Bab 16 - Sebuah Penjelasan

Sebelum pulang, Dokter Heni sempat berpesan sesuatu pada Riko.

"Tolong jangan katakan sama Arjuna maupun Bening jika saya berada di sini. Biar nanti saya yang cerita ke mereka jika sudah di Jakarta," pinta Dokter Heni.

"Siap 86 Dok," jawab Riko.

"Terima kasih,"

"Sama-sama. Semoga tak lama lagi ada kabar jika Aya akan punya adik bayi dari Papa dan Bundanya," ucap Riko tanpa basa-basi.

Seketika Mayor Seno dan Dokter Heni hanya bisa terdiam mendengar celotehan Riko. Dokter Heni pun seketika kepalanya menoleh ke arah sampingnya yang kosong. Raut tersipu malu tipis-tipis bisa Riko lihat ada pada wajah sepasang suami istri tersebut. Namun tentu saja lebih dominan terlihat pada wajah Dokter Heni.

"Aamiin," batin Dokter Heni mengaminkan doa dari Riko.

Sedangkan Mayor Seno tetap bergeming dan menatap datar sang sahabat yang terkenal garang dan dingin saat berdinas tetapi jika bertemu keluarga atau sahabat, baru muncul sisi kekonyolan dan humorisnya dari seorang Riko.

Keduanya masih berdiri di depan pintu utama. Mereka tengah menatap Riko yang baru saja masuk ke dalam mobil pribadi milik Seno. Fatih yang mengemudikan mobil tersebut untuk mengantarkan Riko ke bandara. Tak lama deru mobil perlahan terdengar lalu berjalan meninggalkan rumah dinas Seno. Keduanya pun perlahan melangkah masuk ke dalam rumah.

Tiba-tiba...

"Apa kamu malu bersuamikan aku? Sampai-sampai putri dan menantu dari mantan tunanganmu yang kamu akui sebagai kakak waktu pertama kita bertemu, enggak boleh tahu keberadaanmu di sini sekaligus dengan kabar pernikahan kita,"

Deg...

Seketika langkah kaki Dokter Heni pun berhenti. Lalu ia menoleh dan menatap cukup tajam ke arah suaminya.

"Jangan harap aku mencintaimu dan memperlakukanmu layaknya seperti istri sungguhan. Kamu sama sekali tak ada artinya. Paham!" ucap Dokter Heni dengan menaikkan satu oktaf nada suaranya seraya memperagakan reka ulang sebuah adegan yang pernah dilakukan dan diucapkan oleh Seno saat mereka berdua baru saja menikah secara siri beberapa waktu yang lalu. Pernikahan yang dilakukan penuh keterpaksaan oleh mereka.

"Bukankah Pak Mayor Seno Pradipta Pamungkas yang menyuruh saya untuk memahami posisi diri ini baik di rumah terutama di dalam hati Anda. Dan juga Anda sudah mengatakan pada saya agar jangan berharap lebih dengan pernikahan ini,"

Jlebb...

Mendadak kini berbalik. Seno terkejut mendengar penuturan Dokter Heni barusan. Seakan dirinya terlupa bahwa pernah mengucapkan kalimat-kalimat yang begitu menusuk di hati istrinya tersebut. Alhasil kini dirinya merasa tertohok dan tertampar dengan ucapannya sendiri. Mayor Seno pun masih terdiam.

"Aku berbicara seperti tadi pada Mas Riko bukan bermaksud seperti yang Mas pikirkan. Aku hanya mengatakan pada Mas Riko agar tidak memberitahu Arjuna dan Bening tentang keberadaanku di tapal batas ini. Aku sama sekali tidak menyebutkan satu kalimat pun bahwa Mas Riko jangan mengatakan apa pun tentang pernikahan kita berdua pada Arjuna dan Bening," jelas Dokter Heni.

Ia juga menyampaikan permintaan maaf pada Seno jika dahulu dirinya dianggap berbohong sewaktu pertama kali bertemu. Perihal status dirinya dengan mendiang Prasetyo.

"Kita berdua pertama kali bertemu dan berkenalan di saat suasana hatiku sedang kalut. Saat itu aku memang sedang membutuhkan tumpangan cepat untuk sampai ke Jakarta. Statusku juga janda. Bukan pacar atau istri orang. Aku dan Mas Seno adalah dua orang asing yang tak sengaja bertemu waktu itu di pesawat. Apa kebohonganku tentang status bahwa mendiang Prasetyo sebenarnya yakni mantan tunanganku, merugikan Mas Seno atau orang lain kala itu?"

Jlebb...

Seketika Mayor Seno tertohok kembali dengan ucapan Dokter Heni. Memang jika ditelaah secara mendalam, baik Seno maupun orang lain sama sekali tidak ada yang dirugikan terkait pernyataan Dokter Heni tersebut di masa silam.

"Aku masuk ke kamar Aya dulu. Nanti kita ke bandara mengantar Aldo jam berapa?" tanya Dokter Heni lirih.

Raut sendu masih terlihat jelas di wajahnya. Ia sedang malas melanjutkan pembicaraan yang dibahas oleh suaminya terkait masa lalu. Akhirnya ia sengaja untuk menyudahi pembicaraan secara sepihak dan mengalihkan dengan bertanya hal lain yang menurutnya lebih berfaedah atau bermanfaat.

"Jam lima sore," jawab Mayor Seno singkat.

"Baiklah, aku masuk dulu."

"Hem," jawab Seno berdehem.

Dokter Heni melangkahkan kakinya secara gontai dan masuk ke dalam kamar Aya.

"Maaf," batin Mayor Seno seraya menatap punggung Dokter Heni yang tak lama menghilang dari pandangannya karena telah masuk ke dalam kamar Aya.

Meninggalkan seonggok gumpalan perih tak kasat mata yang menyayat hatinya. Namun masih tak disadarinya.

☘️☘️

Asrama Akmil, Magelang.

"Apa kamu bilang, putraku tidak ada di asrama?"

"Iya betul, Bu. Aldo saat ini sedang pesiar ke rumah ayahnya," jawab petugas berusaha sopan untuk menghadapi Manda yang nada bicaranya sudah naik beberapa oktaf tingginya.

"Bukankah saat ini tidak waktunya pesiar terutama untuk siswa baru?"

"Aldo dapat izin pesiar khusus karena ada urusan keluarga yang mendesak. Itu informasi yang saya tahu, Bu."

"Urusan keluarga yang mendesak itu apa?" sengit Manda.

"Maaf, hal itu saya tidak tahu."

"Dasar sial !!" batin Manda geram.

Seketika ia malas melanjutkan pembicaraan dengan petugas jaga asrama. Manda pun berbalik badan lalu bergegas pergi meninggalkan asrama Akmil dalam kondisi marah yang berapi-api sambil menghentakkan kakinya.

Dirinya datang jauh-jauh dari Jakarta ke Magelang dengan jalur khusus karena memang sebetulnya hari ini bukan waktunya untuk keluarga berkunjung di asrama. Tentu saja jalur khusus itu ia dapatkan dengan membawa nama Gani Samudera.

Manda bahkan membawa beberapa makanan kesukaan Aldo yang sengaja ia beli dari salah satu restoran ternama yang harganya cukup mahal. Beberapa kaos santai baru juga ia belikan untuk putranya sulungnya tersebut. Akan tetapi hasilnya nihil. Dengan terpaksa ia harus gigit jari karena Aldo ternyata sedang tidak ada di tempat. Alhasil ia pulang dengan tangan kosong. Semua rencananya gagal total.

"Urusan keluarga mendesak? Apa Mas Seno sakit? Atau jangan-jangan Aya yang sakit," batin Manda.

Isi kepalanya tengah gegana memikirkan mantan suami dan juga kedua buah hatinya yang sedang berada di tapal batas. Sedang menebak yang terjadi namun otaknya belum menemukan jawaban yang pasti.

"Sepertinya aku harus beli tiket untuk pergi ke rumah dinas Mas Seno di sana buat ngecek secara langsung apa yang terjadi," batin Manda.

Tring...Tring...Tring...

Tiba-tiba suara deringan ponselnya terdengar cukup nyaring. Yang menandakan ada panggilan masuk untuknya. Manda pun mengeluarkan ponselnya dari dalam tas. Lalu ia melihat id pemanggil sang penelpon dengan mimik wajah yang begitu malas.

"Kenapa telepon di saat seperti ini sih!" sungutnya.

Mau tak mau Manda akhirnya mengangkat panggilan dari suami sirinya, Kolonel Gani Samudera.

"Halo Honey, ada apa? Kangen ya sama aku. Padahal kan baru saja aku pamit sebentar ke Magelang eh sudah kangen," ucap Manda dengan suara mendayu-dayu lembut. Padahal hatinya sebenarnya tengah dongkol dan malas berbicara dengan Gani. Akibat gelora ranjang yang tak terpuaskan.

Tiba-tiba Manda pun terdiam setelah di seberang sana ternyata bukan Gani yang bersuara.

Deg...

Bersambung...

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Ayu

Ayu

Thor.. maaf mau tanya nih. tapal batas itu di daerah mana. kota mana maksud nya. sb bingung jg mau fikir. jwb ya thor biar tenang ht ku

2025-02-27

1

guntur 1609

guntur 1609

kena kau Seno. makanya jangan macam2 sm ahli kejiwaan. gak bisa dilawan

2025-01-30

1

Neno Arya

Neno Arya

dasar tukang selingkuh.istri nya gani kali yg tlp

2025-01-02

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Niat Menolong Jadi Petaka
2 Bab 2 - Luka Masa Lalu (Selingkuh)
3 Bab 3 - Siapkan Dirimu
4 Bab 4 - Puisi Untuk Ibu
5 Bab 5 - Bunda Dokter
6 Bab 6 - Kuasa Putri Mahkota Menyala
7 Bab 7 - Tamu di Larut Malam
8 Bab 8 - Anak Yang Menjadi Korban
9 Bab 9 - Bunda, Kenapa Nangis ?
10 Bab 10 - Pikiran Masing-Masing
11 Bab 11 - Empat Sehat Lima Sempurna
12 Bab 12 - Dunia Terasa Sempit
13 Bab 13 - Semakin Penasaran
14 Bab 14 - Cinta Pertama Dokter Heni
15 Bab 15 - Pertemuan Pertama
16 Bab 16 - Sebuah Penjelasan
17 Bab 17 - Foto Bersama
18 Bab 18 - Mengeluarkan Unek-unek
19 Bab 19 - Awal Mula
20 Bab 20 - Rekaman Rahasia
21 Bab 21 - Hak dan Kewajiban
22 Bab 22 - Pillow Talk
23 Bab 23 - Panas Hati dan Kedengkian
24 Bab 24 - Riuh di Pagi Hari
25 Bab 25 - Bertukar Pesan
26 Bab 26 - Perkara Jodoh
27 Bab 27 - Tentang Adik Bayi
28 Bab 28 - Tidur Bertiga
29 Bab 29 - Tersesat
30 Bab 30 - Cinta Luar Biasa
31 Bab 31 - Kejar Setoran
32 Bab 32 - Sebutan "Mandul"
33 Bab 33 - Penolakan
34 Bab 34 - Kecewa dan Amarah
35 Bab 35 - Pelantikan
36 Bab 36 - Mendadak Aneh
37 Bab 37 - Kedatangan Tamu
38 Bab 38 - Mantan Istri
39 Bab 39 - Terus Menyudutkan
40 Bab 40 - Pesona Mantan Suami
41 Bab 41 - Pamer Kemesraan
42 Bab 42 - Bunda Sakit ?
43 Bab 43 - Suara Isi Hati Aya
44 Bab 44 - Istri vs Mantan Istri
45 Bab 45 - Pingsan
46 Bab 46 - Rencana Manda
47 Bab 47 - Status Pernikahan ?
48 Bab 48 - Pentingnya Komunikasi Dalam Sebuah Pernikahan
49 Bab 49 - Test Pack
50 Bab 50 - Adik Bayi Pesanan Aya
51 Bab 51 - Keceplosan
52 Bab 52 - Hasil Pemeriksaan
53 Bab 53 - Rencana Kejutan
54 Bab 54 - Akhir Pekan Tiba
55 Bab 55 - Trauma Masa Lalu Hadir Kembali
56 Bab 56 - Hitam Pekat Luka
57 Bab 57 - Kecelakaan
58 Bab 58 - Bunda Ke Mana ?
59 Bab 59 - Sepucuk Surat
60 Bab 60 - Penyesalan
61 Bab 61 - Aku Yang Salah (Seno)
62 Bab 62 - Kepergian Aldo
63 Bab 63 - Gelayut Mendung
64 Bab 64 - Aku mencintai Istriku (Seno)
65 Bab 65 - Pergi Dari Tapal Batas
66 Bab 66 - Perusak Kesenangan
67 Bab 67 - Tilik Bayi
68 Bab 68 - Putraku
69 Bab 69 - Bicara Dari Hati Ke Hati
70 Bab 70 - Jogja "Kota Penuh Kenangan"
71 Bab 71 - Makasih Bunda (Aldo)
72 Bab 72 - Berkat Doa dan Ketulusan Cinta
73 Bab 73 - Kenyataan Pahit
74 Bab 74 - Meminta Cerai
75 Bab 75 - Di Ujung Tanduk Perceraian
76 Bab 76 - Menangis Bersama
77 Bab 77 - Adu Mulut
78 Bab 78 - Perjuangan Sang Komandan
79 Bab 79 - Pelukan Hangat
80 Bab 80 - Mas Mau Ke Mana ?
81 Bab 81 - Membersihkan Aroma Mantan
82 Bab 82 - Cemburu Mode On
83 Bab 83 - Sudah Dimaafkan
84 Bab 84 - Wujud Cinta Sang Komandan
85 Bab 85 - Temani Aku Sehari Lagi (Dokter Heni)
86 Bab 86 - Pergi Ke Rumah Sakit
87 Bab 87 - Hasil Pemeriksaan Yang Mengejutkan (Manda)
88 Bab 88 - Benar-Benar Terpuruk
89 Bab 89 - Sebuah Firasat
90 Bab 90 - Karma
91 Bab 91 - Bersimbah Darah
92 Bab 92 - Bertemu Di Rutan
93 Bab 93 - Permohonan Maaf
94 Bab 94 - Bundanya Aya Is The Best
95 Bab 95 - Kunjungan Seseorang
96 Bab 96 - Hanya Cinta Yang Bisa
97 Bab 97 - Romantis Manis (Jatuh Cinta Itu Indah)
98 Bab 98 - Kejutan Manis
99 Bab 99 - Menuju Penghujung Kisah
100 Bab 100 - Takdir Cinta
101 Bonus Chapter (TAMAT)
102 JUST INFO
103 PROMO KARYA BARU
104 PROMO KARYA BARU
105 PROMO KARYA BARU
106 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1 - Niat Menolong Jadi Petaka
2
Bab 2 - Luka Masa Lalu (Selingkuh)
3
Bab 3 - Siapkan Dirimu
4
Bab 4 - Puisi Untuk Ibu
5
Bab 5 - Bunda Dokter
6
Bab 6 - Kuasa Putri Mahkota Menyala
7
Bab 7 - Tamu di Larut Malam
8
Bab 8 - Anak Yang Menjadi Korban
9
Bab 9 - Bunda, Kenapa Nangis ?
10
Bab 10 - Pikiran Masing-Masing
11
Bab 11 - Empat Sehat Lima Sempurna
12
Bab 12 - Dunia Terasa Sempit
13
Bab 13 - Semakin Penasaran
14
Bab 14 - Cinta Pertama Dokter Heni
15
Bab 15 - Pertemuan Pertama
16
Bab 16 - Sebuah Penjelasan
17
Bab 17 - Foto Bersama
18
Bab 18 - Mengeluarkan Unek-unek
19
Bab 19 - Awal Mula
20
Bab 20 - Rekaman Rahasia
21
Bab 21 - Hak dan Kewajiban
22
Bab 22 - Pillow Talk
23
Bab 23 - Panas Hati dan Kedengkian
24
Bab 24 - Riuh di Pagi Hari
25
Bab 25 - Bertukar Pesan
26
Bab 26 - Perkara Jodoh
27
Bab 27 - Tentang Adik Bayi
28
Bab 28 - Tidur Bertiga
29
Bab 29 - Tersesat
30
Bab 30 - Cinta Luar Biasa
31
Bab 31 - Kejar Setoran
32
Bab 32 - Sebutan "Mandul"
33
Bab 33 - Penolakan
34
Bab 34 - Kecewa dan Amarah
35
Bab 35 - Pelantikan
36
Bab 36 - Mendadak Aneh
37
Bab 37 - Kedatangan Tamu
38
Bab 38 - Mantan Istri
39
Bab 39 - Terus Menyudutkan
40
Bab 40 - Pesona Mantan Suami
41
Bab 41 - Pamer Kemesraan
42
Bab 42 - Bunda Sakit ?
43
Bab 43 - Suara Isi Hati Aya
44
Bab 44 - Istri vs Mantan Istri
45
Bab 45 - Pingsan
46
Bab 46 - Rencana Manda
47
Bab 47 - Status Pernikahan ?
48
Bab 48 - Pentingnya Komunikasi Dalam Sebuah Pernikahan
49
Bab 49 - Test Pack
50
Bab 50 - Adik Bayi Pesanan Aya
51
Bab 51 - Keceplosan
52
Bab 52 - Hasil Pemeriksaan
53
Bab 53 - Rencana Kejutan
54
Bab 54 - Akhir Pekan Tiba
55
Bab 55 - Trauma Masa Lalu Hadir Kembali
56
Bab 56 - Hitam Pekat Luka
57
Bab 57 - Kecelakaan
58
Bab 58 - Bunda Ke Mana ?
59
Bab 59 - Sepucuk Surat
60
Bab 60 - Penyesalan
61
Bab 61 - Aku Yang Salah (Seno)
62
Bab 62 - Kepergian Aldo
63
Bab 63 - Gelayut Mendung
64
Bab 64 - Aku mencintai Istriku (Seno)
65
Bab 65 - Pergi Dari Tapal Batas
66
Bab 66 - Perusak Kesenangan
67
Bab 67 - Tilik Bayi
68
Bab 68 - Putraku
69
Bab 69 - Bicara Dari Hati Ke Hati
70
Bab 70 - Jogja "Kota Penuh Kenangan"
71
Bab 71 - Makasih Bunda (Aldo)
72
Bab 72 - Berkat Doa dan Ketulusan Cinta
73
Bab 73 - Kenyataan Pahit
74
Bab 74 - Meminta Cerai
75
Bab 75 - Di Ujung Tanduk Perceraian
76
Bab 76 - Menangis Bersama
77
Bab 77 - Adu Mulut
78
Bab 78 - Perjuangan Sang Komandan
79
Bab 79 - Pelukan Hangat
80
Bab 80 - Mas Mau Ke Mana ?
81
Bab 81 - Membersihkan Aroma Mantan
82
Bab 82 - Cemburu Mode On
83
Bab 83 - Sudah Dimaafkan
84
Bab 84 - Wujud Cinta Sang Komandan
85
Bab 85 - Temani Aku Sehari Lagi (Dokter Heni)
86
Bab 86 - Pergi Ke Rumah Sakit
87
Bab 87 - Hasil Pemeriksaan Yang Mengejutkan (Manda)
88
Bab 88 - Benar-Benar Terpuruk
89
Bab 89 - Sebuah Firasat
90
Bab 90 - Karma
91
Bab 91 - Bersimbah Darah
92
Bab 92 - Bertemu Di Rutan
93
Bab 93 - Permohonan Maaf
94
Bab 94 - Bundanya Aya Is The Best
95
Bab 95 - Kunjungan Seseorang
96
Bab 96 - Hanya Cinta Yang Bisa
97
Bab 97 - Romantis Manis (Jatuh Cinta Itu Indah)
98
Bab 98 - Kejutan Manis
99
Bab 99 - Menuju Penghujung Kisah
100
Bab 100 - Takdir Cinta
101
Bonus Chapter (TAMAT)
102
JUST INFO
103
PROMO KARYA BARU
104
PROMO KARYA BARU
105
PROMO KARYA BARU
106
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!