Bab 4

Puri mengangkat dengan ragu, "Ada apa?" kata pertama itu lolos begitu saja dari mulutnya

"Kamu belum tidur?"

"Tenju saja belum, kalau aku sudah tidur tidak mungkin aku mengangkat telfon dari kamu" Puri menghembuskan nafas secara kasar

"Iyadeh. Galak amat!" Yosi tersenyum, lalu ia nampak ragu untuk melanjutkan perkataannya "Kaa..mu ada waktu lagi kapan? boleh kita jalan berdua?" Sambungnya.

Puri merasa bingung dengan pertanyaan yosi, "Berdua?"

"Iya. Maaf kalau kamu keberatan" terdengar suara Yosi yang kecewa

"Boleh kok. Weekend kebetulan aku tidak kemana-kemana?"

Mata Yosi tampak berbinar-binar bahagia, sayangnya Puri tidak bisa melihat aura kebahagiaan yang terpancar dari wajah Yosi saat ini.

"Benarkah? Terimakasi Puri, sudah menyiapkan waktu untuk berjalan berdua denganku. Sebenarnya-" Yosi nampak ragu untuk mengatakannya

"Ya kenapa Yosi? sebenarnya kenapa?" Tanya Puri penasaran

"Tapi janji kamu jangan marah ya!"

"Tergantung. Cepatlah! apa yang ingin kau tanyakan?" Puri tidak sabar dengan pertanyaan yosi yang bertele-tele

Yosi nampak mengambil nafas sejenak lalu mengebuskan secara perlahan "Kalau boleh jujur, sebenarnya dari awal aku melihat kamu ada suatu rasa yang berbeda dengan diriku. Aku merasa nyaman denganmu dan ingin mengenal kamu lebih lanjut."

Lagi-lagi Puri dibuat heran dengan pernyataan Yosi. Sebenarnya ia juga merasakan hal yang sama dengan apa yang dirasakan Yosi.

"Maafkan aku Puri, kalau aku terlalu cepat bilangnya dan membuatmu kaget!" sepertinya Yosi mengetahui kalau saat ini Puri merasa kaget dengan apa yang Yosi katakan barusan

"Emmm....Tidak apa-apa Yosi, semua orang berhak untuk untuk itu. Tapi,-" Puri nampak berfikir "Apa Widi tahu tentang apa yang kamu katakan ini?"

"Dia tidak mengetahuinya. Tapi mungkin dia merasakan." Yosi teringat waktu tadi diparkiran pantai, Widi pernah memperingatkannya agar tidak mendekati Puri dan bermacam-macam dengannya.

"Kalau begitu apa lebih baik kita mengajak Widi. Karena aku lihat kalian sangat akrab, aku tidak mau nanti ada kesalahpahaman diantara kalian!"

"Tidak perlu. Cukup kita berdua saja!" jawab Yosi mantap

"Baiklah. Sampai ketemu akhir pekan nanti!"

"Tunggu!!!" Yosi diam sejenak sebelum melanjutkan perkataannya, "Apa kamu tahu kalau Widi menyukaimu?"

"Tanpa aku jawab, pasti kamu sudah melihat dan merasakan sendiri bukan? bagaiman sikap dia terhadapku!" Puri mengingat sikap Widi yang begitu lembut kepadanya, "Semua orang berhak untuk mencintai siapa? tapi semua orang juga berhak untuk menaruh cintanya kepada siapa!" sambungnya.

"Apa kamu mencintaiku?" tanya Yosi tanpa basa-basi

Puri yang mendapatkan pernyataan cinta dari Yosi hanya diam mematung. Ia tidak percaya, lelaki yang baru pertama kali dikenalnya tadi pagi secara tiba-tiba mengatakan cinta. Tapi tidak dipungkiri, Puri sangat bahagia mendapat pernyataan cinta dari Yosi.

Yosi yang tidak medapatkan jawaban dari Puri berpikir mungkin ia terlalu tergesa-gesa. Yosi pura-pura tertawa agar puri tidak merasa bingung. "Puri aku hanya bercanda, jangan dianggap serius!"

Puri yang mendapat jawaban dari Yosi merasa sedih. Awalnya dia bahagia walaupun cukup terkejut mendapat pernyataan cinta secepat itu. Seketika Puri merasa kecewa dan ingin mengakhiri pembicaraannya dengan Yosi.

Pembicaraan merekapun berakhir. "Apa puri marah gara-gara pernyataanku tadi? BODOH!!!" umpat Yosi.

Malam ini Puri tidur dengan susah payah. Miring kekiri, kekanan, telentang, tengkurap dengan berbagai macam cara tetap sama saja Nihil, matanya tetap terjaga. "Yosi andai pernyataanmu tadi benar, mungkin malam ini aku akan menjadi salah satu wanita yang sangat bahagia." gumam Puri

Disela pemikiran Puri yang kacau, ia merasakan ponselnya bergetar. Diusapnya layar ponsel tersebut, dan sebuah pesan masuk.

"Puri maafkan aku, mungkin aku terlalu buru-buru. Aku hanya pengecut yang takut mengakui perasaanku. Aku menyukaimu dari awal kita bertemu. Kalau kamu belum siap, kamu bisa anggap aku hanya temanmu sampai kamu siap menerimaku dan jangan pernah menjaga jarak denganku karena ungkapanku!" -yosi

Puri yang membaca pesan dari Yosi, terlihat matanya berbinar dan wajahnya terlihat begitu bahagia dan seketika Puri terlelap tidur.

***

Waktu menunjukan pukul 07.00 pagi. Puri sudah sampai dikantor. Puri bekerja disebuah perusahaan yang tidak terlalu besar, ia bekerja sebagai staff. Pekerjaan yang kadang membuatnya bosan tetapi mencoba untuk bertahan.

Salah satu teman Puri yang bernama edo, satu ruangan dengannya yang sedari tadi memperhatikan tingkahlakunya merasa terheran, "Puri, kamu napa? dari tadi senyum aja lu. Awas kesambet!"

"Lu lagi. Luka lagi, kepo deh! Yang perlu kamu tau, sebenar lagi temanmu yang lucu ini tidak akan jomblo lagi." jawab Puri dengan memaju mundurkan bibirnya diikuti senyumnya yang begitu terlihat bahagia.

"haaaaa? emang ada gitu yang mau sama lu? "

"Sialan Lu!" Puri dengan muka kesalnya melempar bolpoin ke bahu Edo.

"Sudah ah. Boss nanti datang kita dipecat lagi. Tau sendiri kan nyari kerja susah" Edo kembali lagi dengan pekerjannya saat ini dan menatap layar komputer.

Tanpa terasa waktu menunjukan pukul 12 siang waktunya jam istirahat, Puri menyempatkan sholat terlebih dahulu sebelum makan siang. Setelah melaksanak sholat ia nampak mengecek layar ponselnya dan terdapat satu pesan yang membuatnya tersenyum.

"Puri, sudah makan siang? atau perlu aku jemput buat kita berdua makan siang?" -yosi

"Enggak perlu yos. nih aku sudah mau otw kekantin sama temanku," -Puri

"Jam 4 pulang aku jemput! gak terima penolakan!" -Yosi

"Dasar pemaksa!" -puri

"Biarkan. Tidak merima penolakan! Miss you Puri ❤ -Yosi

Puri tidak membalas pesan terkahir dari Yosi karena ia masih bingung, bahagia atau gugup dengan kata2 terakhir yang Yosi tuliskan, membuat jantung Puri berdetak lebih kencang.

Tida terasa waktu menunjukkan pukul 15.45. Puri merasakan detakan jantung lebih cepat, karena Ia akan bertemu dengan seseorang yang sangat ia harapkan.

Sewaktu istirahat Puri hanya menggunakan waktunya sebentar untuk sholat dan makan dengan cepat, agar waktu pulang dia mempunyai waktu sedikiti untuk merapikan diri dan tancap make up.

"Duuuh yang mau dijemput, dandan mulu!" sedaritadi Edo nampak memperhatikan Puri yang sedikit berbeda

"Yeee biarin. Syirik aja lu, makanya gih cepetan nyari pasangan, biar gak ngiri aja lu!"

"Helloooo nonna, sejak kapan gue ngiri sama lu, gue bahagia karena satu alasan. Akhirnya ada juga yang mau sama lu! Paham!!!" Edo sedikit tertawa karena melihat bibir puri yang mengkerucut yang membuatnya semakin lucu.

"Sudah ah. gue keluar dulu, susah ngomong sama cowok jomblo" Puri berlalu, Lalu berbalik lagi menatap edo "Bhaeeeeee edo!" puri melambaikan tangan ke edo dengan memanyunkan bibirnya.

Puri menuju luar ruangan dan terlihat kendaraan Yosi yang sudah medarat dengan sempurna. Keluarlah lelaki yang dinantikan Puri, lelaki yang membuat jantungnya berdetak lebih cepat.

Yosi keluar dari kendaraannya dengan kaca mata hitam, kaos putih, jeans biru sobek, sepatu putih, rambut yang terlihat sedikit berantakan yang membuatnya semakin tampan.

Dari seberang sana terlihat seorang wanita yang memperhatikan Yosi dengan terkesima. Menelan salivanya dengan susah payah dan nampak gugup. Untuk menetralkan kegugupannya, ia menyapanya terlebih dahulu.

"YOSI!" Puri melambaikan tangan ke arah Yosi

"HAY!" Yosi menghampirinya

"Kamu terlihat cantik!" Yosi melihat Puri dari atas hingga bawah. Nampak ada yang berbeda dengannya, ia terlihat lebih cantik. Seketika Yosi menggandeng tangan Puri dan tidak ada penolakan darinya.

Mereka berdua berjalan bergandengan tangan dan terlihat ada rasa gugup dari Puri.

Dari seberang sana ada seseorang yang dengan sengaja terlihat sedang memperhatikan mereka dengan seksama. Orang tersebut terlihat kesal dengan muka yang sangat merah dan tangan mengepal seperti hendak memukul seseorang.

.

.

.

.

.

bersambung..................

.

.

.

.

.

tebak siapa yang sedang memperhatikan yosi dan puri........

Jangan lupa like dan coment ya pembaca mamitsu 😘

Kalau punya point jangan lupa votenya yah 😘

Ditungu kritikan dan masukannya......

.

.

.

Salam ketcup mantjaaaaah 😘😘😘😘😘

Terpopuler

Comments

Ira RR

Ira RR

likeee

2020-09-25

1

rasna mane

rasna mane

Widi. lanjut

2020-09-23

1

Hana Aulia Sifta Rahmadani

Hana Aulia Sifta Rahmadani

awal yg bagus🤗🤗

2020-09-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!