Waktu menunjukkan Pukul 2 siang, Widi terlihat bergegas hendak pulang, "Apa Puri perlu ak hubungi kalau mau aku jemput? sepertinya tidak perlu!" Gumam Widi.
"Bro, gue pulang duluan!" Widi berbicara pada salah satu rekan kerjanya
"Pulang?" rekan kerja Widi melihat jam tangan yang berada pada pergelangannya, "Baru jam 2 Bro, kita pulang masih 2 jam lagi" tatapannya penuh selidik kerah Widi, "Apa laporan lu sudah selesai?"
"Belum. Tapi tidak apalah, laporan gue kurang sedikit lagi. Masih diserahkan besuk, gue kerjain nanti malem saja dirumah!" jawab widi sambil berlalu
"TERSERAH!" seru teman Widi, "Tapi jangan sampei bos marah ya!"
***
Sebelum Widi menuju kantor Puri bekerja, ia menyempatkan untuk membeli bunga dan coklat untuknya. Sebenarnya Widi tidak terlalu tahu apakah Puri menyukai coklat dan bunga. Tapi ia berpikir mungkin Puri menyukainya. Karena kebanyakan perempuan menyukai bunga dan coklat.
Sesampainya ditempat kerja Puri. Ia melihat mobil yosi yang terparkir cukup jauh.
"Ngapain dia kesini? ada perlu apa dia kesini! apa Yosi mempunyai teman kerja disini. Atau jangan-jangan dia mau menjemput Puri?" pertanyaan itu muncul begitu saja dikepalanya. Tapi Ia berusaha menepis, karena Ia berpikir kalau Yosi dan Puri tidak pernah berkomunikasi kembali selepas kepulangan mereka dari pantai.
Melihat Puri keluar dari kantor Widi menyiapakan coklat dan bunga yang sudah ia beli tadi. Saat akan turun, Widi terlebih dahulu melihat mobil Yosi mendekat kearah Puri dan terlihat Yosi turun dari mobil dan menghampiri Puri.
Bunga dan coklat yang dibawa seketika diremas saat melihat Yosi dan Puri berpegangan tangan dan saling lempar senyum.
"SIAL! BANG**T!"
Bug...Bug.....Widi memukul stirnya beberapa kali untuk meluapkan emosi yang sedari tadi Ia tahan. "Arghhhhh!"
"Berani sekali kau Yosi merebut wanitaku lagi! Kali ini aku tidak akan memaafkanmu!" Gumam Widi lirih tapi penuh penekanan.
Setelah beberapa saat dirinya merasa tenang. Ia kembali mengendarai kendaraannya dengan laju yang cukup cepat.
***
Sebelum mengantarkan Puri pulang. Yosi mengajak Puri menuju kerumah makan terlebih dahulu.
"Mampir makan dulu ya. lapar ni!" Yosi berucap lembut kepada Wanita yang selalu membuatnya bahagia, saat mereka berhenti tepat didepan Rumah Makan Padang.
"Makan? Boleh. Kebetulan aku juga lapar. Tapi habis makan langsung anterin aku pulang ya!"
"Pulang? kenapa terburu-buru? atau kamu baru ada janjian?atau..-" Yosi menatap lembut kearah Puri, "Atau kamu keberatan makan diluar denganku?"
"Kenapa Yosi bertanya seperti itu" Gumam Puri
"Ti..Tidak. Aku tidak ada janjian dengan siapapun. Aku hanya cape saja. Tadi kerjaan dikantor banyak sekali, membuatku lelah. Tapi lain waktu kita bisa jalan berdua dengan waktu yang lama."
Duuuuh bodohnya aku. Kenapa aku menawarkan diri mengajaknya jalan berdua seperti wanita murahan seperti ini. batin Puri
"Serius, Jalan berdua? Kapan...Kapan? aku selalu siap kapanpun kamu ingin jalan denganku!" Yosi nampak bersemangat.
"A....." belum sempat Puri menjawab, mereka dikagetkan dengan suara Pak parkir dari kaca samping Yosi.
"Pak..Pak....Misi pak! ini mau turun makan atau hanya numpang parkir? lama amat pak turunnya?" pertanyaan pak parkir membuat Yosi dan Puri kaget sekaligus malu.
"Maaf pak, ini teman sayan baru nyari dompet dan ponselnya" Yosi berbohong, agar Pak parkir tidak makin ngedumel.
Mereka berdua turun dari kendaraan dan tersenyum ramah kepada Pak parkir yang tadi menegurnya.
Mereka berjalan pelan menuju Rumah Makan Padang. Tempatnya cukup luas dengan interior modern dan memiliki skat tiap meja. Meja dan kursi tertata rapi, ada ada beberapa pot bunga yang sudah cukup besar yang membuat suasana makin Asri. Dan siapapun yang berkunjung untuk mampir makan akan merasa nyaman.
Mereka menuju tempat Menu makan. Terlihat banyak sekali macam makanan dan dari tampilannya sangat menggiurkan. Yosi dan Puri yang melihatnya nampak kebingungan untuk memilih Menu
"Pak, lauknya dikasih ini, ini , ini, ini dan ini ya!" Puri sudah menentukan pilihan, makanan apa saja yang mau ia ambil. Walaupun menu yang dia inginkan cukp banyak. Yosi melihatnya cukup kaget. "wah banyak juga makan puri, apa dia muat makan sebanyak itu" batin Yosi. Karena saat ini Puri memilih lauk yang cukup banyak, ayam, daging, telur, udang, sayur dan ampela.
Setelah mengambil makanan, mereka melihat sekeliling untuk mencari tempat duduk yang terlihat nyaman. Disudut sana, pojok dekat jendela terlihat satu tempat duduk yang begitu nyaman untuk makan dan berbincang. Mereka berjalan kearah tempat duduk tersebut dengan membawa Nampan yang berisi makanan.
"Yosi! Maaf aku mengambil makanannya cukup banyak. Tadi siang aku cuma minum jus dan sedikit camilan" Puri berbicara dengan malu. Nampak rona memerah diwajahnya, tetapi perutnya yang sedari tadi meraung kelaparan tidak bisa ditahan.
"Tidak apa-apa Puri. Aku menyukai Wanita yang apa adanya seperti kamu!" jawab Yosi dengan senyum manisnya. "Pantas saja, Widi sangat menyukaimu!" goda Yosi.
Puri hanya mencebikkan bibirnya dengan godaan Yosi.
"Ohya, Apa kamu cukup tahu kalau widi menyukaiku? walaupun aku sendiri tidak terlalu paham." tanya Puri
"Tahu. Karena dia sering bercerita tentang kamu. Kalau boleh jujur, aku sampai bosen mendengar dia selalu bercerita tentangmu!." jawab Yosi dengan terkekeh, "Mau tahu tidak. Dia itu sering bilang kalau kamu itu jutek, galak dan kadang menyebalkan."
"Haaa? " Puri kaget dengan penuturan Yosi. "Serius dia bilang seperti itu? memang aku seburuk itu? sampai banyak sekali umpatan buatku." Puri melenguh panjang
Yosi tersenyum tipis. "Tapi dia bilang. Kalau kamu orangnya perhatian, lucu dan suka menghibur!"
Haaa? menghibur? lucu? widi kira gue badut apa...Batin Puri
Puri memijat pelipisnya. "Tapi kenapa kamu mengajak aku keluar makan dan menjemputku seperti ini? apa widi tahu? aku tidak mau nanti kalau kalian jadi berantem dan saling salah paham!"
Yosi menatap puri, "apa boleh buat aku suka sama kamu." dan yosipun melanjutkan makannya
"Suka? Maksut kamu?" Wajah Puri merah merona dan menunduk, agar Yosi tidak mengetahui kalau saat ini Ia sangat bahagia karena ungkapan Yosi tersebut. Walaupun sebenarnya Ia tidak tahu pasti dengan uangkapan yang barusan Yosi ucapkan.
Yosi memperhatikan Puri yang menunduk dengan wajah yang memerah. Ia menaikkan kedua sudut bibirnya, nampak senyum tipis dibibirnya.
Yosi teringat sesuatu yang harus ia katakan, karena ia tidak mau melangkah lebih jauh sebelum Puri mengetahui tentang dirinya.
Yosi meletakkan sendok dan garpunya, tangannya beralih menggenggam tangan Puri membuat wajahnya semakin merona merah seperti tomat.
"Puri!" Tatapan Yosi yang nanar. Sebelum melanjutkan kalimatnya, terlebih dahulu ia menarik napas dalam lalu menghebuskannya secara perlahan.
"Ada sesuatu yang harus kamu tahu. Sebelum kamu menjawab pertanyaanku tadi!" wajah Yosi semakin sendu dan tangannya dingin, karena Puri bisa merasakan genggaman tangan Yosi yang berkeringat.
Puri mensejajarkan wajahnya dengan Yosi. Karena Ia sangat penasaran dengan apa yang ingin Yosi katakan.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung...........
.
.
.
.
rencananya hari ini mamitsu tidak mau update karene soook sibuk😂
.
.
.
kira2 yosi mau ngomong apa ya sama puri, jangan lupa like, coment dan votenya, ngemis dikit boleh yaaaa 😁😁😁
.
.
.
Salam ketcup mantjaaaah 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Ira RR
likeeee
2020-09-25
1
smithswift
aku like 5 episode dulu ya thor
2020-09-22
3
Sept September
likeeeeeee yaaaa
2020-08-17
2