Ketika Menjadi Orang Ketiga

Ketika Menjadi Orang Ketiga

Bab 1

Saya seorang wanita yang saat ini belum mempunyai pasangan dan seseorang yang selalu merasa kesepian sebut nama saya PURI, saya wanita yg biasa biasa saja, baik dari segi penampilan,wajah atau postur tubuh. Puri tidak memiliki banyak teman, karena Puri tipe orang yang tidak terlalu mudah untuk bergaul. kehidupan Puri juga biasa-biasa saja. Tetapi Puri memiliki teman dekat yang bernama Yoana dan Wulan, mereka berdua teman curhat, teman ketawa, temain main. Mereka berdualah yang selalu menghibur Puri. Karena Puri tidak tinggal bersama kedua orangtuanya, Puri bekerja diluar kota dengan pekerjaan yang sebenarnya cukup membosankan, tetapi Puri bertahan karena mencari kerja sekarang susah ;)

***

Ada beberapa laki-laki yang berusaha mendekati Puri, dari segi penampilan mereka cukup bagus, pekerjaan juga cukup bagus, tetapi Puri belum tertarik untuk menjalin hubungan dengan salah satu diantara mereka. Mungkin karena Puri belum merasa tertarik saja dengan salah satu dari mereka, walaupun umurnya sudah tidak mudah lagi (27tahun) umur yang sudah sangat cukup matang untuk menikah.

*

suatu hari Puri mengalami kejenuhan dan kebosanan yang luar biasa, salah satu lelaki yang mendekatinya mengajak berjalan-jalan kepantai. Awalnya ia menolak dan sebenarnya sudah sering kali juga ia menolak ajakan jalan-jalan dengannya, akan tetapi beda dengan hari ini, ketika bunyi trttttt,,, sebuah notif pesan masuk.....

"hey Puri, lagi apa? " - widi

"Nih baru kumpul sama teman, kenapa?" -puri

"Weekend ada acara tidak? jalan kepantai yuk!" -widi

Dan saat itu ternyata Yoana dan Wulan mengintip pesan Puri dan seketika ponsel Puri direbut Wulan dan dibacalah pesan dari widi, seketika Yoana mengambil alih hape tersebut dan membalas pesan Widi...

"Oke, tapi aku ngajakin dua temen aku boleh? yoana dan wulan" -puri

"Yah gak berdua saja nih?" -widi

"Kalau kamu keberatan kita bisa batalkan" -puri

"Jangan! oke aku setuju" -widi

Dan setelahnya ponsel tersebut diberikan ke Puri, ia menerima ponsel tersebut dengan tatapan yg sangat kesal dan bibir mengerucut tanda tidak kesetujuannya. Karena lebih menghargai teman-temannya yang sama halnya mengalami kejenuhan yang luar biasa samanya, akhirnya puri memutuskan menyetujui ajakan Widi dan tentu saja Wulan dan Yoana begitu bahagi dengan keputusan Puri. "Menjengkelkak!" gumam puri

***

Hari berganti hari mereka lewati dengan bersemangat terutama Yoana dan Wulan. Berbeda dengan puri, ia merasa seperti tidak menginginkan hari sabtu dan ingin segera dilewati saja.

Pagi begitu cerah, Puri membuka gorden dan jendela kamarnya melihat tanaman yang sudah mulai meninggi, ia menghirup udara pagi yang begitu sejuk "selamat hari sabtu. Besuk aku menerima ajakan jalan Widi, semoga keputusan yang tepat." gumam Puri

Karena hari ini dikantor tempat bekerja Puri tidak terlalu sibuk, ia memutuskan untuk berangkat kerja setengah hari. Karena ia sudah janjian dengan Yoana dan Wulan kalau akan berbelanja.

***

Teriknya matahari tak menghalangi semangat Wulan dan Yoana. Siang begini, mereka sudah berteriak didepan pintu kamar Puri.

Ketika handle pintu rumah telah dibuka sak pemilik rumah, dua wanita dengan baju yang sama bukannya mengucap salam saat bertamu, malah meberondong pertanyaan.

"purii!!!!!bagaimana? bahagia bukan besuk mau jalan dengan Widi atau kamu menyesal mengajak kita dan hanya ingin berdua saja dengan Widi?" Wulan dan Yoana memasang wajah memelas.

"Berisik kalian berdua, sini masuk dulu!"

Yoana dan Wulan masuk keruang tamu, duduk disofa berwarna pink.

"Sialan lo! yang pingin jalan2 kalian berdua. Aku yang dikambing hitamkan!"Puri menunjukkan ekpresi kekesalan kepada kedua temannya tersebut.

"sorry deh sorry. Dari pada marah muluk, yuk belanja!" ajak Wulan

"gih sana, cepetan mandi. Bauk!" protes Yoana dan mereka berdua pura-pura menutup hidung. Agar Puri bergegas ganti baju dan tidak cerewet lagi.

Setelah beberapa saat Puri sudah tampil manis dengan rambut terikat diatas, rok 7/8 dan atasan t-shirt berwarna putih. "Yuk berangkat! kalian keluar dulu. Aku mau mengunci pintu terlebih dahulu!" Yoana dan Wulan mengacungkan jempol kanannya, seketika Puri mengikuti mereka keluar dan mengunci pintu rumah.

Mereka bertiga pergi ke minimarket dengan menggunakan taxi online. Perbincangan ringan selama perjalanan, membuat mereka tidak terasa kalau sudah didepan minimarket yang cukup besar.

"Neng, sudah sampai" Pak Sopir melihat kekursi belakang.

"Maaf pak, kami terlalu asyik mengobrol. Ini Pak uangnya, kembaliannya buat Bapak saja." Pak Sopir terlihat senang, karena mereka naik taxi online harusnya hanya membayar 20ribu saja. Tetapi Puri memberikan lembaran 50 ribuan.

Mereka bertiga berjalan kearah Minimarket, banyak sekali camilan. Seperti orang kalap, mereka mengambil camilan hampir memenuhi keranjang belanjaan.

"Gak kebanyakan ni?" tanya Puri

"Segini kebanyakan?" Wulan mengekorkan matanya ke arah Yoana, karena satu temannya itu sangat menyukai makan dan tidak tahan lapar.

Yoana yang merasa diperhatikan wulan hanya tersenyum.

Waktu tidak terasa begitu cepatnya. Sekarang sudah pukul 7 malam.

"Kalian pada lapar gak sih? kok gak makan-makan?" protes Yoana

"Yuk, aku juga laper nih" saut Wulan

Mereka bertiga bergegas menuju tempat makan, bakso ada pilihan mereka bertiga. Mereka memesan bakso besar, karena merasa sangat lapar. Selang 15 menit pesanan mereka datang. Saat mereka makan dengan lahap, terdengar ponsel Puri bergetar dan terdapat sebuah pesan masuk.

"Puri, besuk jadi kan? kamu tidak mebatalkan jalan kita besuk?" -widi

"Jadi. Ini aku baru keluar sama Wulan dan Yoana. Mereka mengajak beli camilan buat perjalanan besuk." -Puri

"Semangatnya yang mau jalan-jalan. Aku sekalian dibeliin camilan dong! Aku lembur kerja ni, pulangku nanti malam. Senin dikumpul nih laporan." -Widi

"Semangat apaan? Mereka berdua kali yang semangat sama lu. Tenang, kita sudah beli camilan banyak. Cukup untuk kita ber-empat." -Puri

"Terimakasih Puri. Aku lanjut kerja dulu. Sampai ketemu besuk." -Widi

"Baiklah." -Puri

.

.

.

.

.

Bersambung..........

Segini dulu ya author nulisnya. Ternyta susah juga ya😅 mohon masukannya tetapi jangan dibully ya 😘 author orangnya gampang nangisan wkwkwkwwkk, duhhhh kaya bayiiii aja nangisan 😂

Tolong tekan tombol like dan ketik dalam kolom komentar, apapun yang ingin disampaikan tapi jangan bully ya😘

Karena itu bentuk kasih sayang dr pembaca buat author 😘

Salam ketcup manjaaaaah😘

Kalau punya point lebih, boleh dong vote karya author yang masih berantakan ini. Biar author makin smngath nulis dan smngath untuk belajarnya.

Kalau tidak keberatan, balik lagi kehalam utama. Bintang 5 nya jangan lupa ya!.

Terimkasih ;)

Terpopuler

Comments

rasna mane

rasna mane

lanjut

2020-09-23

1

Asrya Rya

Asrya Rya

semangat thorr

2020-09-18

2

Hana Aulia Sifta Rahmadani

Hana Aulia Sifta Rahmadani

semangat Thor...masih kepoin cerita kamu nih

2020-09-12

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!