Bab 20 - Rekaman Rahasia

Perselingkuhan keduanya sudah berjalan beberapa tahun lamanya nyaris tak terendus.

Seno sendiri sering merasa aneh pada tubuhnya. Terlebih saat Manda tengah hamil Aya.

Saat jauh ia begitu rindu dengan istrinya. Bahkan ia begitu berhasrat ingin sekali bercinta dengan sang istri. Terlebih setelah Manda sering mengiriminya foto-foto yang cukup se*xy saat istrinya itu memakai ling*erie melalui W A.

Padahal faktanya, Manda memakai pakaian kurang bahan yang mirip saringan tahu itu, karena wanita ini tengah menanti kedatangan Gani ke rumahnya. Tentu saja saat Aldo sedang sekolah adalah waktu yang tepat bagi keduanya untuk memadu kasih terlarang.

Akan tetapi ketika Seno pulang ke rumah, mendadak tubuhnya sering sakit entah demam atau flu. Alhasil se-se*xy apa pun Manda di sampingnya bahkan tanpa memakai sehelai benang pun, Seno mendadak tak bernaf*su. Ia memilih tidur untuk mengistirahatkan badannya.

Manda pun geram dan semakin gigit jari karena ia sedang ingin bercinta dengan Seno tetapi suaminya justru meringkuk di kasur. Apalagi ketika dirinya hamil Aya, libi*donya meningkat drastis ketimbang saat hamil Aldo.

Bahkan pernah memaksa Seno untuk bercinta dengannya karena memang ia tak tahan dengan hasratnya sendiri. Hormon kehamilan benar-benar merecokinya. Seno pun terpaksa mengiyakan walau dirinya sudah menolaknya karena tak enak badan. Saat akan menyatu, justru Seno mual hebat hingga muntahannya tumpah ke tubuh Manda dan kasur mereka.

"Astaga, MAS SENO !!" pekik Manda. Tubuh polosnya terutama bagian dada dan wajahnya otomatis terkena muntahan Seno yang cukup banyak dan bau.

"Ma_af, sayang."

Seno sempat meminta maaf lalu berlari ke kamar mandi dan memuntahkan sisanya.

"Hoek...hoek...hoek..."

Perutnya benar-benar bergejolak. Seno sudah memeriksakan ke dokter. Konon katanya ia mengalami kehamilan simpatik. Jadi Manda tak merasakan pusing, mual, dan ngidam sama sekali. Justru dirinya yang mengalami itu semua.

Ia mendadak pusing dan mual hanya saat berdekatan dengan Manda. Ia mengidam juga saat di rumah bersama Manda saja. Ketika berjauhan misal sedang dinas di luar kota, semua berjalan normal saja. Alhasil Manda yang kerepotan mencarikan barang atau makanan yang diminta suaminya itu karena mengidam.

☘️☘️

Sebuah bang*kai walaupun disembunyikan secara rapi dan apik, suatu saat pasti baunya akan tercium juga.

Aya telah lahir dan usianya sebentar lagi akan genap tiga tahun. Entah mengapa akhir-akhir ini Seno merasa ada perubahan yang signifikan dari diri Manda. Sebenarnya perubahan itu sudah lama terjadi namun baru sekarang saja dia memperhatikan dengan seksama.

Mulai dari baju serta tas mewah yang dimiliki istrinya. Manda beralasan padanya jika menang arisan dan ada juga yang didapatkan dari kado temannya saat istrinya itu berulang tahun.

Memang selama ini kediaman pribadinya tak ada C C T V. Selain dirinya percaya dengan Manda, keuangan mereka juga masih terbatas karena sebagai kepala rumah tangga dirinya harus betul-betul mengatur keuangan keluarganya dengan baik.

Pendidikan militernya juga terus berjalan dan ia tingkatkan dengan sekolah lagi guna kenaikan pangkat dan jabatan. Semua demi keluarga kecilnya.

Namun kecurigaan Seno semakin kuat. Sebelum dirinya pergi bertugas ke luar kota untuk beberapa hari, akhirnya ia memutuskan membeli sebuah C C T V kecil dari sebuah toko. Niatnya hanya untuk meyakinkan diri bahwa dugaan yang ada di pikirannya tidaklah benar.

Ia selipkan benda canggih berukuran kecil tersebut di sekitar bunga plastik milik istrinya yang berada di dalam vas tepatnya di atas meja rias.

Siang yang naas bagi Seno dan Aldo.

"Honey, putramu sudah berangkat sekolah?" tanya Gani via telepon.

"Iya sayang, satu jam yang lalu Aldo sudah berangkat. Kamu bisa segera datang ke sini," jawab Manda dengan suara yang terdengar mende*sah.

Dirinya sedang berada di dalam kamarnya. Bahkan kini ia sudah memakai ling*erinya.

"Putri kecilmu sudah tidur nyenyak?" tanya Gani kembali memastikan situasi dan kondisi.

"Sudah, Honey. Aya sudah tidur. Tadi di dalam botol susunya sudah aku campurkan obat tidur," jawab Manda.

"Siap meluncur. Kamu langsung buka baju ya Honey, biar kita segera tancap gas. Soalnya dua jam lagi aku harus segera sampai kantor," pinta Gani.

"As you wish honey," jawab Manda mesra. Hal itu semakin membuat Gani menekan pedal gas mobilnya dalam-dalam agar segera sampai di kediaman Manda.

Dan akhirnya keduanya langsung melakukan pergu*mulan panas di kamar utama. Di sana ada Aya yang tertidur pulas di box tidurnya. Saking enggak sabaran kedua manusia tak bermoral ini untuk segera menyatu, pintu kamar utama belum tertutup dengan rapat. Menyisakan sebuah celah kecil.

Aldo pulang ke rumah lebih awal karena mendadak kepala sekolah mengalami kecelakaan dan meninggal dunia. Alhasil para guru datang melayat ke rumah duka. Murid-murid dipulangkan lebih cepat.

Hari ini dia dapat laporan yakni nilai seratus pada mata pelajaran Matematika yang dikerjakan kemarin. Ia berlari dan ingin menunjukkan hal itu pada ibunya.

"Mama pasti seneng lihat nilaiku bagus," gumam Aldo yang tersenyum bahagia seraya tangannya perlahan membuka pintu utama. Ia telah dibekali kunci cadangan rumahnya oleh orang tuanya. Ia ingin memberi kejutan pada ibunya sehingga masuk ke rumah dengan mengendap-endap.

Tiba-tiba langkah kakinya berhenti. Sebab, telinganya sayup-sayup mendengar suara aneh dari dalam kamar orang tuanya. Kakinya pun perlahan melangkah menuju kamar utama.

Seketika pupil matanya melebar dan terbelalak dengan sempurna kala melihat pemandangan yang menjijikkan dari celah pintu. Ibunya sedang bercinta dengan laki-laki lain yang ia kenal sebagai komandan ayahnya sendiri. Keduanya tengah berada di atas ranjang dalam kondisi polos tanpa sehelai benang pun. Selimut dan pakaian hingga dalaman berserakan di lantai kamar.

"Oh, Honey terus. Lebih dalam,"

"Apa begini, Honey?" tanya Gani saat ia berada di atas tubuh polos Manda.

"Iya, Honey. Punyamu lebih enak dari Mas Seno," jawab Manda dengan napas terengah-engah.

"Pastinya dong, Honey. Gani Samudera pasti lebih besar dan per*kasa daripada suamimu," ucap Gani memuji dirinya sendiri.

Seketika air mata Aldo menetes di pipinya. Ia menangis dalam diam. Sebab, suaranya seakan tercekat di kerongkongan. Kedua tangannya mengepal dengan keras. Lalu ia berlari keluar rumah sejauh mungkin. Sampai akhirnya ia berada di taman belakang komplek yang memang cukup sepi. Ia pun berteriak sekencang-kencangnya hingga urat-urat di lehernya tampak jelas.

"MAMA BRENGSEK !!"

"OM GANI BRENGSEK !!"

"Mati saja kalian berdua. Dasar manusia sampah!" maki Aldo.

"Huhu... Papa..."

"Hiks...hiks...hiks..." tangis Aldo pun pecah.

BUGH !!

BUGH !!

Seketika Aldo melampiaskan kekesalan dalam hatinya pada pohon serta benda apa pun di sana. Ia pukul, ia tendang sampai lengan dan kakinya lecet serta berdarah.

Bahkan Seno yang tengah berada di kota lain, seketika naik pitam melihat adegan menjijikkan itu yang terekam dengan jelas pada C C T V yang ia pasang dan terhubung dengan ponsel pribadinya.

Hari itu juga Seno pulang. Ia tak menampar Manda atau melukai secara fisik sedikit pun. Ia menalak dan mengusir Manda dari kediamannya. Namun hatinya perih bagai ditusuk belati tajam hingga ia yang seorang prajurit itu pun akhirnya tak kuasa untuk menangis. Meneteskan air matanya yang entah berapa banyaknya kala melihat kewarasan anaknya terganggu karena ulah ibunya yang berselingkuh.

☘️☘️

"Mas, kok melamun di sini?"

Deg...

Roh Seno yang sebelumnya seakan tengah mengenang masa lalunya yang pahit bersama Manda, seketika ditarik paksa untuk kembali ke masa kini karena panggilan lembut seseorang.

Secara refleks ia segera mematikan sebuah rekaman video masa lalu yang tersimpan secara rapat dan rahasia di ponselnya. Lalu segera ia matikan ponsel yang ada di tangannya.

"Kenapa kamu cari aku?" tanya Seno seraya berusaha membuang rasa gugupnya.

Dengan kecepatan yang ia miliki sebagai prajurit, jarinya langsung menghapus air mata yang berada di pelupuknya. Beruntung belum menetes di pipinya. Namun hal itu dapat dibaca dengan jelas oleh Dokter Heni.

"Ini kopi pesanan, Mas." Dokter Heni memberikan segelas kopi untuk Seno. Lalu ia duduk di samping suaminya. Keduanya kini berada di teras belakang yang saat ini menunjukkan jam satu dini hari. Hanya ada suara jangkrik serta binatang malam lainnya yang terdengar sayup-sayup. Penerangan pun seadanya. Selebihnya hanya gelap dan rimbunan pohon besar yang tampak. Karena di sana masih banyak hutan serta perkebunan atau ladang.

"Bukannya aku tadi nyuruh Mbok Jum,"

"Ini sudah tugasku. Kasihan Mbok Jum sudah tua. Sudah larut malam juga. Jadinya aku suruh lanjutin tidurnya. Kapan pun Mas mau kopi atau sesuatu, jangan sungkan untuk menyuruhku. Selama itu kebaikan dan memang tugas istri, pasti aku lakukan. Walaupun saat itu aku tertidur pulas, Mas boleh bangunkan aku."

"Memangnya kalau aku ingin itu, kamu mau beri?"

"Hah, maksudnya itu apa?" tanya Dokter Heni mendadak polos.

Seakan saat ini nyawanya belum sempurna berada di tubuhnya. Maklum dirinya baru saja bangun tidur di tengah malam. Berniat minum air putih di dapur, mendadak ia melihat Mbok Jum tengah mengambil gelas kopi. Akhirnya ia yang menggantikan Mbok Jum membuat kopi untuk Seno.

Kepala Seno maju ke depan untuk mendekat pada wajah Dokter Heni yang secara refleks istrinya itu sedikit memundurkan kepalanya karena terkejut. Ia berpikir Seno akan menciumnya padahal tidak.

"Memberi malam pertama kita yang tertunda," bisik Seno di telinga Dokter Heni.

Deg...

Bersambung...

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Neno Arya

Neno Arya

jahat sekali si manda istri gk punya aklak..kpn malam pertama nya seno Dan heni.GPL ya Thor

2025-01-02

1

Lita Pujiastuti

Lita Pujiastuti

Ya ampun Senooo....kamu lupa ya..dg ucapanmu sendiri ....
skrg minta itu sm dr. Heni ....😁

2025-02-19

1

guntur 1609

guntur 1609

brti terongnya seni gak mau lagi sm lubang sampah

2025-01-30

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Niat Menolong Jadi Petaka
2 Bab 2 - Luka Masa Lalu (Selingkuh)
3 Bab 3 - Siapkan Dirimu
4 Bab 4 - Puisi Untuk Ibu
5 Bab 5 - Bunda Dokter
6 Bab 6 - Kuasa Putri Mahkota Menyala
7 Bab 7 - Tamu di Larut Malam
8 Bab 8 - Anak Yang Menjadi Korban
9 Bab 9 - Bunda, Kenapa Nangis ?
10 Bab 10 - Pikiran Masing-Masing
11 Bab 11 - Empat Sehat Lima Sempurna
12 Bab 12 - Dunia Terasa Sempit
13 Bab 13 - Semakin Penasaran
14 Bab 14 - Cinta Pertama Dokter Heni
15 Bab 15 - Pertemuan Pertama
16 Bab 16 - Sebuah Penjelasan
17 Bab 17 - Foto Bersama
18 Bab 18 - Mengeluarkan Unek-unek
19 Bab 19 - Awal Mula
20 Bab 20 - Rekaman Rahasia
21 Bab 21 - Hak dan Kewajiban
22 Bab 22 - Pillow Talk
23 Bab 23 - Panas Hati dan Kedengkian
24 Bab 24 - Riuh di Pagi Hari
25 Bab 25 - Bertukar Pesan
26 Bab 26 - Perkara Jodoh
27 Bab 27 - Tentang Adik Bayi
28 Bab 28 - Tidur Bertiga
29 Bab 29 - Tersesat
30 Bab 30 - Cinta Luar Biasa
31 Bab 31 - Kejar Setoran
32 Bab 32 - Sebutan "Mandul"
33 Bab 33 - Penolakan
34 Bab 34 - Kecewa dan Amarah
35 Bab 35 - Pelantikan
36 Bab 36 - Mendadak Aneh
37 Bab 37 - Kedatangan Tamu
38 Bab 38 - Mantan Istri
39 Bab 39 - Terus Menyudutkan
40 Bab 40 - Pesona Mantan Suami
41 Bab 41 - Pamer Kemesraan
42 Bab 42 - Bunda Sakit ?
43 Bab 43 - Suara Isi Hati Aya
44 Bab 44 - Istri vs Mantan Istri
45 Bab 45 - Pingsan
46 Bab 46 - Rencana Manda
47 Bab 47 - Status Pernikahan ?
48 Bab 48 - Pentingnya Komunikasi Dalam Sebuah Pernikahan
49 Bab 49 - Test Pack
50 Bab 50 - Adik Bayi Pesanan Aya
51 Bab 51 - Keceplosan
52 Bab 52 - Hasil Pemeriksaan
53 Bab 53 - Rencana Kejutan
54 Bab 54 - Akhir Pekan Tiba
55 Bab 55 - Trauma Masa Lalu Hadir Kembali
56 Bab 56 - Hitam Pekat Luka
57 Bab 57 - Kecelakaan
58 Bab 58 - Bunda Ke Mana ?
59 Bab 59 - Sepucuk Surat
60 Bab 60 - Penyesalan
61 Bab 61 - Aku Yang Salah (Seno)
62 Bab 62 - Kepergian Aldo
63 Bab 63 - Gelayut Mendung
64 Bab 64 - Aku mencintai Istriku (Seno)
65 Bab 65 - Pergi Dari Tapal Batas
66 Bab 66 - Perusak Kesenangan
67 Bab 67 - Tilik Bayi
68 Bab 68 - Putraku
69 Bab 69 - Bicara Dari Hati Ke Hati
70 Bab 70 - Jogja "Kota Penuh Kenangan"
71 Bab 71 - Makasih Bunda (Aldo)
72 Bab 72 - Berkat Doa dan Ketulusan Cinta
73 Bab 73 - Kenyataan Pahit
74 Bab 74 - Meminta Cerai
75 Bab 75 - Di Ujung Tanduk Perceraian
76 Bab 76 - Menangis Bersama
77 Bab 77 - Adu Mulut
78 Bab 78 - Perjuangan Sang Komandan
79 Bab 79 - Pelukan Hangat
80 Bab 80 - Mas Mau Ke Mana ?
81 Bab 81 - Membersihkan Aroma Mantan
82 Bab 82 - Cemburu Mode On
83 Bab 83 - Sudah Dimaafkan
84 Bab 84 - Wujud Cinta Sang Komandan
85 Bab 85 - Temani Aku Sehari Lagi (Dokter Heni)
86 Bab 86 - Pergi Ke Rumah Sakit
87 Bab 87 - Hasil Pemeriksaan Yang Mengejutkan (Manda)
88 Bab 88 - Benar-Benar Terpuruk
89 Bab 89 - Sebuah Firasat
90 Bab 90 - Karma
91 Bab 91 - Bersimbah Darah
92 Bab 92 - Bertemu Di Rutan
93 Bab 93 - Permohonan Maaf
94 Bab 94 - Bundanya Aya Is The Best
95 Bab 95 - Kunjungan Seseorang
96 Bab 96 - Hanya Cinta Yang Bisa
97 Bab 97 - Romantis Manis (Jatuh Cinta Itu Indah)
98 Bab 98 - Kejutan Manis
99 Bab 99 - Menuju Penghujung Kisah
100 Bab 100 - Takdir Cinta
101 Bonus Chapter (TAMAT)
102 JUST INFO
103 PROMO KARYA BARU
104 PROMO KARYA BARU
105 PROMO KARYA BARU
106 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 1 - Niat Menolong Jadi Petaka
2
Bab 2 - Luka Masa Lalu (Selingkuh)
3
Bab 3 - Siapkan Dirimu
4
Bab 4 - Puisi Untuk Ibu
5
Bab 5 - Bunda Dokter
6
Bab 6 - Kuasa Putri Mahkota Menyala
7
Bab 7 - Tamu di Larut Malam
8
Bab 8 - Anak Yang Menjadi Korban
9
Bab 9 - Bunda, Kenapa Nangis ?
10
Bab 10 - Pikiran Masing-Masing
11
Bab 11 - Empat Sehat Lima Sempurna
12
Bab 12 - Dunia Terasa Sempit
13
Bab 13 - Semakin Penasaran
14
Bab 14 - Cinta Pertama Dokter Heni
15
Bab 15 - Pertemuan Pertama
16
Bab 16 - Sebuah Penjelasan
17
Bab 17 - Foto Bersama
18
Bab 18 - Mengeluarkan Unek-unek
19
Bab 19 - Awal Mula
20
Bab 20 - Rekaman Rahasia
21
Bab 21 - Hak dan Kewajiban
22
Bab 22 - Pillow Talk
23
Bab 23 - Panas Hati dan Kedengkian
24
Bab 24 - Riuh di Pagi Hari
25
Bab 25 - Bertukar Pesan
26
Bab 26 - Perkara Jodoh
27
Bab 27 - Tentang Adik Bayi
28
Bab 28 - Tidur Bertiga
29
Bab 29 - Tersesat
30
Bab 30 - Cinta Luar Biasa
31
Bab 31 - Kejar Setoran
32
Bab 32 - Sebutan "Mandul"
33
Bab 33 - Penolakan
34
Bab 34 - Kecewa dan Amarah
35
Bab 35 - Pelantikan
36
Bab 36 - Mendadak Aneh
37
Bab 37 - Kedatangan Tamu
38
Bab 38 - Mantan Istri
39
Bab 39 - Terus Menyudutkan
40
Bab 40 - Pesona Mantan Suami
41
Bab 41 - Pamer Kemesraan
42
Bab 42 - Bunda Sakit ?
43
Bab 43 - Suara Isi Hati Aya
44
Bab 44 - Istri vs Mantan Istri
45
Bab 45 - Pingsan
46
Bab 46 - Rencana Manda
47
Bab 47 - Status Pernikahan ?
48
Bab 48 - Pentingnya Komunikasi Dalam Sebuah Pernikahan
49
Bab 49 - Test Pack
50
Bab 50 - Adik Bayi Pesanan Aya
51
Bab 51 - Keceplosan
52
Bab 52 - Hasil Pemeriksaan
53
Bab 53 - Rencana Kejutan
54
Bab 54 - Akhir Pekan Tiba
55
Bab 55 - Trauma Masa Lalu Hadir Kembali
56
Bab 56 - Hitam Pekat Luka
57
Bab 57 - Kecelakaan
58
Bab 58 - Bunda Ke Mana ?
59
Bab 59 - Sepucuk Surat
60
Bab 60 - Penyesalan
61
Bab 61 - Aku Yang Salah (Seno)
62
Bab 62 - Kepergian Aldo
63
Bab 63 - Gelayut Mendung
64
Bab 64 - Aku mencintai Istriku (Seno)
65
Bab 65 - Pergi Dari Tapal Batas
66
Bab 66 - Perusak Kesenangan
67
Bab 67 - Tilik Bayi
68
Bab 68 - Putraku
69
Bab 69 - Bicara Dari Hati Ke Hati
70
Bab 70 - Jogja "Kota Penuh Kenangan"
71
Bab 71 - Makasih Bunda (Aldo)
72
Bab 72 - Berkat Doa dan Ketulusan Cinta
73
Bab 73 - Kenyataan Pahit
74
Bab 74 - Meminta Cerai
75
Bab 75 - Di Ujung Tanduk Perceraian
76
Bab 76 - Menangis Bersama
77
Bab 77 - Adu Mulut
78
Bab 78 - Perjuangan Sang Komandan
79
Bab 79 - Pelukan Hangat
80
Bab 80 - Mas Mau Ke Mana ?
81
Bab 81 - Membersihkan Aroma Mantan
82
Bab 82 - Cemburu Mode On
83
Bab 83 - Sudah Dimaafkan
84
Bab 84 - Wujud Cinta Sang Komandan
85
Bab 85 - Temani Aku Sehari Lagi (Dokter Heni)
86
Bab 86 - Pergi Ke Rumah Sakit
87
Bab 87 - Hasil Pemeriksaan Yang Mengejutkan (Manda)
88
Bab 88 - Benar-Benar Terpuruk
89
Bab 89 - Sebuah Firasat
90
Bab 90 - Karma
91
Bab 91 - Bersimbah Darah
92
Bab 92 - Bertemu Di Rutan
93
Bab 93 - Permohonan Maaf
94
Bab 94 - Bundanya Aya Is The Best
95
Bab 95 - Kunjungan Seseorang
96
Bab 96 - Hanya Cinta Yang Bisa
97
Bab 97 - Romantis Manis (Jatuh Cinta Itu Indah)
98
Bab 98 - Kejutan Manis
99
Bab 99 - Menuju Penghujung Kisah
100
Bab 100 - Takdir Cinta
101
Bonus Chapter (TAMAT)
102
JUST INFO
103
PROMO KARYA BARU
104
PROMO KARYA BARU
105
PROMO KARYA BARU
106
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!