"Tunggu!!! Jangan tutup pintunya!"
Puri dengan malas membuka kembali pintunya, "ada apa lagi? Aku lagi sibuk!" Puri menatap dingin dan sinis.
Berbeda dengan Puri. Yosi nampak sendu dan penuh harap, Ia menggemgam pergelangan tangan Puri "Maafkan aku Puri! Tolong berikan aku kesempatan dan biarkan aku masuk terlebih dahulu. Akan ku jelaskan semuanya!"
"Lepaskan!" Seru Puri dan berusaha melepas genggaman tangan Yosi secara kasar. Tapi cengkramannya terlalu kuat. "Baiklah, silahkan masuk. Tapi lepaskan dulu tanganmu!"
Yosi melepas tangan Puri, Ia masuk dan duduk dikursi berhadapan dengan Puri.
Yosi meminta maaf dan menceritakan tentang kehidupan keluarganya.
"Tapi itu bukan suatu alasan Yosi!" seru Puri "Kalau memang istrimu salah harus kamu luruskan. kamu kepala keluarga...Bukan berarti membiarkan kesalahan semakin berlarut!" Puri menarik napas dalam dan menghembuskannya secara perlahan "Apakah aku kau jadikan bahan untuk balas dendam atau hanya pelampiasan kekecewaanmu?" tatapan Puri Sendu yang membuat air matanya sedikit terjatuh tetapi ia berusaha untuk menahannya.
Yosi yang mendengar perkataan puri dan melihat air matanya terjatuh dengan segera Ia menghapus dengan ibu jarinya. " Jangan berbicara seperti itu, aku tidak sejahat itu. Jangan kau hubungkan perselingkuhan tika dengan pertemuan kita dengan rasa sayangku kekamu. Itu berbeda jauh. Aku tidak menerima perselingkuhan yang sudah Tika lakukan, Ia tidak cuma sekali berselingkuh tapi sudah beberapa kali." mengingat perselingkuhanTika, membuat Yosi meradang "Rumah tanggaku sudah hancur dari dulu, sebelum kamu mengenalku." sambungnya
"Tapi kenapa kamu juga berselingkuh juga waktu itu?
"Asal kamu tahu, aku tidak pernah berselingkuh. Aku hanya mendekati wanita yang aku bayar untuk membuat tika menyadari kesalahannya. Tapi itu salah, kenyataannya dia berselingkuh lagi dan untuk beberapa kali" Yosi menunduk sendu mengingat semua masalalunya.
"Apa kamu tahu betapa besar cintaku ke Tika waktu itu?" Yosi menyenderkan tubungnya, "Tapi sekarang sudah pudar dan aku sudah mengubur dalam kebahagiaan untuk bersamanya" Yosi menaikkan wajahnya "Apa kamu tahu puri? aku bertahan sampai sekarang karena Babas Putaku! aku takut babas akan membenci ibunya ketika kami bercerai dan Ia tahu kelakuan Ibunya seperti apa. Karena seburuk apapun Tika, dia adalah Ibu yang telah mengandungnya!"
Setelah menjelaskan panjang lebar Yosi mengangkat tangan dan menutup wajahnya dan mengusap rambutnya kebelakang. Terlihat sedikit dipelupuk air matanya yang hampir jatuh, dengan segera Yosi menghapusnya dan menarik napas yang dalam dan menghembuskan secara perlahan.
Puri bisa merasakan kesedihan serta kekecewaan yang dirasakannya. Puri merasa hatinya lemah setelah mendengar semua cerita pilu Yosi.
Puri duduk disebelah Yosi seketika memeluknya, mengusap lembut rambut Yosi dan berbisik lirih "Tapi kita salah, kalau kita meneruskan hubungan ini!" bisik Puri
Yosi melepas pelukan, melihat kearah wanita yang ia sayangi dan memperhatikan wajahnya ada kehangatan tersendiri dihatinya, "Tidak ada yang salah dengan cinta. Aku mencintaimu dan menyayangimu!" Yosi menggenggam tangan Puri, "Kamu jangan merasa bersalah karena mencintaiku. Aku akan ada selalu ada untukmu. Rumah tanggaku hancur bukan karenamu, biarkanlah cinta mengalir apa adanya." Yosi melepas tangan Puri dan sekarang memeluk Puri dengan erat. Puri hanya diam tidak bergeming dia tidak tahu harus berbuat apa, besarnya rasa cintanya kepada Yosi membuatnya mejadi Wanita egois.
***
"Puri kenapa ya? kenapa dia tidak mengirim pesan kepada kita? biasanya kalau kita mau kesana dia akan segera menghubungi kita?" tanya Wulan kepada Yoana
"Iya juga. biasanya kalau kita mau kesana dia pasti selalu mengiyakan." Yoana juga berpikir apa dia sedang ada masalah. Tapi apa masalahnya, karena setiap ada masalah pasti ia akan bercerita kepada mereka.
"Dari pada kebanyakan mikir. Kita kesana saja yuk! aku takut dia kenapa-napa" ajak Wulan.
"Yukkk!" Yoana bergegas. Terlebih dahulu Ia membungkus nasi goreng buatannya. karena Puri suka sekali dengan nasi goreng buatannya.
"Yuuuk berangkat! Sudah siap semua nih!" sambung Yoana setelah menyiapkan nasi goreng untuk dibawa.
^Rumah Puri^
Saat Puri dan Yosi sedang bercerita tentang banyak hal, terdengar ketukan pintu.
Mereka menoleh kearah pintu. "Tunggu bentar ya!" kata Puri
"Kamu ada janjian?" tanya Yosi
"Gak ada" jawab Puri sambil berlalu menuju pintu. Handle pintu dibuka, betapa kagetnya ada Yoana dan Wulan sudah berada didepannya. Puri lupa kalau tadi malam mereka akan berkunjung kerumahnya.
"Wajahmu kenapa?" pertanyaan Wulan lolos begitu saja saat melihat mata puri yang membengkak.
"Ah...Tidak kenapa-kenapa. Yuk masuk!" Puri mempersilahkan dua temannya masuk.
Sebelum masuk Yoana memberikan bungkusan nasi goreng.
"Wahhh...Nasi goreng. Makasih Yoana." Puri menerima dengan mata berbinar. "Kebetulan sekali aku sangat lapar." mereka hanya tertawa melihat betapa senangnya Puri menerima nasi goreng dari yoana.
Saat yoana dan wulan masuk ke arah ruang tamu mereka dikejutkan adanya lelaki yang pernah ia tamui.
"Yosi? Benarkan Yosi?" tanya Wulan
"Kalian?" yosi tersenyum ramah. "Gimana kabarnya?"
"Baik."yoana dan wulan menjawab bersamaan.
Dalam hati, mereka cukup terkejut kenapa sepagi ini Yosi sudah ada dirumah puri? ada apa dengan mereka? ada hubungan apa mereka? banyak pertanyaaan yang muncul dihati mereka tetapi tidak seberani itu mereka bertanya.
Dilihat dengan seksama, mata Yosi ada yang berbeda. "Kenapa Yosi dan Puri matanya membengkak semua?" gumam Yoana.
"Kenapa Yoana?" ternyta Yosi mendengar gumaman Yoana.
"Ah tidak apa. kita mau pulang duluan. Tadi kita hanya mampir, mau nganterin nasi goreng buat Puri."
"Kok buru-buru? kelihatannya Puri baru didapur."
Puri keluar dengan beberapa gelas, "Kalian mau kemana, ni ak bawakan jus jeruk dan camilan. duduk sini dululah!"
Yoana dan Wulan yang tidak enak karena sudah dibuatkan minuman, mereka meminum jus dan camilan diselingi obrolan ringan ketika mereka dipantai. Setelah dirasa cukup, mereka berpamitan pulang kepada Yosi dan Puri.
"Kita pulang duluan ya. Kapan-kapan deh kita kesini. Kita cuma mau nganterin nasi goreng, kamu sudah lama kan gk makan nasi goreng buatanku" Yoana melihat kearah Puri.
"Iya yoana. Aku sudah lama sekali tidak makan nasi goreng buatanku yang sangat enakk sekali. Terimkasih ya sudah nyempetin datang kesini" Puri memeluk dua temannya dengan erat. Setelah berpelukan dan saling cipaka-cipiki mereka berpamitan pulang. Dan Puri mengantarkan sampai depan pintu, lambaian tangan mengantarkan perpisahan.
Puri menutup pintunya kembali. Baru sebentar mereka mengobrol setelah kepulangan Yoana dan Wulan. Terdengar ketukan pintu kembali.
"Apa ada barang mereka yang ketinggalan?" Puri melihat kekiri kekanan, mungkin ada barang mereka yang ketinggalan.
"Sudah bukain dulu pintunya. Iya kalau Yoana dan Wulan. Siapa tau tamu yang lain" jawab Yosi dengan senyum meneduhkan.
"Baiklah. Tunggu sebentar ya aku bukain pintunya."
Puri berlalu menuju pintu yang sedari tadi diketuk. Ketika handle pintu telah dibuka, terlihat raut wajah Puri yang bingung.
"Ka....Kamu?!"
.
.
.
Bersambung........
.
.
.
Tebak siapa yang datang ?
Jangan lupa like,coment dan votenya yaaaah.....
.
.
.
Ehhhh bintang 5 nya jangan lupa ya😘
.
.
.
Salam ketcup manjah 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Ira RR
banyak banget tamuny 😄😄
2020-09-25
1
rasna mane
tamunya kompak ya
2020-09-23
1
Zhree
masih di sini..
2020-08-23
1