DIPAKSA UNTUK MEMILIKI ANAK DARI CARLSON

Kedua mata mereka bertemu. Tatapan mereka seakan terkunci hingga tidak bisa menatap yang lain. Seperti merasakan getaran lain di hati, Ellina yakin bahwa di hatinya sudah muncul sebuah perasaan yang seharusnya tidak boleh untuk bertumbuh.

"Ekhem ...!" Sebuah deheman membuat mereka tersadar dan saling melepas satu sama lain.

Ellina menyadari bahwa yang berdeham adalah Amanda. Tatapan wanita itu seakan memberi ancaman bahwa dia tidak boleh berbuat sesuatu yang sudah pasti akan membuatnya sengsara.

"Kalian sedang apa?" tanya Amanda seakan tidak tahu apa yang sedang terjadi.

"Tadi aku tidak sengaja tergelincir. Untung saja Carlson menolongku. Jika tidak, mungkin aku akan berakhir di rumah sakit," balas Ellina dengan senyum. Menyembunyikan kegugupan yang ada di hatinya.

"Oh, gitu. Syukurlah kamu tidak apa-apa, Ellina. Ya sudah, Mama dan Papa sudah menunggu kalian, yuk!" Amanda merangkul lengan Carlson seakan menyatakan kepemilikannya kemudian berjalan mendahului Ellina.

Sesampainya di ruang keluarga, Amanda langsung duduk di tengah-tengah sang suami dan madunya. Bahkan Carlson dan Ellina saja seolah tidak boleh untuk duduk bersebelahan.

"Ada apa, Ma?" tanya Carlson langsung ke inti pembicaraan.

"Kalian habis dari mana?" tanya Elisabeth dengan nada sinis.

"Kami habis mengajak Kevin jalan-jalan, kasian dia seharian murung karena menanyakan ayahnya," balas Carlson dengan setengah jujur dan setengah berbohong.

Seketika wajah Elisabeth berubah sendu. Dia teringat kembali dengan sosok mendiang sang anak yang sudah lebih dulu berada di surga.

"Lalu bagaimana keadaannya sekarang?" tanya Elisabeth lagi setelah dia berhasil menguasai perasaannya.

"Kevin sudah tidak apa-apa, Ma. Sekarang sedang tidur," kali ini Ellina yang menjawab pertanyaan sang ibu mertua.

Elisabeth menganggukkan kepalanya. Kemudian dia beralih pada Amanda yang duduk di antara Carlson dan Ellina.

"Bagaimana dengan program hamil yang sudah kamu jalani, Amanda?" pertanyaan dari sang ibu mertua membuat Amanda yang tadinya bersikap angkuh menjadi menciut. Dalam hati merasa malu pada Ellina yang sudah pasti akan dibandingkan lagi dengannya.

Elisabeth tersenyum mengejek karena dia sudah tahu jawaban yang akan didengarnya. Sudah pasti program hamil itu kembali berakhir sebuah kegagalan.

"Kamu pasti ingin Ellina dan Carlson bercerai, bukan?" tanya Elisabeth dengan keangkuhannya pada Amanda.

Amanda hanya diam seraya menatap sang ibu mertua. Tadinya dia tidak merasakan apapun tetapi setelah ibu mertuanya itu menyuruh Carlson untuk menikahi Ellina, seketika rasa benci langsung muncul dalam hatinya.

"Ma, jangan seperti itu! Kasihan—"

"Papa diam saja. Hal ini biar mama yang mengurusnya," ucapan Elisabeth dengan penuh ketegasan memotong perkataan yang akan diucapkan oleh Robert.

Ellina menarik napas panjang dan mengembuskannya perlahan. Hatinya seolah tahu apa yang akan dikatakan selanjutnya oleh sang ibu mertua.

"Jika kamu ingin Carlson bercerai dari Ellina, lahirkan seorang putra. Tapi jika dalam pernikahan kalian berdua ternyata Ellina yang kembali mengandung anak dari Carlson, maka kamu harus siap untuk selamanya memiliki madu," ucap Elisabeth dengan sorot mata tajam yang menambah kebencian Amanda padanya.

"Dan kamu Ellina." Elisabeth kemudian menatap Ellina, tersenyum sinis dengan sebelah alis yang terangkat, kemudian berkata, "Jika kamu masih tetap ingin berada di dekat Kevin, tidak peduli laki-laki atau perempuan yang terpenting adalah lahirkan lagi satu cucu untuk saya dari darah Carlson."

"Saya tidak bisa!" balas Ellina tidak terima. "Saya tidak bisa menjadi seorang perempuan yang seperti itu! Saya tidak bisa hanya demi kebahagian saya hidup berdua bersama dengan Kevin, sampai harus mengorbankan perasaan dari wanita lain."

Ellina beranjak dari duduknya dan berdiri seakan menantang Elisabeth. "Anda tahu saya begitu mencintai David, putra Anda. Tapi justru karena saya terlalu mencintai David, saya tetap rela mengorbankan perasaan saya untuk menikah dengan Carlson hanya demi menghormati Anda. Sekarang ... Anda lagi-lagi menyuruh saya untuk melahirkan anak Carlson? Saya bukan sebuah boneka yang tidak berperasaan! Saya juga memiliki hati!"

Ellina tak mampu lagi menahan tangis. Dia menarik napas panjang dan mengembuskannya perlahan. Ellina sudah lelah bersikap seolah dia adalah wanita tangguh. Kehidupan yang terombang-ambing bagai tak memiliki tujuan dan arah yang jelas. Dia benci!

Ellina mengatupkan kedua tangannya di depan dada. Berlutut di hadapan seluruh anggota keluarga, kemudian berkata dengan nada memohon, "Tolong jangan seperti ini! Saya mohon ...!"

Elisabeth menolehkan wajahnya ke arah yang lain. Enggan sekali untuk menatap Ellina yang sudah sampai memohon seperti ini. Hati wanita paruh baya itu seakan sudah mati hingga membuat dia sudah tidak peduli dengan perasaan dari menantunya ini.

"Saya tidak memaksa jika memang kamu tidak ingin menikah dengan Carlson. Kamu sendiri yang menerima pernikahan ini. Dan segala konsekuensinya pun sudah kamu terima. Jadi, saya bukannya jahat terhadapmu. Saya hanya memberikan pilihan. Tapi, tentu saja di setiap pilihan yang ada di hidup kita pasti memiliki resikonya, bukan?" ucap Elisabeth tanpa perasaan. Semakin membuat Ellina bersedih ketika mendengarnya.

"Baiklah! Sudah tidak ada lagi yang akan saya ucapkan. Sisanya biar saya serahkan saja pada kalian bertiga. Silakan berunding untuk memilih siapa yang akan bersama dengan Carlson malam ini." Setelah mengucapkan kalimat tanpa perasaan seperti itu, Elisabeth langsung bangkit dan melenggang masuk ke dalam kamarnya.

"Ellina," panggil Robert.

Ellina yang tertunduk langsung mengangkat kepala. Melihat Robert dengan tatapan meminta tolong.

"Maaf ... maafkan papa." Satu kata itu berhasil meruntuhkan rasa kepercayaannya. Ellina sudah tidak memiliki harapan lagi.

Carlson yang menyaksikan itu semakin merasa kasihan pada istri mudanya. Dia hendak bangkit namun ditahan oleh tangan Amanda yang memegang lengannya. Membuat dia sadar bahwa sekarang bukan hanya Ellina yang terluka. Melainkan istri pertamanya juga sangat terluka bahkan mungkin lebih hancur.

"Tolong, bawa aku ke kamar," ucap Amanda dengan lirih. Seakan dia sudah lemas hingga tidak bisa berjalan.

Carlson langsung menggendong Amanda dan membiarkan Ellina berlutut di lantai dingin itu sendirian.

Ellina yang menyaksikan itu hanya bisa menggigit bibir. Dadanya terasa sesak dan seakan sangat sulit untuk bernapas. Tangan kanannya terangkat untuk menyentuh bagian yang sakit itu. Menekannya dengan kuat dan berharap bahwa rasa sakit itu akan hilang. Namun, sayang, rasa sakit itu semakin terasa seiring dengan isak tangisnya yang tak tertahan.

Dia sudah tidak kuat lagi! Dia ingin pergi! Dia tidak sanggup lagi!

Ellina bangkit dan berlari menuju kamarnya. Mengunci pintu dan langsung menuju kamar mandi. Menyalakan kran air untuk menyamarkan suara tangis yang dia khawatirkan akan mengganggu tidur dari sang putra.

Ellina mengisi bathup miliknya dengan air kemudian membaringkan tubuh di sana. Menangis melepaskan beban yang terasa sangat memberatkan pundaknya.

Dia sudah mencoba untuk kuat. Ellina sudah berusaha tegar demi sang putra. Namun, dia juga memiliki batasannya. Ellina juga memiliki perasaan.

"David! Tolong bawa aku pergi!" teriakan Ellina menggema di dalam kamar mandi itu. Perlahan pandangannya mengabur dan semuanya berubah menjadi gelap.

***

Bersambung~~

Terpopuler

Comments

Reni Anjarwani

Reni Anjarwani

doubel up thor

2024-05-31

1

lihat semua
Episodes
1 KEMATIAN SANG SUAMI
2 KEPUTUSAN UNTUK ELLINA DAN KEVIN
3 TERPAKSA MENIKAHI KAKAK IPAR
4 DIPUKULI OLEH AYAH MERTUA
5 PERMINTAAN MAAF
6 MEMINTA IJIN UNTUK KEMBALI BEKERJA
7 UPAYA UNTUK MENGGOYAHKAN HATI
8 API CINTA YANG TERTUNDA
9 PERKARA MENGANTARKAN KEVIN BERSEKOLAH
10 MEMANGGILNYA PAPA
11 HANYA BISA MENYALAHKANNYA
12 MAKAN SIANG DENGAN SANG SUAMI
13 SIKAP YANG MEMBUAT BINGUNG
14 PERASAAN ITU TIDAK BOLEH BERTUMBUH
15 DIPAKSA UNTUK MEMILIKI ANAK DARI CARLSON
16 DIANTARA DUA HATI
17 IRI DAN BENCI DENGAN ELLINA-KEVIN
18 FITNAH SANG ISTRI TUA
19 PASTI MENYENANGKAN BAGIMU
20 HUKUMAN TIDAK BERPERASAAN
21 TIDAK ADA KATA CERAI BAGINYA
22 CARLSON SEDANG PUTUS ASA
23 LAHIRKAN SEORANG PUTRA JIKA INGIN BERCERAI
24 DITUNTUT SANA SINI
25 BERTENGKAR DI DEPAN UMUM
26 SENGAJA TIDAK MEMPUNYAI ANAK DARI CARLSON
27 BELUM BISA MENJADI ISTRI YANG SEMPURNA
28 MEMERGOKI SUAMI DENGAN WANITA LAIN
29 DENGAN SIAPA DIA BERBICARA?
30 TIDAK TEGA MENGATAKAN KEBENARANNYA
31 DIIJINKAN MENGINAP MALAM INI
32 CARLSON DAN KEVIN MENGHILANG
33 SECANGKIR TEH TEMAN BERCERITA
34 UNTUK KEINGINAN YANG LAIN AKU TIDAK BISA
35 LAHIRKAN SATU ANAK UNTUKKU
36 PERDEBATAN MALAM HARI
37 PAGI HARI DI RUMAH PANTI
38 KEDATANGAN AMANDA
39 PERJALANAN PULANG KE RUMAH
40 PULANG KE RUMAH BARU
41 SARAPAN DI RUMAH BARU
42 DITERPA GOSIP MIRING
43 KORBAN PERUNDUNGAN SEJAK DINI
44 MENENANGKAN DIRI DI KAMPUNG HALAMAN
45 MASALAH YANG DIBUAT DUA ISTRINYA
46 MEMBAYAR SEORANG PELAYAN
47 CEMBURU BUTA
48 PARA ISTRI YANG MEMBENCI
49 WAKTUNYA PULANG
50 RAHASIA DUA ISTRI
51 ISTRI BERUBAH, CARLSON TERHERAN
52 TIDUR BERSAMA ISTRI KEDUA
53 BERTEMU NATHAN
54 Pengumuman Hiatus
Episodes

Updated 54 Episodes

1
KEMATIAN SANG SUAMI
2
KEPUTUSAN UNTUK ELLINA DAN KEVIN
3
TERPAKSA MENIKAHI KAKAK IPAR
4
DIPUKULI OLEH AYAH MERTUA
5
PERMINTAAN MAAF
6
MEMINTA IJIN UNTUK KEMBALI BEKERJA
7
UPAYA UNTUK MENGGOYAHKAN HATI
8
API CINTA YANG TERTUNDA
9
PERKARA MENGANTARKAN KEVIN BERSEKOLAH
10
MEMANGGILNYA PAPA
11
HANYA BISA MENYALAHKANNYA
12
MAKAN SIANG DENGAN SANG SUAMI
13
SIKAP YANG MEMBUAT BINGUNG
14
PERASAAN ITU TIDAK BOLEH BERTUMBUH
15
DIPAKSA UNTUK MEMILIKI ANAK DARI CARLSON
16
DIANTARA DUA HATI
17
IRI DAN BENCI DENGAN ELLINA-KEVIN
18
FITNAH SANG ISTRI TUA
19
PASTI MENYENANGKAN BAGIMU
20
HUKUMAN TIDAK BERPERASAAN
21
TIDAK ADA KATA CERAI BAGINYA
22
CARLSON SEDANG PUTUS ASA
23
LAHIRKAN SEORANG PUTRA JIKA INGIN BERCERAI
24
DITUNTUT SANA SINI
25
BERTENGKAR DI DEPAN UMUM
26
SENGAJA TIDAK MEMPUNYAI ANAK DARI CARLSON
27
BELUM BISA MENJADI ISTRI YANG SEMPURNA
28
MEMERGOKI SUAMI DENGAN WANITA LAIN
29
DENGAN SIAPA DIA BERBICARA?
30
TIDAK TEGA MENGATAKAN KEBENARANNYA
31
DIIJINKAN MENGINAP MALAM INI
32
CARLSON DAN KEVIN MENGHILANG
33
SECANGKIR TEH TEMAN BERCERITA
34
UNTUK KEINGINAN YANG LAIN AKU TIDAK BISA
35
LAHIRKAN SATU ANAK UNTUKKU
36
PERDEBATAN MALAM HARI
37
PAGI HARI DI RUMAH PANTI
38
KEDATANGAN AMANDA
39
PERJALANAN PULANG KE RUMAH
40
PULANG KE RUMAH BARU
41
SARAPAN DI RUMAH BARU
42
DITERPA GOSIP MIRING
43
KORBAN PERUNDUNGAN SEJAK DINI
44
MENENANGKAN DIRI DI KAMPUNG HALAMAN
45
MASALAH YANG DIBUAT DUA ISTRINYA
46
MEMBAYAR SEORANG PELAYAN
47
CEMBURU BUTA
48
PARA ISTRI YANG MEMBENCI
49
WAKTUNYA PULANG
50
RAHASIA DUA ISTRI
51
ISTRI BERUBAH, CARLSON TERHERAN
52
TIDUR BERSAMA ISTRI KEDUA
53
BERTEMU NATHAN
54
Pengumuman Hiatus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!