Bab 7 - Tamu di Larut Malam

Mbok Jum yang akan mengantarkan minuman untuk majikan dan tamunya, sungguh dibuat terkejut setelah tanpa sengaja mendengar pembicaraan ketiganya di ruang tamu. Beruntung nampan yang berisi minuman dan kudapan buatannya tak jatuh ke lantai.

Ia tak menyangka seorang wanita yang disangkanya sebagai tamu sang majikan, ternyata istri baru Mayor Seno. Ucapan syukur terus bergema di dalam hatinya. Akhirnya ia bisa bernapas lega dan tenang jika sewaktu-waktu dirinya memutuskan untuk pensiun. Sebab, sang majikan sudah menemukan pendamping sekaligus ibu untuk Aldo dan Aya.

Dengan hati-hati, ia membawa nampan tersebut ke ruang tamu. Seno yang akan beranjak pergi ke kamarnya, seketika menghentikan langkahnya saat melihat Mbok Jum berjalan ke ruang tamu.

"Mbok," panggilnya.

"Iya, Pak."

"Mbok dengar yang barusan?" tanya Mayor Seno sekedar memastikan. Walaupun instingnya mengatakan jika Mbok Jum pasti sudah mendengar status Dokter Heni adalah istri barunya.

Mbok Jum memberikan senyumnya dan menganggukkan kepalanya.

"Namanya Heni. Dia istri baruku. Ceritanya panjang, Mbok. Yang pasti Mbok tetap harus awasi dia selama di rumah ini. Terutama saat aku pergi bertugas," ucap Seno dengan tegas.

"Baik, Pak. Selamat untuk Bapak. Si Mbok turut berbahagia dan semoga pernikahan Bapak dengan Bu Heni langgeng hingga maut memisahkan," ucap Mbok Jum tulus mendoakan.

"Aamiin," jawab Seno dalam hati.

Bibirnya masih terasa kelu untuk mengaminkan. Sebab, ia merasa pernikahannya dengan Dokter Heni dilakukannya secara terpaksa karena keadaan semata. Tidak ada cinta di dalamnya. Hanya dua orang asing yang terpaksa hidup satu atap dalam sebuah ikatan yang dinamakan pernikahan.

Jika pun saat ini ternyata pada faktanya sang putri menemukan figur ibu dari istri barunya itu, maka baginya Dokter Heni hanya sekedar ibu pengganti. Dikarenakan sejak bercerai, Manda jarang sekali bertemu Aldo dan Aya.

Awalnya ia memang membatasi Manda bertemu Aldo dan Aya. Sampai-sampai ia mengajukan pindah dinas ke wilayah yang sangat jauh dari kediaman sebelumnya. Tak main-main hingga atasannya pun terkejut karena Seno ingin mengabdi ke tapal batas.

Banyak prajurit yang ingin ditempatkan di kota besar tetapi Seno justru memilih ke tapal batas yang jauh dan terpencil. Seno memang berniat menjauh dari Manda dan Gani. Rasa sakit hati telah diselingkuhi oleh Manda sekaligus perceraian yang menyakitkan, membuatnya melakukan ini semua. Seno berusaha ikhlas menerima semua takdirnya.

☘️☘️

Ayah kandung Seno seorang prajurit angkatan darat dan sudah lama meninggal dunia karena sakit. Saat Aya berusia tiga tahun di tengah perceraiannya dengan Manda bergulir, ibu kandung Seno pun meninggal dunia terkena serangan jantung. Manda sendiri anak yatim piatu sejak kecil.

Selama lima tahun ini, Manda bertemu Aldo dan Aya bisa dihitung dengan jari. Pertemuan mereka pun cukup singkat. Komunikasi via udara juga tersendat. Alhasil Aldo dan Aya sudah terbiasa hidup tanpa figur ibu dalam keluarga sejak perceraian kedua orang tuanya.

"Ehem," dehem Seno pada Mbok Jum.

"Oh, iya Pak. Ini ada wedang jahe. Mau saya taruh di mana, Pak?"

"Punyaku biar aku bawa sendiri ke kamar. Kalau punya dia, Mbok ketuk saja pintu kamar Aya. Dia lagi sama Aya di kamar," jawab Seno seraya mengambil wedang jahe miliknya lalu berpamitan pada Mbok Jum.

Setelah itu, Mbok Jum melakukan sesuai perintah Seno. Dokter Heni membuka pintu kamar Aya dan menerima dengan baik wedang jahe dari Mbok Jum. Tak lupa Dokter Heni juga mengucapkan terima kasih. Mbok Jum merasa bahagia. Secara sepintas ia bisa langsung mengetahui dan merasakan bahwa Dokter Heni adalah seorang wanita yang baik dan cocok sebagai istri sang majikan. Sikapnya sangat berbeda dengan Manda, mantan istri Seno.

Saat makan malam, Aya terus tertawa karena melihat Papanya terbatuk-batuk. Mbok Jum hanya mengulum senyum dari kejauhan melihat suasana meja makan serta rumah ini ramai kembali sejak kedatangan Dokter Heni. Sebelumnya, sangat terasa sepi bagai kuburan.

"Haha... Papa lucu deh. Tadi muji-muji makanannya enak. Dikira makanan ini buatan Mbok Jum ya. Padahal Bunda yang masak semuanya. Eh, sekarang mendadak berubah. Katanya makanan buatan Bunda asin semua kayak makan garam. Aya makan enggak ada yang keasinan. Semua pas di lidah Aya kok. Jangan-jangan," ucapan Aya seketika menggantung.

"Jangan-jangan apa, sayang?" tanya Dokter Heni sambil menahan tawa hingga perutnya terasa kram.

Mayor Seno hanya bisa mendengus sebal dan menatap tajam Dokter Heni.

"Jangan-jangan ada penyakit di lidah Papa. Jadi Papa enggak bisa bedain rasa asin, manis dan lainnya. Apa besok kita bawa saja Papa ke rumah sakit buat diperiksa? Kalau sakit lidah itu periksanya ke dokter apa, Bun?"

"Ke dokter spesialis bedah mulut dan maksilofasial. Jadi dokter itu khusus menangani penyakit pada mulut, gigi, rahang dan lidah. Kalau ditemukan kegawatan maka bisa dilakukan pembedahan atau operasi," jawab Dokter Heni penuh kelembutan pada Aya.

"Sudah, teruskan makannya. Jangan bahas lidah Papa terus. Nanti Papa pergi sendiri ke rumah sakit," ketus Mayor Seno.

Dokter Heni hanya bisa tersenyum tipis melihat raut wajah suaminya saat ini yang terlihat frustasi dan terpojok. Namun tak mengakuinya.

"Dasar kang gengsi segede gaban. Susah banget buat ngakuin kalau masakan istrinya enak. Gengsi teross," batin Dokter Heni.

☘️☘️

Selepas Aya tidur nyenyak, Dokter Heni pun keluar kamar. Di tangannya membawa sebuah map. Dirinya sudah ditunggu oleh Mayor Seno di ruang tamu.

"Ini yang kamu minta," ucap Dokter Heni seraya menyerahkan map yang ia bawa pada Mayor Seno setelah duduk dengan sempurna di kursi ruang tamu.

Mayor Seno meminta dokumen data diri secara lengkap pada Dokter Heni. Ia beralasan akan mendaftarkan segera pernikahan mereka agar resmi secara negara dan pastinya diketahui oleh kesatuannya.

"Aku pergi dulu. Mau ngecek piket malam anak-anak di markas. Aku titip Aya. Jangan sampai putriku lecet sedikit pun," titah Mayor Seno dengan tegas seperti biasanya.

"Hem," jawab Dokter Heni berdehem.

Dokter Heni malas berdebat malam-malam. Terlebih saat ini sudah jam sebelas malam. Matanya sudah mengantuk berat dan ingin sekali istirahat.

Tanpa banyak bicara, Mayor Seno pun melangkah pergi. Saat suara deru motor terdengar meninggalkan area rumahnya, Dokter Heni mengintip dari celah gorden jendela dekat ruang tamu. Ia menatap Mayor Seno yang mengendarai motor dan sudah keluar dari komplek rumah dinas.

"Hati-hati di jalan," batin Dokter Heni.

Akhirnya ia memutuskan untuk berjalan kembali menuju ke kamar Aya. Namun belum sempat dirinya masuk ke kamar Aya, tiba-tiba suara bel pintu berbunyi beberapa kali. Mbok Jum yang mendengar, akhirnya keluar kamar.

"Biar saya saja Mbok yang bukain pintu. Mungkin Mas Seno ketinggalan sesuatu jadi balik lagi," ucap Dokter Heni.

"Baik, Bu. Kalau begitu Si Mbok istirahat kembali," ucap Mbok Jum dengan sopan.

"Iya, Mbok. Selamat istirahat" balas Dokter Heni lalu ia berjalan menuju pintu utama.

Ceklek...

Pintu utama pun terbuka. Dokter Heni mengira Mayor Seno kembali pulang karena ketinggalan sesuatu. Namun ternyata bukan Mayor Seno yang datang.

Deg...

Keduanya saling tatap dan sama-sama terkejut. Rasa kantuk yang sebelumnya singgah, kini menguap hilang entah ke mana. Dokter Heni menelisik secara seksama dari bawah hingga ke atas pria berseragam dinas yang malam-malam mengetuk pintu kediaman suaminya. Namun senyum di wajahnya seketika terbit saat ia melihat nama yang tersemat di seragam dinas tersebut.

Bersambung...

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Lita Pujiastuti

Lita Pujiastuti

Katanya gak suka sm dokter Heni...
tp kenapa mengamini ucapan mbok Jum...walau dlm hati sih ....😁

2025-02-15

1

Neli Susanti

Neli Susanti

yg malu mengakui,, amiiiin nya aja dlm hati
🤭🤭🤭🤭

2024-11-18

1

Izda Nuryati

Izda Nuryati

siapakah dia

2024-09-16

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Niat Menolong Jadi Petaka
2 Bab 2 - Luka Masa Lalu (Selingkuh)
3 Bab 3 - Siapkan Dirimu
4 Bab 4 - Puisi Untuk Ibu
5 Bab 5 - Bunda Dokter
6 Bab 6 - Kuasa Putri Mahkota Menyala
7 Bab 7 - Tamu di Larut Malam
8 Bab 8 - Anak Yang Menjadi Korban
9 Bab 9 - Bunda, Kenapa Nangis ?
10 Bab 10 - Pikiran Masing-Masing
11 Bab 11 - Empat Sehat Lima Sempurna
12 Bab 12 - Dunia Terasa Sempit
13 Bab 13 - Semakin Penasaran
14 Bab 14 - Cinta Pertama Dokter Heni
15 Bab 15 - Pertemuan Pertama
16 Bab 16 - Sebuah Penjelasan
17 Bab 17 - Foto Bersama
18 Bab 18 - Mengeluarkan Unek-unek
19 Bab 19 - Awal Mula
20 Bab 20 - Rekaman Rahasia
21 Bab 21 - Hak dan Kewajiban
22 Bab 22 - Pillow Talk
23 Bab 23 - Panas Hati dan Kedengkian
24 Bab 24 - Riuh di Pagi Hari
25 Bab 25 - Bertukar Pesan
26 Bab 26 - Perkara Jodoh
27 Bab 27 - Tentang Adik Bayi
28 Bab 28 - Tidur Bertiga
29 Bab 29 - Tersesat
30 Bab 30 - Cinta Luar Biasa
31 Bab 31 - Kejar Setoran
32 Bab 32 - Sebutan "Mandul"
33 Bab 33 - Penolakan
34 Bab 34 - Kecewa dan Amarah
35 Bab 35 - Pelantikan
36 Bab 36 - Mendadak Aneh
37 Bab 37 - Kedatangan Tamu
38 Bab 38 - Mantan Istri
39 Bab 39 - Terus Menyudutkan
40 Bab 40 - Pesona Mantan Suami
41 Bab 41 - Pamer Kemesraan
42 Bab 42 - Bunda Sakit ?
43 Bab 43 - Suara Isi Hati Aya
44 Bab 44 - Istri vs Mantan Istri
45 Bab 45 - Pingsan
46 Bab 46 - Rencana Manda
47 Bab 47 - Status Pernikahan ?
48 Bab 48 - Pentingnya Komunikasi Dalam Sebuah Pernikahan
49 Bab 49 - Test Pack
50 Bab 50 - Adik Bayi Pesanan Aya
51 Bab 51 - Keceplosan
52 Bab 52 - Hasil Pemeriksaan
53 Bab 53 - Rencana Kejutan
54 Bab 54 - Akhir Pekan Tiba
55 Bab 55 - Trauma Masa Lalu Hadir Kembali
56 Bab 56 - Hitam Pekat Luka
57 Bab 57 - Kecelakaan
58 Bab 58 - Bunda Ke Mana ?
59 Bab 59 - Sepucuk Surat
60 Bab 60 - Penyesalan
61 Bab 61 - Aku Yang Salah (Seno)
62 Bab 62 - Kepergian Aldo
63 Bab 63 - Gelayut Mendung
64 Bab 64 - Aku mencintai Istriku (Seno)
65 Bab 65 - Pergi Dari Tapal Batas
66 Bab 66 - Perusak Kesenangan
67 Bab 67 - Tilik Bayi
68 Bab 68 - Putraku
69 Bab 69 - Bicara Dari Hati Ke Hati
70 Bab 70 - Jogja "Kota Penuh Kenangan"
71 Bab 71 - Makasih Bunda (Aldo)
72 Bab 72 - Berkat Doa dan Ketulusan Cinta
73 Bab 73 - Kenyataan Pahit
74 Bab 74 - Meminta Cerai
75 Bab 75 - Di Ujung Tanduk Perceraian
76 Bab 76 - Menangis Bersama
77 Bab 77 - Adu Mulut
78 Bab 78 - Perjuangan Sang Komandan
79 Bab 79 - Pelukan Hangat
80 Bab 80 - Mas Mau Ke Mana ?
81 Bab 81 - Membersihkan Aroma Mantan
82 Bab 82 - Cemburu Mode On
83 Bab 83 - Sudah Dimaafkan
84 Bab 84 - Wujud Cinta Sang Komandan
85 Bab 85 - Temani Aku Sehari Lagi (Dokter Heni)
86 Bab 86 - Pergi Ke Rumah Sakit
87 Bab 87 - Hasil Pemeriksaan Yang Mengejutkan (Manda)
88 Bab 88 - Benar-Benar Terpuruk
89 Bab 89 - Sebuah Firasat
90 Bab 90 - Karma
91 Bab 91 - Bersimbah Darah
92 Bab 92 - Bertemu Di Rutan
93 Bab 93 - Permohonan Maaf
94 Bab 94 - Bundanya Aya Is The Best
95 Bab 95 - Kunjungan Seseorang
96 Bab 96 - Hanya Cinta Yang Bisa
97 Bab 97 - Romantis Manis (Jatuh Cinta Itu Indah)
98 Bab 98 - Kejutan Manis
99 Bab 99 - Menuju Penghujung Kisah
100 Bab 100 - Takdir Cinta
101 Bonus Chapter (TAMAT)
102 JUST INFO
103 PROMO KARYA BARU
104 PROMO KARYA BARU
105 PROMO KARYA BARU
106 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1 - Niat Menolong Jadi Petaka
2
Bab 2 - Luka Masa Lalu (Selingkuh)
3
Bab 3 - Siapkan Dirimu
4
Bab 4 - Puisi Untuk Ibu
5
Bab 5 - Bunda Dokter
6
Bab 6 - Kuasa Putri Mahkota Menyala
7
Bab 7 - Tamu di Larut Malam
8
Bab 8 - Anak Yang Menjadi Korban
9
Bab 9 - Bunda, Kenapa Nangis ?
10
Bab 10 - Pikiran Masing-Masing
11
Bab 11 - Empat Sehat Lima Sempurna
12
Bab 12 - Dunia Terasa Sempit
13
Bab 13 - Semakin Penasaran
14
Bab 14 - Cinta Pertama Dokter Heni
15
Bab 15 - Pertemuan Pertama
16
Bab 16 - Sebuah Penjelasan
17
Bab 17 - Foto Bersama
18
Bab 18 - Mengeluarkan Unek-unek
19
Bab 19 - Awal Mula
20
Bab 20 - Rekaman Rahasia
21
Bab 21 - Hak dan Kewajiban
22
Bab 22 - Pillow Talk
23
Bab 23 - Panas Hati dan Kedengkian
24
Bab 24 - Riuh di Pagi Hari
25
Bab 25 - Bertukar Pesan
26
Bab 26 - Perkara Jodoh
27
Bab 27 - Tentang Adik Bayi
28
Bab 28 - Tidur Bertiga
29
Bab 29 - Tersesat
30
Bab 30 - Cinta Luar Biasa
31
Bab 31 - Kejar Setoran
32
Bab 32 - Sebutan "Mandul"
33
Bab 33 - Penolakan
34
Bab 34 - Kecewa dan Amarah
35
Bab 35 - Pelantikan
36
Bab 36 - Mendadak Aneh
37
Bab 37 - Kedatangan Tamu
38
Bab 38 - Mantan Istri
39
Bab 39 - Terus Menyudutkan
40
Bab 40 - Pesona Mantan Suami
41
Bab 41 - Pamer Kemesraan
42
Bab 42 - Bunda Sakit ?
43
Bab 43 - Suara Isi Hati Aya
44
Bab 44 - Istri vs Mantan Istri
45
Bab 45 - Pingsan
46
Bab 46 - Rencana Manda
47
Bab 47 - Status Pernikahan ?
48
Bab 48 - Pentingnya Komunikasi Dalam Sebuah Pernikahan
49
Bab 49 - Test Pack
50
Bab 50 - Adik Bayi Pesanan Aya
51
Bab 51 - Keceplosan
52
Bab 52 - Hasil Pemeriksaan
53
Bab 53 - Rencana Kejutan
54
Bab 54 - Akhir Pekan Tiba
55
Bab 55 - Trauma Masa Lalu Hadir Kembali
56
Bab 56 - Hitam Pekat Luka
57
Bab 57 - Kecelakaan
58
Bab 58 - Bunda Ke Mana ?
59
Bab 59 - Sepucuk Surat
60
Bab 60 - Penyesalan
61
Bab 61 - Aku Yang Salah (Seno)
62
Bab 62 - Kepergian Aldo
63
Bab 63 - Gelayut Mendung
64
Bab 64 - Aku mencintai Istriku (Seno)
65
Bab 65 - Pergi Dari Tapal Batas
66
Bab 66 - Perusak Kesenangan
67
Bab 67 - Tilik Bayi
68
Bab 68 - Putraku
69
Bab 69 - Bicara Dari Hati Ke Hati
70
Bab 70 - Jogja "Kota Penuh Kenangan"
71
Bab 71 - Makasih Bunda (Aldo)
72
Bab 72 - Berkat Doa dan Ketulusan Cinta
73
Bab 73 - Kenyataan Pahit
74
Bab 74 - Meminta Cerai
75
Bab 75 - Di Ujung Tanduk Perceraian
76
Bab 76 - Menangis Bersama
77
Bab 77 - Adu Mulut
78
Bab 78 - Perjuangan Sang Komandan
79
Bab 79 - Pelukan Hangat
80
Bab 80 - Mas Mau Ke Mana ?
81
Bab 81 - Membersihkan Aroma Mantan
82
Bab 82 - Cemburu Mode On
83
Bab 83 - Sudah Dimaafkan
84
Bab 84 - Wujud Cinta Sang Komandan
85
Bab 85 - Temani Aku Sehari Lagi (Dokter Heni)
86
Bab 86 - Pergi Ke Rumah Sakit
87
Bab 87 - Hasil Pemeriksaan Yang Mengejutkan (Manda)
88
Bab 88 - Benar-Benar Terpuruk
89
Bab 89 - Sebuah Firasat
90
Bab 90 - Karma
91
Bab 91 - Bersimbah Darah
92
Bab 92 - Bertemu Di Rutan
93
Bab 93 - Permohonan Maaf
94
Bab 94 - Bundanya Aya Is The Best
95
Bab 95 - Kunjungan Seseorang
96
Bab 96 - Hanya Cinta Yang Bisa
97
Bab 97 - Romantis Manis (Jatuh Cinta Itu Indah)
98
Bab 98 - Kejutan Manis
99
Bab 99 - Menuju Penghujung Kisah
100
Bab 100 - Takdir Cinta
101
Bonus Chapter (TAMAT)
102
JUST INFO
103
PROMO KARYA BARU
104
PROMO KARYA BARU
105
PROMO KARYA BARU
106
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!