Bab 6

"Astaga Dalziel!"

Aliesha teringat masih melakukan telepon dengan Dalziel, kembali menghidupkan ponsel Aliesha sedikit tidak percaya karena teleponnya masih tersambung.

"Kamu menghubungi Dalziel?"

Steven menatap Aliesha sekilas, dirinya sudah melajukan mobil menuju arah Universitas.

"Ya."

"Waah, Aku merasa cemburu! Kenapa tidak menghubungiku?"

Dengan suara yang mendayu Steven sengaja berekpresi sedih.

Aliesha menatap ke arah Steven yang masih fokus menyetir dengan wajah kesal. Steven yang menyadarinya hanya tersenyum senang, selalu seperti itu membuat Aliesha tidak tahu lagi harus bagaimana menghadapi Steven.

"Hello!"

Tidak memperdulikan Steven, Aliesha kembali pada ponselnya menunggu jawaban dari seseorang di seberang telepon.

Steven justru terkekeh mendapati Aliesha yang mengabaikan dirinya.

"HELLO DALZIEL! Kamu masih di sana?"

Steven yang duduk di jok pengemudi disamping Aliesha tidak henti-hentinya terkekeh pelan.

^^^"Hm.."^^^

"Jangan-jangan Kamu masih tidur?"

^^^"Hm. jadi ada apa?"^^^

"Tidak jadi."

^^^"Aku seperti mendengar suara Steven?"^^^

"YA INI AKU."

Steven mencondongkan tubuhnya mendekat kearah Aliesha. Lebih tepatnya ke arah telinga Aliesha yang terdapat ponsel yang persis berada disampingnya. Dengan sengaja Steven meninggikan nada bicaranya untuk membuat Aliesha bertambah kesal.

"Kenapa Kamu berteriak?"

"Takut Dalziel tidak dengar sayang."

Steven sudah kembali ke posisi duduknya. Tersenyum menggoda mantap Aliesha sekilas dan kembali fokus menatap jalanan di depan.

^^^"Kalian mau kemana? Ini masih pagi."^^^

"KENCAN!"

Steven mengatakan diposisi yang masih terfokus pada mengemudikan mobil. Rasanya percuma Aliesha kesal atau marah, sepertinya yang akan rugi dirinya sendiri.

"Pergi ke Universitas. Aku ada bimbingan."

Aliesha menjelaskan sambil mengalihkan ponsel ke sini telinga kanan, mengabaikan Steven.

^^^"Begitu. Ya sudah hati-hati ."^^^

"Iya. Aku matikan."

Panggilan diakhiri oleh Aliesha, beralih menyibukkan diri dengan meneliti bagian depan Aliesha menemukan sebuah kertas bill yang terletak di dasbor mobil.

Karena penasaran Aliesha meletakkan ponselnya dan beralih meraih bill itu dan membacanya, terlihat terkejut saat tahu isi dari bill pembayaran milik Steven.

"Steven untuk apa Kamu menginap di hotel?"

Aliesha memperlihatkan bill yang dirinya pegang kearah Steven.

"Oh itu...!"

Steven melihat sekilas bill pembayaran yang di pegang Aliesha. Belum selesai bicara Aliesha sudah memotong ucapannya.

"Jangan-jangan Kamu...!"

Aliesha tidak melanjutkan perkataannya, wajahnya terlihat terkejut dengan satu tangan menutup mulut.

Tuk!

"Apa yang kamu pikirkan?"

Steven mengetuk kepala Aliesha. Wajah Aliesha jelas menunjukkan keterkejutan yang kentara.

"Jangan berpikir yang bukan-bukan."

"Lalu untuk apa kamu menginap di hotel?"

Aliesha masih menatap Steven dengan penuh tanda tanya. Masalahnya hotel yang di tempati Steven adalah hotel ternama di Kota London. Tertulis dalam bill bahwa dirinya menginap selama dua hari.

Wajah Steven berubah serius bahkan dirinya hanya fokus menatap jalanan di depan.

"Aku malas di rumah."

"Kenapa?"

"Ada masalah dengan Daddy."

"Oh."

Aliesha tidak bertanya lebih lanjut, diletakkan kembali bill itu ketempat semula. Aliesha mengetahui jika hubungan antara Steven dengan Ayahnya memang kurang baik, apalagi setelah ibunya meninggal.

Steven Caradox Smith, putra tunggal dari pasangan Louis Smith dan mendiang Floella Smith. Pengusaha yang bergerak di bidang industri hiburan, lebih tepatnya Keluarga Smith pemilik salah satu stasiun televisi dan memiliki banyak saham lain di bidang fashion. Termasuk kedalam jajaran keluarga terkaya di London.

Steven, salah satu sahabat Aliesha dari dirinya memasuki Senior High School. Memiliki wajah yang tampan dengan penampilan yang bisa di katakan bad boy, dengan rambut grey yang sedikit berantakan iris blue yang kontras dengan warna rambut juga kulitnya yang putih. Sebuah ukiran tato yang menghiasi tengkuk leher dan kedua lengan tangannya menambah kesan nakal pada dirinya.

Walaupun Steven memiliki penampilan yang terkesan nakal juga dekat dengan banyak gadis tetapi Steven selalu memperlakukan Aliesha dengan baik. Hanya saja kebiasaan Steven yang suka menggoda dan mengganggu Aliesha membuat gadis itu selalu merasa kesal. Bagi Steven itu seperti sebuah kesenangan tersendiri baginya.

Melirik dengan ekor matanya Steven tersenyum simpul. Padahal dirinya selalu membuat Aliesha marah dan kesal tapi di saat-saat seperti ini Aliesha selalu mengerti dirinya.

Bagi Steven, Aliesha bukan tipe gadis yang suka mencampuri urusan orang lain. Aliesha tidak akan bertanya jika memang bukan Steven sendiri yang bercerita. Salah satu yang Steven suka dari gadis itu, Aliesha bisa memposisikan diri di keadaan tertentu tidak seperti kebanyakan gadis yang dekat dengannya karena Steven adalah tipe orang yang tidak suka orang lain mencampuri urusannya.

Tangan kiri Steven mengusap pelan pipi Aliesha, dengan senyum tipis yang menghiasi wajahnya.

"Berapa lama Kamu berada di luar? Wajahmu sampai semerah ini!"

Seperti tersengat aliran listrik seketika tubuh Aliesha menegang, dikarenakan tangan Steven yang terasa dingin di kulit wajahnya.

Tangan kanan Aliesha terangkat ingin meraih untuk menyingkirkan tangan Steven, belum juga hal itu terjadi Steven sudah lebih dulu mencubit pipi Aliesha.

"Akh. Steven!"

Kesal Aliesha berusaha menyingkirkan tangan Steven dari pipinya.

"Lihat. Wajahmu bertambah merah!"

"Semua ini salahmu."

"Hahaha. Iya-iya maaf."

Plak!!

Steven ingin mengusap kepala Aliesha tapi sudah terlebih dulu ditepis. Nyatanya perlakuan Aliesha tidak membuat Steven marah ataupun kesal.

"Menyetir yang benar."

"Siap sayangku."

Steven menatap Aliesha sekilas sambil mengedipkan sebelah mata. Bagi Steven menggoda Aliesha seperti penghibur bagi dirinya dari semua masalah yang ada.

"Apa bimbingannya dimulai sepagi ini?"

Tanya Steven dengan nada bicara yang mulai serius melirik Aliesha sekilas.

"09.00 A.M.."

"Kenapa berangkat sepagi ini?"

"Bisa menyetir lebih cepat!"

"Baiklah."

Steven mengusap puncak kepala Aliesha, kali ini tidak ada penolakan. Steven mengetahui dengan baik jika Aliesha sudah mulai terdiam itu artinya gadis itu sedang serius dan tidak ingin mendapat gangguan apapun juga tidak akan merespon.

Kembali terfokus Steven melajukan mobil membelah jalanan, menambah kecepatan sesuai yang diinginkan.

...*...

Lamborghini Huracan Evo Red milik Steven sudah terparkir dengan sempurna di parkiran Universitas.

Cklek!

"Terima kasih sudah mengantarku."

Sebelum beranjak keluar Aliesha menatap Steven dengan tersenyum tipis. Steven membalasnya dengan tersenyum hangat.

"Sama-sama."

"Aku masuk dulu."

"Hm. Semoga gagal bimbingannya."

"Mulai lagi."

Dengan wajah kembali kesal Aliesha bergegas keluar dari dalam mobil.

Blam!

Aliesha melangkah pergi meninggalkan mobil Steven. Steven sendiri masih tersenyum melihat kepergian Aliesha yang mulai menjauh dari mobil.

Saat Aliesha sudah menghilang dari pandangan, senyum yang sedari tadi menghiasi wajah tampan Steven menghilang tergantikan dengan raut wajah dingin dengan sorot mata yang tajam. Steven meraih bill itu dan meremasnya kuat, wajahnya seperti menahan amarah.

Saat ingin menyalakan kembali mesin mobil pandangan Steven mendapati sebuah ponsel tergeletak tepat dimana bill yang sudah tidak berbentuk itu berada.

"Gadis itu!"

Steven kembali tersenyum, hanya memikirkan tentang Aliesha saja selalu membuat suasana hatinya menjadi lebih baik.

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!