Hari ini Edo merasa jenuh dikarenakan Puri tidak masuk kerja. Edo adalah pribadi yang kurang suka berbaur dengan lingkungan, Ia hanya memiliki beberapa teman, salah satunya Puri. Setelah mendapatkan jawaban dari telfon kalau Puri sedang tidak ingin diganggu, Edo memutuskan untuk masuk kerja setengah hari.
Edo berkeliling kota untuk mengilangkan kepenatan. Sesekali dia tersenyemu tapi entah apa yang membuatnya tersenyum. Tiba-tiba terdengar bunyi...Krucuk..... "Ah perutku sudah bunyi. Aku lupa dari tadi belum sempat makan. Hanya makan satu potong roti dan segelas coklat hangat itupun tadi pagi." gumam Edo, kemudian dengan cepat Ia melajukan mobilnya kesebuah cafe untuk mengisi perut.
***
"Sebenarnya Puri menjalin hubungan dengan seseorang yang.. -"
Belum selesai Widi berbicara, ada seseorang yang memanggil Wulan dan Yoana.
"Wulan, Yoana. Hayyy!" Edo melambaikan tangan kemereka
"Edooo!" Wulan dan Yoana membalas lambaian tangannya dengan meberikan kode untuk duduk bersama, karena masih ada 1 kursi kosong didepan mereka.
Edo menghampiri mereka dan duduk disebelah Widi.
"Hay kalian. Gak disangka bisa bertemu disini. Gimana kabar Puri? tadi aku telfon katanya baru tidak ingin diganggu. Ada sih dengan dia?" Pertanyaan Edo secara brutal saat bertemu dengan dua teman baik Puri.
"Pertanyaanmu banyak sekali" Wulan menatap Edo "Pesanlah lah dulu!" Sesaat datanglah pelayan dengan memberikan buku menu.
"Widi! Puri kenapa tadi?" Yoana melanjutkan kalimatnya "Apa berhubungan dengan Yosi?" sambungnya.
"Yosi? Apa jangan-jangan laki-laki menjeput Puri waktu itu?" Tanya Edo
Wulan dan Yoana menatap heran. " Jemput? kapan?"
"Lusa kemarin kalau tidak salah. Aku cuma lihat dari jauh, waktu aku ngobrol sama temanku diloby depan."
Mendengar pernyataan Edo membuat Widi lesu.
"Ah lu Do! Main samber aja. Ni Widi mau cerita. Kepotong terus gara-gara lu!"
"Puri kenapa Wid tadi?" Tanya Wulan antusias
"Lain kali saja aku ceritanya. Aku harus segera pulang karena ada beberapa pekerjaan yang harus aku selesaikan."
Wulan dan Yoana saling tatap setelah mendengar pernyataan Wudi. "Kenapa dengan dia, mau berbicara apa sih sebenarnya? bikin penasaran" batin yoana.
"Aku duluan ya!" Widi keluar dengan jalan gontai. Wulan dan Yoana mengamati langkahnya penuh tanda tanya.
"Apa kehadiranku mengganggu kalian? sepertinya ada sesuatu yang kalian ingin bicarakan secara rahasia?" tatap edo dengan selidik.
"Entahlah, aku juga tidak mengetahuinya." jawab yoana
"Tapi kenapa teman kalian itu, kenapa langsung pergi setelah kedatanganku dan keliatan ada yang aneh dari dia." Edo menaikkan tanggannya diatas meja dan berfikir
"Aku juga tidak tahu. Tadi Widi membahas Puri tapi tiba-tiba tidak jadi. Tapi yasudahlah tidak apa-apa, mari kita melanjutkan makan, itu punya kamu sudah datang." Yoana menunjuk pelayan yang mengampiri mereka dengan membawa nampan yang berisi makanan dan minuman.
"Ohya, taruh aja makananku disini. Aku mau keluar sebentar mau mengambil ponselku dimobil, aku luba membawanya." Edo nampak berlari
Setelah beberapa saat Edo datang dan mengbrol dengan santai dan menyantap makanan mereka dengan pelan.
***
"Aku pulang dulu ya, kamu tidak perlu memikirkan apapun tentang kita. Cukup kita menjalaninya saja dan jangan pernah berpikir kalau kamu merebut aku." Yosi menggenggam tangan Puri dengan lembut disertai senyuman yang membuat wajah Puri memerah karena bahagia.
Puri mengangguk dan melepaskan genggaman tangan lalu memeluk Yosi.
Puri merasakan kehangatan saat memeluk Yosi walaupun hati kecilnya merasakan ada sesuatu yang berbeda, sesuatu yang membuat dirinya bersalah tetapi dia tidak memperdulikannya.
^Pagi Hari^
"Senyum-senyum terus, awas kesambet!" Edo melihat Puri dengan tatapan selidik
"Kemarin ijin sakit, tetapi kenapa hari ini dia malah tertawa?" batin edo
"Adah deh. Dasar Mister kepo!" jawab Puri dengan senyum mengembang
"Aneh!" jawab Edo dengan senyum sambil berlalu. Tapi Puri tetap tersenyum sendiri sampai Ia memasuki ruangannya
Puri hari ini kerja dengan penuh semangat, laporan dikerjakan dengan rapi dan tidak ada kesalahan, sesekali senyum nampak dibibirnya yang terlihat bahagia.
Jam menunjukkan pukul 12.00 tetapi Puri masih fokus dengan pekerjaanya, sampai terdengar sebuah pesan masuk.
Trthh...Trth....
" Sayang. istirahat makan dulu. Maaf hari ini ak tidak bisa mengajak kamu makan siang. Aku hari ini sangat sibuk ❤" - Yosi
senyum mengembang dibibir puri "Dia memanggilku sayang?" batin puri dengan degupan jantung yang terasa lebih cepat
"Kamu juga makan dulu ya! Jangan telat!❤" -Puri
"Oke Sayang. Miss you❤. Nanti pulangnya aku jemput ya!" -Yosi
Senyum Puri semakin mengembang "Jemput? sebelum pulang aku akan berdandan terlebih dahulu." gumam Puri.
Setelah membaca pesan terkahir dari yosi, Puri meletakkan ponselnya dan membuka bekal roti yang telah dia bawa tadi pagi sambil melanjutkan pekerjaanya.
Yosi melihatnya ponselnya sekali lagi, tidak ada balasan dari Puri. "Kenapa dia tidak membalas pesanku? mungkin dia sibuk." gumam yosi.
Mengingat senyum yang menggemaskan diwajab Puri membuat dirinya tersenyum.
Jam menunjukkan waktu pulang. Sesuai rencana, Yosi akan menjemput Puri, begitupun sebaliknya Puri juga sedang bersiap siap untuk pulang dan tentunya juga sudah berdandan untuk menunggu jemputan dari Yosi.
Yosi sudah dihalaman kantor Puri dan nampak seorang wanita yang terlihat sangat manis sudah menunggunya.
"Maaf lama!" sapa yosi ketika melihat Puri, "Kamu nampak cantik dan manis sekali hari ini" sambungnya
"Terimkasih." jawab Puri
Yosi menggandeng tangan Puri untuk masuk kemobil. Yosi hendak memasangkan seatbelt Puri, tanpa sengaja mata mereka saling beradu, Yosi menatap Puri dengan tatapan mendamba. Yosi memajukan wajahnya hendak menempelkan bibirnya ke bibir Wanita yang saat ini sedang dihadapannya. Dengan spontan Puri mendorong Yosi, "Maaf! " Puri menunduk dia belum siap dengan ini.
Yosi tersenyum, memandang puri "Aku yang harusnya minta maaf"
Mobilpun melaju, Yosi memutar musik untuk menghilangkan kecanggungan dan keheningan diantara mereka.
"Kita makan dulu ya, Kamu suka spagheti tidak?" Tanya Yosi
"Suka-suka saja" jawab singkat Puri
Mobil berhenti kesalah satu cafe. Ketika mereka turun, mereka melihat seseorang yang tidak asing sedang keluar dari cafe.
"Kaliannn...?!"
.
.
.
gantung yaaaa, jangan lupa like, coment dan rate 5 nya yaaaa 😘 kalau punya point lebih jangan lupa votenya 😘
.
.
.
Salam ketcup manjaaaaah 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Asrya Rya
suka gantung ni author
2020-09-18
2
Hana Aulia Sifta Rahmadani
deg deg an
2020-09-12
2
Zhree
seruuu...
2020-08-23
2