Sebuah BMW i8 Black membelah jalanan yang cukup ramai dengan kecepatan sedang. Menyalip kendaraan lain tanpa ada hambatan. Di jok penumpang Aliesha terlihat mengantuk dengan sesekali menguap. Xavier yang terlihat fokus menyetir melirik Aliesha yang duduk disampingnya. Tangan kiri Xavier mengusap puncak kepala Aliesha.
"Masih mengantuk?"
"Yeah."
"Tidur saja. Nanti jika sudah sampai Kakak bangunkan."
Tanpa menjawab perkataan Xavier Aliesha sudah menyandarkan kepala ke sisi samping. Sedikit merendahkan posisi duduk menyamankan diri hanya untuk terlelap sebentar. Sesaat setelah Aliesha sudah memejamkan mata barulah Xavier manarik tangannya dan kembali terfokus menyetir melajukan mobil.
Xavier tahu bahwa Aliesha pasti begadang semalaman untuk mempelajari materi bimbingan hari ini. Terlihat dari wajah cantik Aliesha yang kelelahan. Dalam sebulan ini Aliesha mengejar tugas skripsi yang sudah tertinggal dari teman-teman satu tingkatnya. Karena sebagian besar dari mereka sudah menyelesaikan studi atau menunggu kelulusan. Yang paling rendah hanya menyelesaikan tahap akhir studi.
Tidak membutuhkan waktu lama bagi Xavier untuk melajukan mobil menuju Universitas. Jarak antara Westminster menuju ke Universitas London hanya membutuhkan waktu dua belas menit jika jalanan tidak mengalami kemacetan. Mobil Xavier kini sudah berhenti tepat didepan pintu gerbang. Beralih menatap Aliesha yang masih terlelap Xavier mengusap pipi Aliesha untuk membangunkannya.
"Sayang sudah sampai."
Merasakan sentuhan di pipi Aliesha membuka mata, menegakkan posisi duduk melihat sekeliling. Setelah kesadarannya sudah kembali terkumpul Aliesha segera melepas seatbelt berniat untuk turun dari mobil tidak lupa sebelah tangan meraih tas ranselnya.
"Mau Kakak jemput?"
Gerakan Aliesha terhenti, kembali menatap Xavier.
"Hari ini Kakak tidak sibuk?"
"Hari ini Kakak tidak terlalu sibuk. Selesai jam berapa, nanti Kakak jumput?"
Aliesha menggelengkan kepalanya pelan.
"Tidak perlu. Nanti Aku minta jemput supir atau naik taxi saja. Lagi pula Aku tidak tahu bimbingannya selesai jam berapa."
Bukannya tidak mau tapi Aliesha hanya merasa selalu merepotkan Xavier. Padahal Xavier sudah tinggal terpisah sejak dirinya bekerja di kepolisian tapi pagi ini menyempatkan diri datang ke rumah hanya untuk dirinya.
Karena Xavier mengetahui sebagian besar aktivitas Aliesha walaupun sudah tinggal terpisah nyatanya komunikasi keduanya masih terjalin dengan sangat baik. Lebih tepatnya Xavier yang selalu menghubungi untuk menanyakan keadaan atau hanya sebatas menanyakan keseharian Aliesha.
"Hm. Belajar yang rajin, jangan membuat masalah."
Aliesha tersenyum menganggukkan kepala sebagai jawaban.
"Terima kasih untuk tumpangannya."
Kata Aliesha sebelum benar-benar keluar dari dalam mobil. Xavier hanya tersenyum simpul menanggapi candaan Aliesha.
Blam!
Aliesha tersenyum tipis dan melambaikan tangan sebelum berbalik melangkah pergi menuju kawasan Universitas.
Deru knalpot berbunyi menandakan mesin mobil yang sudah menyala, siap membelah jalanan yang terlihat cukup ramai. Xavier mengendarai BMW i8 Black dengan kecepatan sedang meninggalkan gerbang Universitas setelahnya bertambah tinggi melaju di jalan raya.
...*...
Aliesha berjalan pelan memasuki kawasan kampus yang sudah ramai mahasiswa yang berlalu lalang. Pandangannya beralih menatap arloji yang melingkar indah di tangan kanannya. Tidak lupa dengan tas ransel yang tersampir di belakang punggung.
"Hhhh. Syukurlah tepat waktu!"
Aliesha mempercepat langkah kakinya menuju gedung fakultas hukum. Saat ini jam menunjukkan pukul 08.55 A.M. karena biasanya jam pembelajaran akan dimulai pukul 09.00 A.M. menyesuaikan dari masing-masing fakultas dan jadwal bimbingan Aliesha hari ini akan dimulai pukul 09.00 A.M. tepat.
Beberapa hari yang lalu dirinya mendapat jadwal menerima bimbingan yang di share lewat grup dari akun Universitas. Hari ini yang akan menjadi dosen pembimbing Aliesha adalah Dosen baru. Aliesha melangkah dengan pelan menyusuri koridor mencari-cari dimana letak ruangan Dosen pembimbing barunya. Terlihat beberapa mahasiswa berkumpul di depan ruangan yang terletak di ujung paling sudut gedung Fakultas Hukum. Aliesha bergegas mendekat untuk melihat ke atas papan nama yang bertuliskan Dr. Reynard Rexton R.
"Sepertinya ini ruangannya!"
Gumam Aliesha melihat beberapa mahasiswa yang sibuk dengan kegiatan masing-masing di tempat duduk yang tersedia. Mengamati sekeliling Aliesha mencari tempat duduk yang masih kosong untuk dirinya. Melangkahkan ke kursi paling ujung karena hanya kursi itu yang masih tersisa. Aliesha hanya duduk terdiam sambil mengeluarkan makalah untuk di pelajari kembali.
Jujur saja Aliesha seperti orang asing dikarenakan semua mahasiswa yang mengikuti bimbingan hari ini adalah juniornya. Tidak ada satupun dari mereka yang Aliesha kenal. Sepertinya hanya dirinya sendiri yang senior di sini. Aliesha bukan tipe orang yang mudah bergaul karena nyatanya selama menjadi mahasiswa di Universitas London dirinya tidak memiliki satupun teman, yang benar-benar bisa menjadi teman. Mungkin hanya sebatas saling mengenal sesama satu fakultas.
Karena Aliesha memiliki alasan tersendiri kenapa menutup diri. Karena terlalu fokus dengan pemikirannya Aliesha sampai tidak memperhatikan keadaan sekitar. Terdengar derap langkah seseorang, ketukan sepatu pantofel dengan marmer menjadi alunan yang menghiasi setiap langkah cepatnya. Seorang pria berpenampilan rapi dengan tubuh tegap dan wajah datar melangkah semakin mendekat. Semua mahasiswa yang melihat kedatangannya beranjak berdiri untuk menyapa, terkecuali Aliesha.
"Selamat pagi Mr. Reynard."
Sapa semua mahasiswa dengan serentak. Reynard, selaku yang disapa hanya menganggukkan kepala sekilas sebagai respon. Aliesha yang tersadar dari lamunannya melihat semua mahasiswa yang berdiri membelakanginya.
Cklek!
Reynard melenggang masuk kedalam ruangan di ikuti seorang mahasiswa perempuan. Mahasiswa yang lain kembali ke tempat duduk masing-masing. Aliesha yang tidak tahu apa-apa hanya bisa terdiam memperhatikan.
"Yeah. Mr. Reynard memang sangat tampan!!"
Bisik tertahan salah satu mahasiswa perempuan yang duduk paling dekat dengan Aliesha.
"Tentu saja. Apalagi tatapan matanya!! Kyaa, bikin jantung berdebar-debar."
Kata perempuan yang duduk di sebelahnya masih dengan suara pelan.
"Terlebih saat berbicara! Suaranya, seakan melelehkan semuanya!!"
Kata perempuan yang sama dengan wajah berbinar yang kentara. Tentunya masih banyak lagi kata-kata yang mereka berdua bisik-bisikkan yang menurut Aliesha terkesan berlebihan lebih tepatnya salah satu dari gadis itu yang terlihat sangat bersemangat. Dilihat dari interaksi keduanya mungkin mereka adalah teman dekat.
Aliesha tidak terlalu memikirkan kehebohan kedua gadis yang duduk disebelahnya itu.
'Memangnya setampan apa sampai memuji seperti itu!'
Aliesha melihat arloji di tangannya, bertanya-tanya kapan bimbingan akan dimulai. Masalahnya dirinya baru pertama kali mengikuti bimbingan dari Dr. Reynard Rexton R.
"Ekhm. Maaf menyela. Kalau boleh tahu bimbingannya dimulai jam berapa?"
Aliesha tersenyum tipis menatap gadis di sebelahnya, karena ini sudah lewat dari jam yang dijadwalkan.
Kedua gadis yang sedang sibuk mengobrol mengalihkan pandangan kearah Aliesha. Keduanya berpenampilan rapi dengan atasan blouse lengan panjang dan bawahan straight pants, hanya modelnya saja yang berbeda.
"Baru saja dimulai."
Jawab gadis yang duduk paling dekat dengan Aliesha, gadis cantik dengan rambut panjang.
"Kamu baru mengikuti bimbingan Mr. Reynard?"
Tanya gadis disebelah gadis berambut panjang. Memiliki wajah sama cantiknya dengan potongan rambut sedikit lebih pendek dari temannya.
"Ya."
"Pantas saja tidak tahu. Yang datang paling awal itu yang akan melakukan bimbingan lebih dulu. Begitu seterusnya."
Jawab gadis berambut yang lebih pendek.
"Jadi begitu."
Aliesha mengangguk mengerti, kembali lagi pada aktivitas masing-masing.
'Tunggu. Itu artinya aku yang paling terakhir!'
Sedikit terkejut saat Aliesha menyadari apa yang terjadi dan merasa tidak percaya karena dirinya yang datang paling terakhir. Rasanya Aliesha ingin sekali menjerit dan menangis dalam waktu bersamaan.
'Tahu begini lebih baik datang nanti saja.'
Aliesha sedikit menyesal, merasa sedikit kesal karena dirinya masih sangat mengantuk dan melihat semua mahasiswa yang sedang menunggu membuatnya ingin menghilang saja. Terlebih ada sepuluh lebih mahasiswa dan sebagian besar dari mereka adalah perempuan hanya ada lima mahasiswa laki-laki.
Menghela nafas lelah, entah berapa lama Aliesha harus menunggu. Dengan perasaan kesal Aliesha memilih beranjak berdiri dan melangkah pergi dari sana.
...*...
Duduk bersandar di rak buku Aliesha memutuskan untuk menunggu di perpustakaan. Tentu saja dirinya memilih tempat paling ujung yang sepi. Mengeluarkan laptop, memilih daftar film yang ingin diputar. Karena menurutnya waktu akan cepat berlalu jika dirinya sudah menonton film atau K-drama kesukaannya.
Video berputar menayangkan K-drama series Big Mouth dengan volume pelan. Aliesha terlihat menikmati acara menontonnya. Tidak terasa waktu sudah berlalu begitu cepat.
"Hoamhh."
Aliesha melihat arloji yang ternyata waktu baru berlalu satu jam lebih.
"Sepertinya tidur sebentar tidak masalah!"
Aliesha mematikan dan menutup laptop, menyandarkan kepala ke sisi rak buku mencari posisi yang nyaman. Beruntungnya Aliesha memilih tempat paling ujung yang tidak banyak mahasiswa datangi. Karena sebagian besar yang tersimpan di rak sekitar bukan buku tentang pendidikan. Perlahan Aliesha mulai memejamkan mata membiarkan dirinya kembali terlelap untuk sebentar.
BRUK!!
Terdengar suara buku yang terjatuh membuat Aliesha terbangun dari tidurnya. Aliesha mengintip dari sela-sela rak buku yang berjajar di hadapannya terlihat seorang gadis yang kesulitan ingin mengambil buku di rak bagian atas.
Aliesha beranjak dari duduknya menghampiri gadis itu. Berdiri tepat di samping gadis itu Aliesha mengangkat pandangan, mengambil buku yang diinginkan gadis tersebut. Setelah sudah mendapatkannya Aliesha menyodorkan buku itu pada sang gadis.
"Terima kasih."
"Sama-sama. Lain kali minta bantuan orang lain karena buku-buku di sini cukup tebal. Jika jatuh diatas kepala pasti sakit!!"
Aliesha menatap gadis itu yang tersenyum mengangguk sebagai respon.
"Sekali lagi terima kasih."
Aliesha tersenyum tipis, berbalik Melangkah ke tempatnya semula. Memasukkan laptop kedalam tas dan bergegas menuju ruangan Reynard.
Saat sudah sampai di depan ruangan Reynard Aliesha menghampiri kedua gadis yang tadi duduk di sebelahnya yang sibuk merapikan barang-barang mereka. Karena hanya kedua gadis itu yang masih berada di sana.
"Apa bimbingannya sudah selesai?"
Aliesha bertanya saat sudah di depan kedua gadis itu. Melihat arloji yang menunjukkan pukul 11:34 A.M. Aliesha terlihat bingung karena baru berlalu dua jam.
"Oh. Kamu yang tadi! Iya sudah selesai."
Jawab gadis berambut lebih pendek, keduanya sudah bersiap akan pergi.
"APA!"
Aliesha tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya.
"Lalu dosen!"
"Mr. Reynard baru saja pergi."
Jawab gadis yang sama mengerti maksud dari ucapan Aliesha. Terdiam di tempat pikiran Aliesha tidak tahu sudah hilang kemana.
"Hi. Hello!"
Masih dengan gadis yang sama mengibaskan tangan di depan Aliesha.
"Ya!!"
Aliesha tersadar dari lamunannya kembali menatap keduanya.
"Kamu baik-baik saja?"
"Ya."
Aliesha berusaha tersenyum tipis walaupun otot wajahnya terasa kaku.
"Kalau begitu kita pergi dulu."
Keduanya bergegas melangkah pergi menyisakan Aliesha. Saat keduanya sudah tidak terlihat lagi seketika tubuh Aliesha merosot terduduk, tenaganya seperti lenyap. Dari awal semester baru Aliesha berusaha mengejar skripsinya yang sudah tertinggal, mempersiapkan semua untuk bimbingan hari ini. Tapi nyatanya berakhir berantakan karena kesalahannya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Ran Jyuusan
teharu, temen aing akhirnya jadi penulis 😭😭
2024-08-22
0
DARU YOGA PRADANA
Terharuuu, endingnya sedih tapi indah.
2024-06-17
0