senada dengan celananya.

"Apa Kamu ingin menjadi patung ice. Atau sedang berperan menjadi model!!"

Aliesha sudah berdiri dihadapan Steven yang hanya terkekeh pelan menanggapi perkataanya. Steven memang selalu memukau apapun yang dipakainya dari penampilan formal maupun casual, Aliesha sendiri juga mengakuinya.

"Sudah selesai?"

"Hm."

Steven mengernyit heran, tidak biasanya Aliesha merespon seperti itu.

"Are you ok?"

"Yeah."

"Hm, atau mungkin bimbinganmu gagal lagi?"

Kata Steven dengan senyum menggoda, menelisik menatap Aliesha yang balas menatapnya dengan kesal. Tidak ingin menanggapi Steven Aliesha bergegas menuju pintu mobil.

"Benar ternyata."

Gumam Steven dengan raut wajah yang terlihat serius. Beranjak berdiri Steven melangkah menuju pintu mobil bagian jok pengemudi.

Cklek!

Cklek!

"Kita pergi ke Cafe."

"Mau apa?"

"Kita sudah lama tidak bertemu. Apa Kamu tidak merindukanku!!"

Steven mengangkat sebelah alisnya, tidak lupa dengan senyum menggoda yang menurut Aliesha sangat menyebalkan. Keduanya saling berdiri berhadapan berseberangan didepan pintu mobil yang masing-masing terbuka.

"Tidak."

Blam!

Tegas Aliesha bergegas masuk ke dalam mobil yang tidak ingin menjadi pusat perhatian setiap mahasiswa yang berlalu lalang. Karena sedari mereka berbicara setiap mahasiswa yang lewat pasti memperhatikan keduanya, tidak tahu apa yang mereka perhatikan.

Steven hanya tersenyum simpul menanggapi Aliesha, ingin segera masuk kedalam mobil tapi gerakannya terhenti.

"STEVEN!"

Panggil wanita berpenampilan formal dengan makeup cukup tebal menghiasi wajah dewasanya.

Steven yang masih berdiri di samping pintu mobil yang masih terbuka maupun Aliesha yang sudah duduk di jok penumpang menatap ke arah sumber suara yang ternyata adalah salah satu Dosen Fakultas Hukum di Universitas, Miss Briela.

"Ternyata benar itu Kamu. Apa yang Kamu lakukan disini?"

Menatap Steven dengan senyum yang semakin mengembang, Briela berbicara dengan nada ramah saat sudah berdiri dihadapan Steven.

"Ada urusan. Saya pergi dulu."

Dengan raut wajah dingin Steven menatap malas pada Briela, dirinya sudah bersiap akan masuk ke dalam mobil.

"Apa Kamu ada waktu?"

Perkataan Briela berhasil membuat gerakan Steven kembali terhenti.

Menunggu dalam diam Aliesha memperhatikan keduanya dari dalam mobil.

"Tidak."

Blam!

Steven masuk kedalam mobil begitu saja meninggalkan Briela. Terlihat dari raut wajah Briela seperti sedang menahan rasa kesal dan tidak suka atas tindakan Steven yang secara terang-terangan mengabaikannya.

Deru knalpot berbunyi, Steven melajukan mobil miliknya meninggalkan area parkir Universitas menyisakan Briela yang masih berdiri mematung menatap kepergian Lamborghini Huracan Evo Red yang melaju membelah jalanan.

Menyadari bahwa Steven sedang menahan rasa kesal di sampingnya Aliesha terkekeh pelan mendapati sikap Steven, melupakan sejenak tentang masalahnya.

"Apa yang lucu?"

Menatap Aliesha sekilas, Steven kembali terfokus pada jalanan di depan, melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Tidak ada."

"Hhhh. Membuat mood jadi hancur saja."

Aliesha mengernyit heran menatap Steven, menyadari Aliesha yang menatapnya Steven balas menatap Aliesha sekilas.

"Siapa lagi! Dosenmu itu."

"Sepertinya Miss Briela masih mengharapkan...Kamu?"

Kata Aliesha dengan nada sedikit menggoda, akhirnya dirinya mempunyai alasan untuk membalas Steven.

"Yang benar saja!"

Terlihat jelas bahwa Steven sangat kesal bercampur putus asa.

"Maaf. Tapi Aku tidak suka wanita dewasa."

"Kenapa? Bukankah Miss Briela cantik!"

"Oh ayolah Aliesha. Umurnya sudah 30 lebih."

Kali ini Steven benar-benar terlihat kesal, terbukti dari wajahnya yang sudah merah padam.

Sebenarnya Aliesha merasa bingung pada Steven. Padahal banyak dekat dengan para gadis, selalu menggoda dan tebar pesona menurut pemikiran Aliesha. Tapi tidak tahu kenapa Steven sangat tidak suka jika yang berusaha mendekati atau mencari perhatian darinya adalah perempuan yang di atas umurnya.

"Tapi masih terlihat muda!"

Aliesha melontarkan kata-kata yang membuat Steven kalah telak. Menghela nafas panjang Steven berusaha untuk tidak terpengaruh oleh perkataan Aliesha.

"Kamu sedang menyindirku?"

"Hahaha."

Tawa pelan Aliesha bergema dalam mobil. Steven hanya fokus mengemudi, pandangannya lurus ke depan.

"Miss Briela masih menjadi Dosen pembimbingmu?"

Mendengar perkataan Steven seketika Aliesha terdiam.

"Yeah sudah tidak. Jika Aku masih mengikuti bimbingan dari Miss Briela. Rasanya Aku tidak akan pernah bisa lulus!!"

Aliesha duduk menyandarkan punggung menatap kearah depan. Tidak tahu bermula bagaimana, dulu saat Steven akan melakukan semacam kencan dengan salah satu teman dari sosial media miliknya yang ternyata adalah Briela sendiri.

Lebih parahnya lagi pada saat itu Steven membawa Aliesha dengan alasan minta di temani dan mengatakan ingin bertemu teman. Berujung acaranya menjadi berantakan karena Steven pergi begitu saja saat sudah mengetahui siapa yang menjadi teman kencannya.

Karena kejadian itulah setiap kali Briela selalu mencari-cari kesalahan Aliesha dan tidak menyukai dirinya. Aliesha sendiri harus selalu dibuat bersabar menghadapi sikap Briela apalagi saat mengikuti kelasnya.

"Baguslah."

Steven menatap Aliesha sekilas. Terdiam tidak menanggapi Aliesha mengalihkan pandangan menatap bahu jalan. Keheningan menyelimuti suasana dalam mobil, keduanya memilih untuk tetap diam dalam pemikiran masing-masing.

...***...

"Kenapa harus kesini!"

Menatap dengan malas Aliesha menyandarkan kepala pada lipatan tangan di atas meja Cafe. Keduanya berada di salah satu Cafe yang terletak tidak jauh dari Universitas. Masih menunggu pesanan yang baru saja keduanya pesan, saling duduk berseberangan.

"Aku lapar. Sedari pagi belum makan. Kamu tidak kasian padaku?"

"Salah sendiri menungguku."

"Ada apa denganmu hari ini?"

Steven bingung dengan sikap Aliesha yang terlihat tidak bersemangat dan aneh, merasa aneh karena tidak biasanya Aliesha menggoda dirinya. Kejadian di mobil tadi adalah yang pertama kalinya bagi Steven.

"Kita sudah lama tidak bertemu. Aku juga tidak sibuk."

"Aku sudah menghubungi Dalziel untuk datang. Jadi nikmati saja."

Mencoba meyakinkan Aliesha, Steven menjelaskan dengan tersenyum tipis. Memang semenjak ketiganya memasuki semester akhir studi, mereka sudah tidak memiliki waktu hanya untuk sebatas bertemu. Apalagi saat ini Steven yang sudah lulus studi juga resmi bekerja di perusahaan milik keluarganya.

"Kamu menghubungi Dalziel?"

Aliesha mengangkat pandangan menatap Steven dengan dirinya masih menyandarkan kepala pada lipatan tangan, dengan dagu sebagai tumpuan.

"Tadi saat menunggumu."

"Apa Kamu menunggu diluar? Kenapa tidak didalam mobil saja!"

"Kenapa? Kamu khawatir Aku kedinginan!"

Dengan senyum menggoda Steven menatap Aliesha. Menghela nafas malas Aliesha menyandarkan kepala miring kesisi lain enggan menanggapi Steven.

"Tidak. Aku juga baru keluar dan duduk sebentar. Setelah itu Kamu datang."

Menjelaskan dengan tersenyum simpul Steven menatap lekat Aliesha. Masih dalam posisi Aliesha hanya mengangguk sekilas.

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!