Bab 3 - Siapkan Dirimu

Saat Mayor Seno sudah berada di depan Dokter Heni, sang komandan batalyon yang terkenal dingin nan garang ini pun mendekatkan wajahnya pada telinga istrinya.

"Siapkan dirimu untuk malam pertama kita jika ingin jadi istri sungguhan," bisik Mayor Seno.

Deg...

Glugg...

Mendadak Dokter Heni menelan salivanya dalam-dalam. Jantungnya seketika memberikan alarm tanda bahaya. Ia sangat paham atas hak seorang suami terhadap istrinya tentang hubungan intim di atas ranjang.

Akan tetapi, kondisi mereka berdua saat ini sungguh berbeda. Terlebih bagi seorang Dokter Heni, sudah lama sekali ia tak melakukan hal itu semenjak mendiang suaminya yang bernama Wisnu meninggal dunia sekitar sepuluh tahun yang lalu akibat kecelakaan. Lahannya telah lama gersang.

Sedangkan bagi seorang Seno, sebelum dirinya mendapati Manda berselingkuh dengan Gani, ia juga sudah lama tak melakukan hubungan intim dengan Manda. Seno bukan laki-laki tipe penjaja atau doyan jajan di luaran sana hanya untuk sekedar memuaskan hasratnya. Walaupun isi dompetnya mampu untuk menyewa seorang P S K atau wanita malam. Tetapi cintanya pada Manda serta janji suci pernikahan, membuatnya menjadi suami yang setia.

Padahal beberapa rekan sejawatnya ada yang melenceng perihal kesetiaan terhadap pasangan. Akan tetapi, ia tak mengikuti jejak negatif tersebut dan tak goyah sedikit pun. Walaupun sering hidup LDR an dengan Manda dan anak-anaknya. Ia tetap berpegang teguh dengan prinsip hidupnya tersebut.

Kesibukan karir sekaligus pendidikan yang harus ditempuhnya untuk kenaikan pangkat serta jabatan, membuat waktunya banyak berkurang untuk keluarga. Sehingga cela itu dimanfaatkan oleh Manda yang beralasan pada Seno karena ia merasa kesepian dan akhirnya berselingkuh dengan Gani.

Kesetiaan Seno dibalas pengkhianatan yang begitu menyakitkan oleh Manda. Yang ternyata perselingkuhan itu dilakukan oleh Manda saat mengandung Aya. Sungguh ironi.

☘️☘️

Mayor Seno melihat reaksi Dokter Heni yang baginya terlihat aneh.

"Kenapa reaksinya begitu? Mirip gadis masih pe*rawan saja. Padahal kan dia janda. Apalagi umur sudah kepala empat lebih. Uh, dasar wanita." Seno bergumam dalam hati.

"Siap enggak siap, kamu harus siap. Dia suamimu sekarang ini. Dia berhak atas tubuhmu," batin Dokter Heni seraya bermonolog pada dirinya sendiri.

"Ayo jalan lagi. Kapan kita sampai rumah, kalau jalan lambat kayak kura-kura begini!" desis Mayor Seno seraya melewati tubuh Dokter Heni untuk kembali melanjutkan berjalan kaki.

"Aku pikir panggil-panggil buat bantuin bawa tas, eh ternyata bahas hal enggak penting. Dasar laki-laki! Kalau soal begituan saja paling gercep. Disuruh bantu bininya enggak mau dan banyak alasan!" batin Dokter Heni menggerutu sebal seraya kakinya tetap melangkah tuk mengikuti ke arah suaminya berjalan.

"Semangat istriku. Anggap ini pemanasan untuk nanti malam di rumah," ledek Mayor Seno tanpa menoleh ke belakang untuk melihat wajah Dokter Heni yang sekarang sudah bersungut-sungut. Ia tetap berjalan kaki seolah tanpa beban. Tanpa sadar senyum tipis terbit di wajahnya.

Setelah berada di jalan besar, keduanya menumpang sebuah pick up milik tukang sayur yang kebetulan lewat di area tersebut. Tukang sayur tersebut mengenal Mayor Seno. Sebab Mbok Jum, pembantu di rumah Seno, menjadi langganan setianya di pasar.

"Makasih, Pak." Mayor Seno tak lupa mengucapkan terima kasih pada tukang sayur tersebut setibanya di depan gerbang komplek rumah dinasnya.

"Siap 86, Pak Komandan. Aku balik ke pasar dulu," ucap tukang sayur.

"Oke. Hati-hati di jalan. Moga dagangannya laris manis," ucap Seno.

"Aamiin..." jawab si tukang sayur.

Dokter Heni yang melihat interaksi Seno dengan tukang sayur tersebut cukup terkejut.

"Ternyata dia masih tahu terima kasih juga sama orang lain. Beruntungnya tukang sayur itu. Enggak seperti sikapnya padaku. Beda banget," batin Dokter Heni.

Bunyi mesin pick up pun terdengar dan meninggalkan sepasang suami istri yang kini sudah berdiri di gerbang masuk komplek rumah dinas angkatan darat yang letaknya tak jauh dari tapal batas.

Saat berjalan, beberapa prajurit mengucapkan salam khas mereka sebagai tanda hormat pada Seno selaku komandan di sana. Dokter Heni berjalan di samping Mayor Seno. Tak lupa ia menampilkan senyum tanda ia menghormati sapaan dari beberapa prajurit tersebut padanya.

Tidak semua hunian di sana berisi sepasang suami istri maupun anak-anak seperti di kediaman Seno. Hanya beberapa rumah saja. Dominan rumah dinas di sana dihuni oleh prajurit muda yang masih single. Ada pula yang berusia matang dan sudah menikah tetapi LDR an dengan pasangannya. Yang berstatus duda dan bujang lapuk pun ada.

☘️☘️

Mbok Jum membuka pintu. Ia begitu terkejut majikannya yang sudah beberapa hari tak pulang karena memang ia tahu sedang bertugas ke pelosok desa tapal batas, mendadak pulang dengan membawa seorang wanita yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Sebuah kemajuan yang patut diapresiasi, pikir Mbok Jum.

Wanita paruh baya yang usianya sudah menginjak hampir 70 tahun ini mengetahui betul sejarah kelam penyebab kandasnya rumah tangga sang majikan dengan Manda. Sehingga membuatnya menjadi pria dingin yang tak tersentuh oleh wanita.

Kini doanya seakan dikabulkan oleh Tuhan. Walaupun Mbok Jum tak memiliki hubungan darah sekali pun dengan Mayor Seno, hanya sebatas pembantu dan majikan, tetapi ia terus mendoakan agar Mayor Seno menikah kembali dan mendapatkan istri sekaligus ibu sambung yang baik untuk Aldo dan Aya. Kedua anak tak berdosa itu masih butuh kasih sayang lengkap dari figur seorang ibu. Terutama Aya yang masih SD.

"Oh, maaf Pak. Silah_kan masuk," ucap Mbok Jum dengan terbata-bata, efek terkejut melihat sosok wanita asing bersama Seno.

"Putriku sudah pulang sekolah, Mbok?" tanya Seno seraya berjalan memasuki rumah dinasnya.

"Belum, Pak. Mungkin sebentar lagi. Mas Fatih sudah berangkat buat jemput Neng Aya di sekolah," jawabnya.

Tak lupa Mbok Jum mempersilahkan Dokter Heni untuk masuk. Ia pikir Dokter Heni adalah tamu sang majikan. Namun Dokter Heni masih setia berdiri di depan pintu. Ia hanya membalas senyuman terhadap Mbok Jum sebagai tanda hormat pada yang lebih tua.

"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Mau jadi prasasti abadi depan rumahku!" desis Mayor Seno.

Bermulut pedas terhadap yang namanya wanita, terutama wanita single atau wanita yang mencoba mendekatinya, sudah menjadi kebiasaan Seno semenjak ia mengetahui perselingkuhan Manda. Alhasil pada Dokter Heni yang baru saja resmi menjadi istrinya, kebiasaan tersebut tetap dilakukannya. Ia begitu antipati pada wanita apalagi cinta.

Dokter Heni yang tak mau berdebat dan kakinya juga letih, akhirnya memutuskan untuk masuk.

"Duduk!" perintah Mayor Seno dengan tatapan datar nan dingin seperti biasa.

Dokter Heni mendaratkan b0kongnya di sofa ruang tamu tanpa banyak membantah. Kini sepasang suami istri ini duduk saling berhadapan. Hanya meja yang jadi pembatas di antara mereka saat ini. Mbok Jum meninggalkan keduanya untuk membuatkan minuman di dapur.

Tiba-tiba langkah kaki seseorang yang bergerak dengan lincahnya masuk ke dalam rumah sekaligus bersuara, mengejutkan mereka berdua.

"Bunda Dokter?"

Seketika keduanya menoleh pada gadis mungil yang berwajah cantik dan imut yang sebentar lagi berulang tahun yang ke-8.

"Kok Bunda Dokter bisa tahu rumahku di sini? Bunda Dokter, sudah kenal sama Papaku yang tampan ini?" sambungnya berceloteh tanpa beban, mencecar Dokter Heni.

Mayor Seno seketika menatap tajam Dokter Heni.

"Apa dia dan Aya sebelumnya sudah pernah bertemu dan saling kenal? Di mana?" batin Mayor Seno.

Bersambung...

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Neno Arya

Neno Arya

ayanya uda kenal ni sama dr heni
dimana ya Kendal nya

2025-01-01

1

Lita Pujiastuti

Lita Pujiastuti

Nah lhooo.....Aya kenal tuh sm bunda dokter ...

2025-02-15

1

Ita Mariyanti

Ita Mariyanti

nah loo paa Aya d knl dokter Heni looo....keki kan km skrg

2024-10-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Niat Menolong Jadi Petaka
2 Bab 2 - Luka Masa Lalu (Selingkuh)
3 Bab 3 - Siapkan Dirimu
4 Bab 4 - Puisi Untuk Ibu
5 Bab 5 - Bunda Dokter
6 Bab 6 - Kuasa Putri Mahkota Menyala
7 Bab 7 - Tamu di Larut Malam
8 Bab 8 - Anak Yang Menjadi Korban
9 Bab 9 - Bunda, Kenapa Nangis ?
10 Bab 10 - Pikiran Masing-Masing
11 Bab 11 - Empat Sehat Lima Sempurna
12 Bab 12 - Dunia Terasa Sempit
13 Bab 13 - Semakin Penasaran
14 Bab 14 - Cinta Pertama Dokter Heni
15 Bab 15 - Pertemuan Pertama
16 Bab 16 - Sebuah Penjelasan
17 Bab 17 - Foto Bersama
18 Bab 18 - Mengeluarkan Unek-unek
19 Bab 19 - Awal Mula
20 Bab 20 - Rekaman Rahasia
21 Bab 21 - Hak dan Kewajiban
22 Bab 22 - Pillow Talk
23 Bab 23 - Panas Hati dan Kedengkian
24 Bab 24 - Riuh di Pagi Hari
25 Bab 25 - Bertukar Pesan
26 Bab 26 - Perkara Jodoh
27 Bab 27 - Tentang Adik Bayi
28 Bab 28 - Tidur Bertiga
29 Bab 29 - Tersesat
30 Bab 30 - Cinta Luar Biasa
31 Bab 31 - Kejar Setoran
32 Bab 32 - Sebutan "Mandul"
33 Bab 33 - Penolakan
34 Bab 34 - Kecewa dan Amarah
35 Bab 35 - Pelantikan
36 Bab 36 - Mendadak Aneh
37 Bab 37 - Kedatangan Tamu
38 Bab 38 - Mantan Istri
39 Bab 39 - Terus Menyudutkan
40 Bab 40 - Pesona Mantan Suami
41 Bab 41 - Pamer Kemesraan
42 Bab 42 - Bunda Sakit ?
43 Bab 43 - Suara Isi Hati Aya
44 Bab 44 - Istri vs Mantan Istri
45 Bab 45 - Pingsan
46 Bab 46 - Rencana Manda
47 Bab 47 - Status Pernikahan ?
48 Bab 48 - Pentingnya Komunikasi Dalam Sebuah Pernikahan
49 Bab 49 - Test Pack
50 Bab 50 - Adik Bayi Pesanan Aya
51 Bab 51 - Keceplosan
52 Bab 52 - Hasil Pemeriksaan
53 Bab 53 - Rencana Kejutan
54 Bab 54 - Akhir Pekan Tiba
55 Bab 55 - Trauma Masa Lalu Hadir Kembali
56 Bab 56 - Hitam Pekat Luka
57 Bab 57 - Kecelakaan
58 Bab 58 - Bunda Ke Mana ?
59 Bab 59 - Sepucuk Surat
60 Bab 60 - Penyesalan
61 Bab 61 - Aku Yang Salah (Seno)
62 Bab 62 - Kepergian Aldo
63 Bab 63 - Gelayut Mendung
64 Bab 64 - Aku mencintai Istriku (Seno)
65 Bab 65 - Pergi Dari Tapal Batas
66 Bab 66 - Perusak Kesenangan
67 Bab 67 - Tilik Bayi
68 Bab 68 - Putraku
69 Bab 69 - Bicara Dari Hati Ke Hati
70 Bab 70 - Jogja "Kota Penuh Kenangan"
71 Bab 71 - Makasih Bunda (Aldo)
72 Bab 72 - Berkat Doa dan Ketulusan Cinta
73 Bab 73 - Kenyataan Pahit
74 Bab 74 - Meminta Cerai
75 Bab 75 - Di Ujung Tanduk Perceraian
76 Bab 76 - Menangis Bersama
77 Bab 77 - Adu Mulut
78 Bab 78 - Perjuangan Sang Komandan
79 Bab 79 - Pelukan Hangat
80 Bab 80 - Mas Mau Ke Mana ?
81 Bab 81 - Membersihkan Aroma Mantan
82 Bab 82 - Cemburu Mode On
83 Bab 83 - Sudah Dimaafkan
84 Bab 84 - Wujud Cinta Sang Komandan
85 Bab 85 - Temani Aku Sehari Lagi (Dokter Heni)
86 Bab 86 - Pergi Ke Rumah Sakit
87 Bab 87 - Hasil Pemeriksaan Yang Mengejutkan (Manda)
88 Bab 88 - Benar-Benar Terpuruk
89 Bab 89 - Sebuah Firasat
90 Bab 90 - Karma
91 Bab 91 - Bersimbah Darah
92 Bab 92 - Bertemu Di Rutan
93 Bab 93 - Permohonan Maaf
94 Bab 94 - Bundanya Aya Is The Best
95 Bab 95 - Kunjungan Seseorang
96 Bab 96 - Hanya Cinta Yang Bisa
97 Bab 97 - Romantis Manis (Jatuh Cinta Itu Indah)
98 Bab 98 - Kejutan Manis
99 Bab 99 - Menuju Penghujung Kisah
100 Bab 100 - Takdir Cinta
101 Bonus Chapter (TAMAT)
102 JUST INFO
103 PROMO KARYA BARU
104 PROMO KARYA BARU
105 PROMO KARYA BARU
106 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1 - Niat Menolong Jadi Petaka
2
Bab 2 - Luka Masa Lalu (Selingkuh)
3
Bab 3 - Siapkan Dirimu
4
Bab 4 - Puisi Untuk Ibu
5
Bab 5 - Bunda Dokter
6
Bab 6 - Kuasa Putri Mahkota Menyala
7
Bab 7 - Tamu di Larut Malam
8
Bab 8 - Anak Yang Menjadi Korban
9
Bab 9 - Bunda, Kenapa Nangis ?
10
Bab 10 - Pikiran Masing-Masing
11
Bab 11 - Empat Sehat Lima Sempurna
12
Bab 12 - Dunia Terasa Sempit
13
Bab 13 - Semakin Penasaran
14
Bab 14 - Cinta Pertama Dokter Heni
15
Bab 15 - Pertemuan Pertama
16
Bab 16 - Sebuah Penjelasan
17
Bab 17 - Foto Bersama
18
Bab 18 - Mengeluarkan Unek-unek
19
Bab 19 - Awal Mula
20
Bab 20 - Rekaman Rahasia
21
Bab 21 - Hak dan Kewajiban
22
Bab 22 - Pillow Talk
23
Bab 23 - Panas Hati dan Kedengkian
24
Bab 24 - Riuh di Pagi Hari
25
Bab 25 - Bertukar Pesan
26
Bab 26 - Perkara Jodoh
27
Bab 27 - Tentang Adik Bayi
28
Bab 28 - Tidur Bertiga
29
Bab 29 - Tersesat
30
Bab 30 - Cinta Luar Biasa
31
Bab 31 - Kejar Setoran
32
Bab 32 - Sebutan "Mandul"
33
Bab 33 - Penolakan
34
Bab 34 - Kecewa dan Amarah
35
Bab 35 - Pelantikan
36
Bab 36 - Mendadak Aneh
37
Bab 37 - Kedatangan Tamu
38
Bab 38 - Mantan Istri
39
Bab 39 - Terus Menyudutkan
40
Bab 40 - Pesona Mantan Suami
41
Bab 41 - Pamer Kemesraan
42
Bab 42 - Bunda Sakit ?
43
Bab 43 - Suara Isi Hati Aya
44
Bab 44 - Istri vs Mantan Istri
45
Bab 45 - Pingsan
46
Bab 46 - Rencana Manda
47
Bab 47 - Status Pernikahan ?
48
Bab 48 - Pentingnya Komunikasi Dalam Sebuah Pernikahan
49
Bab 49 - Test Pack
50
Bab 50 - Adik Bayi Pesanan Aya
51
Bab 51 - Keceplosan
52
Bab 52 - Hasil Pemeriksaan
53
Bab 53 - Rencana Kejutan
54
Bab 54 - Akhir Pekan Tiba
55
Bab 55 - Trauma Masa Lalu Hadir Kembali
56
Bab 56 - Hitam Pekat Luka
57
Bab 57 - Kecelakaan
58
Bab 58 - Bunda Ke Mana ?
59
Bab 59 - Sepucuk Surat
60
Bab 60 - Penyesalan
61
Bab 61 - Aku Yang Salah (Seno)
62
Bab 62 - Kepergian Aldo
63
Bab 63 - Gelayut Mendung
64
Bab 64 - Aku mencintai Istriku (Seno)
65
Bab 65 - Pergi Dari Tapal Batas
66
Bab 66 - Perusak Kesenangan
67
Bab 67 - Tilik Bayi
68
Bab 68 - Putraku
69
Bab 69 - Bicara Dari Hati Ke Hati
70
Bab 70 - Jogja "Kota Penuh Kenangan"
71
Bab 71 - Makasih Bunda (Aldo)
72
Bab 72 - Berkat Doa dan Ketulusan Cinta
73
Bab 73 - Kenyataan Pahit
74
Bab 74 - Meminta Cerai
75
Bab 75 - Di Ujung Tanduk Perceraian
76
Bab 76 - Menangis Bersama
77
Bab 77 - Adu Mulut
78
Bab 78 - Perjuangan Sang Komandan
79
Bab 79 - Pelukan Hangat
80
Bab 80 - Mas Mau Ke Mana ?
81
Bab 81 - Membersihkan Aroma Mantan
82
Bab 82 - Cemburu Mode On
83
Bab 83 - Sudah Dimaafkan
84
Bab 84 - Wujud Cinta Sang Komandan
85
Bab 85 - Temani Aku Sehari Lagi (Dokter Heni)
86
Bab 86 - Pergi Ke Rumah Sakit
87
Bab 87 - Hasil Pemeriksaan Yang Mengejutkan (Manda)
88
Bab 88 - Benar-Benar Terpuruk
89
Bab 89 - Sebuah Firasat
90
Bab 90 - Karma
91
Bab 91 - Bersimbah Darah
92
Bab 92 - Bertemu Di Rutan
93
Bab 93 - Permohonan Maaf
94
Bab 94 - Bundanya Aya Is The Best
95
Bab 95 - Kunjungan Seseorang
96
Bab 96 - Hanya Cinta Yang Bisa
97
Bab 97 - Romantis Manis (Jatuh Cinta Itu Indah)
98
Bab 98 - Kejutan Manis
99
Bab 99 - Menuju Penghujung Kisah
100
Bab 100 - Takdir Cinta
101
Bonus Chapter (TAMAT)
102
JUST INFO
103
PROMO KARYA BARU
104
PROMO KARYA BARU
105
PROMO KARYA BARU
106
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!