"Pak, kok berhenti nanti yura telat kesekolah"
"Aduh non, ini mobilnya tiba-tiba mogok" ujar pak bambang
"Emangnya bapak belum service mobilnya?" Tanya yura
"Maaf non, belum kemarin bapak enggak sempat kebengkel soalnya anak bapak sakit"
"Yaudah gapapa pak"
Yura pun hendak ingin memesan taxi online entah dari mana dewi fortuna berpihak kepadanya, motor sport berwarna Biru gelap berhenti disamping yura yang sedang berdiri sambil memainkan ponsel miliknya.
Pemuda itu membuka kaca helm full face nya dan memanggil nama yura, sontak yura pun menoleh padanya.
"Hai ra"
Dia pun bingung seperti mengenali suara pemuda tersebut, setelah pemuda itu membuka helmnya dia pun mengenali sosok pemuda itu siapa
"Eh kel, kok lo ada disini?" Tanya yura
"Gue lewat sini, mobil lo kenapa ra?"
"Mobil gue mogok, tapi ini gue mau pesen taxi online kok"
sambil memperlihatkan ponsel jika dia hendak ingin Memasan taxi online
"Bareng gue aja, dari pada lo nunggu taxi online nanti lo telat" ujar kelvin sambil tersenyum
Yura pun berpikir sejenak dengan ucapan kelvin dia pun menyetujui ajakan kelvin untuk berangkat kesekolah bersama. Ia pun sampai didepan sekolahnya dan turun dari motor sport kelvin
"Thanks ya kel, udah anterin gue"
"It's oke ra, by the way gue boleh minta nomor lo ga buat tambah kontak aja sih"
"Mmm, boleh"
Kelvin pun memberikan ponselnya ke yura untuk menyimpan nomornya, dan kelvin pun pergi dari sekolah yura untuk berangkat kesekolahnya.
Dari area parkiran tampak seseorang sedang memperhatikan mereka berdua dengan tatapan tajam
'Kenapa mereka berdua akrab, ada hubungan apa'
Tak terasa bel istirahat pun berbunyi ketiga gadis cantik itu pun berjalan menelurusi lorong sekolahnya hendak pergi kekantin.
"Al, nad kalian duluan ke kantin aja gue mau ke toilet dulu sebentar"
"Mau gue anterin ga ra?" Tanya alleta
"Ga perlu, lo pesenin gue aja samain kaya kalian" ucap yura pergi dan meninggalkan sahabatnya untuk ketoilet
Saat dia ingin masuk ketoilet seseorang menariknya dengan kasar dan membawa yura kegudang belakang sekolah
Dugh
Clarissa pun mendorong yura dengan kasar dan lutut yura terluka akibat didorong oleh clarissa
"Gue udah peringatin lo ya, jangan pernah deketin cowo gue tapi lo kemarin berangkat bareng garvin" sentak clarissa dengan menjambak rambut yura
"Aww, lepasin tangan lo dari gue hah!" Teriak yura
Yura pun berdiri dan tangannya di pegangin oleh kedua temannya clarissa. Dia pun mencoba untuk melepaskan cengkraman kedua teman clarissa, tanpa rasa kasian pun clarissa menampar pipi mulus milik yura
PLAK
"Ini akibat lo macem-macem sama gue" sambil mencengkram kedua pipi yura yang sudah memerah
Mereka bertiga pun pergi meninggalkan clarissa digudang dan tak lupa mengunci yura disana
"Ish, yura lama banget sih dia kemana deh masa ketoilet nyasar" kesalnya alleta sudah menunggu yura selama 15 menit dikantin
"Gue coba telpon dia al sebentar"
Nadira pun menghubungi yura yang sama sekali tidak ada jawaban dari gadis itu, mereka berdua pun sangat khawatir kemudian memutuskan untuk mencari yura dan pergi dari kantin.
"Tolong.. bukain pintunya diluar ada orang ga" teriak yura sambil mengedor-gedor pintu gudang
Yura pun terus terteriak terus menggedor-gedor pintu gudang untuk meminta tolong dan dewi fortuna masih berpihak padanya, seseorang mendengar suara teriakannya dan menghampiri suara teriakan itu.
"Ada orang didalam"
"Aaa.. iya ada tolong bukain gue dikunciin disini" teriak yura
"Oke, lo mundur dari pintu mau gue dobrak"
Dia pun menuruti ucapan laki-laki itu selang tak lama pintu pun berhasil terbuka
BRAK
"Yura.."
"Ka brian! Makasih udah mau tolongin gue" ujar yura refleks memegang tangan brian
"Kenapa lo ada disini ra sampai dikunciin gitu?" Tanya brian
"Itu gara-gara si nenek lampir" dengan nada kesal
"Hah! Siapa nenek lampir?" Tanya brian
"Si clarissa ka"
Brian pun ber'ia O mereka berdua pun pergi meninggalkan gudang dan berjalan dikoridor sekolah. Yura pun bergegas kembali kekelasnya dan disana tampak kedua sahabatnya sangat khawatir saat yura datang dengan pipi merah rambut acak-acakan.
"Astaga ra, lo kemana sih gue sama nadira nyariin lo dan nungguin lo di kantin ga dateng-dateng" tanya alleta dengan khawatir
"Tadinya gue mau ketoilet, tiba-tiba tangan gue ditarik sama si nenek lampir dibawa kegudang. Dan disana gue dijambak ditampar sama dikunciin digudang" ucap yura sambil merapihkan rambutnya
"APA.." teriak alleta dan nadira dengan marah atas perlakuan gank pinky girls yang sudah keterlaluan
"Ga bisa didiemin ini harus kasih pelajaran mereka bertiga" sentak alleta dengan emosi
"Setuju kita bales perbuatan mereka" ucap nadira
Sepulang sekolah mereka bertiga tidak sengaja bertemu dengan pinky girls, sontak alleta langsung menjambak rambut clarissa karena dia tak terima jika sahabatnya di perlakuin tidak baik
"Aaaa... lepasin tangan lo dari rambut gue bitch" teriak clarissa
"Lo udah kurang ajar sama yura ini pembalasan dari gue" bentak alleta
Nadira pun tak ingin kalah dengan alleta ia pun menjambak kedua temannya clarissa dua lawan satu itulah yang terjadi, yura pun hanya melihat kedua sahabatnya dengan terharu karena begitu sayang kepadanya sampai-sampai harus membalas perbuatan clarissa dan kedua temannya.
Koridor sekolah pun memanas karena pertengkaran mereka, masih banyak siswa dan siswi belum pulang mereka hanya melihat pertengkaran keenam gadis itu. Dan terdengar suara seseorang dari lorong koridor mereka pun langsung menoleh kearah suara itu
"Berhenti" bariton suara yang begitu dingin dan menyeramkan
Mereka berenam pun berhenti dan memperhatikan langkah pemuda itu dengan rasa khawatir.
'Sial kenapa dia masih disini sih, pasti gue kena hukum lagi' batin yura dengan rasa khawatir akan dihukum oleh garvin
"Ya ampun, ayang yura kenapa kamu berantem sama dedemit penunggu sekolah ini" ucap gio sambil berdiri di samping yura
"Sial lo, si korea kawe ini sama teman-temannya ngejambak gue duluan" sentak clarissa dengan kesal
"Eh nenek lampir! Lo yang udah tampar dan kurung yura di gudang jelas kita sebagai sahabatnya ga terima" bentak alleta yang ingin menjambak clarissa
"Jangan asal nuduh lo, emang lo ada buktinya hah!" Ucap milla dengan emosi
"Lo ga liat pipi yura masih merah akibat ulah kalian bertiga" nadira pun tak ingin kalah emosi dengan milla
Garvin pun hanya menatap yura dan melihat pipi yura yang mulus putih terlihat merah
"Aduh, nadira manis bisa marah juga" ucap bara yang sedari tadi memperhatikan nadira
"Ck, nad lo jangan mau sama kardus jelek kaya si bara kalau dia godain lo" ucap gio
"Berisik lo" ucap bara dengan kesal
Kemudian garvin menarik tangan yura dia pun terkejut akan sikap garvin bukan kali pertama dia memperlakukan yura seperti itu, semua orang pun dibuat terkejut bagaimana seorang garvin bisa bersikap seperti itu.
Garvin pun membawa yura ke UKS untuk mengobati pipinya dan lututnya yang terluka
"Lepasin gue ka, ga usah tarik tangan gue"
Tanpa ada jawaban dari garvin tetap membawa yura masuk kedalam UKS, ruang UKS pun menjadi hening garvin pun dengan telaten mengobatin pipi yura dan lututnya.
Entah kenapa setiap wajah mereka saling bertatapan jantung yura begitu berdetak sangat kencang, mungkin garvin bisa mendengarkan suara jantungnya
'Shibal kenapa ini jantung selalu kaya gini kalau sama garvin bisa diem sedikit ga sih' batin yura yang dari tidak tenang karena jantungnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments