Bab 3

Tidak terasa akhirnya mereka sampailah dipantai. Puri yang melihat kedua temannya masih tertidur langsung membangunnya, ternyata yang semula Wulan dan Yoana berpura-pura tidur akhirnya tertidur sampai terlelap.

Wulan dan Yoana mengerjapkan matanya beberapa kali dan menggerakan angota badannya, dilihat sekeliling tempat dengan pemandangan yang menyejukkan mata. Terdengar desiran air pantai dan ombak yang membuat mereka ingin segera turun dan menuju Pantai.

*

Wulan, Yoana dan Puri berlari menuju pantai saling beradu pandang dan senyum mengembang menandakan bahagianya mereka, karena sudah lama tidak lama pergi kepantai.

Widi dan Yosi menghampiri mereka, nampak wajah yang begitu heran melihat antusias mereka.

"Sudah berapa lama kalian tidak kepantai? sampai kalian lupa bawaan kalian." Widi dan Yosi menyodorkan tas mereka yang tertinggal dimobil. "Kalian mau pulang telanjang?" sambung Widi dengan melipatkan kedua tangannya kearah dada dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Sialan lu!" jawab Yoana, "Keenakan di kalian!" sambung Wulan.

Puri hanya tersenyum menyaksikan adegan saling cibir antar 2 wanita dan 1 cowok.

"Dasar cowok MESUM!" seru Yoana dan Wulan kompak, mengalihkan pandangan mereka kearah Widi.

"Loh....Loh, kenapa memandangnya ke aku? kalian kira cuma aku cowoknya? gak liat ni?" menunjuk kearah Yosi, "apa kalian kira dia bukan cowok.?" sambungnya

Yosi hanya tersenyum, mengalihkan pandangan ke arah Puri. Angin pantai yang kencang membuat rambut Puri berantakan dan sesekali terlihat ia nampak merapikan rambutnya dengan tangan yang mebuatnya semakin manis.

Setelah terjadi perdebatan kecil tadi, mereka berlima memutuskan untuk berjalan menuju air pantai. Angin yang menyejukkan dan ombak yang indah membuat mereka tidak tahan untuk bermain. Mereka saling lempar air dan lempar pasir dengan riangnya dan tidak lupa mereka berfoto dengan tongsis yang dibawa Puri dengan berbagai gaya.

Tidak terasa waktu sudah semakin sore, mereka berjalan menjauh dari air pantai. "bahagia sekali aku hari ini." Yoana merenggangkan kedua tangannya

"Makanya baik-baik sama aku, nanti sering-sering deh aku ajakin kesini!" jawab Widi

Terlihat mata Yoana dan Wulan berbinar kebahagiaan.

Mereka menuju toilet masing-masing untuk bergantai pakaian. Setelah bergantian pakaian mereka singgah sebentar ke tepi jauh dari pantai untuk menikmati keindahan pantai disore hari dan menikmati air degan dan udang goreng. Setelah dirasa cukup, mereka bergegas pulang dengan memesan kembali air degan dan udang goreng untuk dimakan nanti waktu perjalanan pulang, sebelum semakin larut.

***

Dalam perjalanan pulang, mereka meminum air degan dan camilan yang memang sengaja mereka bungkus tadi.

Setelah seharian dipantai membuat hati mereka bahagia dan terlihat tidak ada lagi kecanggungan diantara mereka.

Puri duduk dibelakang Widi karena paksaan dari Yoana dan Wulan, mereka tidak mau pulang dengan keadaan saling diam dan kecanggungan melanda kembali.

Seperti waktu berangkat tadi mereka saling berbicara, melempar senyum dan bernyanyi. Untuk kali ini Puri mengajak Widi bernyanyi agar tidak terjadi kesalahpahaman. Yosi yang melihatnya hanya diam.

Yoana yang merasa sangat lapar, memegang perutnya, "Laper banget nih, makan dulu yuk! Aku gak mau mati kelaparan karena kalian!"

"Ternyata udang goreng sebungkus dan air degan tadi hanya nempel didinding ususmu doang ya?" ledek Widi

"Udang sebungkus kecil gitu kamu kira bikin kenyang? Apa kamu kira lainnya tidak lapar?" Yoana melihat kaerah lainnya kecuali Widi. Semua serempak mengganguk, sebagai jawaban mereka juga merasa lapar. "Lihat tu! bukan hanya aku saja kan?" Yoana menatap sinis kearah Widi.

"Iya deh, hanya bercanda" Widi menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Kalian mau makan apa?" tanya yosi

"Itu...tu.....didepan kira-kira 500M nanti ada warung Nasi Goreng Pak Kumis. Nasi gorengnya enak, gak kalah sama nasi goreng buatanku! " Seru Yoana dengan senyuman bangga

"Baiklah" jawab yosi singkat lalu melajukan arah kendaraanya sesuai arahan yang diberikan yoana. "Yoana, memang nasi goreng buatanmu enak?" yosi mengekor kearah Yoana.

"Tanya aja ke mereka!" Yoana menatap kearah Wulan dan Puri secara bergantian secara bangga. Yang ditatappun hanya berseloroh.

Yosi menatap mereka dari spion hanya tersenyum. Ia melanjutkan melihat kedepan untuk mengikuti arahan Yoana tadi untuk menemukan tempat Nasi goreng Pak Kumis.

Dari kejauhan nampak lampu remang-remang dengan banyak kendaraan, "Yosi! kita nanti berhenti disitu ya!" seru Yoana.

"Yang lampunya remang-remang dan banyak kendaraanya itu?" tanya Yosi

"Betul!" jawab jawab Yoana singkat

Kendaraan berhenti tepat didepan Nasi goreng Pak Kumis. Mereka turun lalu mengedarkan pandangan untuk mencari lesehan yang masih kosong. Karena malam ini warung cukup ramai, mungkin karena hari minggu jadi banyak pelanggan yang menyempatkan untuk makan dan penasaran dengan rasanya yang dikata banyak orang sangat enak.

"Disana!" Puri menunjuk tempat yang masih kosong

Mereka berlima berjalan ketempat tikar yang masih nampak kosong. "Lelahnya!" Yosi meluruskan kaki dan menggerakan tangannya saat mereka sudah duduk lesehan ditikar.

"capek banget ya?" tanya Puri dengan menatap kearah Yosi

"Seperti yang kamu lihat!" jawab Yosi

"Cium-cium!" Yoana mengendus, menghirup aroma nasi goreng, membuat yang lain tertawa akan tingkahnya.

Selang beberapa saat, nampak pelayan mengedarkan pandangan mencari si-empu yang mempunyai pesanan yang ia bawa.

"Bang! disini!" seru Yoana dengan melambaikan tangan kepegawai abang kumis yang nampak kebingungan.

Pelayan tersebut memberikan nasi goreng dan minuman kemereka berlima. "Nikmat sekali dan tidak perlu lagi diragukan rasanya!" Kata pertama yang Yoana keluarkan setelah mendaratkan 1 sendok penuh nasi goreng dimulutnya.

"Wah.benar-benar enak. Kau benar sekali Yoana!" Puri juga merasakan masakan Abang kumis yang sangat enak dilidahnya.

Mereka melanjutkan makan nasi goreng dengan lahapnya.

Setelah selesai makan nasi goreng, mereka melanjutkan perjalan pulang. Mobil berjalan dengan santai sambil menikmati keindahan perjalanan malam. Wulan dan Yoana sudah tertidur tapi Puri masih terjaga. Ia mengeluarkan ponsel dari tasnya dan melihat galeri ponselnya. Terlihat foto-foto mereka dengan berbagai gaya sewaktu dipantai yang membuatnya tersenyum.

Yosi yang melihat kearah Puri sedari tadi tersenyum merasa heran, "Kamu kenapa senyum-senyum sendirian?"

"Ini foto-foto kuta tadi. Coba lihat!" Puri menyodorkan ponsel kearah Yosi memperlihatkan beberapa foto mereka waktu dipantai.

"Lucu juga. Kirim ke aku ya!"

"Aku gak punya nomer kamu"

Yosi mengambil hp Puri lalu memasukkan nomer ponselnya, "Save ya nomer aku!"

"Oke!"

"Foto-Foto kita tadi memangnya seperti apa?" Widi terlihat penasaran

Puri memperlihatkan foto-foto mereka dan mengirimkan ke Widi.

***

Tidak terasa waktu menunjukkan pukul 10 malam, perjalanan mereka pulang kerumah hampir sampai.

Puri membangunkan kedua temannya tersebut, "Hey bangun! Sudah sampai." Puri menggoyangkan bahu mereka

Yoana dan Wulan mengerjkapkan matanya berkali-kali "Sudah sampaikah?" terlihat wajah Yoana dan Wulan yang sangat mengantuk.

Kendaraan mereka telah sampai tepat didepan tempat tinggal Puri.

"Makasih ya Widi, Yosi" diikuti senyum puri

"Nanti jangan tidur dulu ya! tungguin telfon dari aku!" Seru Widi

Puri hanya menjawab dengan senyuman.

Mereka bertiga masuk kedalam rumah. "Aku sama yoana pulang saja ya, gak nginep sini."

"Pulang? Sudah malam loh ini. Besuk pagi sajalah pulangnya!"

"Enggak apa-apa. Kita pulang saja deh, nanti ganggu deh....kan ada yang mau telfon" jawab Wulan dengan melirik ke arah Yoana, lalu mereka tersenyum.

"Apaan sih kalian gak lucu!" Puri telihat mengerucutkan bibirnya dan kedua tangannya terlipat kearh dada.

Wulan dan Yoana melihat tingkah lucu Puri hanya tertawa dan mereka berpamitan pulang.

Puri menuju kamar mandi untuk gosok gigi dan mencuci kaki tangannya. Setelah keluar dari kamar mandi, ia mendengar suara nada dering dari ponselnya. "Niat banget tu orang, nelfon beneran!" gumam Puri, ia mengira Widi yang menelfonnya.

Ponsel Puri yang masih didalam tas diambil dan betapa terkejutnya ketika melihat layar ponsel dan melihat siapa yang menghubunginya.

"Ha? Dia.....??????"

.

.

.

.

.

Bersambung .........

.

.

.

Hayooooo tebak siapa yang telpon puri ?

jangan lupa like , coment dan votenya yaaaaaah 😘😘😘

.

.

.

Salam ketcup manjaaaaah dari mamitsu 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Gribelion

Gribelion

bisa luang kan waktu anda untuk membaca novel ku Hidden Feeling 😁✌️

2020-09-26

0

rasna mane

rasna mane

Yos lh

2020-09-23

1

Asrya Rya

Asrya Rya

penasaran thorr

2020-09-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!