Saat sudah berada di depan ruangan Dr. Reynard Rexton R. Aliesha melihat kearah tempat duduk yang sudah terdapat lima mahasiswa yang sedang menunggu. Memilih tempat duduk yang masih kosong yang paling dekat Aliesha duduk bersandar dengan memeluk tas ranselnya, bernafas lega. Beruntung karena dirinya sudah sampai belum terlalu banyak mahasiswa yang datang.
Teringat harus mengabari Pak Silas Aliesha membuka tas ransel untuk mengambil ponsel, tapi dirinya tidak menemukan apa yang sedang dicari.
"Astaga. Pasti tertinggal di mobil Steven!"
Gumam Aliesha yang masih mencari-cari ponsel dalam tas ransel. Ingin beranjak berdiri untuk kembali menuju parkiran tapi gerakan Aliesha terhenti. Berpikir jika dirinya pergi pasti akan dianggap tidak ada, lagipula tidak mungkin Steven masih berada di parkiran.
Mahasiswa yang ingin melakukan bimbingan mulai datang satu persatu. Aliesha duduk diam dengan wajah kurang bersemangat. Dirinya Melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangan yang menunjukkan pukul 08.46 A.M..
Suasana yang semula terasa tenang menjadi sedikit berisik, beberapa suara mahasiswa perempuan yang tidak tahu sedang membicarakan apa dengan berbisik-bisik.
Tuk!!
Aliesha yang sedang menunduk mengangkat pandangan mendapat ketukan di kepala.
"Ponselmu."
Steven berdiri tepat di hadapan Aliesha dengan menyodorkan sebuah ponsel.
"Steven!"
Aliesha masih mendongak menatap Steven dengan pandangan terkejut.
Steven hanya tersenyum tipis dan mengedipkan sebelah matanya menanggapi Aliesha.
"Tidak mau ponsel mu?"
"Terima kasih. Aku pikir Kamu sudah pergi."
"Belum. Aku masih di parkiran."
Aliesha mengangguk sekilas, segera meraih ponselnya dan memasukkan kedalam tas ransel. Aliesha sekilas melihat ada dua gadis yang sedang berdiri di belakang Steven. Jika diperhatikan lagi ternyata kedua gadis itu yang berbicara dengan dirinya tempo hari.
"Terima kasih sudah mengantarku."
Kata Steven melihat kedua gadis itu dengan senyum ramah.
"Sama-sama. Kita juga akan melakukan bimbingan di sini."
"Kebetulan sekali."
"Iya."
Jawab gadis berambut panjang dengan senyum malu-malu, tatapan matanya tidak pernah lepas memandang Steven. Sedangkan gadis berambut pendek hanya diam memperhatikan.
"Selesai jam berapa? Aku tunggu."
Steven kembali menatap Aliesha. Kini kedua gadis yang berdiri di belakang Steven ikut memperhatikan Aliesha. Keduanya terlihat terkejut terlebih gadis berambut panjang.
"Tidak perlu. Lagi pula Aku tidak tahu selesai jam berapa."
"Aku tunggu. Aku pergi dulu."
Sebelum melangkah pergi Steven mengusap sekilas puncak kepala Aliesha. Setelahnya melenggang pergi begitu saja meninggalkan Aliesha yang menjadi pusat perhatian.
"STEV...!"
Teriak Aliesha tertahan saat menyadari semua mahasiswa sedang memperhatikan kearahnya.
'Steven menyebalkan.'
Aliesha berusaha bersikap biasa saja. Gadis berambut panjang bergegas duduk di samping Aliesha begitupun dengan gadis berambut lebih pendek. Beruntungnya dikedua sisi yang Aliesha tempati memang kosong jadi keduanya duduk dengan Aliesha berada ditengah.
"Apa kamu kekasih Steven?"
Tanya gadis berambut panjang dengan raut wajah ingin tahu begitu kentara. Aliesha menjawab dengan tegas.
"Bukan."
"Tapi...!"
"Kita hanya berteman."
"Oh begitu."
Terlihat gadis itu masih tidak percaya dengan jawaban Aliesha.
Tidak terlalu memikirkannya Aliesha juga tidak ingin tahu dari mana dan bagaimana gadis itu bisa mengenal Steven.
Nyatanya memang tidak sedikit orang mengetahui identitas Steven. Dikarenakan beberapa kali terlihat muncul di layar televisi sebagai penerus keluarga Smith. Juga Steven yang selalu aktif di media sosial dan jangan lupakan visual serta penampilannya yang terlihat seperti model. Pasti sebagian besar perempuan di Kota London mungkin mengenalnya.
"Apa kalian dekat?"
Tanya gadis berambut panjang itu lagi, terlihat seperti sangat ingin tahu.
"Sudah berada lama kalian berteman?"
"Kalian terlihat sangat dekat!!"
Belum juga Aliesha menjawab tapi gadis itu masih saja terus berbicara.
"Kalau bertanya itu satu-satu."
"Oh iya, siapa namamu? Aku Farra."
Gadis berambut lebih pendek yang duduk di sebelah kiri Aliesha mengulurkan tangan. Aliesha tersenyum tipis menerima uluran tangan Farra, keduanya berjabat tangan sekilas.
"Aliesha."
"Dan dia Callie, bisa dibilang fans fanatik Steven."
Kata Farra memperkenalkan gadis berambut panjang yang duduk di sisi kanan Aliesha. Beralih menatap gadis yang bernama Callie Aliesha mengulurkan tangan.
"Aliesha."
"Callie. Kamu belum menjawab pertanyaanku!!"
"Pertanyaan yang...!"
"Kalian terlihat sangat dekat, yakin hanya sebatas teman? Aku tahu jika Steven banyak dekat dengan para gadis, jadi...!"
"Kami hanya berteman."
Tegas Aliesha berusaha meyakinkan Callie.
"Hhhh. Sulit jika sudah menyukai sampai seperti itu."
Aliesha mengernyit heran menatap keduanya bergantian. Detik berikutnya Aliesha mulai mengerti kenapa Callie bersikap seperti itu, ternyata gadis itu menyukai Steven.
"Aku hanya sebatas mengaguminya."
Tegas Callie yang tidak terima dengan perkataan Farra.
"Mengagumi sampai mengikuti semua sosial medianya. Setiap hari selalu mengikuti update terbaru. Itu yang Kamu bilang hanya sebatas mengagumi!"
"Setiap hari selalu berbicara tentang Steven. Steven sedang ini. Steven sedang itu."
"Memangnya itu salah?"
"Tidak. Tapi Aku sudah bosan mendengar mu berbicara tentang Steven."
Aliesha tidak tahu harus menanggapi keduanya bagaimana, dirinya memilih tetap diam mendengarkan keduanya yang masih berdebat.
Saat keduanya tidak henti-hentinya saling berbicara dan Aliesha hanya terdiam di tengah keduanya. Semua mahasiswa beranjak berdiri untuk menyambut kedatangan seseorang.
"Selamat pagi Mr. Reynard."
Sapa semua mahasiswa dengan serentak. Aliesha menatap semua mahasiswa yang membelakangi ketiganya yang masih duduk di kursi.
Setelahnya semua kembali ketempat duduk masing-masing dengan seorang mahasiswa yang menuju memasuki ruangan Dr. Reynard Rexton R.
'Sepertinya Mr. Reynard sudah datang.'
"Aliesha!"
Panggil Callie yang sudah berhenti berdebat dengan Farra.
"Ya!"
"Bukankah Kamu dan Steven berteman. Jadi bisakah Kamu menolongku supaya bisa lebih dekat dengan Steven?"
Callie menatap Aliesha dengan penuh harap membuat Aliesha menghela nafas berat.
"Maaf. Jika ingin berkenalan dengan Steven lebih baik lakukan sendiri saja."
"Kamu tidak mau menolongku. Kenapa? Kamu tidak suka jika Aku lebih dekat dengan Steven!"
"Bukan begitu."
Aliesha bingung sendiri harus bagaimana memberi penjelasan.
'Kenapa harus selalu seperti ini. Jangan sampai kejadian yang dulu terulang lagi.'
Callie mulai menunjukkan kekecewaannya, terlihat mulai tidak suka dengan Aliesha.
"Hi, jangan begitu. Kita saja baru saling mengenal. Mungkin Aliesha tidak tahu harus bagaimana membantumu."
Kata Farra mencoba memberikan pengertian pada temannya Callie.
"Pasti salah satu dari kekasih Steven. Dan tidak ingin Aku lebih dekat dengannya."
Gumam Callie memalingkan wajah kearah lain. Aliesha mendengar apa yang Callie katakan, tapi dirinya berusaha mengabaikan hal itu.
"Sudah biarkan saja. Callie memang seperti itu. apalagi menyangkut tentang Steven."
Bisik Farra pada Aliesha yang hanya tersenyum tipis menanggapinya. Kini ketiganya sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Aliesha memilih menyibukkan diri dengan bermain ponsel sambil mempelajari ulang materi yang menjadi pembahasan untuk bimbingannya hari ini.
Tidak terasa waktu sudah berlalu, mahasiswa yang pertama masuk sudah berganti dengan mahasiswa lainnya. Sedangkan Aliesha hanya perlu menunggu satu mahasiswa yang sudah berada di dalam.
Dengan sedikit gugup Aliesha memasuki ruangan Dr. Reynard Rexton R., ini pertama kali dirinya melakukan bimbingan dengan Reynard.
Melangkah secara perlahan Aliesha berhenti saat sudah berada di depan meja kerja yang terdapat seorang pria yang masih terfokus menatap layar laptop di hadapan.
"Permisi Mr. Reynard."
Aliesha berbicara dengan pelan menatap pada Dosen pembimbingnya berada.
"Hm. Duduk."
Deg!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Letitia
Terperangkap di dalamnya
2024-06-23
2