Bab 19 - Awal Mula

Mayor Seno dan Manda di masa lalu.

Seno menikah dengan Manda di usia yang masih sama-sama terbilang muda dan belum genap kepala tiga. Gaji Seno masih terbatas karena pangkat dan jabatan sangat mempengaruhinya. Seno juga bukan berasal dari keluarga yang kaya raya atau anak seorang pengusaha.

Ayah kandung Seno seorang prajurit dan ibunya bekerja di rumah sebagai tukang jahit baju di kampung. Seno anak pertama dari dua bersaudara. Namun adiknya meninggal dunia saat masih umur enam bulan.

Sedangkan Manda sendiri adalah mantan penyanyi cafe yang sudah yatim piatu sejak kecil. Seno dan Manda menikah karena memang saling mencintai. Pertemuan pertama mereka ketika berada di sebuah cafe yang menjadi tempat kerja Manda. Kala itu ada ulang tahun rekan Seno yang dilakukan di cafe tersebut.

Sejak pertama melihat Manda, Seno sudah jatuh hati. Pembawaan Manda yang lembut dan apa adanya ketika pertama kali berkenalan, membuat Seno semakin tertarik mengenal Manda lebih dalam. Ia tak mempermasalahkan background Manda yang yatim piatu dan bekerja sebagai penyanyi cafe. Seno tak pernah berpacaran sebelumnya. Amanda Zianida adalah cinta pertamanya.

Gayung bersambut, keduanya menikah setelah pacaran selama dua tahun. Walaupun sebenarnya ibu kandung Seno di kampung kurang setuju jika putranya menikah dengan Manda. Firasat seorang ibu.

Namun sang ibu tak bisa berbuat banyak karena ia melihat Seno begitu mencintai Manda. Restu pun diberikan walau penuh keterpaksaan.

Walaupun Manda sebelumnya bekerja sebagai penyanyi cafe, namun wanita ini tetap menjaga kesuciannya. Seno lah yang mengambil mahkotanya di saat malam pengantin mereka.

Setelah menikah, keduanya tinggal di sebuah kos khusus rumah tangga di kota besar tepatnya di Pulau Jawa. Namun sebagai prajurit, Seno kerap berpindah-pindah tempat tugas. Awalnya Manda mengikuti kemana pun Seno pergi dari kota yang satu ke kota yang lain.

Namun sejak melahirkan Aldo, Manda lebih memilih menetap. Sehingga Seno lah yang pulang-pergi di saat libur dinas namun tetap melihat juga isi kantongnya bisa membeli tiket untuk pulang ke rumah atau tidak.

Manda tak pandai memasak, tetapi semua pekerjaan rumah tangga seperti mencuci, bersih-bersih dan mengurus anak, semua ia tangani sendiri. Mereka berdua memang tak membayar pembantu demi menghemat keuangan.

Namun semua kebahagiaan mereka berdua sirna kala Manda merasa kesepian. Ia mulai terpesona dengan Gani serta bujuk rayuan laki-laki itu yang notabene sebagai komandan suaminya sendiri.

Manda sudah pernah bertemu Kolonel Gani Samudera bersama istrinya, Sinta, saat pesta pernikahannya dengan Seno digelar. Sekian tahun tak berjumpa, ia bertemu kembali saat ada acara pesta pernikahan salah satu anak dari prajurit senior.

Saat Seno sibuk berbincang dengan rekan-rekannya sesama prajurit, Gani yang saat itu datang sendirian mendadak terpesona dengan Manda yang duduk di pojok. Manda yang notabene mantan penyanyi cafe tentu pandai berdandan. Terlebih laki-laki adalah makhluk visual. Sehingga kecantikan Manda otomatis menarik perhatian Gani.

Gani melihat situasi terlebih dahulu. Seno sedang berada di area cukup jauh dari meja Manda. Akhirnya ia berjalan untuk mendatangi meja Manda yang memang dalam kondisi sepi.

"Ehem,"

"Kamu istri Seno ya?"

Manda awalnya terkejut melihat kedatangan komandan Seno tersebut. Namun tak lama ia menampilkan senyumnya untuk menghormati Gani.

"Iya betul. Anda Pak Gani, komandan Mas Seno?"

"Tepat sekali. Boleh aku duduk di sini?"

"Silahkan. Istrinya kok enggak dibawa datang ke sini juga, Ndan?" tanya Manda sekedar basa-basi seraya kepalanya celingak-celinguk karena tak melihat istri Gani.

"Istri saya enggak ikut," jawab Gani.

"Oh, begitu."

Keduanya mengobrol santai tapi hanya beberapa menit saja. Sebab Gani khawatir kepergok Seno. Namun dari obrolan itu, keduanya akhirnya saling bertukar nomor ponsel pribadi masing-masing.

Beberapa hari setelah pertemuan tersebut, Gani semakin intens menghubungi Manda baik via telepon maupun pesan singkat karena ia tahu Seno sudah kembali bertugas di luar pulau. Ia sengaja menempatkan Seno berdinas cukup jauh agar dirinya mudah untuk mendekati Manda.

Seno dan Manda tinggal di sebuah rumah tipe minimalis di kota besar dengan cara mencicil tiap bulannya. Rumah yang dibeli berada di area perumahan yang terbilang harganya cukup terjangkau dengan kantong mereka. Perumahan tersebut masih baru sehingga belum banyak penghuni. Bahkan di samping rumah Manda, tepatnya di sisi kanan, kiri dan area depan belum ada yang menempati alias masih rumah kosong.

Gani sering mengirimkan buah-buahan dan makanan dari restoran ke rumah Manda. Saat ulang tahun Manda, Seno tak bisa pulang. Ia tengah bertugas di pelosok. Alhasil Gani memanfaatkan situasi tersebut dengan datang ke rumah ketika Aldo sedang berlibur ke rumah ibu kandung Seno di desa. Manda beralasan pada ibu mertuanya jika ada undangan sehingga dia tak bisa menemani Aldo yang masih betah menghabiskan liburan sekolah di rumah eyangnya tersebut.

☘️☘️

Manda terkejut karena Gani benar-benar menepati janji untuk datang merayakan ulang tahunnya. Bahkan pria itu membelikan kado untuknya berupa sebuah kalung emas 24 karat dengan berat 10 gram. Saat menikah dengan Seno, salah satu seserahan perhiasan untuknya berupa kalung emas dengan berat hanya 5 gram saja. Alhasil kilauan hadiah serta perhatian dari Gani membuatnya tergoda.

"Bapak main ke rumahku, apa enggak takut ketahuan sama suamiku atau istri?"

"Semua sudah aku atur dengan aman. Kamu jangan panggil aku bapak dong. Jadi kelihatan tua banget,"

"Oh, maaf. Lalu saya harus panggil apa?"

"Mas. Mas Gani,"

"I_ya, Mas Ga_ni." Seketika Manda terbata-bata mengucapkannya.

"Kamu nyaman enggak aku datang ke sini malam-malam begini?"

"Nyaman, Mas. Aku suka kesepian. Apalagi di blok ini masih sepi penghuni. Aku jarang keluar kalau malam. Takut," jawab Manda apa adanya.

"Jangan takut. Kalau aku sedang tidak keluar kota dan suamimu tidak di rumah, aku siap menemanimu dan juga_" ucapan Gani menggantung.

"Juga apa, Mas?"

Seketika kepala Gani pun menoleh ke samping lalu mendekat perlahan ke telinga Manda. Saat ini mereka berdua tengah duduk berdampingan di sofa yang sama di ruang tamu.

"Menghangatkanmu," bisik mesra Gani.

Cup...

Sebuah kecupan hangat seketika Gani berikan di pipi Manda. Semburat merah merona sontak mewarnai wajah Manda.

"Aku tahu kamu kesepian. Aku pun sama. Istriku terlalu sibuk jadi ranjang kami cukup lama dingin. Lagi pula dia beda sama kamu yang pintar merawat diri. Uangku banyak habis untuknya entah dibuat apa. Boro-boro merawat diri buat nyenengin suaminya. Palingan habis buat belanja yang enggak penting," ucap Gani sengaja menjelek-jelekkan Sinta di depan Manda. Padahal faktanya tak begitu.

Lalu keduanya memutuskan untuk makan es krim bersama sambil melihat film di televisi yang sengaja Gani pilih dengan genre romantis dewasa. Tiba-tiba Manda yang tercengang melihat adegan film dewasa tersebut, es krim yang ia sendokkan terjatuh ke bajunya tepatnya di bagian dada. Sontak Gani berusaha membersihkannya.

"Ah, su_dah Mas. Biar a_ku bersihkan sendiri," ucap Manda sedikit terbata-bata. Mendadak tubuhnya meremang. Ia merasakan desir hasratnya mulai naik dan tersulut akibat sentuhan tangan Gani tepat di dadanya sekaligus bayangan adegan film dewasa yang ia tonton barusan bersama Gani.

"Auch..." jerit Manda.

"Ah, maaf." Gani berpura-pura meminta maaf. Padahal saat dirinya membantu untuk membersihan tumpahan es krim, tangannya yang sudah gatal seketika mere*mas salah satu pucuk mahoni milik Manda.

"Iya, tidak apa-apa Mas."

"Man, kamu cantik banget malam ini. Kita sudah sama-sama dewasa. Kamu pasti tahu apa yang sama-sama kita butuhkan. Aku sayang banget sama kamu," ucap Gani dengan mesra. Ia membelai lembut pipi Manda dengan tangannya. Keduanya saling memandang dalam jarak yang sangat dekat.

Cup...

Gani yang sudah tidak tahan dengan pesona Manda seketika mendaratkan bibirnya untuk mencium bibir Manda. Hasratnya sudah naik sejak awal memasuki kediaman Seno dan Manda. Hal ini terbukti senjatanya sudah mengeras sejak tadi di bawah sana. Kedua bibir manusia dewasa itu pun akhirnya saling bertemu bukan untuk sekedar kecupan biasa tetapi lebih dari itu dan semakin dalam.

Seakan kondisi mendukung perselingkuhan mereka berdua. Manda yang memang hidup LDR an dengan Seno, ranjangnya telah lama dingin. Mendadak libi*donya naik drastis dengan sentuhan yang melenakan dari Gani.

Sofa ruang tamu menjadi saksi bisu keduanya menyatu pertama kalinya. Ia seakan dibuat melayang-layang hingga mengalami pe*lepasan berkali-kali akibat hujaman dari Gani pada miliknya. Alhasil cinta dan gai*rah terlarang itu pun terjadi dan berlanjut. Keduanya terbuai dan terlupa dengan status masing-masing yang sudah memiliki pasangan yang sah dan juga buah hati.

Bersambung...

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Lita Pujiastuti

Lita Pujiastuti

Manda....menikah tak sekedar urusan ranjang ....tp lebih dr itu .

2025-02-19

1

guntur 1609

guntur 1609

pantaskah si manda seperti jalang

2025-01-30

1

ika

ika

namanya udah mengandung racun🤣🤣🤣

2024-11-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Niat Menolong Jadi Petaka
2 Bab 2 - Luka Masa Lalu (Selingkuh)
3 Bab 3 - Siapkan Dirimu
4 Bab 4 - Puisi Untuk Ibu
5 Bab 5 - Bunda Dokter
6 Bab 6 - Kuasa Putri Mahkota Menyala
7 Bab 7 - Tamu di Larut Malam
8 Bab 8 - Anak Yang Menjadi Korban
9 Bab 9 - Bunda, Kenapa Nangis ?
10 Bab 10 - Pikiran Masing-Masing
11 Bab 11 - Empat Sehat Lima Sempurna
12 Bab 12 - Dunia Terasa Sempit
13 Bab 13 - Semakin Penasaran
14 Bab 14 - Cinta Pertama Dokter Heni
15 Bab 15 - Pertemuan Pertama
16 Bab 16 - Sebuah Penjelasan
17 Bab 17 - Foto Bersama
18 Bab 18 - Mengeluarkan Unek-unek
19 Bab 19 - Awal Mula
20 Bab 20 - Rekaman Rahasia
21 Bab 21 - Hak dan Kewajiban
22 Bab 22 - Pillow Talk
23 Bab 23 - Panas Hati dan Kedengkian
24 Bab 24 - Riuh di Pagi Hari
25 Bab 25 - Bertukar Pesan
26 Bab 26 - Perkara Jodoh
27 Bab 27 - Tentang Adik Bayi
28 Bab 28 - Tidur Bertiga
29 Bab 29 - Tersesat
30 Bab 30 - Cinta Luar Biasa
31 Bab 31 - Kejar Setoran
32 Bab 32 - Sebutan "Mandul"
33 Bab 33 - Penolakan
34 Bab 34 - Kecewa dan Amarah
35 Bab 35 - Pelantikan
36 Bab 36 - Mendadak Aneh
37 Bab 37 - Kedatangan Tamu
38 Bab 38 - Mantan Istri
39 Bab 39 - Terus Menyudutkan
40 Bab 40 - Pesona Mantan Suami
41 Bab 41 - Pamer Kemesraan
42 Bab 42 - Bunda Sakit ?
43 Bab 43 - Suara Isi Hati Aya
44 Bab 44 - Istri vs Mantan Istri
45 Bab 45 - Pingsan
46 Bab 46 - Rencana Manda
47 Bab 47 - Status Pernikahan ?
48 Bab 48 - Pentingnya Komunikasi Dalam Sebuah Pernikahan
49 Bab 49 - Test Pack
50 Bab 50 - Adik Bayi Pesanan Aya
51 Bab 51 - Keceplosan
52 Bab 52 - Hasil Pemeriksaan
53 Bab 53 - Rencana Kejutan
54 Bab 54 - Akhir Pekan Tiba
55 Bab 55 - Trauma Masa Lalu Hadir Kembali
56 Bab 56 - Hitam Pekat Luka
57 Bab 57 - Kecelakaan
58 Bab 58 - Bunda Ke Mana ?
59 Bab 59 - Sepucuk Surat
60 Bab 60 - Penyesalan
61 Bab 61 - Aku Yang Salah (Seno)
62 Bab 62 - Kepergian Aldo
63 Bab 63 - Gelayut Mendung
64 Bab 64 - Aku mencintai Istriku (Seno)
65 Bab 65 - Pergi Dari Tapal Batas
66 Bab 66 - Perusak Kesenangan
67 Bab 67 - Tilik Bayi
68 Bab 68 - Putraku
69 Bab 69 - Bicara Dari Hati Ke Hati
70 Bab 70 - Jogja "Kota Penuh Kenangan"
71 Bab 71 - Makasih Bunda (Aldo)
72 Bab 72 - Berkat Doa dan Ketulusan Cinta
73 Bab 73 - Kenyataan Pahit
74 Bab 74 - Meminta Cerai
75 Bab 75 - Di Ujung Tanduk Perceraian
76 Bab 76 - Menangis Bersama
77 Bab 77 - Adu Mulut
78 Bab 78 - Perjuangan Sang Komandan
79 Bab 79 - Pelukan Hangat
80 Bab 80 - Mas Mau Ke Mana ?
81 Bab 81 - Membersihkan Aroma Mantan
82 Bab 82 - Cemburu Mode On
83 Bab 83 - Sudah Dimaafkan
84 Bab 84 - Wujud Cinta Sang Komandan
85 Bab 85 - Temani Aku Sehari Lagi (Dokter Heni)
86 Bab 86 - Pergi Ke Rumah Sakit
87 Bab 87 - Hasil Pemeriksaan Yang Mengejutkan (Manda)
88 Bab 88 - Benar-Benar Terpuruk
89 Bab 89 - Sebuah Firasat
90 Bab 90 - Karma
91 Bab 91 - Bersimbah Darah
92 Bab 92 - Bertemu Di Rutan
93 Bab 93 - Permohonan Maaf
94 Bab 94 - Bundanya Aya Is The Best
95 Bab 95 - Kunjungan Seseorang
96 Bab 96 - Hanya Cinta Yang Bisa
97 Bab 97 - Romantis Manis (Jatuh Cinta Itu Indah)
98 Bab 98 - Kejutan Manis
99 Bab 99 - Menuju Penghujung Kisah
100 Bab 100 - Takdir Cinta
101 Bonus Chapter (TAMAT)
102 JUST INFO
103 PROMO KARYA BARU
104 PROMO KARYA BARU
105 PROMO KARYA BARU
106 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1 - Niat Menolong Jadi Petaka
2
Bab 2 - Luka Masa Lalu (Selingkuh)
3
Bab 3 - Siapkan Dirimu
4
Bab 4 - Puisi Untuk Ibu
5
Bab 5 - Bunda Dokter
6
Bab 6 - Kuasa Putri Mahkota Menyala
7
Bab 7 - Tamu di Larut Malam
8
Bab 8 - Anak Yang Menjadi Korban
9
Bab 9 - Bunda, Kenapa Nangis ?
10
Bab 10 - Pikiran Masing-Masing
11
Bab 11 - Empat Sehat Lima Sempurna
12
Bab 12 - Dunia Terasa Sempit
13
Bab 13 - Semakin Penasaran
14
Bab 14 - Cinta Pertama Dokter Heni
15
Bab 15 - Pertemuan Pertama
16
Bab 16 - Sebuah Penjelasan
17
Bab 17 - Foto Bersama
18
Bab 18 - Mengeluarkan Unek-unek
19
Bab 19 - Awal Mula
20
Bab 20 - Rekaman Rahasia
21
Bab 21 - Hak dan Kewajiban
22
Bab 22 - Pillow Talk
23
Bab 23 - Panas Hati dan Kedengkian
24
Bab 24 - Riuh di Pagi Hari
25
Bab 25 - Bertukar Pesan
26
Bab 26 - Perkara Jodoh
27
Bab 27 - Tentang Adik Bayi
28
Bab 28 - Tidur Bertiga
29
Bab 29 - Tersesat
30
Bab 30 - Cinta Luar Biasa
31
Bab 31 - Kejar Setoran
32
Bab 32 - Sebutan "Mandul"
33
Bab 33 - Penolakan
34
Bab 34 - Kecewa dan Amarah
35
Bab 35 - Pelantikan
36
Bab 36 - Mendadak Aneh
37
Bab 37 - Kedatangan Tamu
38
Bab 38 - Mantan Istri
39
Bab 39 - Terus Menyudutkan
40
Bab 40 - Pesona Mantan Suami
41
Bab 41 - Pamer Kemesraan
42
Bab 42 - Bunda Sakit ?
43
Bab 43 - Suara Isi Hati Aya
44
Bab 44 - Istri vs Mantan Istri
45
Bab 45 - Pingsan
46
Bab 46 - Rencana Manda
47
Bab 47 - Status Pernikahan ?
48
Bab 48 - Pentingnya Komunikasi Dalam Sebuah Pernikahan
49
Bab 49 - Test Pack
50
Bab 50 - Adik Bayi Pesanan Aya
51
Bab 51 - Keceplosan
52
Bab 52 - Hasil Pemeriksaan
53
Bab 53 - Rencana Kejutan
54
Bab 54 - Akhir Pekan Tiba
55
Bab 55 - Trauma Masa Lalu Hadir Kembali
56
Bab 56 - Hitam Pekat Luka
57
Bab 57 - Kecelakaan
58
Bab 58 - Bunda Ke Mana ?
59
Bab 59 - Sepucuk Surat
60
Bab 60 - Penyesalan
61
Bab 61 - Aku Yang Salah (Seno)
62
Bab 62 - Kepergian Aldo
63
Bab 63 - Gelayut Mendung
64
Bab 64 - Aku mencintai Istriku (Seno)
65
Bab 65 - Pergi Dari Tapal Batas
66
Bab 66 - Perusak Kesenangan
67
Bab 67 - Tilik Bayi
68
Bab 68 - Putraku
69
Bab 69 - Bicara Dari Hati Ke Hati
70
Bab 70 - Jogja "Kota Penuh Kenangan"
71
Bab 71 - Makasih Bunda (Aldo)
72
Bab 72 - Berkat Doa dan Ketulusan Cinta
73
Bab 73 - Kenyataan Pahit
74
Bab 74 - Meminta Cerai
75
Bab 75 - Di Ujung Tanduk Perceraian
76
Bab 76 - Menangis Bersama
77
Bab 77 - Adu Mulut
78
Bab 78 - Perjuangan Sang Komandan
79
Bab 79 - Pelukan Hangat
80
Bab 80 - Mas Mau Ke Mana ?
81
Bab 81 - Membersihkan Aroma Mantan
82
Bab 82 - Cemburu Mode On
83
Bab 83 - Sudah Dimaafkan
84
Bab 84 - Wujud Cinta Sang Komandan
85
Bab 85 - Temani Aku Sehari Lagi (Dokter Heni)
86
Bab 86 - Pergi Ke Rumah Sakit
87
Bab 87 - Hasil Pemeriksaan Yang Mengejutkan (Manda)
88
Bab 88 - Benar-Benar Terpuruk
89
Bab 89 - Sebuah Firasat
90
Bab 90 - Karma
91
Bab 91 - Bersimbah Darah
92
Bab 92 - Bertemu Di Rutan
93
Bab 93 - Permohonan Maaf
94
Bab 94 - Bundanya Aya Is The Best
95
Bab 95 - Kunjungan Seseorang
96
Bab 96 - Hanya Cinta Yang Bisa
97
Bab 97 - Romantis Manis (Jatuh Cinta Itu Indah)
98
Bab 98 - Kejutan Manis
99
Bab 99 - Menuju Penghujung Kisah
100
Bab 100 - Takdir Cinta
101
Bonus Chapter (TAMAT)
102
JUST INFO
103
PROMO KARYA BARU
104
PROMO KARYA BARU
105
PROMO KARYA BARU
106
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!