Bab 9 - Bunda, Kenapa Nangis ?

Mayor Seno begitu kaget melihat salah satu ajudannya bernama Fatih datang ke markas namun sendirian.

"Di mana Aldo?" tanya Mayor Seno secara to the point dengan tatapan tajam pada Fatih.

"Lapor, Komandan. Mas Aldo minta langsung diantar pulang ke rumah. Jadinya sekarang dia ada di rumah dinas," jawab Fatih apa adanya.

"Haishhh, Fatih !!" teriak Mayor Seno dan kelabakan.

Tangannya seketika menyambar jaketnya. Wajah Mayor Seno sudah tampak pucat dan terlihat mulai panik. Sebab, ia khawatir putranya yang belum mendapat penjelasan darinya, bertemu lebih dahulu dengan Dokter Heni di rumah. Ia tak mampu membayangkan apa yang terjadi jika keduanya bertemu. Dan yang ditakutkan pun akhirnya terjadi juga.

"Push up 300 kali!" perintah tegas Mayor Seno pada Fatih seraya dirinya berjalan cepat menuju parkiran motor.

"Ya ampun, apes tenan nasibku jadi ajudan. Bapak-anak sama-sama keras kepala. Satunya minta A terus yang satunya minta B. Ujungnya aku yang kena hukuman. Nasib-nasib," batin Fatih.

Dan tak lama suara deru motor milik Mayor Seno terdengar bergemuruh meninggalkan markas. Berusaha ngebut secepat mungkin untuk sampai di rumah. Namun saat masuk, justru ia mendengar hal yang begitu mencengangkan. Pembicaraan empat mata antara Dokter Heni dengan putranya, Aldo, yang sudah ia tebak namun tak menyangka hasil akhirnya seperti ini.

Walaupun ia belum mengenal lebih dalam istri barunya itu, namun ia yakin wanita itu bukan tipe murahan seperti tuduhan Aldo. Setelah ia menelaah kondisinya kembali kala itu. Jika Dokter Heni tak segera menolongnya, bisa jadi nyawanya sudah tak tertolong. Akan tetapi, untuk mengucapakan rasa terima kasih dan sekedar meminta maaf secara langsung dari lisannya, sungguh sulit. Lagi-lagi terhalang gengsi dan ego setinggi gunung.

Ia berusaha menetralkan napasnya serta perih tak kasat mata di hatinya. Ia sangat yakin saat ini istri barunya itu sedang bersedih di kamar Aya atas ucapan Aldo barusan.

Sedangkan Aldo menatap punggung Dokter Heni dengan tatapan yang belum bisa ditebak saat meninggalkan ruang tamu. Namun Aldo cukup terkejut saat melihat Dokter Heni tidak masuk ke kamar utama milik Papanya, melainkan ke kamar Aya.

"Kok dia tidur di kamar Aya, bukan di kamar Papa?" batin Aldo bertanya-tanya.

Tiba-tiba derap langkah sol sepatu seseorang terdengar dan Aldo melihat Papanya sedang berjalan menuju ke arahnya.

"Kamu sudah sampai?" tanya Mayor Seno sedikit berbasa-basi pada Aldo seraya mendaratkan b0kongnya pada salah satu kursi di ruang tamu. Kini ayah dan anak tersebut duduk saling berhadapan

"Iya, Pa."

Aldo pun maju ke depan lalu mencium punggung tangan ayahnya penuh takzim.

"Punya istri baru rasanya gimana, Pa?" tanya Aldo yang terkesan menyindir Mayor Seno.

"Maafkan, Papa."

"Buat apa minta maaf? Apa Papa berbuat salah?" tanya Aldo.

Akhirnya Mayor Seno pun menceritakan pada Aldo semuanya tanpa ada yang ia tutupi. Tentang awal mula dirinya bisa sampai menikah secara mendadak dengan Dokter Heni. Aldo pun begitu tercengang mendengarnya. Ia percaya dengan apa yang disampaikan oleh ayahnya. Hanya saja seakan ada sebuah hal yang masih terbilang janggal di benaknya dari keterangan sang Papa. Namun ia tidak tahu.

Ya, Mayor Seno tak menceritakan pada Aldo bahwa sebelum kejadian penggrebekan itu, dirinya sebenarnya sudah pernah bertemu dan berkenalan sejenak dengan Dokter Heni di kota lain, tepatnya di dalam pesawat milik T N I AU. Dokter Heni pernah menolongnya ketika ia terluka saat latihan gabungan. Dan kejadian penggrebekan di gubuk adalah pertemuan keduanya dengan Dokter Heni setelah lama tak berjumpa.

"Istirahatlah, sudah malam. Lagi pula kamu habis perjalanan jauh," ucap Mayor Seno.

Aldo pun tak banyak bicara. Ia pamit dan masuk ke dalam kamarnya. Sedangkan Mayor Seno juga kembali istirahat malam ke kamar utama. Sebenarnya hari ini dirinya tidak ada tugas malam. Ia hanya beralasan pada Dokter Heni agar bisa keluar rumah. Sebab, awalnya ia menyuruh Fatih mengantarkan Aldo secara langsung ke markas bukan ke rumah. Namun yang terjadi malah sebaliknya. Aldo justru langsung bertemu dengan Dokter Heni di rumah dinas tanpa ada dirinya.

☘️☘️

Aya tiba-tiba terbangun dan melihat sang Bunda terduduk di lantai dengan kedua telapak tangannya menutupi wajah. Aya pun mengucek matanya guna memastikan penglihatannya saat ini.

"Bunda," panggil Aya lirih.

Deg...

Seketika Dokter Heni membuka telapak tangan yang menutupi wajahnya setelah mendengar Aya memanggil namanya. Ia terhenyak melihat Aya terbangun. Ia langsung bergegas menghapus air matanya dengan cepat ala kadarnya.

"Aya kok bangun, sayang? Ada apa, hem?" tanya Dokter Heni seraya berdiri dan berjalan menuju ranjang tempat Aya berada. Tak lama Dokter Heni sudah mendaratkan b0kongnya di tepian ranjang.

"Bunda kok belum bobo?"

"Iya, sayang. Bunda tadi belum ngantuk, jadinya ini baru saja mau bobo." Dokter Heni segera menjawab pertanyaan Aya dan berusaha tersenyum di depan Aya. Berusaha menutupi luka batin yang ia rasakan saat ini dari Aya.

"Kok ini wajah Bunda basah kayak habis nangis. Bunda nangis ya? Kenapa? Apa karena Aya nakal?" tanya Aya terdengar sendu seraya tangan mungilnya mengelus pipi Dokter Heni. Mata bocah cantik ini tampak ikut berkaca-kaca usai melihat wajah sembab Dokter Heni.

Deg...

Bersambung...

🍁🍁🍁

*Just info :

Kisah Dokter Heni dan Mayor Seno ini, setelah meninggalnya Papa Pras (ayah kandung Bening). Almarhum Jenderal Prasetyo Pambudi adalah cinta pertama Dokter Heni sekaligus mantan tunangan yang kabur saat hari pertunangan mereka. Jadi beberapa bulan setelah kematian Papa Pras, Dokter Heni memutuskan pergi ke tapal batas. Detail kisah Papa Pras dan Dokter Heni silahkan baca di karya judul "Bening".

Dikarenakan ada beberapa pertanyaan pembaca baru terkait Papa Pras kondisinya sekarang bagaimana? Jadi yang belum singgah pada karya berjudul Bening, boleh dibaca dulu ke sana biar lebih mantap menjiwai karya yang saat ini. Sudah paham semua ya, Sobat ?

BANTU LIKE💋

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

kalau kisah di bening aku sdh baca Thor. tapi ada lupa2nya. maklum kebanyakan baca judul yg lain juga

2025-01-30

1

antha mom

antha mom

saya udah baca Bening thor jadi udah paham alur cerita dokter Heni dan mayor Seno

2025-01-15

1

Eni Istiarsi

Eni Istiarsi

nggak papa lah,marathon ini aja dulu.baru lanjut ke Bening

2024-12-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Niat Menolong Jadi Petaka
2 Bab 2 - Luka Masa Lalu (Selingkuh)
3 Bab 3 - Siapkan Dirimu
4 Bab 4 - Puisi Untuk Ibu
5 Bab 5 - Bunda Dokter
6 Bab 6 - Kuasa Putri Mahkota Menyala
7 Bab 7 - Tamu di Larut Malam
8 Bab 8 - Anak Yang Menjadi Korban
9 Bab 9 - Bunda, Kenapa Nangis ?
10 Bab 10 - Pikiran Masing-Masing
11 Bab 11 - Empat Sehat Lima Sempurna
12 Bab 12 - Dunia Terasa Sempit
13 Bab 13 - Semakin Penasaran
14 Bab 14 - Cinta Pertama Dokter Heni
15 Bab 15 - Pertemuan Pertama
16 Bab 16 - Sebuah Penjelasan
17 Bab 17 - Foto Bersama
18 Bab 18 - Mengeluarkan Unek-unek
19 Bab 19 - Awal Mula
20 Bab 20 - Rekaman Rahasia
21 Bab 21 - Hak dan Kewajiban
22 Bab 22 - Pillow Talk
23 Bab 23 - Panas Hati dan Kedengkian
24 Bab 24 - Riuh di Pagi Hari
25 Bab 25 - Bertukar Pesan
26 Bab 26 - Perkara Jodoh
27 Bab 27 - Tentang Adik Bayi
28 Bab 28 - Tidur Bertiga
29 Bab 29 - Tersesat
30 Bab 30 - Cinta Luar Biasa
31 Bab 31 - Kejar Setoran
32 Bab 32 - Sebutan "Mandul"
33 Bab 33 - Penolakan
34 Bab 34 - Kecewa dan Amarah
35 Bab 35 - Pelantikan
36 Bab 36 - Mendadak Aneh
37 Bab 37 - Kedatangan Tamu
38 Bab 38 - Mantan Istri
39 Bab 39 - Terus Menyudutkan
40 Bab 40 - Pesona Mantan Suami
41 Bab 41 - Pamer Kemesraan
42 Bab 42 - Bunda Sakit ?
43 Bab 43 - Suara Isi Hati Aya
44 Bab 44 - Istri vs Mantan Istri
45 Bab 45 - Pingsan
46 Bab 46 - Rencana Manda
47 Bab 47 - Status Pernikahan ?
48 Bab 48 - Pentingnya Komunikasi Dalam Sebuah Pernikahan
49 Bab 49 - Test Pack
50 Bab 50 - Adik Bayi Pesanan Aya
51 Bab 51 - Keceplosan
52 Bab 52 - Hasil Pemeriksaan
53 Bab 53 - Rencana Kejutan
54 Bab 54 - Akhir Pekan Tiba
55 Bab 55 - Trauma Masa Lalu Hadir Kembali
56 Bab 56 - Hitam Pekat Luka
57 Bab 57 - Kecelakaan
58 Bab 58 - Bunda Ke Mana ?
59 Bab 59 - Sepucuk Surat
60 Bab 60 - Penyesalan
61 Bab 61 - Aku Yang Salah (Seno)
62 Bab 62 - Kepergian Aldo
63 Bab 63 - Gelayut Mendung
64 Bab 64 - Aku mencintai Istriku (Seno)
65 Bab 65 - Pergi Dari Tapal Batas
66 Bab 66 - Perusak Kesenangan
67 Bab 67 - Tilik Bayi
68 Bab 68 - Putraku
69 Bab 69 - Bicara Dari Hati Ke Hati
70 Bab 70 - Jogja "Kota Penuh Kenangan"
71 Bab 71 - Makasih Bunda (Aldo)
72 Bab 72 - Berkat Doa dan Ketulusan Cinta
73 Bab 73 - Kenyataan Pahit
74 Bab 74 - Meminta Cerai
75 Bab 75 - Di Ujung Tanduk Perceraian
76 Bab 76 - Menangis Bersama
77 Bab 77 - Adu Mulut
78 Bab 78 - Perjuangan Sang Komandan
79 Bab 79 - Pelukan Hangat
80 Bab 80 - Mas Mau Ke Mana ?
81 Bab 81 - Membersihkan Aroma Mantan
82 Bab 82 - Cemburu Mode On
83 Bab 83 - Sudah Dimaafkan
84 Bab 84 - Wujud Cinta Sang Komandan
85 Bab 85 - Temani Aku Sehari Lagi (Dokter Heni)
86 Bab 86 - Pergi Ke Rumah Sakit
87 Bab 87 - Hasil Pemeriksaan Yang Mengejutkan (Manda)
88 Bab 88 - Benar-Benar Terpuruk
89 Bab 89 - Sebuah Firasat
90 Bab 90 - Karma
91 Bab 91 - Bersimbah Darah
92 Bab 92 - Bertemu Di Rutan
93 Bab 93 - Permohonan Maaf
94 Bab 94 - Bundanya Aya Is The Best
95 Bab 95 - Kunjungan Seseorang
96 Bab 96 - Hanya Cinta Yang Bisa
97 Bab 97 - Romantis Manis (Jatuh Cinta Itu Indah)
98 Bab 98 - Kejutan Manis
99 Bab 99 - Menuju Penghujung Kisah
100 Bab 100 - Takdir Cinta
101 Bonus Chapter (TAMAT)
102 JUST INFO
103 PROMO KARYA BARU
104 PROMO KARYA BARU
105 PROMO KARYA BARU
106 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1 - Niat Menolong Jadi Petaka
2
Bab 2 - Luka Masa Lalu (Selingkuh)
3
Bab 3 - Siapkan Dirimu
4
Bab 4 - Puisi Untuk Ibu
5
Bab 5 - Bunda Dokter
6
Bab 6 - Kuasa Putri Mahkota Menyala
7
Bab 7 - Tamu di Larut Malam
8
Bab 8 - Anak Yang Menjadi Korban
9
Bab 9 - Bunda, Kenapa Nangis ?
10
Bab 10 - Pikiran Masing-Masing
11
Bab 11 - Empat Sehat Lima Sempurna
12
Bab 12 - Dunia Terasa Sempit
13
Bab 13 - Semakin Penasaran
14
Bab 14 - Cinta Pertama Dokter Heni
15
Bab 15 - Pertemuan Pertama
16
Bab 16 - Sebuah Penjelasan
17
Bab 17 - Foto Bersama
18
Bab 18 - Mengeluarkan Unek-unek
19
Bab 19 - Awal Mula
20
Bab 20 - Rekaman Rahasia
21
Bab 21 - Hak dan Kewajiban
22
Bab 22 - Pillow Talk
23
Bab 23 - Panas Hati dan Kedengkian
24
Bab 24 - Riuh di Pagi Hari
25
Bab 25 - Bertukar Pesan
26
Bab 26 - Perkara Jodoh
27
Bab 27 - Tentang Adik Bayi
28
Bab 28 - Tidur Bertiga
29
Bab 29 - Tersesat
30
Bab 30 - Cinta Luar Biasa
31
Bab 31 - Kejar Setoran
32
Bab 32 - Sebutan "Mandul"
33
Bab 33 - Penolakan
34
Bab 34 - Kecewa dan Amarah
35
Bab 35 - Pelantikan
36
Bab 36 - Mendadak Aneh
37
Bab 37 - Kedatangan Tamu
38
Bab 38 - Mantan Istri
39
Bab 39 - Terus Menyudutkan
40
Bab 40 - Pesona Mantan Suami
41
Bab 41 - Pamer Kemesraan
42
Bab 42 - Bunda Sakit ?
43
Bab 43 - Suara Isi Hati Aya
44
Bab 44 - Istri vs Mantan Istri
45
Bab 45 - Pingsan
46
Bab 46 - Rencana Manda
47
Bab 47 - Status Pernikahan ?
48
Bab 48 - Pentingnya Komunikasi Dalam Sebuah Pernikahan
49
Bab 49 - Test Pack
50
Bab 50 - Adik Bayi Pesanan Aya
51
Bab 51 - Keceplosan
52
Bab 52 - Hasil Pemeriksaan
53
Bab 53 - Rencana Kejutan
54
Bab 54 - Akhir Pekan Tiba
55
Bab 55 - Trauma Masa Lalu Hadir Kembali
56
Bab 56 - Hitam Pekat Luka
57
Bab 57 - Kecelakaan
58
Bab 58 - Bunda Ke Mana ?
59
Bab 59 - Sepucuk Surat
60
Bab 60 - Penyesalan
61
Bab 61 - Aku Yang Salah (Seno)
62
Bab 62 - Kepergian Aldo
63
Bab 63 - Gelayut Mendung
64
Bab 64 - Aku mencintai Istriku (Seno)
65
Bab 65 - Pergi Dari Tapal Batas
66
Bab 66 - Perusak Kesenangan
67
Bab 67 - Tilik Bayi
68
Bab 68 - Putraku
69
Bab 69 - Bicara Dari Hati Ke Hati
70
Bab 70 - Jogja "Kota Penuh Kenangan"
71
Bab 71 - Makasih Bunda (Aldo)
72
Bab 72 - Berkat Doa dan Ketulusan Cinta
73
Bab 73 - Kenyataan Pahit
74
Bab 74 - Meminta Cerai
75
Bab 75 - Di Ujung Tanduk Perceraian
76
Bab 76 - Menangis Bersama
77
Bab 77 - Adu Mulut
78
Bab 78 - Perjuangan Sang Komandan
79
Bab 79 - Pelukan Hangat
80
Bab 80 - Mas Mau Ke Mana ?
81
Bab 81 - Membersihkan Aroma Mantan
82
Bab 82 - Cemburu Mode On
83
Bab 83 - Sudah Dimaafkan
84
Bab 84 - Wujud Cinta Sang Komandan
85
Bab 85 - Temani Aku Sehari Lagi (Dokter Heni)
86
Bab 86 - Pergi Ke Rumah Sakit
87
Bab 87 - Hasil Pemeriksaan Yang Mengejutkan (Manda)
88
Bab 88 - Benar-Benar Terpuruk
89
Bab 89 - Sebuah Firasat
90
Bab 90 - Karma
91
Bab 91 - Bersimbah Darah
92
Bab 92 - Bertemu Di Rutan
93
Bab 93 - Permohonan Maaf
94
Bab 94 - Bundanya Aya Is The Best
95
Bab 95 - Kunjungan Seseorang
96
Bab 96 - Hanya Cinta Yang Bisa
97
Bab 97 - Romantis Manis (Jatuh Cinta Itu Indah)
98
Bab 98 - Kejutan Manis
99
Bab 99 - Menuju Penghujung Kisah
100
Bab 100 - Takdir Cinta
101
Bonus Chapter (TAMAT)
102
JUST INFO
103
PROMO KARYA BARU
104
PROMO KARYA BARU
105
PROMO KARYA BARU
106
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!